Zainuddin Basri
Faculty Of Agriculture, Tadulako University, Indonesia, Indonesia

Published : 39 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 39 Documents
Search

Pengaruh Pemberian Giberelin dan Berbagai Media Tanam Terhadap Perkecambahan dan Pertumbuhan Benih Pala (Myristica fragrans Houtt) Arianto Arianto; Zainuddin Basri; Imam Wahyudi
Mitra Sains Vol 6 No 1 (2018): Januari
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/mitrasains.v6i1.303

Abstract

The aims of this experiment were to obtain a suitable combination of planting medium and gibberelline concentration for the germination and growth of nutmeg seeds; to obtain a suitable planting medium as well as gibberelline concentration for the germination and growth of nutmeg seeds. This experiment used Split Plot Design and was arranged in Completely Randomized Design. Two factors were tested, namely concentration of gibberelline and the type of planting media. Concentration of gibberelline was ploted as main plot, with three concentrations tested, namely 200 ppm, 250 ppm and 300 ppm. The types of planting media were ploted as subplot with three types of planting media tested, namely sand, coco peat and sawing peat. Therefore, there were nine treatment combinations which each treatment combination was repeated three times. Data was analysed by using analysis of variance and followed by HSD at 5%. Results of this experiment indicated that nutmeg seeds soaked into gibberelline solution and germinated in coco peat medium produced more root numbers and higher normal germination dry weight; and the highest number of roots as well as the highest normal germination dry weight were obtained when seeds were soaked into 250 ppm gibberelline and germinated in coco peat medium. The number of roots and dry weight of normal germination on such treatment combination were 10.67 roots and 2.01 g per germinating seed. Coco peat medium was better for the germination and growth of nutmeg seeds as indicated with the highest germination rate, growth rate, length of plumula, length of roots, total length of roots as well as the ratio of plumula length and root length. The soaking of seeds into gibberelline had a relatively similar effect on the germination and growth of nutmeg seeds, except if the seeds were soaked into 250 ppm gibberelline and germinated in coco peat medium which produced the highest number of roots and the highest normal germination dry wieght.
PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SELEDRI (Apium graveolens L.) PADA BERBAGAI KONSENTRASI PUPUK ORGANIK CAIR Salmiati, Salmiati; Adelina, Enny; Basri, Zainuddin
AGROTEKBIS : JURNAL ILMU PERTANIAN (e-journal) Vol 12 No 3 (2024): Juni
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/agrotekbis.v12i3.2142

Abstract

Penggunaan pupuk organik cair (POC) dalam praktik pertanian yang berwawasan lingkungan kian mendapat perhatian dari para petani saat ini. Salah satu POC yang cukup banyak beredar di pasaran dan digunakan dalam budidaya tanaman adalah POC BMW, namun penggunaannya serta konsentrasi yang diaplikasikan ke tanaman seledri belum banyak diketahui. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh dari konsentrasi POC BMW terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman seledri. Penelitiaan ini dilaksanakan di Kebun Akademik Fakultas Pertanian Universitas Tadulako dari bulan Mei sampai Juli 2021. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok satu faktor dengan perlakuan yang dicobakan yaitu konsentrasi POC BMW yang terdiri dari enam level, yaitu 0% (kontrol); 0,1%, 0,2%, 0,3%, 0,4% dan 0,5%. Setiap perlakuan diulang sebanyak enam kali sehingga terdapat 36 satuan percobaan. Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis keragaman dan hasil analisis yang menunjukkan pengaruh nyata atau sangat nyata diuji lanjut dengan menggunakan uji BNJ. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian POC BMW tidak dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman seledri, namun terdapat kecenderungan pemberian POC BMW pada konsentrasi 0,4% lebih baik pada komponen tinggi tanaman, jumlah daun dan volume akar.
PENGARUH BERBAGAI DOSIS PUPUK UREA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAHE MERAH (Zhingiber officinal L.) Melinda, Puput; Syamsiar, Syamsiar; Basri, Zainuddin
AGROTEKBIS : JURNAL ILMU PERTANIAN (e-journal) Vol 12 No 4 (2024): Agustus
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/agrotekbis.v12i4.2282

