Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Health and safety implementation in Indonesia and risk of COVID-19 Adithya Sudiarno; Sri Indriyani Diartiwi; Ratna Sari Dewi; M. Rizqi Zulqornain; Maria Susanti; Edwin Hermawan; Dedy Dedy; Syamsul Arifin; Reni Wulansari; Reza Aulia Akbar; Muhammad Hendrawan Hidayat; Rico Feryanto
International Journal of Public Health Science (IJPHS) Vol 10, No 1: March 2021
Publisher : Intelektual Pustaka Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11591/ijphs.v10i1.20634

Abstract

The COVID-19 pandemic impacted the socio-economic sectors since the end of 2019. Indonesian’s Government issued the large-scale social restrictions policy to limit the industrial activities. This study aimed to investigate the difference of the health, safety, and environment (HSE) implementations among Indonesian companies, before and during the disruption risk of COVID-19 pandemic according to the use of personal protective equipment (PPE). It used a random sampling, involved 1,027 workers from various sectors of Indonesian companies. Hypothesis tests used are ANOVA and t-test method. The level of HSE compliance changed quite significantly when the COVID-19 outbreak emerged. The results explained, there is no significant difference in HSE compliance based on company location, company risk level, and position of a respondent in the company. However, there is a significant difference between companies that have a HSE division and a HSE Management System certificate with the company who did not have any. The recommendations of HSE improvement formulated using a Safety Model Canvas and a Focus Group Discussion conducted to convey the jazz scenario in the next normal. This study suggests the priority order for HSE improvement strategy in a company is commitment, responsibility, engagement and involvement, leadership, competence, information and communication, to organizational learning.
Pengaruh Variasi Kecepatan Stiring & Temperatur Sintering Terhadap Perubahan Struktur Mikro & Fase Material Sensor Gas Tio2 Della Dewi Ratnasari; h Purwaningsih
Jurnal Teknik ITS Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (711.757 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v3i1.5602

Abstract

Penelitian material untuk sensor gas ini menggunakan bahan dasar TiO2 dan zat pelarut H2SO4 pekat 98% . Metode pembentuk sol-gel dilakukan dengan sampel di stiring menggunakan magnetic stirrer selama 2,5 jam, kecepatan 600, 700 dan 800 rpm dengan temperatur 200 º C hingga terbentuk gel. Drying dilakukan selama 1 jam dengan temperatur 350 º C, proses kalsinasi selama 1 jam temperatur 500 ºC. Proses selanjutnya serbuk TiO2 dikompaksi dengan tekanan 200 bar agar terbentuk padatan / pellet. Sintering dilakukan pada temperatur 700 ºC selama 1 jam. Karakterisasi material dilakukan dengan alat uji Scanning Electron microscope (SEM) dan X-ray diffraction (XRD) untuk menganalisa perubahan struktur mikro & fase material keramik TiO2. Berdasarkan hasil pengujian difraksi sinar–x (XRD), variasi stiring 600 rpm, 700 rpm & 800 rpm telah merubah fase anatase (raw material) menjadi unstabil fase orthohombik (TiOSO4). Sintering pada temperatur 700 ͦ C telah menyebabkan unstabil fase TiOSO4 menjadi stabil fase TiO2 anatase. Sintesa sol-gel stiring 700 rpm dan 800 rpm dilanjutkan sintering 700 ͦ C menyebabkan reduksi kation Titanium. Berdasarkan hasil SEM, proses sol-gel dapat mereduksi raw material menjadi 130 nm pada kecepatan stiring 700 rpm temperatur operasi 200 ͦ C selama 150 menit.
Redesain Kemasan Bumbu Rujak Manis menjadi Sambelo Dressing untuk Segmen Pasar Gen Milenial dan Gen Z Anny Maryani; Ratna Sari Dewi; Retno Widyaningrum; Arief Rahman; Adithya Sudiarno; Dyah Santhi Dewi; Andyna Aulia Rahma; Feritta Rosa Earlynda; Ikhwan Nur Fatah; Nabila Ramadhani Djatmiko; Nadhifa Qintharani Amira; Aini Milania Adiati; Daniel Chrisdio Dwi Nugroho; Diah Kusuma Indrawati; Leonando Aqilamiki Wijaya; Mochammad Abiyyu Rahmat Agung; Nahdia Amalia Choironi; Prambudi Bagasnanta; Riztasya Qonitah Dewi; Sheilla Della; Zafira Khairunnisa
Sewagati Vol 6 No 2 (2022)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1471.694 KB) | DOI: 10.12962/j26139960.v6i2.174

Abstract

Generasi Milenial menghabiskan 85% waktunya di depan gadget, cenderung kurang olahraga, dan makan makanan cepat saji dengan nilai gizi rendah. Hal ini memberikan pengaruh kurang baik pada kesehatan. Beragam inovasi makanan dihadirkan sebagai pilihan untuk memenuhi kebutuhan makan. Saat ini banyak bermunculan varian olahan makanan dari luar negeri yang tinggi kalori, namun rendah protein dan vitamin. Salah satunya adalah salad buah yang disajikan dengan mayonaise tinggi kalori, susu tinggi gula, dan keju tinggi lemak. Sedangkan, Indonesia sendiri memiliki cara menikmati buah segar yang menyehatkan, yaitu rujak buah dengan bumbu kacang dan gula merah. Namun, kendala pembuatannya tidak praktis, sehingga kurang diminati. Melihat kondisi ini, Cak Mimin yang merupakan UMKM di Surabaya merintis bumbu rujak manis praktis. Bumbu Rujak Manis Cak Mimin cukup diminati masyarakat, mengingat budaya rujakan umum dilakukan masyarakat. Produk ini hadir dalam kemasan 250 gr dan 500 gr. Guna melebarkan pasar ke Generasi Milenial, maka dilakukan repositioning keunggulan produk. Pengembangan produk dilakukan dengan konsep Kansei Engineering yang mempelajari perilaku dan mendapatkan informasi kebutuhan konsumen. Selanjutnya dikembangkan alternatif pengembangan produk yang sesuai. Harapannya dengan adanya produk baru yang dihasilkan hasil repositioning ini, maka Bumbu Rujak Manis Cak Mimin dapat diterima Generasi Milenial untuk menghadirkan makanan yang sehat dan kaya gizi.