Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Transformasi Wilayah Di Koridor Purwokerto-Purbalingga Dalam Perspektif Geospatial Sutomo, Mr; Shalihati, Sakinah Fathrunnadi
Proceeding Seminar LPPM UMP Tahun 2014 2014: Proceeding Seminar Hasil Penelitian LPPM 2014, 6 September 2014
Publisher : Proceeding Seminar LPPM UMP Tahun 2014

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dalam penelitian ini untuk mengidentifikasi dan klasifikasi transformasi wilayah, derajat aksesibilitas dan keselarasan antara transformasi wilayah dengan derajat aksesibilitas di desa-desa sepanjang Koridor Purwokerto-Purbalingga. Metode penelitian menggunakan analisis data sekunder. Unit analisisnya berupa 4 desa sampel di Koridor Purwokerto-Purbalingga. Teknik analisis kualitatif dengan bantuan software Sistem Informasi Geografi (SIG) untuk analisis peta transformasi wilayah, peta derajat aksesibilitas dan peta keselarasan antara transformasi wilayah dengan derajat aksesibilitas di Koridor Purwokerto-Purbalingga. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa desa di Koridor Purwokerto-Purbalingga mengalami transformasi wilayah yang bervariasi, 2 desa mengalami transformasi tinggi yaitu Desa Dukuh Waluh yang berada di ring road Purwokerto timur dan Desa Karangsentul yang berada di ring road Purbalingga barat, keduanya berada di zona urban fringe, kemudian 1 desa mengalami transformasi sedang yaitu Desa Padamara dan transformasi rendah yaitu Desa Kembaran, keduanya berada di zona rural. Derajat Aksesibilitas ditemukan hanya menjadi 2 kategori yaitu derajat aksesibilitas tinggi untuk Desa Dukuh Waluh dan Desa Karangsentul, derajat aksesibilitas sedang untuk Desa Kembaran dan Desa Padamara. Sedangkan tingkat keselarasan antara transformasi wilayah dengan derajat aksesibilitas terjadi selaras untuk Desa Dukuh Waluh, Desa Karangsentul dan Desa Padamara, dan terjadi ketidak selarasan di Desa Kembaran. Kata Kunci : Transformasi Wilayah, Derajat Aksesibilitas, Geospatial
Analisis Dominasi Penggunaan Lahan Kekotaan dan Kedesaan di Kecamatan Kembaran Sakinah Fathrunnadi Shalihati; Sutomo Sutomo; Suwarno Suwarno
JSSH (Jurnal Sains Sosial dan Humaniora) JSSH (Jurnal Sains Sosial dan Humaniora) Vol. 1 No. 2 September 2017
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1534.804 KB) | DOI: 10.30595/jssh.v1i2.1879

