Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

RIVER MAP SUNGAI KRUENG LANGSA SEBAGAI PENGENDALIAN BANJIR KOTA LANGSA Eka Mutia; Ellida Novita Lydia; Meilandy Purwandito
Jurnal Teknologi Vol 12, No 2 (2020): Jurnal Teknologi
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jurtek.12.2.141-150

Abstract

Kota Langsa memiliki  sungai yang membentang dan membelah kota, yaitu Sungai Krueng Langsa. Banjir sering terjadi setiap tahunnya di Kota Langsa akibat dari luapan air sungai tersebut. Banjir yang terjadi memberikan dampak negatif bagi Kota Langsa. Banjir yang terjadi belum dapat dikendalikan karena belum adanya Peta Sungai Krueng Langsa. Tujuan dari penelitian ini adalah pembuatan rivermap Sungai Krueng Langsa yang dapat dijadikan basis data dalam pengendalian banjir di Kota Langsa. Bagian Sungai Krueng Langsa yang diteliti dibatasi mulai dari bagian hulu sungai sampai dengan bagian tengah sungai. Metode yang digunakan yaitu pengukuran profil memanjang dan melintang sungai, memploting data pengukuran dan menyusun river map Krueng Langsa. Penelitian dimulai dari pengukuran penampang sungai yang dilakukan dengan menggunakan theodolite dan waterpass.  Hasil pengukuran tersebut kemudian dianalisis berdasarkan ilmu ukur tanah. Hasil analisis diproyeksikan dalam bentuk gambar profil memanjang sungai, profil melintang sungai, dan peta kondisi sungai berbentuk rivermap. Titik awal penelitian dimulai pada koordinat 4°27'5.98" LU 97°54'57.28" BT dan berakhir pada koordinat 4°27'51.17" LU 97°56'41.87" BT. Hasil penelitian menunjukkan panjang sungai Krueng Langsa yang ditinjau sepanjang 6.962 meter yang melewati Desa Pondok Keumuning, Desa Geudubang Aceh dan Desa Seulalah. Krueng Langsa memiliki lebar sungai yang bervariasi antara 17,0 m - 28 m. Elevasi dasar sungai pada bagian hilir sungai berada pada +22,11 mdpl dan bagian tengah sungai berada pada +14,56 mdpl. Jika sungai dibagi per segmen sepanjang 1.000 maka kemiringan dasar sungai paling curam berada pada sta. +4.000 s/d +5.000 sebesar +0,25%. Peta sungai Krueng Langsa dapat dijadikan dasar untuk pembuatan peta mitigasi bencana di daerah bantaran Sungai Krueng Langsa.
PELATIHAN PEMANFAATAN LIMBAH PLASTIK MENJADI PRODUK BERNILAI EKONOMIS PADA DESA KEUMUNING PEUT MEILANDY PURWANDITO; Eka Mutia; Ellida Novita Lydia
Global Science Society Vol 2 No 2 (2020): Global Science Society (GSS) Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyaraka
Publisher : LPPM dan PM Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Plastik merupakan produk industri yang banyak digunakan karena manfaatnya bagi kebutuhan rumah tangga. Plastik banyak digunakan sebagai pembungkus makanan, kemasan air mineral, perabot rumah tangga, dan plastik kresek. Dibalik manfaatnya itu, tersimpan bahaya yang besar bagi lingkungan. Sampah plastik tidak terurai secara biologis, melainkan oleh foton (partikel elektromagnetik). Upaya mengatasi sampah plastik dengan cara pembakaran sangat tidak disarankan karena dapat menyebabkan polusi udara. Metode ecobrick dapat diterapkan untuk meminimalisir timbulan sampah plastik rumah tangga. Metode yang digunakan berupa pemanfaatan botol plastik bekas sebagai media penyimpan yang diisi penuh dengan sampah anorganik hingga keras dan padat. Media yang digunakan pada berupa botol bekas air mineral kapasitas 1500 ml dan 600 ml. Satu buah botol ini mampu menyimpan sampah plastik seberat 500 gr untuk botol kapasitas 1500 ml, dan 200 gr untuk botol kapasitas 600 ml. Kumpulan botol ecobrick ini dapat dimanfaatkan menjadi produk yang bernilai ekonomis, seperti meja dan kursi. Produk ecobrick tersebut berhasil menampung sampah plastik seberat 29,5 kg. Pelatihan melibatkan warga Desa Keumuning Peut, Kecamatan Darul Aman, Kabupaten Aceh Timur. Hasil pelatihan berupa botol ecobrick yang disusun menjadi produk meja dan kursi.
PREVENTION OF CORONA VIRUS SPREAD WITH PORTABLE SINK IN JULOK SUBDISTRICT ELEMENTARY SCHOOL MEILANDY PURWANDITO; Ellida Novita Lidia; Eka Mutia
Global Science Society Vol 3 No 2 (2021): Global Science Society (GSS) Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM dan PM Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33059/gss.v3i2.3415

