Laurentia Verina Halim S.
Fakultas Psikologi Universitas Surabaya

Published : 15 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

PENGARUH WARNA LOGO BRANDTERHADAP BRAND PERSONALITY Gracia Diva Chandra; Laurentia Verina Halim S.; Listyo Yuwanto
CALYPTRA Vol. 7 No. 2 (2019): Calyptra : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya (Maret)
Publisher : Perpustakaan Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract - Brand personality is one of the most effective communications and promotion tool, which has the ability to establish consumer loyalty. Hence, it should be “designed” by utilizing the brand logo. Brand logo, particularly its color, can be manipulated to establish certain brand personality dimensions which can also attract the consumers. This research’s aim is to find further impact of logo colors towards brand personality. According to the results, it was found out that yellow color affects the construction of excitement and sincerity dimensions of brand personality. White color has the ability to affect the construction of peacefulness and sophistication dimensions. Meanwhile, the competence dimension is affected by four colors, blue, black, red, and white. However, the green colored logo wasn’t affecting any brand personality dimensions. These colors were associated with certain characteristics representing certain brand personality dimensions. Discerning the color’s impact towards brand personality, both logo designer and corporations might take a proper logo color application into consideration for creating or designing a brand logo that match its brand personality.
HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA DAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN STRES KERJA PADA WIRANIAGA Dewa Ayu Bella D.; A.J. Tjahjoanggoro; Laurentia Verina Halim S.
CALYPTRA Vol. 7 No. 2 (2019): Calyptra : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya (Maret)
Publisher : Perpustakaan Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam ketenagakerjaan Sumber Daya Manusia merupakan bagian yang sangat penting.Wiraniaga merupakan SDM yang sangat penting bagi perusahaan yang bergerak dalam bidang otomotif.Wiraniaga harus bekerja secara efektif agar bisa mewujudkan tujuan perusahaan.Namun ketika bekerja kerap kali wiraniaga mengalami stres.Salah satu penyebab stres dalam lingkungan kerja yaitu beban kerja yang berlebihan.Untuk mengurangi stres kerja yang dialami oleh wiraniaga dibutuhkan dukungan sosial dari lingkungan kerja yang meliputi dukungan sosial dari atasan dan rekan kerja. Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan antara beban kerja dan dukungan sosial dengan stres kerja pada wiraniaga. Subjek penelitian merupakan wiraniaga yang bekerja di dealer resmi daerah Surabaya (N=23). Teknik sampel yang digunakan yaitu total population.Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini yaituKendals’ Tau. Hasil analisis data menghasilkan beberapa temuan, yangpertama menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara beban kerja dengan stres kerja dengan nilai r=0,343; p=0,042. Temuan kedua menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara dukungan sosial atasan dengan stres kerja dengan nilai r=-0,251; p=0,105. Temuan ketiga menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara dukungan sosial rekan kerja dengan stres kerja dengan nilai r=-0,049; p=0,750. Subjek penelitian menunjukkan beban kerja dan dukungan sosial atasan serta dukungan sosial rekan kerja yang tergolong tinggi, namun stres kerja tergolong rendah.
HUBUNGAN ANTARA QUALITY OF WORK LIFEDENGAN KOMITMEN ORGANISASI PADA FAKULTAS X Christian Murwidiansyah; Gunadi Atmadji; Laurentia Verina Halim S.
CALYPTRA Vol. 7 No. 2 (2019): Calyptra : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya (Maret)
Publisher : Perpustakaan Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Individu yang bekerja di perusahaan maupun organisasi, harus mempunyai komitmen yang tinggi dalam bekerja karena apabila komitmen individu tersebut rendah, maka tujuan dari perusahaan maupun organisasi tersebut tidak akan tercapai. Komitmen organisasi menurut (Gibson,1997 dalam Astuti, Subagyo, Adriyanto,2010) adalah identifikasi rasa, kterlibatan loyalitas yang ditampakkan oleh pekerja terhdap organisasinya. Komitmen organisasi dan quality of work life adalah perilaku organisasi yang sangat mendasar saat ini. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 53 orang, yang terdiri dari 33 dosen dan 20 karyawan. Teknik sampling yang digunakan adalah non – random sampling. Dengan kriteria subjek sebagai pegawai tetap. Alat ukur yang digunakan adalah Organizational Comitment Questionnaire ( OCQ ) untuk komitmen organisasi dan skala quality of work life yang diadapatasi dari EWON, Brooks & Anderson (2005) dan ICIEOM untuk quality of work life. Hasil yang didapatkan adalah, nilai signifikansi korelasi antara quality of work life dengan komitmen organisasi pada dosen dan karyawan sebesar 0,007 (p>0,05), quality of work life dengan komitmen afektif memiliki signifikansi sebesar 0,003 (p>0,05), quality of work life dengan komitmen berkelanjutan memiliki signifikansi sebesar 0,407 (p>0,05) dan quality of work life dengan komitmen normatif memiliki signifikansi sebesar 0,009 (p>0,05). Salah satu cara untuk meningkatkan komitmen adalah dengan mengadakan pelatihan secara berkala sesuai kebutuhan.
