Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Media Pertanian

EFEKTIVITAS KITOSAN CANGKANG KEONG MAS DALAM MENGENDALIKAN PENYAKIT YANG DISEBAKAN VIRUS PADA TANAMAN CABAI (Capsicum annuum L) Doris Olviari Hamta; Asniwita Asniwita; Novalina Novalina
Jurnal Media Pertanian Vol 6, No 2 (2021): Oktober
Publisher : Universitas Batanghari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33087/jagro.v6i2.119

Abstract

Cabai merupakan tanaman perdu dari Famili Solanaceae . Cabaiikaya vitaminiA daniC, niacin,iriboflavin danithiamin, cabai dimanfaatkan sebagai salah satu bumbu masak dan obat –obatan. salahisatu kendalairendahnya produksi cabaiidi Indonesia disebabkanioleh serangan virusitanaman, untuk itu perlu dilakuakan pengendalian penyakit, salah satunya menggunakan kitosan yang berasal dari cangkang keong mas. Penelitian bertujuan untuk mengetahui kemampuan kitosan keong mas dalam mengendalikan penyakitiyang disebabkanioleh virus padaitanamanicabai. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Jambi. Penelitian menggunakaniRancanganiAcak Kelompok (RAK), yangiterdiriidari 7 perlakuanidan 4iulangan sehinggaiterdapat 28 satuan percobaan, setiap satuanipercobaan terdiriidari atas 12 Perlakuan adalah : P0 : Kontrol, P1: Benih direndam disuspensi kitosan cangkang keong mas, P2 : Benih direndam disuspensi kitosan industrial, P3 : Bibit cabai disemprot dengan kitosan keong mas, P4 : Benih direndam dan disemprot dengan kitosan keong mas , P5 : Bibit cabai disemprot dengan kitosan industrial, P6 : Benih direndam dan disemprot dengan kitosan industrial. Berdasarkan hasil penelitian Perlakuan kitosan benih direndam dan disemprot dengan kitosan industrial intensitas penyakit keriting yang ditimbulkan yaitu 26,7 % lebih rendah dari pada kontrol sebesar 46,7 %. Perlakuan benih direndam dan disemprot dengan kitosan keong mas kejadian penyakit keriting yang ditimbulkan yaitu 39,6 % lebih rendah dari pada kontrol sebesar 58,3 %. Aktivitas enzim peroksidase yang tertinggi terdapat pada perlakuan perlakuan benih direndam disuspensi kitosan keong mas sebesar 1,58631 U/g/min dan yang terendah terdapat pada kontrol sebanyak 0,79649 U/g/min peningkatan aktivitas enzim peroksidase adalah 13,05 – 99,16 %. Serangga vektor yang ditemukan penelitian ini adalah Bemisia tabaci dan Aphis sp.
Tingkat Serangan Penyakit Busuk Buah (Marasmius palmivorus Sharples) Pada Jarak Tanam (Kerapatan) Yang Berbeda dan Hubungannya Dengan Kehilangan Hasil Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq) Junepri, Junepri; Asniwita, Asniwita; Wilyus, Wilyus
Jurnal Media Pertanian Vol 9, No 2 (2024): Oktober
Publisher : Universitas Batanghari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33087/jagro.v9i2.237

Abstract

Indonesia is the producer and exporter of palm oil in the world from 2008 - 2023. One of the challenges in managing plantations is pest attacks and plant diseases. The disease that is often found is fruit rot disease caused by the fungus Marasmiuspalmivorus which can reduce production by up to 25% with symptoms of fruit changing color to blackish brown, watery and rotting. One of the factors that influences the development of fruit rot disease is the microclimate (temperature and humidity) around the plant. Microclimate is closely related to plant spacing density. If the plant spacing is tight, the temperature around the plant will be lower and the humidity will be higher, which can trigger the development of fruit rot disease. The research was conducted at PT. Sumatra Jaya Agro Lestari (SJAL) 2 at a density of SPH 160 and SPH 200 which shows that disease intensity and yield loss is higher at SPH 200 where the average disease intensity is 25.13% based on the regression equation with an estimated yield loss of 14.12%. Meanwhile, SPH 160 average disease intensity was 14.33%, with an estimated yield loss of 8.28%. The t test shows that the intensity and percentage of fruit rot disease differ based on plant density.Key words: Oil palm, density, fruit rot, intensity and yield loss