Articles
Analisis Nilai Moral dalam Novel Mimpi Kecil Tita Karya Desi Puspitasari
Dheanne Eliesye;
Ferina Meliasanti;
Sutri Sutri
Jurnal Pendidikan Bahasa Vol 10, No 2 (2021): Jurnal Pendidikan Bahasa
Publisher : IKIP PGRI Pontianak
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31571/bahasa.v10i2.2566
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan mengenai nilai moral dalam novel Mimpi Kecil Tita karya Desi Puspitasari. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitik dengan pendekatan pragmatis. Subjek penelitian ini yaitu novel Mimpi Kecil Tita karya Desi Puspitasari sedangkan objek penelitian ini yaitu nilai moral. Hasil penelitian menunjukan bahwa pada novel Mimpi Kecil Tita karya Desi Puspitasari terdapat nilai moral yang mengacu kepada tujuh aspek sikap kepribadian moral yaitu kejujuran, nilai-nilai otentik, kesediaan untuk bertanggung jawab, kemandirian moral, keberanian moral, kerendahan hati, realistik dan kritis.
PENGARUH METODE MIND MAPPING DENGAN APLIKASI IMINDMAP DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA CERPEN SEBAGAI BENTUK KARAKTER PADA KELAS XI SMA NEGERI 1 PEDES
Nurhaeni Nurhaeni;
M. Januar Ibnu Adham;
Sutri Sutri
CIVICS: Jurnal Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 4 No 1 (2019): CIVICS
Publisher : Program Studi PPKn, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Buana Perjuangan Karawang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.36805/civics.v4i1.994
Tulisan ini membahas mengenai pengaruh metode mind mapping dengan aplikasi imindmap dalam pembelajaran membaca cerpen pada kelas XI SMA Negeri 1 Pedes. Metode mind mapping merupakan suatu metode yang mempelajari konsep mengingat sesuatu yang dituangkan dalam bentuk kode, gambar, dan warna yang saling berhubungan. Aplikasi imindmap merupakan salah satu aplikasi untuk membuat peta konsep. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui: (1) Pengaruh metode mind mapping dengan aplikasi imindmap dalam pembelajaran membaca cerpen dan membentuk karakter membaca peserta didik (2) Hasil penerapan metode mind mapping dengan aplikasi imindmap dalam menganalisis unsur intrinsik dan ekstrinsik cerpen. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan desain penelitian Pretest-Posttest Control Group Design. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA Negeri 1 Pedes yang berjumlah 33 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik tes.
Eksistensi Tokoh Perempuan Dalam Novel Entrok Karya Okky Madasari dan Pemanfaatannya Sebagai Materi Ajar Pembelajaran Sastra
Oenjung Yaasiin Koesnadi;
Sutri Sutri;
Imam Muhtarom
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Undiksha Vol. 11 No. 1 (2021)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.23887/jjpbs.v11i1.28829
Gerakan feminis pada umumnya masih menganggap perempuan sebagai sosok yang berdiri di belakang laki-laki. Anggapan tersebut kemudian menimbulkan penentangan para perempuan yaitu dengan strategi yang dapat dilancarkan oleh perempuan untuk menunjukkan eksistensinya. Strategi yang dilakukan perempuan tercermin dari beberapa karya novel yang mengupas eksistensi seorang perempuan, salah satunya yaitu novel Entrok karya Okky Madasari. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) unsur intrinsik novel Entrok karya Okky Madasari; (2) strategi dan faktor pendorong eksistensi tokoh perempuan; (3) pemanfaatan hasil penelitian eksistensi tokoh perempuan dalam novel Entrok karya Okky Madasari sebagai materi ajar pembelajaran sastra di kelas XII SMA. Penelitian ini menggunakan pendekatan feminisme eksistensialisme Simone de Beauvoir. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Subjek dalam penelitian ini adalah novel Entrok karya Okky Madasari. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan studi dokumen. Hasil penelitian ini, ditemukan strategi perempuan dalam mewujudkan eksistensinya yang dibuktikan dengan beberapa sikap yang menunjukkan potensi dan dilakukannya secara sukarela: (1) keinginan untuk bekerja; (2) keinginan setara dengan laki-laki dan (3) kemauannya memberi pengaruh (influencer). Faktor pendorong pewujudan eksistensi tokoh perempuan yaitu ketidakadilan gender: (1) marginalisasi; (2) stereotipe dan (3) kekerasan. Pemanfaatan hasil penelitian ini adalah sebagai materi ajar pembelajaran sastra di SMA kelas XII semester genap.Kata Kunci: Eksistensi feminisme; ketidakadilan gender; novel; materi ajar
