Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Kesehatan Vokasional

Kepuasan Pasien TNI Terhadap Pelayanan Pendaftaran Rawat Jalan Dengan Metode Importance Performance Analysis (IPA) di RSPAU Dr. S. Hardjolukito Indira Yeni; Savitri Citra Budi
Jurnal Kesehatan Vokasional Vol 1, No 2 (2017): April
Publisher : Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jkesvo.27570

Abstract

Latar Belakang: Rumah sakit sebagai pemberi jasa harus mengetahui hal-hal dianggap penting oleh pasien dan pihak rumah sakit harus berusaha untuk menghasilkan kinerja sebaik-baiknya sehingga dapat memuaskan pasien. Mengetahui penilaian pasien terhadap kualitas pelayanan rumah sakit merupakan hal penting sebagai acuan dalam meningkatkan pelayanan. Pelayanan pendaftaran pasien TNI di RSPAU dr. S. Hardjolukito, mengalami perubahan setelah adanya JKN, yaitu berupa kelengkapan persyaratan administratif dan perbedaan loket pendaftaran. Hal ini menimbulkan pasien TNI komplain dan mengeluhkan lamanya pelayanan pendaftaran.Tujuan: Mengetahui rata-rata kenyataan dan rata-rata harapan, kesenjangan antara kenyataan dan harapan, dan kepuasan pasien TNI terhadap pelayanan pendaftaran rawat jalan berdasarkan Importance Performance Analysis (IPA).Metode: Jenis penelitian deskriptif kuantitatif dan rancangan penelitian cross sectional. Populasi penelitian ini adalah pasien TNI yang mendapatkan pelayanan pendaftaran rawat jalan. Jumlah sampel diambil sebanyak 100 responden menggunakan teknik purposive sampling. Pengambilan data menggunakan metode angket/kuisioner. Analisis data menggunakan statistik deskriptif, analisis kesenjangan, dan importance performance analysis.Hasil: Rata-rata kenyataan 3,196 sedangkan rata-rata harapan 3,472. Kesenjangan antara kenyataan dan harapan bernilai negatif. Tingkat kesesuaian sebesar 92,04%. Berdasarkan diagram kartesius terdapat lima atribut yang berada di kuadran A, empat atribut di kuadran B, lima atribut di kuadran C, dan enam atribut di kuadran D.Kesimpulan: Rata-rata kenyataan berada pada kategori cukup baik. Rata-rata harapan berada pada kategori sangat penting. Kesenjangan bernilai negatif, berarti pelayanan yang diterima lebih kecil daripada harapan. Tingkat kesesuaian kepuasan pasien TNI terhadap pelayanan pendaftaran rawat jalan telah sesuai.
Sistem Penyimpanan dan Pemrosesan Rekam Medis Terkait Standar Akreditasi Kriteria 8.4.3 di Puskesmas Jetis 1 Bantul Rahmah Nindyakinanti; Savitri Citra Budi
Jurnal Kesehatan Vokasional Vol 1, No 2 (2017): April
Publisher : Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jkesvo.27575

Abstract

Latar Belakang: Puskesmas wajib dilakukan penilaian akreditasi setiap tiga tahun sekali. Perlu adanya upaya evaluasi terhadap kegiatan persiapan akreditasi yang telah dilakukan oleh Puskesmas agar lebih siap menghadapi penilaian akreditasi berikutnya. Berdasarkan hasil pengabdian kerja yang peneliti lakukan pada bulan Agustus 2015 di Puskesmas Jetis 1 Bantul, hampir setiap hari terjadi missfile di tempat penyimpanan rekam medis.Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sistem penyimpanan dan pemrosesanrekam medis terkait standar akreditasi kriteria 8.4.3 di Puskesmas Jetis 1 Bantul berdasarkan lima unsur manajemen yaitu men, materials, methods, machines, and money.Metodologi Penelitian: Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dan rancangan fenomenologi.Hasil: Kompetensi dan jumlah petugas rekam medis yang tersedia belum memenuhi syarat. Surat Keputusan (SK) tentang Pengelolaan Rekam Medis dan Standar Operasional Prosedur (SOP) tentang Penyimpanan Rekam Medis tidak sesuai dengan format penyusunan dokumen akreditasi FKTP tahun 2015. Pelaksanaan kegiatan identifikasi pasien yang dilakukan oleh petugas rekam medis tidak sesuai dengan urutan kerja SOP. Formulir identitas pasien belum mengumpulkan data secara efektif dan efisien. Tidak terdapat prosedur tetap terkait dengan kegiatan pengkodean keluarga. Tracer tidak memuat nama pasien dan tujuan rekam medis dikeluarkan. Petugas tidak melakukan analisis kelengkapan rekam medis. Penentuan masa simpan berkas dan penyusutan tidak seimbang dengan luas tempat penyimpanan.Kesimpulan: Sistem penyimpanan dan pemrosesan rekam medis terkait standar akreditasi kriteria8.4.3 di Puskesmas Jetis 1 Bantul berdasarkan unsur manajemen men, materials, dan methodsbelum sesuai.
Efektifitas Implementasi Clinical Pathway Terhadap Average Length Of Stay dan Outcomes Pasien DF-DHF Anak di RSUD Kota Yogyakarta Neri Faradina Nur Fadilah; Savitri Citra Budi
Jurnal Kesehatan Vokasional Vol 2, No 2 (2017): November
Publisher : Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jkesvo.30333

Abstract

Latar belakang: Clinical pathway digunakan sebagai kendali mutu dan biaya dalam pelayanan kesehatan. Mutu pelayanan salah satunya dapat dilihat dari average length of stay dan outcomes. Implementasi clinical pathway yang sudah diterapkan perlu diukur efektifitasnya dalam menurunkan rata-rata lama dirawat dan menghasilkan outcomes yang lebih baik. Kasus DF dan DHF masuk dalam daftar 10 besar penyakit rawat inap di RSUD Kota Yogyakarta.Tujuan: Mengukur perbedaan average length of stay dan outcomes pasien DF-DHF anak antara sebelum dan setelah implementasi clinical pathway di RSUD Kota Yogyakarta.Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode survey analitik dan rancangan cross sectional. Pengumpulan data dilakukan dengan studi dokumentasi pada 146 berkas rekam medis dan formulir clinical pathway.Hasil: Persentase outcomes tertinggi pada pasien DF yaitu pada kategori membaik 71,4% sebelum CP dan 80,9% setelah CP. Persentase outcomes tertinggi pada pasien DHF yaitu pada kategori membaik 83,9% sebelum CP dan 90,3% setelah CP. Average length of stay setelah CP lebih kecil dibandingkan sebelum CP pada pasien DF-DHF anak, dengan p-value DF anak = 0,016 < α = 0,05 dan p-value DHF anak = 0,021 < α = 0,05. Tidak ada perbedaan outcomes pasien DF-DHF anak antara sebelum dan setelah implementasi clinical pathway, dengan p_value DF anak = 0,775 > α = 0,05 dan p-value DHF anak = 1 > α = 0,05.Kesimpulan: Implementasi clinical pathway dapat menurunkan average length of stay, namun belum mampu membuktikan adanya perbedaan pada outcomes pasien.