Claim Missing Document
Check
Articles

Found 37 Documents
Search

SOEDIRMAN (1916 – 1950): Kader Muhammadiyah Memimpin Tentara Dengan Kultur Jawa Dan Sub-Kultur Banyumas Suwarno, Mr.
Proceeding Seminar LPPM UMP Tahun 2014 2014: Proceeding Seminar Nasional LPPM 2014, 20 Desember 2014
Publisher : Proceeding Seminar LPPM UMP Tahun 2014

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap konsep kepemimpinan dalam kultur Jawa dan subkultur Banyumas, serta kepemimpinan Soedirman sebagai kader Muhammadiyah dalam memimpin militer Indonesia,  Tentara Keamanan Rakyat (TKR). Metode yang ditempuh dalam penelitian ini adalah metode penelitian sosial, yang terdiri atas empat langkah:  pengumpulan data, reduksi data, penyajian datam dan verifikasi atau penarikan simpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Soedirman berhasil memadukan nilai-nilai filosofi kepemimpinan Muhammadiyah atau Islam  dengan konsep kepemimpinan kultur Jawa dan sub-kultur Banyumas.Kata kunci: Soedirman, Muhammadiyah, kultur Jawa, sub-kultur Banyumas, dan kepemimpinan
Analisis Dominasi Penggunaan Lahan Kekotaan dan Kedesaan di Kecamatan Kembaran Sakinah Fathrunnadi Shalihati; Sutomo Sutomo; Suwarno Suwarno
JSSH (Jurnal Sains Sosial dan Humaniora) JSSH (Jurnal Sains Sosial dan Humaniora) Vol. 1 No. 2 September 2017
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1534.804 KB) | DOI: 10.30595/jssh.v1i2.1879

Abstract

Kecamatan Kembaran merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Banyumas yang sedang mengalami perkembangan wilayah yang cukup pesat. Seperti yang telah ditemukan dalam penelitian Sutomo dan Shalihati Tahun 2014 menunjukkan bahwa Desa Dukuh Waluh salah satu desa di Kecamatan Kembaran mengalami transformasi wilayah yang tinggi nampak dari terjadinya perubahan jumlah infrastruktur yang semakin meningkat selama 10 tahun terakhir. Jumlah infrastruktur yang semakin meningkat tentu memberikan dampak terjadinya penambahan lahan terbangun diwilayah tersebut. Untuk itu penelitian yang diusulkan saat ini merupakan tindak lanjut dari penelitian tersebut, yang diharapkan untuk mengetahui sejauh mana dominasi penggunaan lahan kekotaan dan kedesaan serta termasuk apa saja desa-desa di Kecamatan Kembaran dalam ketentuan subzone Urban/Ural/Rural menurut Yunus (2000). Metode dalam penelitian ini adalah analisis data primer dan sekunder dengan menggunakan Sistem Informasi Geografi (SIG). Menggunakan teknik analisis kualitatif untuk Menggunakan teknik analisis kualitatif untuk: 1. Analisis dominasi penggunaan lahan kekotaan dan kedesaan di Kecamatan Kembaran, 2. Analisis kategori desa-desa di Kecamatan Kembaran dalam ketentuan subzone Urban/Ural/Rural menurut Yunus (2000). Hasil penelitian menunjukkan dominasi penggunaan lahan kekotaan dan kedesaan di Kecamatan Kembaran menunjukkan bahwa terdapat desa dengan dominasi penggunaan lahan kekotaan mencapai 48.06% dari luas wilayah desanya,, yaitu Desa Dukuh Waluh, namun ada pula desa dengan penggunaan lahan kekotaan 16.29% dari luas wilayah desanya yaitu Desa Sambeng Kulon. Sedangkan dari hasil meninjau persentase penggunaan lahan kekotaan dan kedesaan sekaligus persentase jarak dari daerah Kota Purwokerto ke desa-desa di Kecamatan Kembaran, maka menurut Model Segitiga Penggunaan Lahan Desa-Kota masuk pada subzone Urban Fringe.
Arahan Pemanfaatan Lahan di Daerah Aliran Sungai Pemali dan Cikabuyutan Kabupaten Brebes Suwarsito Suwarsito; Suwarno Suwarno; Sakinah Fathrunnadi Shalihati
Sainteks Vol 19, No 1 (2022): April
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/sainteks.v19i1.13551

