Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

POTENSI MASYARAKAT PENDUKUNG DESA WISATA PLERET JATINGARANG KECAMATAN WERU Budhi Rahardjo; Wartini Wartini
Innofarm:Jurnal Inovasi Pertanian Vol. 22 No. 2 (2020): Innofarm: Jurnal Inovasi Pertanian
Publisher : FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SLAMET RIYADI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian dengan Judul Potensi Masyarakat Pendukung Desa Wisata Jatingarang Kecamatan Weru kali ini bertujuan untuk mengetahui potensi masyarakat yang dapat mendukung pengembangan Desa Wisata Desa Jatingarang. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualititatif dengan subyek Penelitian Pengelola Pemandian Pleret,Pengurus Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa, Pengelola Badan Usaha Milik Desa,Usaha Kecil Menengah dan Wisatawan dan Penduduk dilingkungan Obyek Wisata. Hasil penelitian menunjukkan Potensi home industri didesa Jatingarang dan cukup besar, dan memungkinkan untuk dikembangkan, sebagai sarana upaya pemulihan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja baru. Unsur pendukung lain terwujudnya sebuah daerah tujuan wisata yang memberikan pelayanan terbaik bagi wisatawan, adalah teridentifikasinya potensi obyek wisata, maupun fasilitas penunjang wisata, perlunya bumi perkemahan, penataan hutan rakyat yang dapat dikembangkan. Peningkatan kualitas Badan Usaha Milik Desa Saran, untuk meningkatkan kapasitas Desa Wisata Jatingarang Kecamatan Weru, diperlukan Perencanaan Strategis yang dilengkapi dengan Siteplan, serta dukungan dari Pemerintah Daerah Kabupaten Sukoharjo, dan pihak terkait.
APLIKASI PUPUK BOKASHI PENGARUHNYA PADA MUTU KIMIA SAMBILOTO (Andrographis paniculata Ness) DAN AKTIVITAS EKSTRAKNYA DALAM MENURUNKAN KADAR KOLESTEROL DARAH Sudarmi Sudarmi; Wiwik Darmini; Wartini Wartini
AGRISAINTIFIKA: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 3, No 2 (2019): Agrisaintifika
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/ags.v3i2.543

Abstract

Tujuan penelitian adalah mempelajari pengaruh pemupukan bokashi terhadap mutu simplisia  dan kemampuan ekstrak sambiloto (Andrographis paniculata Ness) dalam menurunkan kadar kolesterol darah. Simplisia yang memenuhi standar mutu MMI (Materia Media Indonesia) digunakan sebagai bahan mengkaji kemampuan ekstrak sambiloto untuk penurunan kadar kolesterol darah. Metode penelitian adalah eksperimen  menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 ulangan, 6 perlakuan dosis ekstrak sambiloto  yaitu : Dosis 0 ekstrak sambiloto (kontrol normal, D0);  kontrol positip kolesterol (D1);  pembanding simvastatin 2mg/200 gr bb (D2);   dosis 100 mg sambiloto/200 gr bb (D3); dosis 200 mg sambiloto/200 gr bb (D4) dan dosis 400 mg sambiloto/200 gr bb (D5). Tikus yang diuji adalah tikus putih jantan galur Wistar berumur 2 bulan, berat badan ±200 gr. Analisis menggunakan Anova, dan uji lanjut menggunakan DMRT,  α 5%. Hasil penelitian  bahwa  ekstrak sambiloto dosis 100 mg/200 gr bb, 200 mg/200 gr bb; 400 mg/200 gr bb dan pembanding simvastatin 2 mg/200 gr bb semuanya dapat menurunkan kadar kolesterol total darah tikus yang dibuat hiperkolesterolemia. Yang menarik pada penelitian ini bahwa dosis 400 mg/200 gr bb  mempunyai kemapuan hampir sama dengan simvastatin dosis  2 mg/200 gr bb dalam menurunkan kadar kolesterol total darah  tikus yaitu sebesar 51%, dengan pertimbangan resiko hipokolesterolemia.  Kata kunci : Pupuk bokashi, hiperkolesterolemia , kadar kolesterol darah, sambiloto
Efektivitas Dosis Pupuk Bokasi Pada Fase Vegetatif Tanaman Sambiloto (Andrographis paniculata Ness) Sudarmi Sudarmi; Wartini Wartini
AGRISAINTIFIKA: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 2, No 1 (2018): Agrisaintifika
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/ags.v2i1.221