Abstract

Kecamatan Kembaran merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Banyumas yang sedang mengalami perkembangan wilayah yang cukup pesat. Seperti yang telah ditemukan dalam penelitian Sutomo dan Shalihati Tahun 2014 menunjukkan bahwa Desa Dukuh Waluh salah satu desa di Kecamatan Kembaran mengalami transformasi wilayah yang tinggi nampak dari terjadinya perubahan jumlah infrastruktur yang semakin meningkat selama 10 tahun terakhir. Jumlah infrastruktur yang semakin meningkat tentu memberikan dampak terjadinya penambahan lahan terbangun diwilayah tersebut. Untuk itu penelitian yang diusulkan saat ini merupakan tindak lanjut dari penelitian tersebut, yang diharapkan untuk mengetahui sejauh mana dominasi penggunaan lahan kekotaan dan kedesaan serta termasuk apa saja desa-desa di Kecamatan Kembaran dalam ketentuan subzone Urban/Ural/Rural menurut Yunus (2000). Metode dalam penelitian ini adalah analisis data primer dan sekunder dengan menggunakan Sistem Informasi Geografi (SIG). Menggunakan teknik analisis kualitatif untuk Menggunakan teknik analisis kualitatif untuk: 1. Analisis dominasi penggunaan lahan kekotaan dan kedesaan di Kecamatan Kembaran, 2. Analisis kategori desa-desa di Kecamatan Kembaran dalam ketentuan subzone Urban/Ural/Rural menurut Yunus (2000). Hasil penelitian menunjukkan dominasi penggunaan lahan kekotaan dan kedesaan di Kecamatan Kembaran menunjukkan bahwa terdapat desa dengan dominasi penggunaan lahan kekotaan mencapai 48.06% dari luas wilayah desanya,, yaitu Desa Dukuh Waluh, namun ada pula desa dengan penggunaan lahan kekotaan 16.29% dari luas wilayah desanya yaitu Desa Sambeng Kulon. Sedangkan dari hasil meninjau persentase penggunaan lahan kekotaan dan kedesaan sekaligus persentase jarak dari daerah Kota Purwokerto ke desa-desa di Kecamatan Kembaran, maka menurut Model Segitiga Penggunaan Lahan Desa-Kota masuk pada subzone Urban Fringe.
Analisis Kesesuaian Potensi Pengembangan Kawasan Minapolitan Berbasis Perikanan Budidaya di Kecamatan Purwanegara Kabupaten Banjarnegara Suwarsito Suwarsito; Diana Indra Dewi; Sutomo Sutomo
Sainteks Vol 16, No 1 (2019): April
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/sainteks.v16i1.7009

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesesuaian potensi pengembangan kawasan minapolitan berbasis perikanan budidaya di Kecamatan Purwanegara Kabupaten Banjarnegara. Penelitian ini menggunakan metode survei. Populasi penelitian adalah kawasan minapolitan Kecamatan Purwanegara yang berjumlah 13 desa. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Jenis data terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer berupa data potensi kawasan minapolitan di Kecamatan Purwanegara meliputi kondisi SDA, jenis budidaya, dan kondisi sarana prasarana.  Data sekunder berupa data masterplan minapolitan Kabupaten Banjarnegara. Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Pengolahan data menggunakan tabulasi. Analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif dan matching data.  Deskripsi kualitatif dilakukan untuk menjelaskan potensi perikanan budidaya di Kecamatan Purwanegara. Matching data dilakukan untuk mengetahui kesesuaian potensi pengembangan kawasan minapolitan berbasis perikanan budidaya di Kecamatan Purwanegara dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor: Per.18/Men/2012 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Induk Pengembangan Kawasan Minapolitan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa potensi pengembangan kawasan minapolitan berbasis perikanan budidaya di Kecamatan Purwanegara terdapat 8 aspek yang memiliki kesesuaian dengan persyaratan pengembangan kawasan minapolitan yang tertuang dalam Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor: Per.18/Men/2012 dengan presentase kesesuaian 88,88 %.Kata-kata kunci: minapolitan, pengembangan kawasan,  perikanan budidaya
Inovasi Pembelajaran IPS dengan Implementasi Metode Field Trip Dhi Bramasta; Sutomo Sutomo; Sriyanto Sriyanto
Proceedings Series on Social Sciences & Humanities Vol. 3 (2022): Proceedings of Social Studies Learning Challenges in the 21st Century
Publisher : UM Purwokerto Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/pssh.v3i.386