Abstract

Arahan fungsi pemanfaatan lahan bertujuan untuk mencapai keseimbangan antara kemampuan lahan dengan jenis pemanfaatan dan teknologi yang digunakan sebagai upaya untuk melindungi kelangsungan fungsi dan manfaat sumber daya alam di suatu wilayah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui arahan pemanfaatan lahan di hulu Daerah Aliran Sungai (DAS) Pemali dan Cikabuyutan, Kabupaten Brebes. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kuantitatif berjenjang berdasarkan skor yang sudah ditetapkan. Setiap unsur pada tiap variabel diberi skor berjenjang sesuai dengan besarnya kontribusi tiap unsur. Variabel yang digunakan adalah kemiringan lereng, jenis tanah, dan curah hujan. Pengumpulan data dilakukan menggunakan metode observasi lapangan. Analisis arahan pemanfaatan lahan dilakukan secara kualitatif berdasarkan interpretasi Peta Arahan Pemanfaatan Lahan. Peta tersebut diperoleh melalui langkah pembobotan dan skoring berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian No. 837/KPTS/UM/1980 pada masing-masing variabel. Selanjutnya, beberapa variabel tersebut diintegrasikan menggunakan teknik overlay dengan bantuan Sistem Informasi Geografi (SIG). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan lahan yang sesuai dengan arahan pemanfaatan lahan di Kabupaten Brebes sebesar 1.511.614.608,17 m2 (85,98%). Sedangkan lahan yang tidak sesuai dengan arahan pemanfaatan lahan sebesar 246.428.936,25 m2 (14,02%). Lahan tersebut seharusnya dimanfaatkan untuk Kawasan Lindung dan Kawasan Penyangga, namun telah beralih fungsi menjadi lahan perkebunan, persawahan, dan padang rumput. Beberapa daerah yang mengalami alih fungsi lahan yang tidak sesuai dengan arahan pemanfaatan lahan, yaitu Desa Buara Kecamatan Ketanggungan, Desa Kedungoleng Kecamatan Paguyangan, Desa Cinanas Kecamatan Bantarkawung, Desa Pengarasan Kecamatan Bantarkawung, Desa Kebandungan Kecamatan Bantarkawung, dan Desa Dawuhan Kecamatan Sirampog.
Analisis Hubungan Kerawanan Longsor Lahan dengan Penggunaan Lahan di Sub-Das Kali Arus Kabupaten Banyumas Suwarsito Suwarsito; Ibnu Afan; Suwarno Suwarno
Sainteks Vol 16, No 2 (2019): Oktober
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/sainteks.v16i2.7130

Abstract

Penggunaan lahan di Sub-DAS (Daerah Aliran Sungai) Kali Arus sangatlah beragam yaitu  untuk lahan pertanian dan non pertanian.. menganalisis hubungan kelas kerawanan longsorlahan dengan penggunaaan lahan di Sub-DAS Kali Arus Kabupaten Banyumas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Data penelitian ini meliputi data primer dan sekunder. Data primer berupa penggunaan lahan diperoleh dari survai dan Google Earth dan data sekunder berupa kerawanan longsorlahan. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling, yaitu mengambil seluruh jenis penggunaan lahan di wilayah penelitian yang terdiri atas perkebunan, permukiman, sawah, sawah tadah hujan, rumput, dan tegalan. Pengolahan data dilakukan menggunakan Software ArcMap yaitu dengan memberikan warna yang berbeda pada setiap jenis pengunaan lahan dan arsiran pada setiap kelas kerawanan longsorlahan sesuai dengan kriteria yang sudah ditetapkan. Analisis data dilakukan dengan cara membuat overlay untuk mengetahui hubungan kerawanan longsorlahan dan penggunaan lahan di Sub-DAS (Daerah Aliran Sungai) Kali Arus. Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan lahan pada kelas kerawanan longsorlahan sedang dan tinggi berbeda-beda. Hal ini dipengaruhi oleh berbagai factor, yaitu curah hujan, karakteristik jenis tanah dan topografi wilayah yang berbeda-beda. Adapun bentuk penggunaa lahan yang termasuk pada kelas kerawanan longsorlahan sedang adalah perkebunan/kebun, permukiman, sawah, sawah tadah hujan, tegalan/ladang, dan rumput yang meliputi wilayah Desa Petahunan dan Desa Semedo Kecamatan Pekuncen. Bentuk penggunaa lahan yang termasuk pada kelas kerawanan longsorlahan tinggi adalah perkebunan, sawah, permukiman, dan tegalan yang meliputi wilayah Desa Karangkemiri Kecamatan Pekuncen, Desa Kedungurang Kecamatan Gumelar, dan Desa Gancang Kecamatan Gumelar.Kata Kunci: Penggunaan lahan, Daerah Aliran Sungai Kali Arus, Kerawanan, Longsorlahan
Kejayaan Peradaban Islam dalam Perspektif Ilmu Pengetahuan Suwarno Suwarno
Islamadina : Jurnal Pemikiran Islam ISLAMADINA, Volume 20, No. 2, September 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (167.155 KB) | DOI: 10.30595/islamadina.v0i0.5105