Abstract

ABSTRAKPertumbuhan  tanaman sangat dipengaruhi oleh kandungan unsur hara tanah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dosis pupuk bokashi yang tepat agar mendapatkan pertumbuhan  terbaik dari tanaman sambiloto (Andrographis paniculata Ness).  Metode penelitian adalah eksperimen, dirancang dengan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL), dengan perlakuan tunggal yaitu variasi dosis pupuk bokashi dengan 3 ulangan. Variasi dosis  pupuk bokashi  ada 4 level yaitu : Tanpa dipupuk bokashi  (B1) sebagai pembanding; Pupuk bokashi 5 ton/ha  (B2); Pupuk bokashi 10 ton/ha (B3); Pupuk bokashi 15 ton/ha (B4). Hasil penelitian  Dosis   pupuk bokashi berpengaruh  terhadap tinggi tanaman, jumlah cabang dan jumlah daun. Kesimpulan dosis  15 ton/ha pupuk bokashi menunjukkan pertumbuhan yang paling optimal hasil rata-rata meliputi : tinggi tanaman  60,07 cm/tanaman, jumlah  cabang 24,11 buah/tanaman dan jumlah daun 121,33 buah/tanaman berbeda nyata dengan tanpa pupuk bokashi sebagai kontrol. Kata Kunci : Dosis, Pupuk bokashi,  Pertumbuhan, Sambiloto
Edukasi Perilaku Orang Tua dalam Pemberian MP-ASI pada Balita di Dusun Kodokan Nur Ani; Nur Ani; Farid Setyo Nugroho; Wartini Wartini
IJECS: Indonesian Journal of Empowerment and Community Services Vol 1, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/ijecs.v1i2.801

Abstract

Periode tumbuh kembang emas pada bayi dan anak dapat diwujudkan apabila memperoleh asupan gizi yang sesuai. Guna mencapai tumbuh kembang yang optimal, di dalam Global Strategy for Infant and Young Child Feeding, WHO/UNICEF merekomendasikan empat hal penting yang harus dilakukan yaitu; pertama memberikan air susu ibu kepada bayi segera dalam waktu 30 menit setelah bayi lahir, kedua memberikan hanya air susu ibu (ASI) saja atau pemberian ASI secara eksklusif sejak lahir sampai bayi berusia 6 bulan, ketiga memberikan makanan pendamping air susu ibu (MP-ASI) sejak bayi berusia 6 bulan sampai 24 bulan, dan keempat meneruskan pemberian ASI sampai anak berusia 24 bulan atau lebih (WHO, 2000). Berdasarkan  observasi data di Posyandu Dusun Kodokan bahwa sebagian besar ibu balita atau anggota keluarga dekat telah memberikan MP-ASI dini sebesar (70%) dari jumlah balita yang ada yaitu 55 balita dan dari 55 orang ibu balita. Balita yang ada di Posyandu Dusun Kodokan ini terdiri dari usia 0 – 6 bulan (7,3%), usia 7 – 12 bulan (10,9%), usia 1-3 tahun (47,3%), usia 4-5 tahun (34,5%). Sebagian besar pendidikan terakhir ibu balita di Dusun Kodokan rata-rata Sekolah Menengah Atas (SMA/Sederajat) yang bekerja sebagai buruh di pabrik dan Diploma/Sarjana yang bekerja di instansi pemerintah/swasta. Sehingga diperlukan adanya sosialisasi edukasi perilaku orang tua dalam pemberian MP-ASI pada balita di Dusun Kodokan, Desa Papahan, Kecamatan Tasikmadu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Adapun kegiatan tersebut dilakukan dalam bentuk penyuluhan dengan memberikan pretes dan postes kepada peserta dan hasil dari kegiatan sosialisasi tersebut diperoleh peningkatan nilai postes sebesar 34%. Maka dapat dikatakan bahwa kegiatan penyuluhan memberikan dampak positif terhadap peningkatan pengetahuan peserta, sehingga kegiatan ini dapat dikatan berhasil sesuai indikator keberhasilan (peningkatan nilai postes 25%).Kata Kunci: MP-ASI, ASI Eksklusif, Penyuluhan
Efektivitas Filter Serpihan Marmer Terhadap Penurunan Kadar Besi, Mangan dan Magnesium pada Air Sumur Gali Nine Elissa Maharani; Wartini Wartini
Jurnal Kesehatan Vol 10, No 1 (2017): Jurnal Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jk.v10i1.5486

