Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

PERFORMA BIOPOT BERBAHAN DASAR LIMBAH ORGANIK SEBAGAI WADAH PEMBIBITAN TANAMAN PENGGANTI PLASTIK POLYBAG Nunik Lestari; Nur Rahmah; Ervi Novitasari; Samsuar Samsuar
Agrika Vol 16, No 2 (2022)
Publisher : Badan Penerbitan Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31328/ja.v16i2.4087

Abstract

ABSTRAKPembibitan tanaman menggunakan polybag beresiko terhadap pertumbuhan akar yang cenderung melingkar, menyebabkan kerusakan akar tanaman saat proses pindah tanam, serta tidak ramah lingkungan. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk membuat biopot sebagai wadah pembibitan tanaman pengganti plastik polybag yang ramah lingkungan, serta mengkaji performanya. Penelitian ini menggunakan 2 faktor perlakuan, yaitu bahan dasar pembuatan biopot dan massa perekat. Pengujian yang dilakukan meliputi uji sifat fisik dan mekanik biopot, serta uji penanaman bibit cabai pada biopot. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahan organik ampas kelapa, cocopeat, dan arang sekam dapat digunakan sebagai bahan pembuatan biopot pengganti plastik polybag. Performa biopot tertinggi adalah pada kombinasi perlakuan bahan arang sekam dan perekat 175 g (AS-175), yang juga dipengaruhi oleh faktor kerapatannya. Perlakuan AS-175 juga merupakan perlakuan terbaik dari faktor kadar air dan daya serap air, sehingga biopot dengan perlakuan tersebut lebih awet digunakan untuk pembibitan dalam jangka waktu yang lebih panjang di lahan. Namun demikian perlakuan AS-175 tidak mampu menahan gaya luar sebaik biopot berbahan dasar cocopeat dan ampas kelapa karena sifat bahannya yang getas dan mudah patah, sehingga dalam penggunaannya sebaiknya menghindari benturan dan tekanan dari luar untuk mengurangi kerusakan. Kedua variabel penelitian maupun interaksinya tidak berpengaruh terhadap tinggi tanaman dan jumlah daun bibit cabai yang ditanam pada biopot. ABSTRACTPlant nurseries using polybags are at risk of root growth which tends to be circular, causing damage to plant roots during the transplanting process, and is not environmentally friendly. This research was conducted with the aim of making biopots as an environmentally friendly substitute for polybags, as well as assessing their performance. This study uses 2 variables, namely the basic material for making biopots and the mass of the adhesive applied. The tests carried out included testing the physical and mechanical properties of the biopot, as well as testing the planting of chili seeds in the biopot. The results showed that organic material from coconut pulp, cocopeat, and husk charcoal can be used as materials for making biopots for plant nurseries to replace polybags. The performance of the biopot produced for the highest biopot weight was in the combination treatment of husk charcoal and adhesive 175 g (AS-175), which was also influenced by the density factor. The AS-175 treatment is also the best treatment for the water content and water absorption factors, so that the biopot with this treatment is more durable for use in the field. However, the AS-175 treatment is not able to withstand external forces as well as biopot made from cocopeat and coconut pulps due to the characteristics of the material, so that in its use it is better to avoid impact and pressure from the outside to reduce damage. Both research variables and their interactions had no effect on plant height and leaf number of chili seedlings planted in biopots.
Analisis Keterampilan Dasar Mengajar Melalui Praktek Microteaching Pada Mahasiswa Pendidikan Teknologi Pertanian Ervi Novitasari; Khaidir Rahman; Nunik Lestari
Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian Vol 9, No 1 (2023): Februari
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/jptp.v9i1.44348

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan tingkat penguasaan keterampilan dasar mengajar mahasiswa Pendidikan Teknologi Pertanian melalui kegiatan microteaching. Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu metode kualitatif menggunakan desain deskriptif. Subjek penelitian terdiri dari 30 mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknologi Pertanian. Teknik analisis data menggunakan langkah reduksi, penyajian, dan penarikan data. Hasil penelitian yang diperoleh diantara lain: Keterampilan dalam membuka dan menutup kegiatan belajar mendapatkan nilai dengan kriteria sangat baik; Keterampilan dalam menjelaskan mendapatan hasil penilaian dengan kriteria baik; Keterampilan dalam memberikan penguatan dengan nilai kriteria sangat baik; Keterampilan untuk mengadakan varisi berada pada kriteria penilaian baik ; Keterampilan dalam mengelola kelas berada pada kriteria penilaian baik ;Keterampilan dalam membimbing diskusi kelompok kecil berada pada kriteria penilaian baik; dan Keterampilan dalam bertanya berada pada kriteria penilaian baik. Dari hasil analisis keseluruhan keterampilan dasar mengajar disimpulkan bahwa mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknologi Pertanian memiliki penguasaan keterampilan yang baik dalam melakukan praktek microteaching.
Diseminasi Teknologi Pengomposan Jerami Padi untuk Menuju Zero Waste Production Management di Desa Ulugalung Kabupaten Bantaeng Nunik Lestari; Ervi Novitasari; Khaidir Rahman; Muhammad Nur Jumadil; Samsuar Samsuar
Madaniya Vol. 4 No. 2 (2023)
Publisher : Pusat Studi Bahasa dan Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53696/27214834.437