Abstract

Artikel ini membahas kejayaan peradaban Islam yang ditinjau dari perspektif ilmu pengetahuan. Catatan sejarah menunjukkan bahwa peradaban Islam pernah mencapai kejayaan pada masa kerajaan Bani Abbasiyah yang berpusat di Baghdad Irak, kerajaan Bani Fatimiyah di Kairo Mesir, dan kerajaan Bani Umayyah di Cordova Spanyol. Salah satu indikator kejayaan peradaban Islam itu adalah indikator dalam bidang ilmu pengetahuan. Ada dua elemen utama kejayaan peradaban Islam dalam persektif ilmu pengetahuan, yakni tingginya aktivitas ilmiah dan kemajuan ilmu pengetahuan baik ilmu agama maupun ilmu umum. Aktivitas ilmiah yang dimaksud ialah penyusunan buku-buku ilmiah dan gerakan penerjemahan. Kemajuan ilmu pengetahuan dalam disiplin ilmu agama meliputi ilmu tafsir, hadits, kalam dan fiqh. Sementara kemajuan dalam ilmu umum mencakup filsafat, kedokteran, astronomi, matematika, dan geografi.       
Sistem Online Penentuan Tingkat Kerawanan Longsor Lahan Sub Daerah Aliran Sungai (Sub Das) Logawa Rizky Maulana Yusuf; Hindayati Mustafidah; Suwarno Suwarno
JUITA : Jurnal Informatika JUITA Vol. 4 Nomor 2, November 2016
Publisher : Department of Informatics Engineering, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (811.068 KB) | DOI: 10.30595/juita.v0i0.1354

Abstract

Longsorlahan adalah salah satu jenis bencana yang sering dijumpai di Indonesia, baik skala kecil maupun besar. Upaya penanggulangan longsorlahan biasanya dilakukan setelah terjadi, meskipun gejala longsorlahan dapat diketahuisebelum kejadian. Longsorlahan adalah pergerakan tanah atau batuan yang menuruni lereng karena pengaruh gravitasi. Kerugian akibat terjadinya longsorlahan dapat berupa harta maupun jiwa. Kerugian ini dapat diminimalisasi apabila potensi longsorlahan dapat diketahui sedini mungkin, sehingga dapat diinformasikan adanya bahaya longsor pada masyarakat sekitar lokasi, dengan demikian masyarakat mempunyai waktu yang cukup untuk mengambil tindakan yang dianggap perlu. Cara mengetahui potensi kerawanan longsorlahan di suatu wilayah dapat digunakan teknologi informasi yang berupa sistem online penentuan tingkat kerawanan longsorlahan. Sistem penentuan tingkat kerawanan longsorlahan ini dibuat berbasis web yang dapat dijadikan rujukan sebagai alat bantu dalam penentuan daerah tertentu terhadap kemungkinan terjadinya longsor. Sistem ini berjalan dengan cara memasukkan variabel yang terdiri dari curah hujan, kejadian longsorlahan, kelas lereng, morfologi (relief), tebal lapukan batuan, tekstur tanah, permeabilitas tanah, jenis batuan, struktur lapisan batuan, gempa, dan penggunaan lahan kedalam sistem yang selanjutnya diproses dengan memasukan besar nilai dari setiap variabel dan hasilnya akan ditampilkan sesuai dengan input data yang telah dimasukkan oleh pengguna. Hasil akhir dari sistem yaitu tingkat kerawanan longsorlahan
A Review of Society’s Behaviour Towards Land Management of Susceptible Area to Landslide in Pekuncen, Banyumas Suwarno Suwarno; Junun Sartohadi; Sunarto Sunarto; Djarot Sadharto
Forum Geografi Vol 30, No 1 (2016): July 2016
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/forgeo.v30i1.1704