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas filter serpihan batu marmer dalam penurunan kadar besi, mangan dan magnesium pada air sumur gali di Desa Kaloran Kecamatan Wonogiri Kabupaten Wonogiri. Sampel diambil dari salah satu air sumur gali penduduk yang memiliki karakteristik berwana kekuningan kecoklatan, berbau besi dan agak amis, serta meninggalkan noda kuning pada bak mandi. Jenis penelitian ini adalah eksperimental dengan rancangan post test only control group design. Pada penelitian ini dilakukan dengan 3 perlakuan terhadap sampel air. Perlakuan I sebagai kontrol yaitu sampel air tidak diberikan perlakuan filter serpihan batu marmer. Perlakuan II sampel diberikan perlakuan berupa filter batu marmer dengan diameter 1 mm dan yang ketiga sampel air sumur gali diberikan perlakuan dengan media filter batu marmer dengan diameter ≥ 1 mm. Hasil dari ketiga jenis perlakuan tersebut kemudian dibandingkan dan dianalisis efektivitas filter batu marmer dalam menurukan kadar besi, mangan dan magnesium dalam air sumur gali. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan One Way Anova dengan taraf 5%. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa tidak ada efektivitas filter batu marmer dalam penurunan besi, mangan dan magnesium, dengan nilai p berturut-turut 0,193; 0,930 dan 0,729.
Implementasi Sistem Ijin Kerja sebagai Bagian Upaya Pengendalian Resiko di PT Eastern Logistics Lamongan Tri Haryanto; Wartini Wartini; Nine Elissa Maharani
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Berkala Vol 1, No 1 (2019): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Berkala
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/jikemb.v1i1.691

