Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Effect of Biochar and Nitrogen on Growth and Yield of Shallots (Allium Ascalanicum L.) Abdarah Abdarah; Sukartono Sukartono; Bambang Budi Santoso; IGM Kusnarta; Kisman Kisman
Prisma Sains : Jurnal Pengkajian Ilmu dan Pembelajaran Matematika dan IPA IKIP Mataram Vol 9, No 2: December 2021
Publisher : IKIP Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (737.487 KB) | DOI: 10.33394/j-ps.v9i2.4296

Abstract

Shallots (Allium ascalanicum L.) is a vegetable commodity that has high economic value. The productivity of shallots in NTB is still relatively low because the level of soil fertility is still decreasing. One of the efforts to increase the productivity of shallots can be done through the addition of soil fertility enhancers by providing biochar and fertilization efficiency. This study aims to determine the effect of biochar, nitrogen fertilizer and interactions on the growth and yield of shallots. The experiment has been carried out since May –August 2021 at the Greenhouse of the Faculty of Agriculture, University of Mataram. The experiment was designed using a factorial Completely Randomized Design consisting of two factors, namely the dose of Biochar (4 levels) B0: 0 tons/ha without Biochar, B1: 10 tons/ha, B2: 20 tons/ha, B3: 30 tons/ha and the dose Nitrogen (5 levels) N0: 0 kg/ha without Nitrogen, N1: 200 kg/ha, N2: 400 kg/ha, N3: 600 kg/ha, N4: 800 kg/ha. The results showed that there was an interaction between the dose of biochar and nitrogen on growth (plant height, number of leaves and number of cloves) and yield (wet weight and dry weight), where doses of biochar 30 tons/ha and nitrogen 800 kg/ha gave growth and yields. and produces the highest nitrogen uptake efficiency. 
DEMPLOT PENDAMPINGAN TEKNOLOGI BUDIDAYA BAWANG MERAH MELENGKAPI POLA TANAM PADI GOGORANCAH + PALAWIJA + BAWANG MERAH DI LAHAN SAWAH TADAH HUJAN LOMBOK SELATAN Jurnal Pepadu; Kisman Kisman; Uyek Malik Yakop; A. Farid Hemon; Baiq Erna Listiana; Suprayanti Martia Dewi
Jurnal Pepadu Vol. 4 No. 1 (2023): Jurnal Pepadu
Publisher : LPPM UNIVERSITAS MATARAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/pepadu.v4i1.2263

Abstract

Lahan sawah tadah hujan yang cukup luas di Lombok Selatan akan memberikan daya ungkit yang signifikan terhadap ketersediaan pangan di NTB apabila produktivitas lahan bisa ditingkatkan. Selama ini lahan sawah tadah hujan ditanami paling banyak dua kali dengan pola tanam padi gogorancah + palawija + bero. Padahal menanam bawang merah umurnya relatif singkat (± 56 HST) cocok ditanam sekitar bulan April – Juni) untuk tanaman musim tanam ketiga pola tanam padi gogorancah + palawija + bawang merah. Teknologi semacam ini belum pernah diterapkan di lahan sawah tadah hujan Lombok Selatan. Tujuan pengabdian ini adalah untuk memberikan pemahaman dan pengalaman dengan pendidikan langsung di lapangan kepada mitra poktan TANI SEJAHTERA di desa Kawo sehingga bisa mengembangkan bawang merah. Metode yang digunakan adalah metode Pendidikan Orang Dewasa (POD) atau Androgogi dengan menekankan partisipasi aktif dari peserta, kerja kelompok dan demonstrasi lapangan. Kegiatan pendampingan teknis dilaksanakan langsung di lahan petani di desa Kawo Pujut Lombok Tengah. Peserta pengabdian dari kelompok tani mitra “Tani Sejahtera” dan unsur petani yang ada di sekitar demplot, juga melibatkan dua mahasiswa Fakultas Pertanian Unram. Berdasarkan hasil kegiatan pengabdian maka dapat disimpulkan: 1). Peserta sangat antusias dan semangat mengikuti seluruh kegiatan mulai dari kegiatan penyuluhan sampai kunjungan pertanaman demplot. 2). Bawang merah cocok ditanam di musim kemarau lahan pada lahan sawah tadah hujan karena berumur pendek kurang dua bulan dengan perawatan dan pemeliharaan yang tidak terlalu berat. 3). Petani kelompok tani mitra sudah punya pengalaman praktis dan memahami teknologi budidaya bawang merah dengan menggunakan mulsa plastik, teknik penanaman, pemupukan, pemeliharan, dll. 4). Dengan menerapkan pola tanam padi gogorancah+palawija+bawang merah produktivitas lahan meningkat sekaligus indeks pertanaman meningkat (IP300) dapat direalisasikan di sawah tadah hujan Lombok Selatan. Dan 5). Hasil demplot bawang merah Tajuk mencapai 1 ton/10 are (10 ton/ha) bawang merah berat basah, langsung terjual.
PELATIHAN PERSIAPAN LAHAN TANAM DAN TEKNIK PEMASANGAN JARINGAN IRIGASI TETES PABRIKASI DI DESA SALUT KABUPATEN LOMBOK UTARA: land I Dewa Gede Jaya Negara; Anid Spriyadi; I Dewa Made Alit Karyawan; Muh Bagus Budianto; Bambang Hari Kusumo; Kisman Kisman; Lolita Endang Susilawati; Bambang Budi Santoso; Joko Priyono; Tajidan Tajidan
Jurnal Abdi Insani Vol 11 No 2 (2024): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v11i2.1616