Analisis Konflik Tokoh Utama Atlanta dalam Novel Pantomime Karya Sayyidatul Imamah dan Pemanfaatannya Untuk Bahan Ajar di SMA
Amalia Oktaviani;
Sutri Sutri;
Imam Muhtarom
EDUKATIF : JURNAL ILMU PENDIDIKAN Vol 4, No 3 (2022): June Pages 3201-5000
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31004/edukatif.v4i3.2529
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh banyak ditemukannya konflik batin tokoh utama Atlanta yang terdapat dalam novel Pantomime karya Sayyidatul Imamah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan konflik batin tokoh utama Atlanta yang terdapat dalam novel Pantomime karya Sayyidatul Imamah, serta pemanfaataanya sebagai bahan ajar bahasa indonesia berbentuk handout pada kelas XII Sekolah Menengah Atas. Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode deskriptif analitik. Hasil penelitian ini ditemukan konflik batin tokoh utama Atlanta yang terdiri dari hierarki kebutuhan atau kebutuhan dasar, penyebab konflik batin, dan bentuk konflik batin. Kebutuhan dasar terdiri dari dua yaitu kebutuhan dasar fisiologis dan kebutuhan psikis. Kebutuhan dasar fisiologis yang dialami oleh tokoh utama Atlanta yaitu kebutuhan makanan dan minuman; kebutuhan pakaian; dan kebutuhan istirahat. Kebutuhan psikis yang dialami tokoh utama Atlanta terdiri dari kebutuhan rasa aman; kebutuhan rasa cinta dan memiliki; dan kebutuhan harga diri. Faktor-faktor penyebab konflik batin tokoh utama Atlanta terdiri dari kurangnya kasih sayang; kurangnya penghargaan; dan kurangnya rasa aman. Bentuk konflik batin tokoh utama Atlanta terdiri dari kecemasan; kebimbangan; ketidakjujuran; dan kekecewaan. Kemudian hasil penelitian ini dijadikan sebagai bahan ajar bahasa indonesia berbentuk handout pada kelas XII tingkat Sekolah Menengah Atas semester genap
Nilai Pendidikan Karakter Dalam Novel Tiga Matahari Karya Prito Windiarto
Mila Karmila;
Ferina Meliasanti;
Sutri
Jurnal Educatio FKIP UNMA Vol. 7 No. 4 (2021): October-December
Publisher : Universitas Majalengka
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31949/educatio.v7i4.1731
Akhir-akhir ini banyak sekali kasus-kasus yang ditemukan di lingkungan keluarga, masyarakat maupun sekolah yang menyebabkan turunnya adab anak bangsa diantaranya perilaku kurang sopan, bahasa yang tidak baik, pemerkosaan di bawah umur, pelecehan seksual, penggunaan obat-obatan terlarang merokok, pertikaian antar kelompok dan runtuhnya nilai cinta tanah air. Dalam novel Tiga Matahari karya Prito Windiarto banyak sekali nilai-nilai pendidikan karakter yang dapat dijadikan pedoman hidup baik untuk siswa, ataupun khalayak umum (pembaca). Maka dari itu, penting untuk diadakannya penelitian terhadap novel tersebut. Dengan demikian, Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan nilai-nilai pendidikan karakter dalam novel Tiga Matahari karya Prito Windiarto. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif analisis dibantu dengan pendekatan pragmatik sastra. Pendekatan pragmatik merupakan pendekatan yang melihat berbagai peran pembaca sebagai pemberi makna. Penelitian ini berfokus pada nilai pendidikan karakter yang terkandung dalam novel Tiga Matahari karya Prito Windiarto dengan menggunakan teori Kemendiknas. Subjek penelitian yang digunakan adalah novel Tiga Matahari karya Prito Windiarto yang diterbitkan oleh Sabil pada tahun 2011. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai pendidikan karakter yang terkandung dalam novel Tiga Matahari meliputi: (1) religius; (2) disiplin; (3) mandiri; (4) rasa ingin tahu; (5) menghargai prestasi; (6) bersahabat/komuninkatif; (7) cinta damai; (8) gemar membaca; (9) peduli lingkungan; (10) peduli sosial; dan (11) tanggung jawab. Dengan demikian, novel Tiga Matahari karya Prito Windiarto dapat memberikan nilai kebaikan yaitu nilai-nilai pendidikan karakter yang bisa dijadikan pedoman atau pembelajaran oleh siswa ataupun pembaca.