Abstract

The development of science and technology demands adjustments in the social science learning process, so that the learning carried out can always adapt to existing developments. So innovation is needed in the form of development, discovery, combination, improvement in the learning process, one of which is the implementation of the field trip method. However, Social Science learning innovations with The field trip method in learning is still relatively fixated on the steps of the field trip method and has not shown the form of innovation. Research objectives for knowing how to innovate Social Science learning by implementing the field trip method. So it can be seen how the field trip method in improving the quality of learning Social Sciences. This study applies a literature study by reviewing 14 literatures. The results showed that the research conducted related to the field trip method in Social Science learning is still dominated by quantitative and classroom action research methods. For qualitative it is still relatively small. Then the relevant literature study method is applied to find gaps in getting ideas for combining, creating, updating or developing the implementation of the field trip method in Social Science learning. Learning with the implementation of the field trip method in Social Science learning, would be better if it did not only focus on learning outcomes. But also pay attention to the learning process, where the packaging of the field trip method can be combined with other methods or ways so that learning can be more interesting, meaningful and increase students' motivation and interest in learning. So automatically learning outcomes will increase.
Kajian Tingkat Kesesuaian Penggunaan Lahan Terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah dalam Upaya Mitigasi Bencana di Kecamatan Baturraden Kabupaten Banyumas Anisa Ika Marliana; Esti Sarjanti; Sutomo Sutomo
Proceedings Series on Social Sciences & Humanities Vol. 6 (2022): Proceedings of Pendidikan Geografi Universitas Muhammadiyah Purwokerto
Publisher : UM Purwokerto Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/pssh.v6i.449

Abstract

Land use suitability aims to align land use with the development planned by the government as stated in the Regional Spatial Plan. Baturraden District has an area of 4550.76 Ha. This study aims to determine the level of suitability of land use to RTRW in disaster mitigation efforts in Baturraden District, Banyumas Regency. This research is a descriptive research using field survey methods (field research) and geospatial analysis approaches to conduct spatial analysis of land use suitability to RTRW. The population in this study is in the form of land use forms. The sampling technique for land use forms in this study was to use the total sampling technique. The types of data used in this study are secondary data in the form of Landsat Imagery, RBI Map scale 1:25,000 and Banyumas Regency RTRW Map scale 1:40,000. The data collection used is in the form of field observations, interpretation of satellite images, and documentation. Secondary data processing is carried out by overlaying between the Baturraden District Land Use Map and the Banyumas Regency RTRW Map. Data analysis uses qualitative descriptive to explain the degree of suitability of land use to RTRW. The results of this study show that the level of land use suitability of Baturraden District in 2021 is divided into 2 classifications, namely the appropriate and non-appropriate levels. The area in accordance with the RTRW is 2813.18 Ha (61.81%), while the area is not in accordance with the RTRW which is 1737.57 Ha (38.18%). The value of land use suitability in Baturraden District is in the appropriate category (51-100%). Land use suitability is included in the pre-disaster stage, the level of land use suitability is included in the appropriate classification, it is more effective to realize the resilience of the territory from disasters.
Analisis Ketersediaan dan Persebaran Layanan Pendidikan SMA di Kabupaten Purbalingga Ditinjau dari Kebijakan Sistem Zonasi Sekolah Fanda Astrianingrum; Sutomo Sutomo; Dhi Bramasta
Proceedings Series on Social Sciences & Humanities Vol. 6 (2022): Proceedings of Pendidikan Geografi Universitas Muhammadiyah Purwokerto
Publisher : UM Purwokerto Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/pssh.v6i.456

Abstract

Education is one of the human needs to be able to process and interact in the outside world with all the surrounding communities. Education is one of the main things that must be considered because education is able to shape everyone's personal character if they are serious about it. Based on Government Regulation No. 47 of 2008 concerning Compulsory Education, article 1 paragraph 1 states that compulsory education is a minimum education program that must be followed by Indonesian citizens on the responsibility of the Government and Local Government. To increase the 12-year compulsory education, it is necessary to provide adequate educational services, but this has not been fulfilled because the increase in the number of students entering school is not proportional to the number of existing schools. The zoning sistem is a sistem that regulates the acceptance of new students. Based on the Regulation of the Minister of Education and Culture as stated in the Regulation of the Minister of Education and Culture Number 20 of 2019 concerning amendments to Permendikbud number 51 of 2018 concerning the Admission of New Students in Kindergarten, Elementary School, Junior High School, Senior High School , and Vocational High School with a zoning sistem. By implementing a zoning sistem, schools are required to accept prospective students through the zoning route, 90% of the total quota, 5% is used for the achievement route, and 5% is used for the transfer of parents.Purbalingga Regency is one of the regencies in Central Java Province. This district consists of 18 sub-districts, the center of government is in Purbalingga District. Based on Article 1 of the 2003 National Education Sistem Law education is a conscious and planned effort to create a learning atmosphere and learning process so that students actively develop their potential. To find out the availability and distribution of Education Services in the scope of Senior High School in Purbalingga district in 2022 based on the school zoning sistem, Senior High School education services with public and private status have been spread thoroughly in Purbalingga Regency with the stipulation of a Zoning Sistem Policy with the hope of improving education equity. For this reason, researchers are interested in conducting further research with the desire to know more deeply the issue of "Analysis of the availability and distribution of high school education services in Purbalingga Regency in terms of school zoning sistem policies".
Analisis Keterjangkauan Sekolah Dasar (SD) pada Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri di Kecamatan Karangmoncol Kabupaten Purbalingga Layla Lianita N; Sutomo Sutomo; Dhi Bramasta
Proceedings Series on Social Sciences & Humanities Vol. 6 (2022): Proceedings of Pendidikan Geografi Universitas Muhammadiyah Purwokerto
Publisher : UM Purwokerto Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/pssh.v6i.457