Abstract

In general, the potential for dry land in North Lombok Regency is very broad with low river water potential, including in Salut Village. This village is a fairly large area of ​​dry land and is a hilly area that has the potential to be used as agricultural land for horticultural crops. There is no surface water potential in this area and the only existing water source is groundwater, namely from deep groundwater wells. So the existing land has the potential to be used for farming seasonal crops such as chilies, tomatoes and others. However, because of the people's habit of carrying out agricultural activities in the rainy season, the land in the dry season is left idle. To increase land use in the dry season, it is necessary to encourage the creation of horticultural planting land so that in the dry season people can cultivate these crops. The aim of this service is knowledge and improving residents' skills in creating horticultural agricultural land for farming in the dry season using drip irrigation. This service stage consists of field inspection and outreach, land preparation practices and planting areas, preparation and installation of drip irrigation, discussions and questions and answers as well as evaluation. Finally, the community service has succeeded in training 7 community representatives in creating horticultural planting areas, such as clearing land, plowing, making plots and making beds. Participants were able to make planting beds because the plots of planting land were smaller and knew how to make and install drip irrigation in raised beds, and knew how to obtain and maintain it. The activity evaluation was carried out by the service team, when they saw the results of the land preparation during the implementation process by looking at their seriousness, the participants understood and gained additional knowledge in preparing planting land and installing drip irrigation networks on the land.
Penyuluhan Budidaya Lebah Madu Trigona di Dusun Ngolang, Desa Kuta, Kabupaten Lombok Tengah Suprayanti Martia Dewi; Aluh Nikmatullah; Muhammad Sarjan; Hery Haryanto; Kisman; Amrul Jihadi
Jurnal SIAR ILMUWAN TANI Vol. 5 No. 1 (2024): Jurnal Siar Ilmuwan Tani
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jsit.v5i1.144

Abstract

Upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya di sekitar lingkungan terdampak alih fungsi lahan untuk pembangunan KEK Mandalika, dengan cara peningkatan keterampilan ibu-ibu melalui pelatihan mengenai pemanfaatan lahan dengan memanfaatkan lahan tersebut untuk peternakan lebah Trigona sp. Kegiatan produktif ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan ibu-ibu setempat dalam memisahkan dan memelihara koloni lebah Trigona sp. Sehingga diharapkan kedepannya, tidak hanya meningkatkan gizi keluarga dan melestarikan lingkungan tetapi juga mendatangkan penghasilan tambahan jika dipelihara dan dikelola dengan baik. Kegiatan diawali dengan melakukan peninjauan lokasi untuk menentukan potensi wilayah dan diskusi dengan penduduk dan tokoh masyarakat setempat. Selanjutnya dilakukan koordinasi terkait pelaksanaan pelatihan dan pendampingan. Di akhir kegiatan dilaksanakan monitoring dan evaluasi. Ibu-ibu sangat semangat belajar bagaimana memecah koloni lebah trigona dan memindahkannya ke rumah atau tempat baru. Progres budidaya lebah madu di Dusun Ngolang sudah mulai terlihat pada saat pendampingan yang dilakukan pada Bulan Desember 2023. Dari 3 buah setup madu dihasilkan sekitar 300 ml madu trigona.