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh pemberian berbagai dosis urea terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jahe merah, yang dilaksanakan di Kelurahan Birobuli Kecamatan Palu Selatan pada bulan Mei sampai Agustus 2021. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang disusun berdasarkan Rancangan Acak Kelompok satu faktor, dengan perlakuan yang dicobakan yaitu dosis pupuk urea yang terdiri dari empat level, yaitu: tanpa pupuk urea (kontrol), 10 kg urea/ha (0,16 g urea/polybag), 20 kg urea/ha (0,32 g urea/polybag) dan 30 kg urea/ha (0,48 g urea/polybag). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian dosis ure yang dicobakan tidak nyata pengaruhnya, namun diberikan dosis 10 kg/ha cenderung nyata sedangkan produksi lebih besar pada dosis 30 kg/ha.
PERTUMBUHAN STEK NILAM (Pogostemon Cablin Benth.) PADA BERBAGAI LAMA PERENDAMAN DAN KONSENTRASI AIR KELAPA Aisyah, Nur; Basri, Zainuddin
AGROTEKBIS : JURNAL ILMU PERTANIAN (e-journal) Vol 12 No 6 (2024): Desember
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/agrotekbis.v12i6.2380

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh dari interaksi antara lama perendaman dan konsentrasi air kelapa; pengaruh dari lama perendaman atau pun konsentrasi air kelapa terhadap pertumbuhan stek nilam. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Ongka Kabupaten Parigi Moutong dari bulan November-Desember 2019 Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok pola faktorial dengan dua perlakuan, yaitu lama perendaman yang terdiri atas tiga: 4 jam, 6 jam dan 8 jam; dan konsentrasi air kelapa terdiri atas lima taraf: tanpa air kelapa, 25%, 50%, 75% dan 100% air kelapa; sehingga diperoleh 15 kombinasi perlakuan. Setiap kombinasi perlakuan diulang sebanyak tiga kali sehingga terdapat 45 unit percobaan. Variabel yang diamati mencakup tinggi tanaman, jumlah tunas, jumlah dan luas daun serta panjang akar. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis keragaman dan bila hasil analisis menunjukkan pengaruh nyata atau sangat nyata, maka dilakukan uji lanjut dengan menggunakan uji Beda Nyata Jujur taraf 5% guna mengetahui perbedaan nilai rata-rata antar perlakuan yang dicobakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian air kelapa dapat meningkatkan pertumbuhan stek nilam dengan lama perendaman 8 jam dan konsentrasi 100% yang ditunjukkan dengan pembentukan daun paling banyak serta cenderung diperoleh tanaman lebih tinggi, jumlah tunas lebih banyak, jumlah serta ukuran daun lebih banyak dan lebih luas dan ukuran akar lebih panjang. Perendaman stek nilam selama 8 jam meningkatkan pembentukan helai daun saat 5 MST dan cenderung didapatkan tanaman lebih tinggi, jumlah tunas dan daun lebih banyak, ukuran daun lebih luas serta akar lebih panjang. Penggunaan 100% air kelapa dalam penyetekkan nilam meningkatan pembentukan helai daun saat 4 MST hingga 6 MST dan cenderung diperoleh tanaman yang lebih tinggi, jumlah tunas lebih banyak, jumlah dan ukuran daun lebih banyak dan lebih luas serta akar lebih panjang.
PERTUMBUHAN DAN HASIL CABAI RAWIT (Capsicum frutescens L.) PADA BERBAGAI KOMPOSISI MEDIA TANAM DAN KONSENTRASI PUPUK ORGANIK CAIR Karim, Muh Abdul; Basri, Zainuddin; Nuraeni, Nuraeni
AGROTEKBIS : JURNAL ILMU PERTANIAN (e-journal) Vol 13 No 1 (2025): Februari
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/agrotekbis.v13i1.2444

Abstract

Cabai rawit (Capsicum frutescens L.) merupakan salah satu jenis tanaman dari famili Solanaceae yang banyak dibudidayakan masyarakat di Indonesia. Salah satu upaya untuk meningkatkan produktifitas cabai rawit ialah dengan penggunaan input bahan organik baik sebagai media tanam maupun pupuk. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pertumbuhan dan hasil tanaman cabai rawit pada berbagai komposisi media tanam dan konsetrasi pupuk organik cair. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Pangku, Kecamatan Ampibabo, Kabupaten Parigi Moutong pada bulan Juni sampai Oktober 2022. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan pola faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama adalah komposisi media tanam, yang terdiri atas empat taraf yaitu: 1.) media tanah (kontrol); 2.) tanah : kompos : pupuk kandang (3:1:1); 3.) tanah : kompos : pupuk kandang (3:2:1); dan 4.) tanah : kompos : pupuk kandang (3:1:2). Sedangkan faktor kedua adalah konsentrasi pupuk organik cair yaitu: 1.) tanpa POC (kontrol); 2.) POC 0,2%; 3.) POC 0,4%; 4.) POC 0,6%. Dengan demikian diperoleh 16 kombinasi perlakuan dan diulang sebanyak tiga kali sehingga terdapat 48 unit percobaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi antara komposisi media tanam dan konsentrasi pupuk organik cair hanya terjadi pada parameter waktu berbunga. Perlakuan komposisi media tanam berpengaruh nyata terhadap semua parameter pengamatan. Pemberian komposisi media tanam tanah : kompos : pupuk kandang ayam (3:1:2) menunjukkan hasil yang lebih baik terhadap tinggi tanaman, lilit batang dan jumlah cabang. Komposisi media tanam tanah : kompos : pupuk kandang ayam (3:1:1) menunjukkan hasil yang lebih baik terhadap jumlah buah, diameter buah, panjang buah dan berat buah. Perlakuan pupuk organik cair konsentrasi 6 ml memperoleh hasil yang lebih baik dibanding konsentrasi lainnya dalam meningkatkan jumlah cabang, jumlah buah, diameter buah, panjang buah dan berat buah.
INISIASI TUNAS ANGGREK DENDROBIUM (Dendrobium sp) PADA BERBAGAI KONSENTRASI BENZYLAMINO PURIN Fatimah, Siti; Basri, Zainuddin; Hawalina, Hawalina
AGROTEKBIS : JURNAL ILMU PERTANIAN (e-journal) Vol 13 No 4 (2025): Agustus
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/agrotekbis.v13i4.2684