Warna Lokal Mentawai dalam Novel Burung Kayu Karya Niduparas Erlang dan Pemanfaatannya sebagai Materi Ajar
Keukeu Nurjanah;
Ferina Meliasanti;
Sutri Sutri
Jurnal Educatio FKIP UNMA Vol. 8 No. 1 (2022): January-March
Publisher : Universitas Majalengka
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31949/educatio.v8i1.1833
Karya sastra bukan sekedar teks yang berisi cerita rekaan untuk menghibur, namun memberikan muatan-muatan yang bermanfaat salah satunya yaitu, sosial budaya yang terkandung di dalam karya sastra tersebut. Dalam muatan karya sastra yang paling lekat dengan masyarakat adalah sosial budaya, salah satunya tentang kebudayaan. Kebudayaan di dalam karya sastra dikenal dengan sastra warna lokal. Sastra warna lokal identik dengan ciri khas suatu daerah. Oleh sebab itu Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan warna lokal Mentawai dalam novel Burung Kayu karya Niduparas Erlang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian deskriptif analitik. Penelitian ini difokuskan pada warna lokal Mentawai dengan pendekatan sosiologi sastra. Adapun hasil dari analisis warna lokal Mentawai yang terdapat dalam novel Burung Kayu karya Niduparas Erlang yaitu, 1) kepercayaan arat Sabulungan. 2) Adat istiadat masyarakat Mentawai: a) Ritual kematian. b) Ritual pelantikan sikerei baru. c) Pengadilan atau tipu sasa. 3) Sistem pengetahuan meramal menggunakan usus ayam dan jantung babi. 4) Kelompok kerabat menganut sistem patrilinear. 5) Pencaharian bahan makanan dengan cara berburu dilakukan oleh laki-laki, sedangkan perempuan melakukan pekerjaan sehari-hari. 6) Kesenian: a) Merajah kulit. b) Tarian muturuk. 8) Alat Transportasi menggunakan perahu kayu yang disebut dengan sampan. hasil dari penelitian warna lokal Mentawai dalam novel Burung Kayu karya Niduparas Erlang dapat memberikan manfaat yang positif bagi peserta didik dan pembaca agar lebih menghargai budaya lokal.
Intertekstual Puisi “Bukan Beta Bijak Berperi“Karya Rustam Effendi Dan Puisi “Sajak” Karya Sanusi Pane Serta Pemanfaatannya Dalam Materi Pembelajaran Puisi
Sutri Sutri
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 5 No. 2 (2023): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31004/jpdk.v5i2.14092
Karya sastra ditulis atau dicipta berdasarkan konvensi sastra yang ada. Terbukti adanya hubungan kesejarahan antara karya-karya yang sezaman, karya-karya yang mendahului, dan karya yang hadir kemudian. Dengan meninjau hubungan intertekstual dapat ditentukan norma-norma dan konvensi-konvensi sebuah periode sastra. Kajian berikut mengkaji struktur puisi “Bukan Beta Bijak Berperi” karya Rustam Effendi dan puisi “Sajak” karya Sanusi Pane dengan pendekatan intertekstual karya sastra tersebut. Hasil analisis struktur kedua puisi tampak bentuk penyimpangan dari sisi penyair dan pembaca. Puisi Bukan Beta Bijak Berperi menggambarkan pengharapan kebebasan dari seorang penyair, sedangkan puisi Sajak menggambarkan pembaca hanya sekedar membaca tanpa adanya keinginan meresepsi dan mengkaji secara mendalam karya sastra yang dihasilkan pengarang. Hasil kejian kedua puisi tersebut dalam dijadikan bahan ajar teks dalam pembelajaran puisi. Berdasarkan pemaknaan demikian, dapat disimpulkan bahwa kedua puisi tersebut memiliki makna menyimpang. Kajian Interteks puisi Bukan Beta Bijak Berperi masih terikat dengan konvensi penggunaan baris dalam bait yang terdiri dari empat baris, menggunakan sajak aa aa dan ab ab. Hal ini terjadi karena puisi tersebut termasuk dalam periode yang berbeda. Puisi Bukan Beta Bijak Berperi hadir lebih awal sebagai hipogram dibandingkan puisi Sajak. Puisi Sajak tidak lagi patuh pada konvensi sajak aa aa maupun ab ab tetapi aa bb cb dan ab ab. Dilihat dari sisi baris yang digunakan juga tampak, bait pertama terdiri dari enam baris dan bait kedua terdiri dari empat baris.
