Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

MENGEMBANGKAN SDM KARANG TARUNA DAN POSDAYA MELALUI PELATIHAN KETERAMPILAN BERBASIS LIFESKILL Sumardi, Kamin; Berman, Ega Taqwali; Muhammad Noor, Ridwan Adam
ABMAS Vol 16, No 1 (2016): Jurnal Abmas
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1257.807 KB) | DOI: 10.17509/abmas.v16i1.38801

Abstract

Analisis Performa Refrigeran R 290 Pada Sistem AC Yang Menggunakan Accumulator Heat Exchanger Ega Taqwali Berman; Syamsuri Hasan
Jurnal Energi Dan Manufaktur Vol 8 No 1 (2015): April 2015
Publisher : Department of Mechanical Engineering, University of Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui performa penggunaan refrigeran R 290 pada sistemAC yang menggunakan accumulator heat exchanger. Penelitian dilakukan pada sebuah alat ujiyang terdiri dari satu unit sistem split air conditioning kapasitas 9000 Btu yang dimodifikasimenjadi sistem air cooled water chiller system dan debit aliran air yang mengalir ke coilpendingin divariasikanmulai dari 0,5 gpm, 0,75 gpm dan 1 gpm dengan cara mengatur bukaankatup dan diukur melalui flow meter. Pengambilan data dilakukan pada saat kondisi steadyyaitu ketika temperatur air T = 14 0C sampai dengan T = 10 0C dan fluida kerja yang digunakansebagai refrigerant primer adalah R 290. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh performaterbaik ketika debit aliran air diatur pada 0,75 gpm. Pada kondisi tersebut pencapaian nilai efekrefrigerasi, daya kompresor, dan koefisien performa mesin berkisar 2% sampai dengan 5%lebih baik daripada dua kondisi lainnya.Kata kunci: air conditioning, heat exchanger,performa, refrigeran.This studyaims to determinethe performance ofthe use ofrefrigerant R290ontheACsystemwithan accumulatorheat exchanger. The study was conductedonatestapparatusconsistingofa split air conditioningsystem with capacity of9000 Btuandmodified intoaair cooledwater chillersystemandflow rateof water flowingintothe coolingcoilvariedfrom0.5gpm, 0.75gpmand1gpmby regulating thevalve openingandis measured bya flowmeter. Datawere collectedduringthesteady statewhen thewatertemperatureT=140Cup toT =100Candtheworking fluidisusedasthe primaryrefrigerantisR290. The result showedthe bestperformancewhen thewaterflow rateis setat0.75gpm. In these conditionsthe achievementofvaluerefrigeration effect, compressorpower, andcoefficients of performance systems rangedfrom 2% to 5% better thanthe othertwoconditions.Keywords: air conditioning, heat exchanger, performance, refrigerant.
Pengaruh Penggunaan Suction Liquid Heat Exchanger dan Tube in Tube Heat Exchanger Pada Refrigerator Terhadap Daya Kompresor dan Waktu Pendinginan Ega Taqwali Berman
Jurnal Energi Dan Manufaktur Vol 5 No 1 (2012): Oktober 2012
Publisher : Department of Mechanical Engineering, University of Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1003.15 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan penggunaan SuctionLiquid Heat Exchanger (SLHX) danTube in Tube Heat Exchanger (TiTHX) pada refrigerator terhadap daya kompresor dan waktupendinginan. Data pengujian diukur pada temperatur beban pendinginan 60C sampai dengan temperatur -60C dan fluida kerja yang digunakan sebagai media pendingin adalah refrigeran 12. Hasil penelitiandiperoleh daya kompresor yang diperlukan oleh sistem refrigerasi yang menggunakan TiTHX 1,9 % lebihkecil daripada sistem refrigerasi yang menggunakan SLHX. Hal tersebut disebabkan oleh kerja kompresiyang dilakukan oleh sistem yang menggunakan TiTHX lebih kecil daripada sistem refrigerasi yangmenggunakan SLHX. Waktu pendinginan yang dibutuhkan untuk mencapai temperatur pengukuran padakondisi steady (60C) dan kondisi akhir (-60C) lebih singkat pada sistem yang menggunakan TiTHX daripadasistem yang menggunakan SLHX.