Abstract

Penyebaran virus covid 19 pada umumnya dapat melalui udara, kontak langsung dan percikan air liur dari orang yang terpapar covid 19. Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan surat edaran untuk pencegahan penyebaran dan penularan virus covid 19 yaitu dengan cara menggunakan masker dan menyediakan sarana cuci tangan pakai sabun (CTPS). Di SDN Buket Siraja, SDN Blang Jambee, SDN Ulee Tanoh, dan SDN 1 Kuta Binjei sarana cuci tangan belum tersedia. Selama ini siswa dan guru mencuci tangan di kamar mandi sekolah atau di tempat wudhu mushalla. Sekolah dasar negeri tersebut belum mampu menyediakan wastafel sebagai sarana mencuci tangan yang diperlukan pada masa pandemic covid 19. Untuk mencegah virus covid 19 diperlukan Wastafel portable di sekolah dasar negeri tersebut. Wastafel portable cuci tangan tersebut terbuat dari plat besi dengan ukuran disesuaikan untuk siswa sedolah dasar sehingga mudah dalam penggunaannya. Wastafel portable ini dapat dipergunakan juga setelah masa pandemi covid 19 berakhir atau sudah tidak ada lagi. Selain itu wastafel ini dapat diletakan dimanapun karena tidak memerlukan daya listrik. Wastafel portable diletakkan di beberapa sekolah dasar di Kecamatan Julok yaitu SDN Buket Siraja, SDN Blang Jambee, SDN Ulee Tanoh, dan SDN 1 Kuta Binjei yang merupakan sekolah dasar negeri yang memiliki banyak siswa. Tersedianya wastafel portable di sekolah dasar tersebut merupakan salah satu cara membantu pemerintah dalam mencegah penyebaran virus covid 19 dilingkungan sekolah
ANALISIS RENCANA ANGGARAN BIAYA PADA PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG LABORATORIUM TEKNIK SIPIL TIPE I UNIVERSITAS SAMUDRA Siti Arista Dewi Sumardiana; Yulina Ismida; Eka Mutia
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Agregat Vol. 1 No. 2 (2021): Edisi November
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Politeknik Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1498.07 KB) | DOI: 10.51510/agregat.v1i2.510

Abstract

Pembangunan infrastruktur di dunia pendidikan memberikan pengaruh perkembangan dari segi kenyamanan, kemudahan dalam proses pendidikan dan penelitian. Infrastruktur yang dimaksud adalah Laboratorium Program Studi Teknik Sipil Universitas Samudra, pada perencanaan pembangunan gedung ini perlu dilakukan Analisis Rencana Anggaran Biaya (RAB) untuk mengetahui nilai efisiensi besarnya anggaran dan peluang penyelesaian penjadwalan yang lebih efisien. Adapun tujuan artikel ini untuk menganalisis dan mengetahui besarnya anggaran biaya serta merencanakan jadwal kegiatan pekerjaan pada Perencanaan Gedung Laboratorium Teknik Sipil Tipe I Universitas Samudra. Metode yang digunakan dalam perhitungan Rencana Anggaran Biaya (RAB) menggunakan SNI 2013 dilanjutkan pembagian kegiatan pekerjaan atau pemecahan kegiatan dalam bagian yang lebih kecil dan mendetail dengan menggunakan Work Breakdown Structure sedangkan metode yang digunakan dalam penjadwalan kegiatan yakni Bar chart dan Network planning. Hasil dari analisis dan perhitungan menunjukan besarnya anggaran biaya yang dibutuhkan untuk Perencanaan Pembangunan Gedung Laboratorium Teknik Sipil Tipe I Universitas Samudra berdasarkan SNI 2013 adalah sebesar Rp. 21.262.560.000,00. Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan Pembangunan Gedung Laboratorium Teknik Sipil Tipe I Universitas Samudra selama 30 minggu atau 180 hari terhitung dari bulan April sampai dengan November 2020.
PROTOTIPE PENJERNIHAN AIR MENGGUNAKAN CANGKANG KERANG PADA DESA MEURANDEH KECAMATAN MANYAK PAYED Karlina Sekar Maya; Meilandy Purwandito; Eka Mutia
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Agregat Vol. 1 No. 2 (2021): Edisi November
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Politeknik Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (691.318 KB) | DOI: 10.51510/agregat.v1i2.517

