I G. N. G. BIDURA
Program Studi Peternakan, Fakultas Peternakan, Universitas Udayana, Denpasar

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

STUDI KHASIAT EKSTRAK DAUN BAWANG PUTIH (Allium sativum) DAN DAUN KATUK (Sauropus androgynus) TERHADAP PENURUNAN KADAR KOLESTEROL DAN LEMAK ABDOMEN ITIK SUMARDANI, N. L. G.; BIDURA, I G. N. G.; UTAMI, I. A. P.; UMIYATI, A. T.; PUTRI, B. R. T.
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 17 No 1 (2014): Vol 17, No 1 (2014)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (488.588 KB) | DOI: 10.24843/MIP.2014.v17.i01.p05

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mempelajari pengaruh pemberian ekstrak daun bawang putih (Allium sativum) dan katuk (Sauropus androgynus) terhadap penurunan kadar kolesterol dan lemak abdomen itik bali jantan umur 2-8 minggu. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan tiga perlakuan dan enam kali ulangan. Ketiga perlakuan tersebut adalah itik yang diberi air minum biasa sebagai kontrol (A), itik yang diberi air minum dengan 10% ekstrak daun bawang putih (B), dan 10% daun Katuk. Pemberian ransum dan air minum secara secara ad libitum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumsi ransum dan air minum tidak menunjukkan adanya perbedaan yang nyata (P>0,05) diantara perlakuan. Berat badan akhir dan pertambahan berat badan itik meningkat nyata (P<0,05) dengan pemberian ekstrak daun bawang putih dan daun katuk melalui air minum. Sebaliknya, kadar kolesterol dalam serum darah dan jumlah lemak abdomen itik menurun secara nyata (P<0,05). Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemberian 10% ekstrak daun bawang putih (Allium sativum) dan katuk (Sauropus androgynus) dapat meningkatkan penampilan dan menurunkan kandungan serum kolesterol darah dan jumlah lemak abdomen itik bali umur 2-8 minggu.
PENGARUH PENGGUNAAN POLLARD TERFERMENTASI DENGAN RAGI TAPE DALAM RANSUM TERHADAP PRODUKSI TELUR AYAM LOHMANN BROWN BIDURA, I G. N. G.; PUSPANI, E.; WARMADEWI, D. A.; SUSILA, T. G. O.; SUDIASTRA, I W.
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 17 No 1 (2014): Vol 17, No 1 (2014)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (475.522 KB) | DOI: 10.24843/MIP.2014.v17.i01.p02

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh penggunaan pollard terfermentasi oleh ragi tape terhadap produksi telur ayam Lohmann Brown umur 42-50 minggu. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan tiga perlakuan dan enam kali ulangan dan setiap ulangan menggunakan dua ekor ayam Lohman Brown umur 42 minggu. Ransum yang digunakan selama penelitian mengandung protein kasar 17% dan energi metabolis 2750 kkal/kg. Ransum tanpa pollard (A) sebagai ransum kontrol, ransum dengan penggunaan 15% pollard (B), dan ransum dengan 15% pollard terfermentasi oleh ragi (C). Ransum dan air minum diberikan ad libitum. Variabel yang diamati, yaitu konsumsi ransum, berat telur total, berat telur rata-rata, jumlah telur, tebal kulit telur, berat jenis, warna kuning telur, efisiensi penggunaan ransum, dan kadar kolesterol telur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan 15% pollard terfermentasi oleh ragi (perlakuan C) ternyata tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap konsumsi ransum, berat telur, hen-day production, warna kuning telur, dan FCR dibandingkan dengan kontrol. Sebaliknya, secara nyata (P<0,05) menurunkan kadar kolesterol telur ayam. Penggunaan 15% pollard ternyata secara nyata (P<0,05) meningkatkan konsumsi ransum. Akan tetapi secara nyata (P<0,05) menurunkan efisiensi penggunaan ransum, hen-day production, dan tebal kulit telur dibandingkan dengan kontrol. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan 15% pollard dalam ransum ternyata menurunkan produksi telur, dan sebaliknya setelah mengalami fermentasi oleh ragi tape nyata memberikan hasil yang sama dengan kontrol serta mampu menurunkan kadar kolesterol telur ayam Lohmann Brown umur 42-50 minggu.
PENGARUH PENGGANTIAN PENGGUNAAN JAGUNG KUNING DALAM RANSUM DENGAN CAMPURAN LIMBAH ROTI DAN TEPUNG JERAMI BAWANG PUTIH TERHADAP PENAMPILAN DAN JUMLAH LEMAK ABDOMEN ITIK BALI JANTAN TRISNADEWI, A. A. A. S.; UTAMI, I. A. P.; ARYANI, I G. A. I.; PARTAMA, I. B. G.; BIDURA, I G. N. G.
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 15, No 1 (2012)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (368.926 KB) | DOI: 10.24843/mip.2012.v15.i01.p01