Abstract

Land management is a manifestation of the society’s behaviour in utilizing the land. The objective of the research was to examine the effect of education level, income, land tenure, knowledge, and information input on the society’s behaviour in managing the area susceptible to landslide in Pekuncen sub-district, Banyumas district.   The method of this research was survey by employing questionnaire to collect field data. The variable comprised of the data of education level, income, land tenure, knowledge, and information input.. Stratified random sampling was applied to determine the samples of the research. The area susceptibility class  was considered as the strata in which each stratum consisted of 40 family heads as the respondents. The data analysis applied statistical test of multi-regression. Research area was divided into three classes of landslide susceptibility comprising of low, medium, and high class. Education level, income, land tenure, knowledge, and information input significantly influenced the society’s behaviour dealing with land management (determination co-efficiency (R²) was 69.9 %). It occurred in the area of medium susceptibility class. Information input (regression coefficient/(beta) = 0.817) was the most influential predictor of society’s behaviour in land management located in the low susceptibility class. From this research, it was expected that the description about the factors that influenced the society’s behaviour in managing the landslide-prone area would be a valuable reference in preventing landslide in those areas.
Keterkaitan Kondisi Geomorfologi dengan Karakteristik Air Tanah Dangkal di Kecamatan Masarann Kabupaten Sragen Propinsi Jawa Tengah S Suwarno
Forum Geografi Vol 7, No 2 (1993): December 1993
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/forgeo.v7i2.4802

Abstract

Di daerah penelitian pada saat musim kemarau lahan persawahan dalam keadaan bero (tidak ditanami) karena kekurangan air untuk irigasi, padahal daerahnya bertopografi datar, sehingga memungkinkan untuk memanfaatkan air tanah sebagai sarana irigasi, sedang di daerah dengan topografi bergelombang banyak sumur gali yang kering. Penelitian ini bertujuan untuk mengklasifikasikan daerah penelitian menjadi satuan bentuk lahan dan mencari keterkaitannya dengan karakteristik air tanah dangkal. Metode yang digunakan yaitu interpretasi foto udara dengan didukung oleh peta topografi dan peta geologi serta cek lapangan, sehingga tersusun peta satuan bentuk lahan. Karakteristik air tanah dangkal meliputi kedalaman muka air tanah, koefisien transmisibilitas, koefisien permeabilitas, debit aliran air tanah, porositas batuan, fluktuasi muka air tanah, dan kualitas airtanah. Dari peta satuan bentuk lahan disusun peta hidromorfologi, dengan cara memasukkan data karakteristik air tanah dangkal. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, kondisi geomorfologi mempunyai keterkaitan dengan karakteristik air tanah dangkal yang tercermin pada satuan bentuk lahan dan satuan hidromorfologi. Pada setiap satuan bentuk lahan mempunyai karakteristik air tanah dangkal yang berbeda-beda baik kualitas tnaupun kuantitas. Satuan bentuk lahan tanggul alam potensi air tanahnya terbesar dan kualitasnya terbaik.
Pemanfaatan Majalah Suara Muhammadiyah Edisi 2015 sebagai Sumber Belajar Dinamika Peradaban Islam Suwarno Suwarno
TSAQAFAH Vol 15, No 1 (2019): Da'wah and Islamic Communication
Publisher : Universitas Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (374.273 KB) | DOI: 10.21111/tsaqafah.v15i1.2823

