Edi Hermanto
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

KISAH DALAM AL-QUR’AN (STUDI KITAB MADKHAL ILA AL-QURAN AL KARIM KARYA MOHAMMED ABED AL-JABIRI) Edi Hermanto; Nurfajriyani Nurfajriyani; Afriadi Putra; Ali Akbar
PERADA Vol 3 No 1 (2020)
Publisher : STAIN Sultan Abdurrahman Kepulauan Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35961/perada.v3i1.132

Abstract

Tulisan ini membahas tentang kisah dalam al-Qur’an pada kitab madkhal ila al-Qur’an al-Karim karya M. Abed al-Jabiri. Kajian ini penting untuk melihat konsep kisah al-Qur’an sebagai salah satu pisau analisis untuk menafsirkan al-Qur’an. Disamping itu, dalam tafsirnya ini M. Abed al-Jabiri memiliki gagasan besar tentang pengembangan ulumul qur’an yang menurutnya selama ini hanya berjalan di tempat, sehingga diperlukan analisis baru untuk menangkap pesan-pesan yang ingin disampaikan al-Qur’an. Di dalam kitab ini langkah awal yang dilakukan al-Jabiri adalah merekonstruksi makna al-Qur’an, al-Jabiri memberikan kritik atas berbagai definisi yang telah dikonstruksi oleh para ulama seperti al-Suyuti, al-Syanqiti, al-Isfahani dan lain sebagainya. Selanjutnya, al-Jabiri mengklasifikasi surat-surat al-Qur’an yang berbicara tentang kisah dalam kategori makiyyah dan madaniyyah. Kategori makiyyah, dibagi dalam dua tahap, sedangkan pada kategori madaniyyah hanya satu tahap. This paper discusses the story in the Al-Qur'an in the madkhal ila Al-Qur'an al-Karim by M. Abed al-Jabiri. This study is important to see the concept of the Al-Qur'an story as one of the analytical tools for interpreting the Al-Quran. Besides that, in this interpretation M. Abed al-Jabiri has a big idea about the development of ulumul quran which according to him has only been running in place, so that a new analysis is needed to capture the messages that the Qur'an wants to convey. In this book, al-Jabiri's initial steps were to reconstruct the meaning of the Koran, al-Jabri provided a critique of the various definitions constructed by classical scholars such as al-Suyuti, al-Syanqiti, al-Isfahani and so on. . Furthermore, al-Jabiri classified the letters of the Al-Qur'an which speak of stories in the category of makiyyah and madaniyyah. The category of makiyyah is divided into two stages, while in the madaniyyah category there is only one stage.
Pemikiran Sayyid Quthb tentang Makna Qital dalam Kitab Tafsir Fi Zhilal Al-Qur’an Hidayatullah Ismail; Jani Arni; Ihfasni Arham; Edi Hermanto
An-Nida' Vol 44, No 2 (2020): July - December
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyrakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/an-nida.v44i2.12928

Abstract

Tulisan ini merupakan kajian tafsir tematik dengan fokus pembahasan seputar makna ayat-ayat perang (qital) dalam Al-Qur’an perspektif Sayyid Quthb. Secara umum qital dalam Al-Qur’an dimaknai oleh sebagian mufassir dengan perang melawan kelompok kâfirîn yang menyerang terlebih dahulu, atau dengan kata lain bersifat defensif (dhifâ’iyah) dan melarang perang yang bersifat menyerang atau ofensif (thalabah). Berbeda Sayyid Quthb yang kental dengan basic pergerakan (haraki), bahwa qital dalam Al-Qur’an tidak hanya bermakna defensif, namun juga ofensif, dan itu bukan merupakan sebagai bentuk ekstremisme dan radikalisme, sebab Islam memiliki batasan dan kode etik dalam berperang, sehingga perang menjadi tidak serampangan. Selain itu tujuan utamanya adalah menegakkan kalimat Allah dan melepaskan manusia dari penghambaan kepada selain Allah.
Pengembangan Media Dengan Model Ciro Sebagai Evaluasi Program Pembelajaran Ilmu Tajwid di Pesantren Miftahul Mu’arif Edi Hermanto

Publisher : Universitas Yudharta Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (486.673 KB) | DOI: 10.35891/amb.v7i1.3226