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP DUKUNGAN ORGANISASIDAN KEPUASAN KERJA DENGAN KOMITMEN ORGANISASI PADAPERAWAT RS.X Ivan Christofer Laning; Gunadi Atmadji; Laurentia Verina Halim S.
CALYPTRA Vol. 7 No. 2 (2019): Calyptra : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya (Maret)
Publisher : Perpustakaan Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Seiring dengan meningkatnya pengobatan terhadap pasien, dibutuhanperawat sebagai sumber daya utama Rumah Sakit. Sebagai perawat yang melayanipasien dubuthkan komitmen terhadap Rumah Sakit agar pergerakan Rumah Sakitdapat berjalan dengan lancar. Sehingga tujuan dari penelitian ini ingin menjelaskanbagaimana persepsi terhadap dukungan organisasi dan kepuasan kerja dapatmemegaruhi komitmen organisasi perawat. Peneliti dalam penelitian inimenggunakan teknik survei dengan membagikan angket kuisioner kepada perawat.Perawat penelitian diambil sejumlah 120. Karakteristik subjek merupakan perawatyang bekerja pada ruang rawat inap dan ICU. Data yang diperoleh di ujimenggunakan uji instrumen yang berupa uji validitas, reliabilitas, dan uji asumsiyang berupa uji normalitas, uji linearitas dan uji hipotesis.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara persepsiterhadap dukungan organisasi dan kepuasan kerja dengan komitmen organisasi. Halini dibuktikan dengan hasil signifikansi p = 0,000 dan r = 0,560 hasil menunjukkansignifikan dan berkorelasi positif sebesar 56% terhadap variabel penelitian. Penelitianini juga mendapatkan hasil terdapat hubungan antara kepusan kerja dengan komitmenorganisasi dengan signifikansi p = 0,000 dan r = 0,464 serta terdapat hubungan antarapersepsi terhadap dukungan organisasi dan komitmen organisasi dengan signifikansip = 0,012 dan r = 0,230. Penelitian ini memberikan gambaran bahwa pentingnyaterpenuhinya persepsi terhadap dukungan organisasi dan kepuasan kerja untukmeningkatkan komitmen organisasi dalam terpenuhinya perawat yang berkomitmenkepada rumah sakit. Dengan memberikanrewardpositif bagi perawat, danpunishmentbagi yang melanggar namun terkontrol sehingga diharapkan perawatdapat meningkatkan kesadaran serta tanggung jawab terhadap Rumah Sakit.
HUBUNGAN MENTAL BUDGETING DAN MANAGEMENT OF HOUSEHOLD FINANCE DENGAN MEDIATOR SELF CONTROL PADA IBU RUMAH TANGGA Almira Amanta Chrisandi; Laurentia Verina Halim S.; Listyo Yuwanto
CALYPTRA Vol. 7 No. 2 (2019): Calyptra : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya (Maret)
Publisher : Perpustakaan Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Management of household finance merupakan kemampuan individu dalam hal mengelola keuangan yang dimilikinya. Tujuannya untuk menjelaskan peran self control sebagai mediator hubungan antara mental budgeting dan management of household finance pada ibu rumah tangga. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan cara menyebarkan kuisioner menggunakan teknik incidental sampling. Penelitian ini didukung dengan data sekunder berupa wawancara awal. Subjek dalam penelitian ini sebanyak 124 ibu-ibu rumah tangga yang berdomisili di Surabaya. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah path analysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa self control bukanlah mediator hubungan antara mental budgeting dan management of household finance, dengandemikian hipotesis pada penelitian ini ditolak.Hal ini ditunjukkan dengan adanya nilai hubungan langsung sebesar 0,361 sedangkan nilai hubungan tidak langsung sebesar 0,0907 yang berarti bahwa nilai hubungan langsung lebih besar dari hubungan tidak langsung sehingga peran mediator tidak berfungsi. Namun hubungan antara mental budgeting dengan management of household finance tetap signifikan dengan nilai p = 0,000 (p < 0,05). Artinya, mental budgeting dapat berhubungan langsung dengan management of household finance. Dengan demikian semakin tingginya mental budgeting yang dimiliki individu, maka akan tinggi pula management of household finance. Berdasarkan hasil penelitian ini, diharapkan subjek dapat terus mempertahankan mental budgeting maupun self control sehingga management of household financenya terus terorganisir.