PENGARUH T-JUNCTION SEBAGAI ALAT PEMISAH KEROSENE-AIR Ega Taqwali Berman
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2010): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 1 2010
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efisiensi pemisahan fasa (kerosene-air) ketika T-junction digunakan sebagai alat pemisah fasa. Pengujian dilakukan pada seksi uji dari bahan kaca dengan ukuran diameter dalam 1 inchi dan posisi sudut side arm 900. Data pengujian diukur pada variasi water cut 42%, 58% dan 64%. Untuk memperoleh variasi water cut dilakukan dengan cara mengatur kecepatan superfisial kerosene dan air. Kecepatan superfisial kerosene (Jk) dan kecepatan superficial air (Jw) yang dialirkan dalam seksi uji diatur dengan menggunakan katup dan diukur dengan menggunakan flow meter pada kisaran nilai, Jk = 0,08 m/s ∼ 0,34 m/s dan Jw = 0,15 m/s ∼ 0,58 m/s. Hasil penelitian diperoleh efisiensi pemisahan yang bagus terjadi pada water cut 64% dan Jmix = 0,23 m/s, yaitu sebesar 82 % dan fraksi massa yang terpisahkan sebesar 0,26 dengan kualitas kerosene di inlet sebesar 0,32. Efisiensi tertinggi untuk setiap water cut dapat dicapai ketika fraksi massa yang terpisahkan dikondisikan nilainya mendekati kualitas di inlet.Kata kunci : T-junction, kerosene-air, alat pemisah.
Perbandingan Efek Refrigerasi dan Waktu Pendinginan pada Refrigerator yang Menggunakan Variasi Pemasangan Heat Exchangers Ega Taqwali Berman
Teknik Mesin "TEKNOLOGI" Vol 15, No 1 Apr (2012)
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This studyaimstocompare the refrigeratingeffect and chilling period to the refrigerator with variationsheat exchangerinstallation.Tests performed on the test section consists of two types of heat exchangers, Suction-Liquid Heat Exchanger (SLHX) and Tube in Tube Heat Exchanger (TiTHX). Test data measured at the temperature of the cooling load temperature of 60C to - 60C and the working fluid is used as a cooling medium is a refrigerant 12. As a result, it was obtained that in this research wasrefrigerating effectby system that uses TiTHX  0.6% greater than the refrigeration system that uses SLHX. This is due to there is little difference between the temperature of evaporation and temperature liquid refrigerant that will go into the expansion device on a system that uses TiTHX than refrigeration systems that use SLHX. Chilling period required to reach the steady state temperature measurements (60C) and final conditions (-60C) is shorter on a system that uses TiTHX than systems that use SLHX. Keywords : refrigerator, heat exchangers, refrigerating effect, chilling period.
Analisis Efek Refrigerasi dan Daya Kompresi pada Aircooled Chiller Menggunakan Refrigeran R404A Sebagai Refrigeran Alternatif Pengganti R22 Iskandar Dzulkarnaen; Ega Taqwali Berman; Mutaufiq Mutaufiq
Teknik Mesin "TEKNOLOGI" Vol 18, No 1 Apr (2018): Jurnal Teknik Mesin TEKNOLOGI
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1781.491 KB)

