Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Sistem Kesehatan

Evaluasi Pascaimplantasi Koklea di Bandung Roland Lallo Mangontan; Lina Lasminingrum; Sally Mahdiani
Jurnal Sistem Kesehatan Vol 5, No 2 (2019): Volume 5 Nomor 2 Desember 2019
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jsk.v5i2.25665

Abstract

Implantasi koklea adalah terobosan dalam bidang kedokteran untuk tatalaksana gangguan dengar sensorineural derajat berat atau sangat berat. Pasien dengan implan koklea dilakukan evaluasi sebelum dan sesudah implantasi koklea dengan tujuan menilai perkembangan kemampuan komunikasi. Evaluasi pascaimplantasi koklea dapat dilakukan dengan berbagai metode, diantaranya Categories of Auditory Performance (CAP)-II dan Free Field Test (FFT). Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hasil evaluasi pasien pascaimplantasi koklea di Bandung periode Januari 2012-Desember 2016. Penelitian dilakukan secara deskriptif dari pasien yang dilakukan implantasi koklea di Bandung periode Januari 2012-Desember 2016. Pasien dilakukan evaluasi menggunakan metode Categories of Auditory Performance-II sesuai usia dan lama penggunaan alat serta Free Field Test. 34 pasien telah dilakukan implantasi koklea: 11 pasien (32,3%) bilateral, 23 pasien (67,6 %) unilateral, 22 pasien (64,7%) dilakukan evaluasi dengan CAP-II, 9 pasien (26,4%) dilakukan evaluasi dengan FFT, 3 pasien (8,8%) tidak mengikuti evaluasi CAP-II ataupun FFT, 22 pasien (100%) mengalami peningkatan level CAP-II setelah penggunaan implan koklea. 9 pasien (100%) memberikan respon pada FFT setelah pemakaian implan koklea. Usia, lama penggunaan implan dan gangguan kongenital penyerta lain merupakan faktor penting yang mempengaruhi hasil CAP-II. Respon pada FFT juga muncul setelah penggunaan implan koklea.Kata kunci: CAP, FFT, implantasi koklea.
Tingkat Pengetahuan Kesehatan Telinga Dan Pendengaran Siswa Smp Di Kecamatan Muara Gembong Kabupaten Bekasi Ilman Fathony Martanegara; Wijana Wijana; Sally Mahdiani
Jurnal Sistem Kesehatan Vol 5, No 4 (2020): Volume 5 Nomor 4 Juni 2020
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jsk.v5i4.31281

Abstract

Kesehatan telinga dan pendengaran merupakan hal penting yang perlu perhatian khusus. Gangguan pada telinga dan pendengaran dapat mengakibatkan beberapa kelainan, seperti penyakit infeksi telinga, masalah keseimbangan hingga gangguan pendengaran permanen. Kesehatan telinga dan pendengaran yang baik dapat dicapai dengan melakukan kebiasaan dan sikap yang sehat dengan didasari pengetahuan yang baik dalam hal kesehatan telinga dan pendengaran. Penelitian dilakukan secara deskriptif  menggunakan kuesioner. Subjek penelitian sebanyak 714 siswa yang terbagi dalam empat desa di Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi. Pengetahuan siswa mengenai kesehatan telinga dan pendengaran secara umum masih rendah. Pada tingkat pengetahuan mengenai kebersihan telinga, >80% siswa tidak mengetahui mengenai kebiasaan yang baik untuk kebersihan telinga. Sebanyak >60% siswa tidak mengetahui penyebab infeksi telinga, dan >70% mengetahui mengenai komplikasi infeksi telinga. Pada tingkat pengetahuan mengenai kesehatan pendengaran, lebih dari 60% siswa memiliki kebiasaan memakai earphone dengan durasi penggunaan kurang dari 1 jam, namun lebih dari 80% siswa tidak mengetahui bahwa gangguan pendengaran karena bising bersifat permanen. Pembahasan lebih dari 90% siswa membutuhkan informasi mengenai kesehatan telinga dan pendengaran. Tingkat pengetahuan siswa mengenai kesehatan telinga dan pendengaran siswa di Kecamatan Muara Gembong Kabupaten Bekasi masih rendah sehingga dibutuhkan upaya pemberian informasi dan pemeriksaan berkala mengenai kesehatan telinga dan pendengaran bagi siswa secara umum.Kata Kunci : Tingkat pengetahuan, kesehatan telinga, kesehatan pendengaran.
Penerapan Precision medicine pada Rinitis Alergi di Poliklinik T.H.T.K.L. RS Dr. Hasan Sadikin Bandung Pudyastuti Rachyanti; Teti Madiadipoera; Arif Dermawan; Sally Mahdiani
Jurnal Sistem Kesehatan Vol 5, No 4 (2020): Volume 5 Nomor 4 Juni 2020
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jsk.v5i4.31283

Abstract

Rinitis alergi adalah suatu proses inflamasi pada mukosa hidung yang diperantarai oleh imunoglobulin E (IgE) setelah pajanan alergen. Gejalanya terdiri dari hidung tersumbat, hidung berair, hidung gatal dan bersin. Saat ini paradigma baru dalam perawatan medis adalah precision medicine yang terdiri dari 4 prinsip yaitu penatalaksanaan secara personal, prediksi kesuksesan, pencegahan perkembangan penyakit serta partisipasi pasien. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hasil penerapan precision medicine pada rinitis alergi dengan melakukan penelitian observasional  retrospektif pada 120 pasien rinitis alergi di Poliklinik Rinologi-Alergi Departemen/KSM Ilmu Kesehatan T.H.T.K.L. RS Dr. Hasan Sadikin, periode 1 Januari 2017 – 31  Desember 2017. Diagnosis berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dengan nasoendoskopi, pemeriksaan penunjang berupa tes kulit tusuk dengan ekstrak alergen ALK-Abello, penilaian kualitas hidup dengan rhinoconjuctivitis quality of life questionaire (RQLQ). Penerapan precision medicine dinilai berdasarkan penegakan diagnosis dan tatalaksana per individu, pengukuran nilai skala analog visual total gejala hidung dan kepatuhan pasien kontrol. Efektivitas pengobatan pada rinitis alergi dinilai setelah pengobatan selama 4 minggu. Penerapan precision medicine diperoleh hasil bahwa rinitis alergi terkontrol dan tidak terkontrol sesuai skala analog visual total gejala hidung adalah sebesar 71,7% dan 28,3%, serta angka kepatuhan pasien kontrol adalah 100%. Didapatkan kesimpulan bahwa penerapan precision medicine pada rinitis alergi menghasilkan efektivitas yang baik.Kata Kunci: Precision medicine Rinitis alergi, Skala analog visual.