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan campuran limbah roti dan tepung jerami bawang putih sebagai pengganti jagung dalam ransum terhadap penampilan dan jumlah lemak abdomen itik bali jantan umur 2-8 minggu. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan dan enam kali ulangan. Tiap ulangan menggunakan lima ekor itik Bali jantan umur dua minggu dengan berat badan homogen. Ransum yang diberikan disusun dengan kandungan protein kasar 18% dan energi termetabolis 2900 kkal/kg yang mengandung 50% jagung kuning sebagai kontrol (A). Penggantian masing-masing: 30%, 60%, dan 100% penggunaan jagung kuning dalam ransum dengan campuran limbah roti dan tepung jerami bawang putih (LRBP), masing-masing sebagai perlakuan B, C, dan D. Ransum dan air minum diberikan secara ad libitum.Variabel yang diamati adalah konsumsi ransum, konsumsi zat makanan, berat badan akhir, pertambahan berat badan, Feed Conversion Ratio (FCR) dan lemak abdomen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumsi ransum, berat badan akhir, pertambahan berat badan dan efisiensi penggunaan ransum pada itik perlakuan B, C, dan D nyata (P<0,05) lebih tinggi daripada kontrol (A). Akan tetapi jumlah lemak abdomen nyata (P<0,05) lebih rendah daripada kontrol. Dapat disimpulkan bahwa penggantian 100% jagung kuning dalam ransum dengan campuran limbah roti dan tepung jerami bawang putih (LBRP) dapat meningkatkan penampilan dan menurunkan lemak abdomen itik bali jantan umur 2–8 minggu.
PENGARUH PENGGUNAAN TEPUNG BULU AYAM TERFERMENTASI DALAM RANSUM TERHADAP BOBOT POTONG DAN JUMLAH LEMAK ABDOMEN AYAM BROILER BIDURA, I G. N. G.; PARTAMA, I. B. G.
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 13, No 3 (2010)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (313.88 KB)

Abstract

Penelitian ini dilakukan di Denpasar, Bali, yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian tepung buluayam terfermentasi dalam ransum terhadap bobot potong dan jumlah lemak abdomen ayam broiler umur 2-6minggu. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) ) dengan tiga macam perlakuan dan enamkali ulangan. Tiap ulangan menggunakan 3 ekor ayam broiler umur dua minggu dengan berat badan homogen(278,56±15,65 g). Ke tiga perlakuan yang dicobakan, yaitu ransum tanpa penggunaan tepung bulu ayam sebagaikontrol (A), ransum dengan penggunaan 5% tepung bulu ayam tanpa terfermentasi (B), dan ransum dengan 5%tepung bulu ayam yang sudah terfermentasi (C). Semua ransum berbentuk tepung. Ransum dan air minum diberikansecara ad libitum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berat potong, pad-fat, dan abdominal fat padaayam yang diberi perlakuan B secara nyata (P<0,05) menurun dibandingkan dengan kontrol (A). Sedangkan beratpotong pada ayam perlakuan C tidak menunjukkan perbedaan yang nyata (P>0,05) dibandingkan dengan kontrol.Jumlah pad-fat dan abdominal fat pada ayam perlakuan C nyata lebih rendah (P<0,05) daripada kontrol. Darihasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan 5% tepung bulu ayam terfermentasi dalam ransum tidakberpengaruh terhadap berat potong ayam, akan tetapi secara nyata dapat menurunkan jumlah lemak abdomen dankadar kolesterol daging ayam.
PENGARUH PENGGUNAAN DAUN KATUK (SAURUPUS ANDROGYNUS) DAN DAUN BAWANG PUTIH (ALLIUM SATIVUM) DALAM RANSUM TERHADAP PENAMPILAN AYAM BROILER1) BIDURA, I G. N. G.; CANDRAWATI, D.P.M.A.; SUMARDANI, N.L.G.
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 10 No 1 (2007)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (51.932 KB)

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini dilakukan di Tabanan, Bali untuk mempelajari pengaruh penggunaan tepung daun katuk (Saurupus androgynus) dan daun bawang putih (Allium sativum), serta kombinasinya dalam ransum terhadap penampilan ayam broiler umur 2 ? 7 minggu. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lenglap (RAL) dengan empat perlakuan dan enam kali ulangan. Keempat perlakuan tersebut adalah ransum tanpa penggunaan daun katuk atau bawang putih sebagai kontrol (A), ransum dengan 3 % tepung daun katuk (B), 3 % daun bawang putih (C), dan 1,5 % tepung daun katuk + 1,5 % tepung daun bawang putih (D). Semua ransum dalam bentuk tepung, isokalori (ME : 2900 kkal/kg), and isoprotein (CP : 20 %). Ransum dan air minum diberikan secara ad libitum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumsi ransum dan air minum, berat badan akhir, dan pertambahan berat badan ayam pada perlakuan B, C, dan D secara nyata (P<0,05) meningkat jika dibandingkan dengan kontrol (A). Penggunaan 3 % tepung jerami bawang putih (C) lebih efektif untuk meningkatkan penampilan ayam jika dibandingkan dengan tepung daun katuk (B) atau kombinasi keduanya (D). Dari hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa penggunaan tepung daun katuk, bawang putih, dan kombinasinya dalam ransum ternyata dapat meningkatkan pertambahan berat badan dan efisiensi penggunaan ransum ayam broiler umur 2 ? 7 minggu. Penggunaan tepung daun bawang putih lebih efektif dalam meningkatkan pertambahan berat badan ayam broiler umur 2 ? 7 minggu jika dibandingkan dengan daun katuk atau kombinasi keduanya.