Abstract

In the implementation of the online New Student Admission for public junior high schools in Purbalingga Regency for the 2020/2021 academic year, data was obtained that from 54 public junior high schools that implemented online New Student Admission, there were 29 schools that lacked new students. So that almost all public junior high schools in Purbalingga Regency cannot meet the available quota of new students. Of the 29 schools, there are 4 schools in Karangmoncol District that cannot meet the quota of new students. This research method is carried out by describing the conditions of the research area based on real conditions, namely knowing the number of elementary school graduates and the location of junior high schools against the lack of new students in public junior high schools in Purbalingga Regency. There are 23 elementary schools in the district. Karangmoncol spread over 11 villages, a sample of 1 school was taken in each village. And the results obtained from the secondary school of elementary school students in Karangmoncol District. Of the 329 elementary school students who graduated, 64% continued to junior high school, 24% continued to Madrasah Tsanawiyah, 10% continued to Islamic boarding school and 2% did not continue their education. It can be seen that not all elementary school graduates continue their education to junior high schools in Karangmoncol District. Based on the affordability map of junior high schools in elementary schools in Karangmoncol District, the unfulfilled quota of new students in 2020/2021 can be seen from the affordability based on Chiara's theory (1975) with a spatial radius of 800 m to 1200 m State Junior High School organizers for the affordability of the location of State Junior High Schools in Karangmoncol District. State 800 m to 1200 m for the affordability of the location of the State Junior High School in Karangmoncol District.
Mata Kuliah Pendidikan Mitigasi Bencana Berbasis Riset Pencegahan Longsor Lahan dengan Cara Vegetatif Sutomo Sutomo; MA. Miftahuddin; Ahmad Ahmad
Proceedings Series on Social Sciences & Humanities Vol. 6 (2022): Proceedings of Pendidikan Geografi Universitas Muhammadiyah Purwokerto
Publisher : UM Purwokerto Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/pssh.v6i.460

Abstract

This study aims to determine the impact of research-based learning on disaster mitigation education courses for students of the Geography Education study program at the Muhammadiyah University of Purwokerto. The method used is a survey of students both before learning and after learning. While the data analysis technique used qualitative analysis. The results obtained from this study are students can understand knowledge and attitudes in dealing with disasters, can understand disaster policies and guidelines, can understand disaster emergency response plans, and can understand disaster early warning systems.
ANALISIS POLA PERSEBARAN DAN DAYA DUKUNG PERMUKIMAN DI KECAMATAN PADAMARA KABUPATEN PURBALINGGA Sutomo Sutomo; Sigit Sriwanto; Sakinah F. S.
PROSIDING SEMINAR NASIONAL LPPM UMP Vol 2 (2020): PROSIDING SEMINAR NASIONAL LPPM UMP 2020
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (586.663 KB)