Abstract

Tujuan dari pengujian kinerja ini adalah untuk mendapatkan data kinerja dari sistem pendingin udara dengan menggunakan refrigerant R404A sebagai refrigerant alternatif untuk R22. Studi ini menggunakan sebuah AC split 9000 BTU yang didesain dengan sistem kerja air cooled chiller. Sistem tersebut disetel sebagai aliran air dengan laju 1 gpm, 1.5 gpm dan 2 gpm dan pengambilan data dimulai ketika temperatur air berada pada kisaran 15 ° C hingga 10 ° C. Data yang diharapkan menunjukkan hasil yang terbaik dari tiga data tersebut adalah pada 1.5 gpm, nilai perbandingan efek refrigerasi dari R404A dibangkitkan yang pada debit 1.5 adalah 49% - 51% lebih rendah jika dibandingkan dengan R22, sementara nilai HP dua kali lebih besar dari HP yang dibangkitkan oleh R22. Karena itu dapat disimpulkan bahwa penggunaan R404A sebagai refrigerant dapat digunakan dengan peningkatan efek refigerasi sehingga heat yang ditangkap dari lingkungan menjadi lebih baikKata Kunci : Air cooled chiller, Test Performa, Refrigerant, R22 dan R404A 
PENGARUH INJECTION HOT GAS BYPASS REFRIGERAN DI SALURAN SUCTION TERHADAP KINERJA SISTEM AIR COOLED CHILLER YANG MENGGUNAKAN R404A M.I Mulyana; Ega Taqwali Berman; Mutaufiq Mutaufiq
FLYWHEEL : Jurnal Teknik Mesin Untirta Volume IV Nomor 1, April 2018
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (483.43 KB) | DOI: 10.36055/fwl.v1i1.3321

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan data performa injection hot gas bypass refrigerant pada sistem air cooled chiller yang menggunakan fluida kerja refrigeran R404A. Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimen dengan dua mode pengujian yaitu mode normal dan mode injection hot gas. Kondisi penelitian diatur pada debit air sebesar 0,5 gpm, 1 gpm, dan 1,5 gpm dan perubahan temperatur air yang dimulai dari 15° C sampai dengan temperatur 11° C. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan refrigeran R404A pada sistem air cooled chiller dengan menggunakan sistem injection hotgas bypass memperoleh hasil yang lebih baik dibandingkan dengan sistem normal. Terjadi peningkatan nilai COP sebesar 20%, sehingga penerapan injection hot gas bypass pada sistem air cooled chiller berpengaruh pada kerja kompresi yang menurun akibat rasio tekanan discharge dan suction lebih kecil.
UJI PERFORMA PROTOTIPE MESIN PENDINGIN AIR KAPASITAS 500 LITER UNTUK MEDIA HIDROPONIK Eky Roskiana; Ega Taqwali Berman; Mutaufiq Mutaufiq
FLYWHEEL : Jurnal Teknik Mesin Untirta Volume IV Nomor 1, April 2018
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (501.3 KB) | DOI: 10.36055/fwl.v1i1.3323

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data performa sistem pendingin air kapasitas 500 liter. Metode penelitian yang digunakan yaitu eksperimen. Pada penelitian ini kapasitas air sejumlah  500 liter. Penelitian ini difokuskan pada pendinginan air yang di tampung pada bak air kapasitas 500 liter. Penelitian dilakukan dengan tahapan mengisi air pada bak sampai 500 liter, kemudian nyalakan mesin pendingin. Mesin pendingin tersebut menggunakan sistem kompresi uap. Pendinginan air dilakukan selama 12 jam. Parameter yang di ukur adalah perubahan temperatur (⁰F), tekanan discharge (psig), tekanan suction (psig), dan kuat arus (ampere). Parameter dicatat setiap interval 30 menit. Ketika waktu sudah sampai 12 jam maka mesin dimatikan. Hasil penelitian menunjukkan penurunan suhu sebesar 14,8 ⁰F, dari suhu awal 73,4 ⁰F sampai 58,6 ⁰F. Daya listrik yang di butuhkan mesin adalah sebesar 299 watt. Hasil analisis efek refrigerasi mencapai nilai tertinggi 90 Btu/lb pada menit ke-720. Analisis kerja kompresi mencapai nilai terendah 28,1 Btu/lb pada menit ke-0. Analisis nilai koefisien performa mesin mencapai nilai tertinggi 3,19 pada menit ke-0. Air dingin pada toren disirkulasikan ke reservoir hidroponik sehingga akan berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman hidroponik.
INVESTIGASI EKSPERIMENTAL RETROFIT REFRIGERAN PADA ALAT PRAKTIK REFRIGERATOR DENGAN REFRIGERAN PRODUK DOMESTIK YANG RAMAH LINGKUNGAN Mutaufiq Mutaufiq; Hendri Sulistyo; Ega Taqwali Berman; Apri Wiyono
FLYWHEEL : Jurnal Teknik Mesin Untirta Volume V Nomor 2, Oktober 2019
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/fwl.v1i1.6454