Abstract

Keberhasilan perbanyakan tanaman secara in vitro ditentukan oleh sejumlah faktor, antara lain konsentrasi zat pengatur tumbuh, seperti BAP yang digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan konsentrasi BAP yang lebih efektif bagi inisiasi tunas anggrek Dendrobium. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Bioteknologi Fakultas Pertanian Universitas Tadulako yang berlangsung dari bulan Januari hingga Juni 2021. Penelitian ini disusun dalam Rancangan Acak Lengkap dengan satu faktor yang dicobakan, yaitu konsentrasi BAP yang terdiri atas empat taraf, yaitu: 1 ppm, 2 ppm, 3 ppm dan 4 ppm. Setiap perlakuan diulang empat kali, sehingga jumlah unit percobaan sebanyak 16 unit. Data dianalisis dengan menggunakan analisis keragaman dan dilanjutkan dengan uji BNJ guna mengetahui perbedaan nilai rata-rata antar perlakuan yang dicobakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian BAP dapat meningkatkan pertumbuhan anggrek Dendrobium saat inisiasi. Media MS yang disuplai 3 ppm BAP lebih efektif untuk inisiasi tunas dengan menghasilkan jumlah tunas paling banyak (rata-rata 2,38 tunas per eksplan). Penggunaan media yang ditambahkan 2 ppm BAP diperoleh pertumbuhan tunas paling tinggi (rata-rata 0,96 cm per tunas), pembentukan akar paling banyak (rata-rata 2,63 bulu akar per eksplan) dan pembentukan daun relatif banyak (rata-rata 3,63 helai per eksplan).
PERTUMBUHAN JENIS EKSPLAN APEL (Malus sylvestris Mill. var. Fuji) PADA KOMPOSISI ZAT PENGATUR TUMBUH BERBEDA Thufailah Loulembah, Firyal Amirah; Basri, Zainuddin; Tjoa, Aiyen
AGROTEKBIS : JURNAL ILMU PERTANIAN (e-journal) Vol 11 No 6 (2023): December
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/agrotekbis.v11i6.2008

Abstract

Pertumbuhan tanaman dalam kultur jaringan ditentukan oleh berbagai faktor, seperti jenis eksplan dan komposisi ZPT yang digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh dari jenis eksplan, komposisi ZPT serta kemampuan pertumbuhan setiap jenis eksplan pada berbagai komposisi ZPT yang dicobakan. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Bioteknologi Fakultas Pertanian Universitas Tadulako dari bulan Oktober 2022 sampai Februari 2023. Penelitian ini disusun berdasarkan pola Rancangan Petak Terpisah dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap. Petak utama adalah jenis eksplan yang terdiri atas dua aras, yaitu pangkal dan pucuk. Anak petak adalah komposisi zat pengatur tumbuh yang terdiri atas empat kombinasi, yaitu 1). 2 ppm BAP + 0,2 ppm NAA; 2). 3 ppm BAP + 0,4 ppm NAA; 3). 3 ppm Kinetin + 0,2 ppm NAA; 4). 3 ppm Kinetin + 0,4 ppm IAA. Setiap kombinasi perlakuan diulang sebanyak empat kali sehingga terdapat 32 satuan percobaan. Variabel yang diamati yaitu kecepatan muncul tunas, jumlah tunas, jumlah daun, tinggi planlet dan warna kalus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi ZPT 2 ppm BAP dan 0,2 ppm cenderung lebih mendukung pertumbuhan eksplan pucuk pada apel varietas Fuji walaupun tidak signifikan secara statistik. Media kultur yang disuplai 2 ppm BAP dan 0,2 ppm NAA cenderung lebih baik bagi pertumbuhan apel varietas Fuji pada kedua jenis eksplan yang ditunjukkan dengan pembentukan tunas dan daun yang relatif lebih banyak. Penggunaan eksplan pucuk lebih baik bagi pertumbuhan apel varietas Fuji dengan ditunjukkan pembentukan daun paling banyak serta jumlah maupun kecepatan muncul tunas yang cenderung lebih banyak dan lebih cepat.
Pengaruh Lama Perendaman dan Konsentrasi Kalium Nitrat Terhadap Mutu Benih Bawang Merah Varietas Lembah Palu (Allium wakegi Araki) Irwan, Irwan; Basri, Zainuddin; Maemunah, Maemunah
AGROTEKBIS : JURNAL ILMU PERTANIAN (e-journal) Vol 12 No 1 (2024): Februari
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/agrotekbis.v12i1.2044

