Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

SIFAT MEKANIK DAN DURABILITAS POLYPROPYLENE FIBER REINFORCED GEOPOLYMER CONCRETE (PFRGC) Cahyadi, Dany
Jurnal Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam rangka mengurangi emisi CO2 dan pemanasan global yang terjadi saat ini, telah dilakukan beberapa penelitian betonyang mengarah kepada pengembangan “beton hijau” yang salah satunya yaitu beton geopolimer. Seperti halnya betonnormal, beton geopolimer memiliki kecenderungan retak terutama retak yang diakibatkan oleh susut beton. Untukmeminimalkan terjadinya retak susut pada beton geopolimer dapat ditambahkan fiber pada campuran beton geopolimer.Kelemahan lain dari beton gepolimer dengan bahan dasar fly ash adalah lambatnya waktu pengikatan dan kebutuhanperawatan dengan panas (heat curing). Untuk memperbaiki kelemahan tersebut, Vijai. K, dkk (2012) melakukan penelitiandengan mengganti 10% dari fly ash dengan Ordinary Portland Cement (OPC) pada campuran beton geopolimer untukmeningkatkan kekuatan pada campuran Geopolymer Composite Concrete (GCC). Permasalahan lain yaitu saat ini semenyang dijual di pasaran adalah semen PCC (Portland Composite Cement) dan semen PPC (Portland Pozzolan Cement),sedangkan OPC hanya dijual dalam bentuk curah dan jumlah banyak dengan minimal pemesanan 100 zak. Berdasarkanuraian diatas tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sifat mekanis dan durabilitas beton geopolimer denganpenambahan polypropylene fiber dan penggantian 10% dari fly ash dengan semen PCC.Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental laboratorium berupa pembuatan bendauji mortar dan beton. Variasi kadar binder 100%FA:0%PCC, 90%FA:10%PCC, dan 0%FA:100%PCC. Variasi kadar PPfiber 0%, 0,025%, 0,05% dan 0,075% dari berat mortar. Jenis pengujian yang dilakukan yaitu uji sifat mekanis (kuat tekandan kuat lentur (MOR)), drying shrinkage, porositas, X-ray difraction (XRD) dan Scanning Electron Miscroscopy (SEM).Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar PP fiber optimum untuk kuat tekan mortar yaitu pada kadar 0,025% dan kuatlentur (MOR) pada kadar 0,05%. Penggunaan PP fiber sebesar 0,025% sebesar 6,70% pada variasi kadar binder 100% FA :0% PCC, sedangkan untuk MOR mengalami peningkatan sebesar 6,60% pada variasi kadar binder 0% FA : 100% PCC(beton normal). Sedangkan untuk kuat lentur (MOR) dengan PP fiber 0,05% sebesar 10,91% dicapai oleh proporsi kadarbinder 100% FA : 0% PCC. Pengaruh penggantian 10% FA dengan PCC, kuat tekan dan kuat lentur (MOR) betongeopolimer dengan campuran 90% FA : 10% PCC memiliki kuat tekan yang lebih tinggi dibandingkan dengan campurangeopolimer normal. Penggunaan PP fiber sebesar 0,025% dapat mengurangi susut sebesar 27,7% (100% FA : 0% PCC).Kata kunci: Beton, Geopolimer, Polypropilene Fiber, Durabilitas beton
Sifat Mekanik dan Durabilitas Polypropylene Fiber Reinforced Geopolymer Concrete (PFRGC) Cahyadi, Dany; Sambowo, Kusno Adi; Kristiawan, Stefanus Adi
Jurnal Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakDalam rangka mengurangi emisi CO2 dan pemanasan global yang terjadi saat ini, telah dilakukan beberapa penelitian beton yang mengarah kepada pengembangan “beton hijau” yang salah satunya yaitu beton geopolimer. Seperti halnya beton normal, beton geopolimer memiliki kecenderungan retak terutama retak yang diakibatkan oleh susut beton. Untuk meminimalkan terjadinya retak susut pada beton geopolimer dapat ditambahkan fiber pada campuran beton geopolimer.Kelemahan lain dari beton gepolimer dengan bahan dasar fly ash adalah lambatnya waktu pengikatan dan kebutuhan perawatan dengan panas (heat curing). Untuk memperbaiki kelemahan tersebut, Vijai. K, dkk (2012) melakukan penelitian dengan mengganti 10% dari fly ash dengan Ordinary Portland Cement (OPC) pada campuran beton geopolimer untuk meningkatkan kekuatan pada campuran Geopolymer Composite Concrete (GCC). Permasalahan lain yaitu saat ini semen yang dijual di pasaran adalah semen PCC (Portland Composite Cement) dan semen PPC (Portland Pozzolan Cement), sedangkan OPC hanya dijual dalam bentuk curah dan jumlah banyak dengan minimal pemesanan 100 zak. Berdasarkan uraian diatas tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sifat mekanis dan durabilitas beton geopolimer dengan penambahan polypropylene fiber dan penggantian 10% dari fly ash dengan semen PCC.Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental laboratorium berupa pembuatan benda uji mortar dan beton. Variasi kadar binder 100%FA:0%PCC, 90%FA:10%PCC, dan 0%FA:100%PCC. Variasi kadar PP fiber 0%, 0,025%, 0,05% dan 0,075% dari berat mortar. Jenis pengujian yang dilakukan yaitu uji sifat mekanis (kuat tekan dan kuat lentur (MOR)), drying shrinkage, porositas, X-ray difraction (XRD) dan Scanning Electron Miscroscopy (SEM).Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar PP fiber optimum untuk kuat tekan mortar yaitu pada kadar 0,025% dan kuat lentur (MOR) pada kadar 0,05%. Penggunaan PP fiber sebesar 0,025% sebesar 6,70% pada variasi kadar binder 100% FA : 0% PCC, sedangkan untuk MOR mengalami peningkatan sebesar 6,60% pada variasi kadar binder 0% FA : 100% PCC (beton normal). Sedangkan untuk kuat lentur (MOR) dengan PP fiber 0,05% sebesar 10,91% dicapai oleh proporsi kadar binder 100% FA : 0% PCC. Pengaruh penggantian 10% FA dengan PCC, kuat tekan dan kuat lentur (MOR) beton geopolimer dengan campuran 90% FA : 10% PCC memiliki kuat tekan yang lebih tinggi dibandingkan dengan campuran geopolimer normal. Penggunaan PP fiber sebesar 0,025% dapat mengurangi susut sebesar 27,7% (100% FA : 0% PCC).Kata kunci: Beton, Geopolimer, Polypropilene Fiber, Durabilitas beton
Pengembangan Mikro Lumpur Sidoarjo Sebagai Bahan Subtitusi Semen Dalam Pembuatan Beton Lasino, Lasino; Setiati, N. Retno; Cahyadi, Dany
Jurnal Rekayasa Sipil (JRS-Unand) Vol. 14 No. 1 (2018)
Publisher : Civil Engineering Departement, Andalas University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jrs.14.1.49-62.2018