HUBUNGAN MONEY ATTITUDE DAN COMPULSIVE BUYING PADA PERILAKU BERBELANJA MAHASISWA TERHADAP BARANG FASHION YANG TERGOLONG FASHION BRANDED DENGAN COGNITIVE DISSONANCE AFTER PURCHASE SEBAGAI VARIABEL MODERATOR Made Juliana Suksma W.; Laurentia Verina Halim S.; Ananta Yudiarso
CALYPTRA Vol. 7 No. 2 (2019): Calyptra : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya (Maret)
Publisher : Perpustakaan Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to see the role of cognitive dissonance after purchase as a moderator relationship between money attitude and compulsive buying on the behavior of the students shopping for fashion items classified as fashion branded. The result of this research is (1) money attitude is positively related to compulsive buying (r = 0.285; p-value = ≤ 0.05), these results explain that the personality determines the consumer's shopping behavior. The low correlation coefficient indicates that there are other factors that affect compulsive buying. (2) cognitive dissonance after purchase does not play a role model in the relationship between money attitude and compulsive buying, the result implies cognitive dissonance after Purchase fails to reinforce the relationship between money attitude and compulsive buying. It also shows that consumers who enter early adulthood are able to control their thinking and behavior after shopping
HUBUNGAN ANTARA KUALITAS KEHIDUPAN KERJA DAN MODAL PSIKOLOGIS DENGAN KOMITMEN ORGANISASI Karunia Emylinda Utami P.; Laurentia Verina Halim S.; Listyo Yuwanto
CALYPTRA Vol. 7 No. 2 (2019): Calyptra : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya (Maret)
Publisher : Perpustakaan Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Komitmen organisasi adalah aspek yang penting dalam organisasi. Komitmen organisasi memiliki tiga aspek yaitu komitmen afektif, komitmen berkelanjutan, dan komitmen normatif. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan faktor-faktor yang memengaruhi komitmen organisasi antara lain k ualitas kehidupan kerj a dan modal psikologis.Metode yang digunakan dalam penelitian ini a dalah metode kuantitatif dengan cara penyebaran kuisioner dan didukung data sekunder berupa wawancara. Subjek dalam penelitian ini adalah pegawai tetap PT. Telkom Regional V Jawa Timur. Dari beberapa populasi yaitu 150 pegawai, sebanyak 112 pegawai menjadi sample dalam penelitian ini. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi ganda.Hubungan antara Kualitas Kehidupan Kerja dan Mod al Psikologis dengan Komitmen Organisasi menunjukan hasil dari pengujian statistik terd apat hubungan antara dengan nilai d engan nilai sig nifikansi (p<0,05). Temuan lain s elanjutnya didapatkan korelasi par sial antara Kualitas Ke hidupan Kerja den gan Komitmen Organisasi dengan signifikansi (p<0,05) dan korelasi parsial antara Modal Psikologisdengan Komitmen O rganisasi dengan signifikansi (p<0,05). Hasil t emuan ini mendukung hipotesis ad anya hubungan antara kualitas kehidupan kerja dan modal psikologis dengan komitmen organisasi.Berdasarkan hasil penelitian ini, perusahaan diharapkan memerhatikan keadaan lingkungan kerja yang baik dan bermanfaat untuk pegawai, serta merespon kebutuhan dan keluhan yang masih dirasakan pegawai.
PEMBUATAN PANDUAN RANCANGAN PROGRAM PELATIHAN UNTUK MENUNJANG DIMENSI COMPETENCY DEVELOPMENT PADA QUALITY OF WORK LIFE (QWL) DI PT.X Anindita Chattrawening; Laurentia Verina Halim S.; Eko Nugroho
CALYPTRA Vol. 7 No. 2 (2019): Calyptra : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya (Maret)
Publisher : Perpustakaan Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Nowadays, especially on bussiness world, training program is an important tools and considered as an investment on organization to support organization objectives. This research is conducted in PT.X, PT. X is one of Indonesia company that run in cement and concrete. Based on pre-assessment and deep interview, PT.X did not know anything about designing a systematic training program. Therefore, this research is to aim designing a training program to guiding and helping PT.X. Researcher, use ADDIE metodology to design a training program in PT.X, because its fit with vision-mision company. The intervention is expected to support competency development dimention on Quality of Work life.