Abstract

Limbah jerami padi dapat diubah menjadi pupuk organik, sehingga dapat membantu masalah keterbatasan pupuk di Desa Ulugalung. Penerapan teknologi dibutuhkan agar proses fermentasi jerami padi menjadi lebih cepat. Tujuan dari program ini adalah untuk memberikan pelatihan dan bantuan alat tabung fermentasi berbasis teknologi kepada kelompok tani Pullauweng Desa Ulugalung agar dapat memproduksi pupuk organik dalam waktu yang lebih singkat. Program ini dilaksanakan melalui proses belajar dan praktik secara partisipatif pembuatan pupuk organik menggunakan alat tabung fermentasi. Dari pelaksanaan program ini mitra telah berhasil memproduksi 154 liter POC dan 101 kg kompos dalam waktu 6 minggu, yang normalnya adalah 16 minggu. Jika hasil tersebut dikomersialkan, maka keuntungan dari penjualan pupuk organik tersebut dapat mencapai Rp.5.690.000,-. Dapat disimpulkan bahwa diseminasi teknologi yang telah dilakukan telah berhasil memberikan manfaat dan solusi untuk penyediaan pupuk organik bagi kelompok tani Pullauweng, serta berdampak baik terhadap keberlanjutan pertanian di Desa Ulugalung.
Optimalisasi Komposisi Biopot Berbahan Dasar Ampas Kelapa untuk Meningkatkan Sifat Fisik–Mekanik Biopot dan Pertumbuhan Bibit Cabai Nunik Lestari; Nur Rahmah; Ervi Novitasari; Samsuar Samsuar
Seminar Nasional LP2M UNM SEMINAR NASIONAL 2022 : PROSIDING EDISI 3
Publisher : Seminar Nasional LP2M UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (373.841 KB)

Abstract

Abstrak. Pembibitan menggunakan polybag dapat digantikan dengan biopot yang dapat langsung ditanam bersama bibit saat transplanting, sehingga tidak merusak perakaran, serta baik untuk adaptasi bibit di lingkungan yang baru. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan optimalisasi komposisi pada pembuatan biopot berbahan dasar ampas kelapa untuk meningkatkan sifat fisik–mekanik biopot serta pertumbuhan bibit cabai. Rancangan percobaan pada penelitian ini berupa Rancangan Acak Lengkap (RAL). Terdapat 4 perlakuan perbandingan massa bahan ampas kelapa dan lem sagu, yaitu AK-A (1 : 1); AK-B (1 : 1,25); AK-C (1 : 1,5); serta AK-D (1 : 1,75). Pengamatan yang dilakukan berupa sifat fisik-mekanik biopot serta pertumbuhan bibit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan memberikan pengaruh terhadap sifat fisik-mekanik biopot. Hasil uji Duncan menunjukkan perlakuan AK-D adalah perlakuan dengan bobot, densitas, dan kemampuan menahan gaya luar tertinggi, serta yang paling rendah indeks penyerapan air dan kadar air biopotnya. Hasil ini mengkonfirmasi bahwa perlakuan AK-D merupakan perlakuan terbaik ditinjau dari sifat fisik-mekanik biopot yang dihasilkan. Perlakuan AK-D menghasilkan bobot, densitas, dan kemampuan menahan gaya luar tertinggi, masing-masing sebesar 70,33 g; 500,41 kg/m3; dan 138,33 N, dengan kadar air dan daya serap air terendah yaitu 11,51% basis basah dan 52,89%. Adapun parameter pertumbuhan tanaman tidak berpengaruh nyata untuk tiap perlakuan Kata Kunci: Bibit, Biopot, Organik, Polybag, Sagu
Hidroponik Wick System Sebagai Alternatif Budidaya Sayur-Sayuran di Wilayah Pesisir Desa Laikang Kabupaten Takalar Ilman Hidayat; Nurazizah Nurazizah; Muhammad Fahri Wahyudi; Nur Fitri Ramadhani; Andini Andini; Nunik Lestari
Riau Journal of Empowerment Vol 6 No 1 (2023)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/raje.6.1.1-11