Abstract

AbstractThis study aims to reveal how far the 2015 edition of Suara Muhammadiyah (SM) magazine can be used as a learning resource for the subject of the Dynamics of Human Civilization at the Muhammadiyah University of Purwokerto S2 Social Sciences Education Study Program (PIPS). The method used in this study is a method of social research with a qualitative approach. Social research methods consist of four steps, namely: data collection, data reduction, data presentation, and verification or conclusion. The results of the study show that the 2015 edition of SM magazine can be used as a source of learning the dynamics of Islamic civilization. There are two main rubrics that can be used as learning resources for lecture material on the dynamics of Islamic civilization, namely sirah, and the chronicle of the Islamic world. A key element of the triumph of Islam is progress in the field of science both general and religious. In general science, the sirah rubric only shows Ibn Rushd as a maestro of philosophy. But in relation to religious science, the sirah rubric features many ulama figures, for example: founding 4 jurisprudence jurisprudents (Hanafi, Maliki, Asy Syafii and  Hanbali), commentators (Al Thabari and Al Qurtubi), and experts hadith (Al Bukhari, Muslim, Abu Dawud, At Tarmizi, Al Nasai and Ibn Majah). While in the chronicle of the Islamic world, many present the actual news of the Islamic world, especially about Palestine.Keywords: Suara Muhammadiyah Magazine, Learning Source, Islamic Civilization, Islamic World Cronic, SirahAbstrakKajian ini bertujuan untuk mengungkap seberapa jauh majalah Suara Muhammadiyah (SM) edisi 2015 dapat dijadikan sebagai sumber belajar untuk mata kuliah Dinamika Peradaban Manusia pada Program Studi S2 Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (PIPS) Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian sosial dengan pendekatan kualitatif. Metode penelitian sosial terdiri atas empat   langkah, yaitu: pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan verifikasi atau penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa majalah SM edisi 2015 dapat digunakan sebagai sumber belajar dinamika peradaban  Islam. Ada dua rubrik utama yang dapat dijadikan sebagai sumber belajar untuk  materi perkuliahan dinamika peradaban Islam, yakni sirah, dan kronik dunia Islam. Elemen kunci kejayaan Islam adalah kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan baik umum maupun agama. Dalam ilmu pengetahuan umum, rubrik sirah hanya menampilkan seoarng Ibnu Rusyd sebagai  maestro ilmu filsafat. Namun dalam kaitan dengan ilmu pengetahuan agama, rubrik sirah banyak menampilkan tokoh ulama, sebagai contoh:  ahli fiqih pendiri 4 mazhab (Imam Hanafi, Imam Maliki, Imam Asy Syafii dan Imam Hanbali), ahli tafsir (Al Thabari dan Al Qurtubi), serta ahli hadits (Imam Al Bukhari, Muslim, Abu Dawud, At Tarmizi, Al Nasai dan Ibnu Majah). Sementara dalam kronik dunia Islam banyak menampilkan berita aktual dunia Islam, terutama soal Palestina.    Kata kunci: majalah SM, edisi 2015, sumber belajar, dinamika,  peradaban Islam 
Relationship between Muhammadiyah and Politics in Parliament Democracy Period (A Case Study in Banyumas) Suwarno Suwarno
IHiS (Indonesian Historical Studies) Vol 4, No 1 (2020)
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (187.567 KB) | DOI: 10.14710/ihis.v4i1.6598

Abstract

This study identifies steps taken by Muhammadiyah in the political arena during the Parliamentary Democracy period which was established through its proximity with Masyumi. Muhammadiyah was known as a special member of Masyumi at that time. This political phenomenon occurred both at national and local levels, in this case in Banyumas. The breakthrough was conducted by important figures such as K.H.A. Dardiri and S. Notosuwiryo. Muhammadiyah of Banyumas district had played an important role in establishing the Ministry of Religion of the Republic of Indonesia which was finally granted by the government. By Masyumi as its political articulation, Muhammadiyah figures in Banyumas had a lot to perform among political matters, mainly in Temporary Regional Houses Representatives of Banyumas (DPRDS) in 1950 which were quite dominant. The study used a historical approach to explore sources as evidence to strengthen the argument that Muhammadiyah and Masyumi in Banyumas had played an important role in social, economic, and community culture. It addresses the stigma that Muhammadiyah is very identical to Masyumi, if it is examined further then they have the same goal, namely a modernist movement. This step gives an affirmation that Muhammadiyah becomes a strong religious organization. Muhammadiyah embodies its goal by focusing on developing social, religious, and educational fields, while Masyumi's goal was purely in developing political parties. However, it is found that the number of human resources owned by Muhammadiyah is getting less. If the situation still occurs, then the majority of educational institutions experience teacher limitations.