Pengaruh Penamaan Produk oleh Konsumen terhadap Purchase Intention dengan Psychological Ownership sebagai Mediator Belinda Herina Putri; Laurentia Verina Halim Secapramana; Ananta Yudiarso
CALYPTRA Vol. 8 No. 2 (2020): Calyptra : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya (Mei)
Publisher : Perpustakaan Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak--Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penamaan produk dengan purchase intention dengan psychological ownership sebagai mediator. Pada penelitian ini, partisipan berjumlah 40 orang mahasiswa dengan usia minimal 18 tahun. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik simple random sampling. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan metode pengambilan data dengan cara metode eksperimen dengan membandingkan perbedaan rerata tiap kelompok. Pengumpulan data menggunakan perlakuan dan kuesioner yang berisi data demografi, angket terbuka, dan alat ukur yang digunakan adalah Purchase Intention dan Psychological Ownership yang telah diadaptasi oleh peneliti. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis statistic, uji beda paired t-test, path analysis untuk menganalisis mediator serta crosstabs. Hasil dari penelitian ini sebagai berikut : (1) Product naming dengan metode self-naming memiliki pengaruh yang signifikan dengan purchase intention melewati psychological ownership. (2) Product naming memiliki pengaruh signifikan terhadap purchase intention (Mself-name = 13.90, p<0.05). (3) Product naming memiliki signifikan terhadap psychological ownership (Mself-name = 14.90, p<0.05). Hal ini berarti bahwa ketika konsumen berpartisipasi dalam pembuatan produk, maka konsumen akan secara tidak langsung merasa memiliki produk tersebut yang akan bisa meningkatkan minat pembelian.. Penelitian ini dapat diterapkan ke masyarakat luas untuk memperkenalkan produk baru.Kata kunci: Product naming, Self-name, Purchase Intention, Psychological Ownership Abstract--This research aims to determine the impact of product naming to purchase intention using psychological ownership as a mediator. A total number of 40 university students are conducted as participants minimum age of 18 years. The sampling in this study using a simple random sampling techniques. This research is a quantitative research and using experiment to collect the data. Experiment in this research is used to compare the average differences between each group. Data collection uses a questionnaire including demographic data, open-questions, and a Purchase Intention and Psychological Ownership scale that has been adapted by researcher. Data analysis uses statistical analysis, paired t-test, and path analysis to analyse the mediator and crosstabs. The results of this research are as follows: (1) Product naming with self-naming method has a positive and significant impact to purchase intention through psychological ownership. (2) Product naming has a positive and significant impact to purchase intention (Mself-name = 13.90, p<0.05). (3) Product naming has a positive and significant impact to psychological ownership (Mself-name = 14.90, p<0.05). This shows that when consumers participate in a product manufacturing process, consumers will indirectly feel of owning the product and increase an interest in purchasing. This research can be applied to a wider range to promote new products.Keywords: Product naming, Self-name, Purchase Intention, Psychological Ownership
Hubungan antara Big Five Personality dengan Customer- Oriented Selling pada Wiranaiga Catherine Jeane Sutanto; Laurentia Verina Halim Secapramana; Listyo Yuwanto
CALYPTRA Vol. 8 No. 2 (2020): Calyptra : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya (Mei)
Publisher : Perpustakaan Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak- Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan big five personality dengan perilaku customer-oriented selling. Penelitian sebelumnya hanya mengukur perilaku secara umum, atau dalam kata lain tidak dikaitkan dengan perilaku pada pekerjaan tertentu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kepribadian seseorang berperan dalam memunculkan perilaku customer-oriented selling pada wiraniaga asuransi. Responden 50 orang wiraniaga asuransi, bekerja lebih dari 1 tahun, dan secara aktif melakukan penjualan pribadi. Penelitian ini adalah penelitian survei sehigga digunakan customer-oriented selling scale yang diadaptasi dari penelitian Brown et al. 2002) yang disesuaikan dengan konteks pekerjaan wiraniaga asuransi dan big five intentory (BFI). Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya extraversion yang memiliki hubungan dengan perilaku customer-oriented selling, sedangkan tidak pada empat tipe kepribadian lainnya (p=0.007, p>0.05). Tidak adanya hubungan antara openness to experience, conscientiousness, agreeableness, dan neuroticism disebabkan adanya surface dan deep acting yang memengaruhi individu bertindak pada situasi penjualan. Kata Kunci: Customer-oriented selling, big five personality traits, openness to experience, conscientiousness, extraversion, agreeableness, neuroticism Abstract- The aim of this research is to see the relationship of big five personality with customer-oriented selling behavior. Previous research was seeing the relationship between big five personality and behavior in general, which in other word they were not seeing the behavior in specific job context. The purpose of the research is knowing how someone’s personality has a role in predicting customer- oriented selling behavior at insurance agents. There are 50 insurance agents as the respondent, which been work for more than a year and actively selling their product by themselves. This research is using survey method, which measuring customer- oriented selling by using scale from Brown et al. (2002) and adapt them into insurance context. Also, measuring big five personality using big five inventory (BFI). The result shows that only extraversion which have a positive significant relationship with customer-oriented selling behavior (p=0.007, p>0.05). In contrast, there’s no significant relationship between openness to experience, conscientiousness, agreeableness, neuroticism and customer-oriented selling behavior. This was caused by the role of surface and deep acting which related to how individual behave in selling insurance. Keyword: Customer-oriented selling, big five personality traits, openness to experience, conscientiousness, extraversion, agreeableness, neuroticism