Abstract

Air merupakan kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia di bumi ini. Sesuai dengan kegunaannya, air digunakan konsumsi manusia untuk minum, mencuci memasak, dan untuk perairan pertanian. Pemanfaatan air bagi kebutuhan manusia akan menyebabkan terjadinya penyimpangan dari keadaan normal air dan ini berarti suatu pencemaran. Banyaknya masyarakat yang memanfaatkan air yang kualitasnya kurang baik akan mengakibatkan terjangkitnya penyakit. Hal tersebutlah yang melatarbelakangi penelitian prototipe penjernihan air menggunakan cangkang kerang pada Desa Meurandeh Kecamatan Manyak Payed agar masyarakat bisa mengkonsumsi air dengan kondisi yang lebih baik. Kandungan logam berat yang terdapat pada air di desa tersebut sangat tinggi, kadar logam dalam air tersebut di uji dengan peralatan AAS (Atomic Absorption Spectrophotometer). Didapat nilai kandungan logam yang terendah Fe di Dusun Mawar sebelum disaring 0,1215 dan sesudah disaring 0,1012, nilai kandungan logam yang terendah Cu di Dusun Bangka Raya sebelum disaring 0,0108 dan sesudah disaring 0,0012, nilai kandungan logam yang terendah Zn di Dusun Aramiah sebelum disaring 0,0050 dan sesudah disaring 0,0006. Dari keempat macam cangkang kerang mulai dari kerang hijau, kerang bulu, kerang dara, kerang tiram yang menghasilkan kondisi air yang lebih baik atau warna air yang mula kekuningan menjadi jernih terdapat pada saringan air yang menggunakan cangkang kerang tiram.
Penerapan Konsep Rumah Tahan Gempa Pada Desa Afdilling II Bukit Aceh Timur Eka Mutia; Ellida Novita Lydia; Meilandy Purwandito
ABDIMASKU : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol 5, No 3 (2022): September 2022
Publisher : LPPM UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33633/ja.v5i3.715

Abstract

Pada wilayah timur Aceh terdapat Sesar Langsa yang dapat memicu terjadinya gempa di wilayah Kota Langsa dan Kabupaten Aceh Timur. Desa Afdelling II Bukit Aceh Timur berada diperbukitan dan rentan terhadap bencana gempa bumi. Masyarakat Desa Afdelling II Bukit membangun konstruksi rumah di tanah lempung yang labil. Konstruksi rumah yang dibangun berdasarkan pengalaman turun temurun tanpa memperhatikan kaidah-kaidah dan standar rumah tahan gempa. Hal ini disebabkan masyarakat tidak memiliki pengetahuan tentang standar dan tatacara membangun rumah tahan gempa. Tim PKM melakukan pelatihan kepada masyarakat Desa Afdelling II Bukit tentang konsep membangun rumah tahan gempa yang sesuai dengan Pedoman Teknis Rumah dan Bangunan Tahan Gempa tahun 2006. Modul Pelatihan dan penggunaan istilah ilmiah disesuaikan dengan latar belakang pendidikan, sosial, dan budaya setempat. Hal ini maksudkan agar masyarakat lebih mudah memahaminya. Pada akhir kegiatan juga dilakukan simulasi dan evaluasi mengenai tingkat pemahaman masyarakat terhadap konsep rumah sederhana tahan gempa. Kegiatan pelatihan dan sosialisasi ini mendapat respon yang sangat positif dari Kepala Desa dan masyarakat. Desa Afdelling II Bukit diharapkan dapat menjadi salah satu contoh desa yang tangguh bencana gempa melalui optimalisasi mitigasi bencana gempa dengan memiliki konstruksi bangunan yang tahan gempa.
ANALISIS TINGKAT KERENTANAN TANAH LONGSOR SEBAGAI UPAYA MITIGASI BENCANA DI KECAMATAN SEKERAK KABUPATEN ACEH TAMIANG Andrian; Eka Mutia; Meilandy Purwandito; Ellyda Novyta Lydia
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Agregat Vol. 2 No. 2 (2022): Edisi November
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Politeknik Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51510/agregat.v2i2.752