Abstract

Wilayah Kecamatan Padamara berada di jalur koridor Kota Purbalingga dan Kota Purwokerto, dan dari konsep kota regional dapat dikategorikan dalam hinterland juga urban fringe kota Purbalingga, saat ini telahdan sedang terjadi transformasi lahan pertanian menjadi kawasan terbangun dengan kehadiran permukiman baru berciri kekotaan yang terus bertambah sampai tahun 2018 terdapat 24 lokasi permukiman baru. Kedudukan dan perkembangan kedua kota tersebut berkontribusi dan berpangaruh terhadap perkembangan bagi tata ruang kawasan regional Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap dan Kebumen (BARLINGMASCAKEB), sebagaimana hasil penelitian sebelumnya menunjuk kan bahwa desa-desa di koridor Purwokerto - Purbalingga ini mengalami transformasi wilayah yang bervariasi dari tingkat sedang sampai tinggi. Kondisi ini pada gilirannya akan menimbulkan problematika lingkungan, terutama kebutuhan ruang. Ruang (spatial) memiliki keterbatasan atau carrying capacity dalam menyangga kebutuhan manusia, terutama kebutuhan untuk permukiman, oleh karena itu menjadi penting untuk diketahuinya daya dukung permukiman agar dapat dilakukan controling terhadap pertumbuhan permukiman, sebagaimana diamatkan UU No. 4 Tahun 1982. Penelitian bertujuan untuk mengetahui bagaimana pola dan daya dukung permukiman KecamatanPadamara saat ini, sehingga dapat digunakan dalam menganalisis kemungkinan-kemungkinan peluangperkembangan permukiman di masa yang akan datang dan strategi yang dapat digunakan dalam pembatasanperkembangan permukiman agar keberlanjutan lingkungan di Kecamatan Padamara dapat berjalan denganseimbang. Metode dalam penelitian ini adalah analisis data primer dan sekunder dengan menggunakan SistemInformasi Geografi (SIG). Penggunaan teknik analisis kualitatif dan kuantitatif untuk: 1. Analisis PolaPersebaran Permukiman di Kecamatan Padamara dengan menggunakan Analisis Tetangga Terdekat, 2. AnalisisDaya Dukung Permukiman di Kecamatan Padamara dengan konsep liputan bangunan atau Building Coverage. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola sebaran peremukiman di Kecamatan padamara adalah termasuk ketegori random dan daya dukungnya untuk permukiman masih baik, karena building coverage Kecamatan Padamara hanya sebesar 25 % dari luas wilayahnya. Daya dukung wilayah untuk permukiman ini dapat berubah seiring pertumbuhan penduduk Kecamatan Padamara sebesar 1,76 % pertahun, dan munculnyapermukiman baru, terutama di Desa Bojanegara dan Kelurahan Karangsentul.
Evaluasi Tempat Pemakaman Umum (TPU) di Kota Purwokerto, Kabupaten Banyumas Rama Wahyu Prasetyo; Hercules Pungky Naga Dewa; Sutomo Sutomo
AL-MIKRAJ Jurnal Studi Islam dan Humaniora Vol 4 No 1 (2023): Al-Mikraj, Jurnal Studi Islam dan Humaniora
Publisher : Pascasarjana Institut Agama Islam Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37680/almikraj.v4i1.3608

Abstract

This researcher evaluated the spatial layout of the Public Burial Place (TPU) in Purwokerto City, Banyumas Regency. With a focus on spatial aspects, this study uses a Geographic Information System (GIS) approach to analyze the suitability of burial grounds. The research method includes mapping and spatial analysis in the Purwokerto City area, which consists of four sub-districts and 27 kelurahan. In the analysis of burial ground suitability, important variables such as soil type, including inseptisol, entisol, and ultisol, are explored in detail. The results revealed that most areas in Purwokerto City have the potential to be used as burial grounds. GIS approach and spatial analysis help in identifying the most suitable areas for TPU development. This research provides valuable insights for spatial planning and burial ground management in the face of population growth challenges and land limitations.