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh perlakuan lama perendaman, konsentrasi kalium nitrat serta interaksi antara lama perendaman dan konsentrasi kalium nitrat terhadap mutu benih bawang merah Varietas Lembah Palu. Penelitian ini merupakan penelitian ekperimen yang disusun dalam Rancangan Acak Kelompok pola faktorial dengan dua faktor yang dicobakan, yaitu lama perendaman benih dalam larutan kalium nitrat sebanyak tiga taraf, yaitu; 6 jam, 12 jam dan 18 jam; dan konsentrasi kalium nitrat juga terdiri atas tiga taraf, yaitu 0,5%; 1,0% dan 1,5%; sehingga terdapat sembilan kombinasi perlakuan yang tiap kombinasinya diulang tiga kali. Data dianalisis menggunakan analisis keragaman; dan apabila hasil analisis keragaman menunjukkan pengaruh nyata atau sangat nyata, maka dilanjutkan dengan melakukan uji Beda Nyata Jujur guna mengetahui perbedaan nilai rata-rata antara perlakuan yang dicobakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perendaman benih dalam larutan kalium nitrat selama 12 jam dapat meningkatkan mutu benih bawang merah Varietas Lembah Palu yang ditunjukkan dengan perkecambahan yang lebih cepat (rata-rata 2,5 hari setelah tanam), pembentukan daun yang banyak (rata-rata 9,28 helai daun per tanaman saat 7 HST) serta postur tanaman yang tinggi (berturut-turut rata-rata 9,50 cm dan 23,33 cm per tanaman pada 7 HST dan 14 HST); dan perendaman benih selama 6 jam diperoleh volume akar paling tinggi (rata-rata 1,11 mL per tanaman). Konsentrasi kalium nitrat pada perendaman 6 jam dan 18 jam kurang efektif meningkatkan mutu benih bawang merah Varietas Lembah Palu. Namun perendaman benih dalam larutan 1,0% kalium nitrat selama 12 jam cenderung memberikan efek lebih baik terhadap perkecambahan dan pertumbuhan bawang merah Varietas Lembah Palu.
The Growth of Seed Derived Onion on Various Strenght of MS Medium and BAP (Benzyl Amino Purine) Concentrations W. Munandar, Eka Handayani; Basri, Zainuddin; Maemunah, Maemunah
Mitra Sains Vol 9 No 1 (2021): Maret
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/mitrasains.v9i1.43

Abstract

The growth of explant in culture media is affected by a number of factors, including the strength of basal media and the concentration of plant growth regulators added into culture media. Experiments were conducted in two steps; the aim of the first experiment was to obtain a suitable strength of MS medium for the growth of onion seeds and the aim of the second experiment was to obtain an appropriate BAP concentration for each strength of MS medium for the growth of seed derived onion shoots. The first experiment was designed in Completely Randomized Design (CRD) with one factor, with treatment tested namely the strength of MS medium in two levels, eg. a half strength of MS medium and full strength of MS medium. The second experiment was also designed in CRD with factorial pattern; treatments tested were the strength of MS medium as the first factor consisted of two levels, namely a half strength of MS medium and full strength of MS medium; and the concentration of BAP as the second factor which consisted of four levels, namely 1 mg/l, 2 mg/l, 3 mg/l and 4 mg/l BAP. Results of these experiments showed that a half strength of MS medium was suitable for the growth of onion seeds which was indicated by the percentage of seed germination upto 100% and the formation of leaves tended to be more intensive. Culture medium supplemented with 4 mg/l BAP was appropriate for the growth of seed derived onion shoots which was reflected by the formation of intensive leaves and roots, in average 2.58 leaves per exsplant and 8.75 root hairs per exsplant, respectively.