Abstract

Sekerak adalah salah satu Kecamatan di Kabupaten Aceh Tamiang yang secara geografis memiliki luas wilayah 257,95 Km2. Daerah ini memiliki tingkat curah hujan ekstrim pada saat musim penghujan dan sering terjadi longsor terutama di kawasan jalan utama menuju Desa Lubuk Sidup Kecamatan Sekerak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi tingkat kerawanan bencana tanah longsor dan untuk menentukan titik-titik/lokasi daerah yang rawan bencana tanah longsor pada Desa Lubuk Sidup Kecamatan Sekerak Kabupaten Aceh Tamiang. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Metode AHP (Analytical Hierarchy process) dan pengambilan data kuisioner. Dari hasil penelitian diperoleh pemetaan tingkat kerentanan tanah longsor yang dibagi ke dalam tiga klasifikasi yaitu, kerentanan tanah longsor rendah seluas 3600,22 Ha (13,96%), kerentanan tanah longsor sedang seluas 13268,40 Ha (51,44%), dan kerentanan tanah longsor tinggi seluas 8926,38 Ha (34,61%). Desa Lubuk Sidup, Sekerak Kanan dan TJ. Gelumpang merupakan daerah yang memiliki wilayah dengan kerentanan tanah longsor yang sangat tinggi dengan persentase kerentanan tanah longsor berturut sebesar 45,48%. 45,36% dan 61,29%.
Perencanaan Geometrik Dan Perkerasan Lentur Jalan Wisata Lut Atas Waq Pondok Sayur Kabupaten Bener Meriah, Aceh: Design Of Geometric And Flexible Pavement Wisata Lut Atas Road Waq Pondok Sayur Bener Meriah Regency, Aceh Khairul Imam; Eka Mutia; Wan Alamsyah
Media Ilmiah Teknik Sipil Vol. 11 No. 2 (2023): Media Ilmiah Teknik Sipil
Publisher : ​Institute for Researches and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/mits.v11i2.4435

Abstract

Jalan Wisata Lut Atas Bener Meriah Aceh is a road leading to the tourist attraction of the lake, located at 2,100 meters above sea level. The lake called Lut Atas located in Bener Meriah, Aceh, exactly in Waq Pondok Sayur Village, Bukit District. The current status of the Lut Atas Tourist Road is still in the form of a rock and gravel cover, making it difficult to access the tourist area. The purpose of this study is to calculate the throughput capacity and road age plan on the Lut Atas Tourism section, knowing the required soft pavement thickness on the Lut Atas Tourism section with the manual road design method. 2017, knows how to climb slopes and bends to ensure safety and comfort for road users. Based on the results of the 4-day LHR survey, the total number of vehicles is 125 vehicles. Calculation results of pavement thickness of Upper Lut tourist road Waq Pondok Sayur village from STA 0+000 - 3+000, with pavement thickness AC-WC 40 mm, AC-BC 60 mm, aggregate layer 400mm material (LFA) and optional 100mm backfill. The Lut Atas Tourist Trail has a geometric road plan to guide the route according to the plan of 3 bends, namely PI1 Spiral Curve (SCS), PI2 Turn Spiral Circle (SCS), Turn PI3 Spiral bend (SS). The section of Thuong Lut Tourist Road has an expected longitudinal profile of 4 vertical curves with the following details: PPV1 (vertical intersection centre) vertical convex type, PPV2 (vertical intersection centre) concave longitudinal type, PPV3 (vertical intersection centre) concave longitudinal type, PPV4 (vertical intersection centre) convex longitudinal type
Skala Prioritas Perbaikan Jalan Kecamatan Langsa Lama Vera Wulandari; Eka Mutia; Wan Alamsyah
Journal of Planning and Research in Civil Engineering Vol. 2 No. 1 (2023): Maret
Publisher : Universitas Iskandar Muda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55616/prince.v2i1.450