Abstract

Mikro lumpur Sidoarjo (mikrolusi) merupakan bahan yang sangat halus dengan kehalusan butir lolos saringan No. 200 (0,074 mm) bersifat pozolanik dan dapat bereaksi dengan kapur padam dengan bantuan air sehingga membentuk masa yang padat dan keras dalam suhu kamar. Bahan ini dihasilkan dari lumpur Sidoarjo melalui proses pembakaran pada suhu sintering dan penghalusan dengan alat dishmill serta pengayakan dengan ayakan standar. Karena bentuk fisiknya yang halus serta bersifat pozolanik maka akan dikembangkan sebagai bahan substitusi atau pengganti sebagian semen dalam pembuatan mortar dan beton. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data teknis mikro lusi yang memenuhi syarat SNI 2460:2014 atau ASTM C618-14ª, dan dapat digunakan sebagai bahan pengganti semen (cement substitution) dalam pembuatan beton. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental dengan melakukan pembakaran lumpur Sidoarjo dan membuat benda uji dengan berbagai proporsi campuran serta pengujian sifat fisis-mekanis, sehingga hasilnya dapat dilakukan analisis dan kesimpulannya. Dari hasil penelitian diperoleh suhu bakar 1000 oC dengan waktu selama 10 menit menggunakan tungku putar (rotarry kiln). Mutu mikro lumpur Sidoarjo (lusi) sangat baik dan memenuhi syarat SNI 2460:2014 – dengan kandungan SiO2 + AL2O3 + Fe2O3 > 70 % dan indeks kuat tekan sebesar 82 % (> 75 %). Sedangkan dalam pembuatan beton diperoleh kadar optimum mikro lusi sebagai pengganti semen sebesar 20 %