Abstract

Isu tentang kerusakan ozon dan pemanasan global permukaan bumi akibat refrigeran sintetik, mendorong laboratorium Pendidikan yang menggunakan mesin pendingin, mencari alternatif jenis refrigeran yang ramah lingkungan. Retrofit merupakan penggantian refrigeran (bahan habis sebagai fluida kerja) dengan jenis refrigeran yang ramah lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan eksperimen retrofit refrigeran R-134a pada alat praktikum mesin pendingin jenis refrigerator/kulkas dengan refrigeran natural yang diproduksi oleh perusaan domestik sebagai refrigeran ramah lingkungan. Penelitian dirancang secara eksperimen dengan metode retrofit drop in subtitude. Jenis refrigeran natural yang digunakan adalah Musicool-22 (MC-22). Pengujian diawali dengan mengukur performa mesin pendingin refrigerator yang masih menggunakan refrigeran R-134a, untuk mendapatkan performa awal refrigerator. Kemudian dilakukan reftrofit dengan MC-22 dengan jumlah massa 15% sampai 65% dari massa R-134a. Selanjutnya kinerja refrigerator yang sudah diretrofit menggunakan MC-22 diukur sebagaimana pengukuran kinerja mesin pendingin menggunakan refrigeran R-134a. Hasil pengujian menunjukkan bahwa, performa mesin pendingin refrigerator meningkat pada saat diretrofit MC-22 dengan jumlah massa refrigeran 25% sampai 35% dari massa refrigeran R-134a. Performa terbaik refrigerator diperoleh saat menggunakan MC-22 (m=25g) dengan nilai COP meningkat sampai 10,3% dan suhu evaporator lebih rendah 6 0C dari mesin pendingin refrigerator yang menggunakan refrigeran asalnya (R-134a, m=100g).
THE PERFORMANCE OF VAPOR COMPRESSION REFRIGERATION SYSTEM USING R-1270 Kamin Sumardi; Ega Taqwali Berman; Mutaufiq Mutaufiq
FLYWHEEL : Jurnal Teknik Mesin Untirta Volume 7, Issue 1, April 2021
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/fwl.v0i0.9998

Abstract

The use of environmentally friendly refrigerants as working fluids in vapor compression refrigeration systems can prevent global warming effects and depletion of the ozone layer. This research aims to obtain data on the performance of the vapor compression refrigeration systems that use R-1270. Refrigerant R-1270 is categorized into the hydrocarbon (HC) group that is environmentally friendly with ODP = zero and GWP <3. Tests were conducted on vapor compression refrigeration system that consisted of a domestic refrigerator (RD) and a chest freezer (CF). The parameters measured in this research were: refrigeration effect, compression work, weight of refrigerant circulated, electricity consumption, coefficient of performance, and the time required to reach the lowest evaporator temperature. In testing, the first step was to conduct a test on the vapor compression refrigeration system that used baseline refrigerant (R-134a) with a weight according to the manufacturer’s recommendations. Then, the second step was to test the performance of the vapor compression refrigeration system that used R-1270 with a mass of 30% of baseline. The test was conducted for 300 minutes by recording the observed data at every 30-minute interval. The results showed that the replacement of baseline refrigerant by R-1270 was able to increase the coefficient of performance of the vapor compression refrigeration system by 13% - 56% and reduce electricity consumption by 13.5% - 19%. This research has implications for the work of compressors that becomes easier and cheaper energy costs.