Abstract

Perkembangan industrialisasi dan mekanisasi diikuti dengan resiko terjadinya kecelakaan kerja dan atau penyakit akibat kerja. PT. Eastern Logistics sebagai operator Lamongan Shorebase yang menyediakan layanan Shorebase Services memiliki resiko tinggi dalam  lifting dan Jetty Operation, perlu upaya pengendalian preventif yang sistematis. Sistem Ijin Kerja merupakan  safe work procedur untuk kontrol pekerjaan beresiko tinggi. Penelitian bertujuan untuk mengetahui dan mengkaji implementasi sistem ijin kerja di PT. Eastern Logistics Lamongan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif yang dilakukan pada Juni 2018 di PT. Eastern Logistics Lamongan, dengan obyek penelitian adalah Area Manager, QHSE Manager, QHSE Officer, Site Area Supervisor dan Permit Applicant. Hasil penelitian menyatakan bahwa kebijakan K3 PT. Eastern Logistics berisi komitmen untuk mencapai kinerja K3LL  terbaik dalam pencegahan kecelakaan kerja. HIRADC digunakan dalam manajemen resiko. Sistem Ijin Kerja didasarkan pada LS-SOP-HSE 11.16 Work Permit System Procedure. Ada 4 macam ijin kerja yaitu Cold Work, Hot Work, Confine Space Entry, dan Critical Lift Permit. Form Permit berisi Task description, Risk Assessment, Work Preparation, PPE Required, Permit Authorization and Acceptance, Extension Work dan Closing Permit. Sistem Ijin Kerja dilakukan validasi, registrasi, revalidasi, didokumentasikan dan diaudit. Saran dari penelitian ini adalah melakukan kajian ulang pada dokumen HIRADC dan prosedur LS-SOP-HSE 11.16 Work Permit System Procedure berkaitan dengan validasi dan revalidasi ijin kerja. Distribusi permit dilaksanakan sesuai prosedur. Perlu dipertimbangkan untuk implementasi e-permits
Hubungan Beban Kerja dengan Kelelahan Kerja Pada Pekerja Bagian Produksi di CV. X Garmen di Kabupaten Sukoharjo Nur Ani; Wartini Wartini
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Berkala Vol 4, No 1 (2022): Jurnal Ilmu Kesehatan Berkala (JIKeMB) - Mei 2022
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/jikemb.v4i1.2348

Abstract

 Tingkat intensitas pembebanan kerja optimum akan tercapai, apabila tidak ada tekanan dan ketegangan yang berlebihan baik secara fisik maupun mental. CV. X Garment Sukoharjo merupakan salah satu perusahaan garmen yang memerlukan ketelitian khususnya bagian produksi. Pekerjaan ini termasuk jenis pekerjaan yang membutuhkan daya konsentrasi tinggi. Sehingga peneliti melakukan penelitian tentang hubungan beban kerja dengan kelelahan kerja.  Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan beban kerja yang diterima oleh pekerja divisi produksi, selain itu juga untuk mengetahui hubungan beban kerja dengan kelelahan kerja yang dialami pekerja. Penelitian ini menggunakan metode observasi analitik melalui pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah 122 pekerja jahit, dimana 36 pekerja dilibatkan sebagai sampel penelitian melalui teknik purposive sampling. Studi ini menyoroti beban kerja sebagai variabel independen dan kelelahan sebagai variabel dependen. Analisis statistik yang digunakan adalah Spearman-Rank. Temuan menandai persentase tingkat beban kerja, termasuk beban kerja ringan (13,9%), beban kerja sedang (25,0%), beban kerja berat (47,2%), beban kerja sangat berat (11,1%), dan beban kerja sangat berat (2,8%). Kategori kelelahan kerja sedang adalah 9 (52,9%) dengan nilai p 0,019 (α < 0,05) dan nilai korelasi r = 0,489. Kesimpulannya, banyaknya beban kerja sangat berkaitan dengan kelelahan kerja, oleh karena itu sebagai upaya untuk menekan kelelahan kerja yang berlebihan, disarankan kepada pihak perusahaan untuk mengadakan pengendalian administratif, misalnya melalui pengaturan jam kerja, jam istirahat, dan penambahan jam kerja. pemberian makan (extra fooding) bagi para pekerja. Kata kunci: Beban Kerja, Kelelahan, Produksi
Faktor – Faktor Yang Berhubungan dengan Kejadian Leptospirosis di Kabupaten Boyolali Jawa Tengah Dessy Elva Listianti; Suryono Suryono; Wartini Wartini
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Berkala Vol 1, No 1 (2019): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Berkala
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/jikemb.v1i1.694