Abstract

This study aims to determine the effectiveness of the development of media development with the Ciro model as an evaluation of the tajwid learning program at Miftahul Mu'arif Kampar Islamic boarding school. This is very important to increase the success rate of conducting media development when learning Tajid reading. The subjects of this survey were principals, Islamic boarding school management teams, and students. Methods of collecting data were questionnaires, observations, interviews, and documentation. The data analysis technique in this research is descriptive quantitative to analyze the percentage level of effectiveness of each component in the Ciro model. The results of the evaluation of media development as an evaluation of the tajwid learning program at Miftahul Mu'arif Islamic boarding school that the effectiveness of media development in Miftahul Mu'arif Islamic boarding school there is a difference in the average pretest and posttest scores of 7.77 with an N-Gain of 0.421, it can be concluded that there is an increase in the average of 5,866 and in the implementation of recitation learning media it is in the very practical category with a practical percentage level of 92.81%.
Akhlak Wanita dalam Perspektif Al-Quran (Studi Kasus Eksistensi Dalam Menggunakan Aplikasi Tiktok) Nurwidia Nurwidia; Nixson Husin; Muhammad Yasir; Edi Hermanto
Jurnal An-Nur Vol 11, No 1 (2022): Jurnal An-Nur Juni 2022
Publisher : UIN SUSKA RIAU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/an-nur.v11i1.18413

Abstract

Artikel ini berjudul Akhlaq Wanita dalam Perspektif Al-Quran” (Studi Kasus Eksistensi dalam Menggunakan Aplikasi Tiktok). Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan penafsiran ulama tentang ayat yang berkenaan dengan Akhlaq Wanita dan untuk mengetahui analisis Tik Tok terkait dengan Akhlaq wanita yang ada di jelaskan dalam Al-Quran. Jenis penelitian ini adalah Library Research yakni penelitian mengadakan penelitian berbagai sumber melalui karya-karya di perpustakaan baik buku, jurnal dokumen, artikel, kamus. Al-Quran yang menjelaskan tentang hal ini terdapat dalam surah Al-Ahzab ayat 32-33. Banyak kaum hawa yang ikut trend dalam menggunakan tiktok ini, mereka dengan sengaja membentuk lekuk tubuh di depan khalayak ramai, mereka berfikiran itu hanya untuk hiburan semata, tetapi menurut pandangan Al-Quran ini sangat tidak diperbolehkan apalagi untuk kegiatan yang tidak bermanfaat, sesuatu yang tidak bermanfaat akan menghasilkan hal yang sia-sia. Hindari hal demikian karena setiap apa yang kita perbuat di dunia ini akan ada balasanya di akhirat maka berhati-hati lah dalam mengerjakan sesuatu.
Interpretation of Tawhid Rububiyah in the Qur'an Surah Al-Fatihah: Study of Tafsir Ijmali Muhammad Firman; Muhammad Frandika; Zulkifli; Edi Hermanto
Aslim: Journal of Education and Islamic Studies Vol. 1 No. 3 (2024)
Publisher : Konsultan Jurnal Ilmiah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Surah Al-Fatihah, as the opening of the Al-Quran, contains a deep meaning that covers various aspects of faith, including Tauhid Rububiyah. This research aims to explore the interpretation of Tauhid Rububiyah in Surah Al-Fatihah using the ijmali interpretation methodology. Through analysis of the verses of Al-Fatihah, especially the second verse, "الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ" (Praise be to Allah, the Lord of the worlds), this research reveals the meaning of the oneness of Allah as the Creator and Sustainer of the universe. This research also considers various perspectives from ulama in interpreting Tauhid Rububiyah in the context of Al-Fatihah. This research found that Surah Al-Fatihah explicitly emphasizes the oneness of Allah as Rabb, who has absolute power over everything. This is connected with various internal and external evidence, including other verses in the Koran and the hadith of the Prophet. The importance of understanding Tauhid Rububiyah through Surah Al-Fatihah lies in its practical implications in life. This encourages Muslims to recognize the oneness of Allah as Creator and Sustainer, thereby giving rise to feelings of gratitude, submission and obedience to Him. It is hoped that this research can contribute to a deeper understanding of Tauhid Rububiyah and its relevance in everyday life.