Abstract

Jalan merupakan sarana penting yang perlu dijaga dan ditingkatkan fungsinya untuk memperlancar arus transportasi darat, untuk itu diperlukan pemeliharaan dalam penanganan jaringan jalan. Pentingnya melakukan pemeliharaan dalam penanganan jaringan jalan adalah untuk membantu memperlancar kegiatan masyarakat dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari. Di Kota Langsa Provinsi Aceh tepatnya di Kecamatan Langsa Lama terdapat tiga jalan yang seharusnya dijadikan prioritas penanganan yaitu : (1) Jalan Meurandeh Dayah (2) Jalan Almahdi Batee Puteh (3) Jalan Gang Damai. Namun dengan keterbatasan dana, sulit untuk menentukan skala prioritas penanganan perbaikan jalan. Pada penilitian ini akan digunakan metode AHP (Analytic Hierarchy Process) yang akan membantu merumuskan masalah dalam bentuk hierarki dan memasukan pertimbangan-pertimbangan untuk menghasilkan skala prioritas relatif. Dengan mengkombinasikan berbagai faktor yaitu kondisi jalan, volume lalu lintas, kebijakan dan tata guna lahan. Penentuan urutan/skala prioritas penanganan perbaikan jalan dengan metode AHP diperoleh hasil sebagai berikut :  (1)  Jalan  Meurandeh Dayah memiliki skala prioritas perbaikan 0,45 atau 45%, (2) Jalan Gampong Batee Puteh memiliki skala prioritas perbaikan 0,29 atau 29%, (3) Jalan Gang Damai memiliki skala prioritas perbaikan 0,16 atau 16%. Maka dapat disimpulkan bahwa dari ketiga jalan yang dijadikan objek penelitian, Jln Meurandeh Dayah memiliki skala prioritas perbaikan dan penanganan jalan paling tinggi.
Penilaian Kriteria Green Building Pada Gedung BPJS Ketenagakerjaan Cabang Langsa: Indonesia Rafika Balqist; Eka Mutia; Meilandy Purwandito
Journal of Planning and Research in Civil Engineering Vol. 2 No. 2 (2023): Juli
Publisher : Universitas Iskandar Muda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55616/prince.v2i2.457

Abstract

Permasalahan lingkungan dan pemanasan global menjadi salah satu penyebab dari kerusakan lingkungan dating dari bidang jasa konstruksi. Mengingat juga aspek pembangunan di Kota Langsa yang semakin meningkat dengan munculnya beberapa gedung bertingkat, salah satunya adalah gedung BPJS Ketenagakerjaan Cabang Langsa. Maka diperlukannya suatu tolok ukur dalam menerapkan konsep Green Building pada pembangunan tersebut. Pemilihan gedung ini didasari karena bangunan ini merupakan salah satu perkantoran yang digunakan sejak 2010 dengan luas keseluruhan bangunan 2.500 m2, terdiri dari 2 lantai, dan belum menggunakan standar kriteria green building pada perkantoran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah bangunan perkantoran ini sudah menerapkan konsep green building berdasarkan standar Greenship, juga untuk mengetahui peringkat pada bangunan (platinum, gold, silver, atau tidak green). Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti, gedung BPJS Ketenagakerjaan Cabang Langsa memperoleh poin sebesar 30 poin dari poin maksimal 117 poin atau sebesar 25,64%, diantaranya adalah Tepat Guna Lahan 6 poin, Efisiensi Energi dan Konservasi 17 poin, Konservasi Air 2 poin, Siklus dan Sumber Daya Material 1 poin, Kenyamanan dan Kesehatan Dalam Ruang 4 poin, dan Manajemen Lingkungan Bangunan 0 poin. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa gedung BPJS Ketenagakerjaan Cabang Langsa belum termasuk kedalam kriteria gedung perkantoran yang green berdasarkan Greenship.