Abstract

Leptospirosis merupakan penyakit infeksi akut yang dapat menyerang manusia maupun hewan(zoonosis). Berdasarkan data Dinkes Kabupaten Boyolali, kasus Leptospirosis tahun 2017 sebanyak 34 kasus. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor–faktor resiko kejadian leptospirosis di Kabupaten Boyolali Jawa Tengah tahun 2017.Jenis penelitian ini adalah penelitian survei analitik dengan rancangan Case Control. Populasi dan sampel sebanyak 52 responden dan menggunakan teknik total sampling. Instrumen berbentuk checklist dan kuesioner, analisis data menggunakan uji chi-Square a = 0,05.            Hasil penelitian sebagian besar masyarakat mempunyai perilaku beresiko (51.9%), adanya genangan air (61.5%), tidak tersedia air bersih (53.8%), keberadaan populasi tikus  (59.6%), keberadaan hewan piaraan (71.2%), pekerjaan beresiko (75%), pendidikan dasar (59.6%), dan tingkat pengetahuan (65.4%). Ada hubungan antara perilaku (p=0,012, OR=3.068), genangan air (p=0,023, OR=3.889), ketersediaan air bersih  (p=0,026, OR=2.576), keberadaan tikus (p=0,048, OR=3.167), keberadaan hewan piaraan (p=0,001, OR=2.560), pekerjaan beresiko (p=0.025, OR=2.857), tingkat pendidikan (p=0.048, OR=3.167), dan tingkat pengetahuan (p=0.004, OR=3.022) dengan kejadian leptospirosis di Kabupaten Boyolali.Diperlukan kerjasama antara Dinas Kesehatan Boyolali dengan Dinas Pertanian dan Balai Veteriner dalam pengendalian vektor dan sebagai upaya pencegahan leptospirosis dengan cara melakukan trapping berkala di masa panen dan melakukan Uji Microscopic Aglutination Test (MAT)
Hubungan Higiene Penjamah dan Sanitasi Makanan dengan Kontaminasi Bakteri Escherichia Coli pada Makanan Jajanan di Samping SMP N 2 Sukoharjo Amyta Zahro Diana; Triyanta Triyanta; Wartini Wartini
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Berkala Vol 2, No 1 (2020): Jurnal Ilmu Kesehatan Berkala (JIKeMB) - Mei 2020
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/jikemb.v2i1.814

Abstract

Makanan jajanan juga bermanfaat terhadap peningkatan mutu gizi makanan yang dikonsumsi. Salah satu upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia pada kelompok anak-anak sekolah adalah dengan menyediakan makanan jajanan yang bergizi guna memenuhi kebutuhan tubuh selama di sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan higiene penjamah dan sanitasi makanan dengan kontaminasi bakteri Escherichia coli pada makanan jajanan di sekitar SMP N 2 Sukoharjo.Jenis penelitian yaitu observasional bersifat analitik kuantitatif dengan pendekatan Cross sectional. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah seluruh pedagang makanan jajanan di Sekitar SMP N 2 Sukoharjo sebanyak 30 pedagang makanan jajanan. Variabel bebas yaitu higiene penjamah dan sanitasi makanan dengan variabel terikatnya adalah kontaminasi bakteri Escherichia coli pada makanan jajanan. Instrumen yang digunakan berbentuk lembar checklist, analisa data menggunakan uji chi-square dan derajad kesalahan  α = 5% atau 0,05.Hasil penelitian menunjukkan bahwa higiene penjamah pedagang makanan jajanan yang tidak memenuhi syarat sebanyak (56,7%), sanitasi makanan yang tidak memenuhi syarat sebanyak (50%) serta kontaminasi Escherichia coli pada makanan jajanan sebanyak (43,3%). Terdapat hubungan antara higiene penjamah (p = 0,007), dan terdapat hubungan antara sanitasi makanan (p = 0,001) dengan kontaminasi Escherichia coli pada makanan jajanan dengan kekuatan hubungan cukup kuat. Disarankan pihak kelurahan, puskesmas dan dinas kesehatan yang terkait dapat mengadakan penyuluhan supaya makanan dan minuman yang dijual tidak terkontaminasi bakteri dan aman untuk dikonsumsi.
Kampanye Pelayanan Kesehatan Berbasis Komunitas Sebagai Upaya Self-Care Pencegahan Covid-19: Sebuah Edukasi Protokol Kesehatan Dewi Puspito Sari; Nine Elissa Maharani; Nur Aini; Wartini Wartini; Hanifah Dina Aulia
JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 1 No 2 (2022): April
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (675.13 KB) | DOI: 10.26714/jipmi.v1i2.14