Abstract

Laikang village is the villages on the coast with a sandy and marginal soil environment, so it is not suitable for vegetable cultivation. The hydroponic wick system technology allows people in Laikang Village to be able to cultivate vegetables in their own yard. This community service aims to provide training on vegetable cultivation and how to make a hydroponic wick system by utilizing plastic bottle waste. This activity is carried out in 3 stages, namely the survey and socialization stage, the training stage, and the monitoring and evaluation stage. From the evaluation, there is an increase in the knowledge and skills of the participants regarding the theme of the activity. The evaluation results also showed that the implementation of this activity was in accordance with community expectations, with the level of satisfaction of training participants at 87%, participants' interest in the training theme at 89%, and the level of conformity with community expectations at 82%. The results of monitoring activities also show the continuity of cultivation activities that are still occupied by the people of Laikang Village to this day.
Potensi Panas Terbuang Kondensor AC Sebagai Sumber Pemanas Pada Cabinet Dryer Husain Syam; Jamaluddin P.; Muhammad Rais; Nunik Lestari
Seminar Nasional LP2M UNM SEMNAS 2019 : PROSIDING EDISI 7
Publisher : Seminar Nasional LP2M UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract. This study aims to examine the potential of AC condenser wasted heat and compare the actual potential possessed by AC condenser wasted heat as a heating source for dryers, with its use in turmeric drying. There are two stages of testing carried out, namely testing on dryers without materials, and testing with turmeric. The no-load drying test aims to see the temperature range of the wasted heat of an AC condenser in filling a cabinet dryer. Whereas the testing with sliced turmeric aims to see the performance of the heating source in drying the material. This research was conducted by measuring the temperature of the AC condenser output in the channel between the condenser and the dryer, the plenum chamber, and the drying racks, as well as the reduction in the mass of the dried material, the moisture content, and the humidity. The results showed that the heat wasted from the AC condenser is very potential to be used to dry herbal ingredients, because drying runs in relatively low temperatures. The heat output from the condenser can reach 42.4oC and 31% of air humidity. For turmeric, drying can last for 6 hours until the material reaches a 5-6% of moisture content in accordance with the SNI standards Keywords: drying, heat, herbs, condenser, air conditioner
PKM EDUKASI PEMANFAATAN SIMULATOR HIDROPONIK MINI SISTEM NFT DENGAN PENAMBAHAN LED GROWLIGHT DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN Jamaluddin; Khaidir Rahman; Ervi Novitasari; Nunik Lestari; Muhammad Fajar B
Jurnal Kemitraan Responsif untuk Aksi Inovatif dan Pengabdian Masyarakat Volume 1 Issue No. 2: January 2024
Publisher : Lontara Digitech Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61220/kreativa.v1i2.20246

Abstract

Kemajuan era industry 4.0 mempengaruhi berbagai macam sector, termasuk sector pendidikan yang mengalami perkembangan, baik dari segi metode, perangkat pembelajaran, alat peraga maupun media pembelajaran. Namun keberadaan fasilitas belajar seperti simulator yang dapat digunakan pada sekolah SMKS Nurfadilah belum terealisasi karena adanya keterbatasan penggunaan anggaran yang ada, Melihat keterbatasan yang dimiliki oleh sekolah dalam pengadaan fasilitas, maka dilaksanakan pelatihan Edukasi Pemanfaatan Simulator hidroponik mini sistem NFT dengan penambahan Led Growlight dalam kegiatan pembelajaran. Metode pelaksanaan yang digunakan untuk mencapai target kegiatan pelatihan yaitu dimulai dari analisis masalah yang dilakuan pada SMKS Nurfadhilah dengan melakukan wawancara dan observasi langsung, kemudian dilanjutkan dengan perizinan kepada pihak yayasan untuk memberikan pelatihan, pemberian kuesioner terkait pemahaman awal berupa materi budidaya tanaman secara hidroponik  kemudian pemberian pelatihan dan pendampingan simulasi simulator hidroponik sistem NFT disertai dengan penggunaan setiap sensor yang ada serta led growlight. Diakhir kegiatan diberikan kuesioner untuk mengetahui pemahaman akhir peserta didik. Hasil dari kegiatan edukasi yang dilakukan dalam bentuk pelatihan dan simulasi berdampak positif, dilihat dari meningkatnya pemahaman dan keterampilan peserta didik dalam mensimulasikan simulator.