Representasi Sosial Masa Pandemi Covid-19 dalam Antologi Puisi To Kill The Invisible Killer karya FX Rudy Gunawan dan Afnan Malay
Mega Adriyanti;
Ferina Meliasanti;
Sutri Sutri
Jurnal Bahasa dan Sastra Vol 9, No 1 (2021)
Publisher : Faculty of Languages and Arts, Universitas Negeri Padang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24036/jbs.v9i1.111411
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan wujud representasi sosial masa pandemi Covid-19 dalam buku antologi puisi To Kill the Invisible Killer karya FX Rudy Gunawan dan Afnan Malay. Peneliti membatasi penelitian pada enam puisi pilihaan diantaranya, “Rapid Test”, “Stay At Home (1)”, “Stay At Home (2)”, “Leadership (1)”, “Menolak Tumbang” dan “Mulai Janggal”. Puisi-puisi tersebut dikaji menggunakan teori sosiologi sastra versi Alan Swingewood yang menganggap karya sastra merupakan dokumen sosial budaya dan dapat digunakan untuk melihat suatu fenomena dalam masyarakat pada masa tersebut. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif-analisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa enam puisi tersebut yang mengandung realitas sosial yang beragam. Hal tersebut menumbuhkan kesan dan pesan yang menjadi refleksi pembaca terutama untuk meningkatkan kesadaran diri selama masa pandemi Covid-19 berlangsung. Dalam sepuluh puisi tersebut, terdapat lima wujud representasi sosial masa pandemi Covid-19 diantaranya, kesadaran masyarakat, perjuangan kemanusiaan, eksistensi para pemimpin selama masa pandemi Covid-19, kemiskinan, dan disorganisasi keluarga. Ekspresi sosial yang diciptakan pengarang sangat menonjol sehingga resepsi yang dihasilkan mengandung representasi sosial masa pandemi Covid-19 yang kuat.
Penggunaan Media Animasi Dalam Pembelajaran Keterampilan Menulis Surat Dinas Kelas Vii Smp Negeri 4 Babelan
Lu’lu Hersya Salsabila;
Sutri Sutri;
Roni Nugraha Syafroni
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 3 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31004/innovative.v3i3.2903
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penggunaan media animasi terhadap pembelajaran keterampilan menulis surat dinas kelas VII SMP Negeri 4 Babelan. Dalam penelitian ini, peneliti memakai pendekatan kuantitatif, karena data disajikan berupa bentuk angka dan dianalisis melalui statistik. Metode penelitian yang digunakan berbentuk metode eksperimen. Penelitian ini meliputi test awal (pretest) yaitu menulis surat dinas sebelum diberikan perlakuan, kemudian siswa menerima perlakuan dan diakhiri dengan melaksanakan tes akhir (posttest) menulis surat dinas setelah diberikan perlakuan. Populasi yang dipakai pada penelitian ini adalah siswa kelas VII di Sekolah Menengah Pertama Negeri 4 Babelan. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Disarankan oleh kepala kurikulum dan guru bidang studi bahasa Indonesia dapat mengambil sampel pada kelas VII.1 dengan jumlah 35 siswa. Desain penelitian ini yaitu pretest-posttest control design. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan nilai rata-rata skor siswa setelah diberikan perlakuan terhadap penggunaan media animasi dibanding dengan nilai rata-rata sebelum diberikan perlakuan terhadap penggunaan media animasi. Nilai rata-rata awalnya (pretest) sebesar 69,20 meningkat menjadi 84,00 (posttest). Selisih antara kedua rata-rata tersebut adalah 14,8. Dilihat dari hasil pengujian hipotesis memanfaatkan SPSS versi 26 dapat di simpulkan bahwa penggunaan media video animasi berpengaruh signifikan terhadap pembelajaran keterampilan menulis surat dinas dengan hasil perhitungan T-test sebesar 0,000 < 0,05.
Warna Lokal Novel Di Bawah Langit yang Sama Karya Helga Rif dan Relevansi Materi Ajar Pembelajaran Sastra Tingkat SMA
Siti Nuraidah;
Ferina Meliasanti;
Sutri Sutri
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 4 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31004/innovative.v3i4.3542
Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan warna lokal dalam novel Di Bawah Langit yang Sama karya Helga Rif dan relevansinya sebagai pembelajaran sastra di Sekolah Menengah Atas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian ini adalah novel Di Bawah Langit yang Sama karya Helga Rif yang diterbitkan oleh Gagas Media tahun 2015. Adapun warna lokal yang ditonjolkan adalah warna lokal Bali. Teknik pengumpulan data menggunakan metode studi pustaka dengan teknik simak catat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa novel tersebut mengandung unsur-unsur intrinsik, yaitu tema, tokoh & penokohan, latar, alur, sudut pandang, bahasa, dan amanat. Warna lokal yang terdiri dari adat istiadat Bali, dialek Bali, cara berpakaian masyarakat Bali, kesenian daerah Bali, dan tingkah laku masyarakat Bali. Novel tersebut dapat dijadikan sebagai alternatif pembelajaran untuk siswa/i tingkat SMA karena mengandung ciri kebermaknaan dan dapat dijadikan sebagai bahan ajar.