Abstract

Latar belakang: Pencegahan menjadi salah satu kunci keberhasilan transmisi virus corona dan variannya. Masyarakat saat ini mengalami dampak negatif dari pandemi Covid-19 seperti stres, beban kerja berlebih dan kurangnya pemahaman tentang pentingnya menjaga kesehatan diri. Self-care adalah pilihan yang efektif untuk meminimalisir dampak negatif Pandemi. Desa Ketitang, Nogosari, Boyolali merupakan Desa dengan resiko tingkat penularan Covid-19 sangat rendah, diperlukan upaya dan inovasi dalam mempertahanankan kondisi tersebut melalui upaya self-care dengan edukasi protokol kesehatan melalui kampanye pelayanan kesehatan berbasis komunitas. Tujuan: Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah agar masyarakat dapat melakukan upaya self-care sehingga dapat mempertahankan kehidupan, kesehatan dan kesejahteraan individu dalam keadaan sehat dan sakit secara mandiri. Metode: Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan dalam 3 tahap, tahapan pertama sosialisasi, edukasi dan kampanye pelayanan kesehatan kepada anggota Forum Kesehatan Desa (FKD) secara daring yang diukur keberhasilannya dari tingkat pemahaman terhadap materi dengan menggunakan instrumen berbasis Google Form, tahap kedua pembentukan program kegiatan terkait dengan upaya self-care dengan indikator terbentuknya program dan tahapan ketiga program dilaksanakan oleh masyarakat selama ±3bulan, kegiatan pendampingan, monitoring dan evaluasi kegiatan pada individu dan masyarakat. Hasil: Terjadi peningkatan pemahaman peserta sebesar 42,11%, terbentuk program kegiatan yang diberi nama Gotong Royong dimana kegiatan sosialisasi self-care disampaikan oleh anggota FKD kepada masyarakat dan mendampingi selama kegiatan. Kesimpulan: Anggota FKD dan masyarakat dapat memahami self-care dan melakukan secara mandiri melalui program Gotong royong pencegahan Covid-19 dan pendampingan oleh anggota FKD. Diharapkan peningkatan peran Puskesmas untuk memperkenalkan self- care dan manfaatnya kepada kader kesehatan dan masyarakat. Kata kunci: Self – care, Covid-19, Kampanye kesehatan, Preventif dan promotif, Desa Ketitang __________________________________________________________________________________________ Abstract Background: Prevention is the key to the successful transmission of the coronavirus and its variants. The pandemic has a negative impact on society such as stress, excessive workload, and lack of understanding of personal health. Self-care is an option to minimize the negative impact of the pandemic. Ketitang Village, Nogosari, Boyolali is a village with a low risk of Covid-19 transmission, efforts and innovation are needed to maintain this condition through self-care with health protocol education and community-based health service campaigns. Objective: so that people make efforts to self-care independently so that they can maintain their life, health, and well-being. Methods: The activity is carried out in 3 stages, the first stage is socialization, education, and health service campaigns to members of the Village Health Forum (FKD) online. program for ±3 months, mentoring, monitoring, and evaluation of activities. Results: There was an increase in participants' understanding by 42,11%, an activity program was formed under the name Gotong Royong which included self-care socialization activities delivered by FKD members to the community along with mentoring. Conclusion: FKD members and the community can understand self-care and do it independently through the Covid-19 prevention mutual cooperation program and assistance by FKD members. It is hoped that the role of the Puskesmas will increase to introduce self-care to health cadres and the community. Keywords: Self–care, Covid-19, Health campaign, Preventive and promotive, Ketitang Village