Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Penggunaan Garam Beriodium Tingkat Rumah Tangga di Kecamatan Sibolga Utara, Kota Sibolga Chahyanto, Bibi Ahmad; Purba, Dorce Dame; Sasmita, Rita
Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Vol 27, No 2 (2017)
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/mpk.v27i2.5877.125-132

Abstract

The use of iodized salt in the household is highly recommended because of the iodine function that is essensial for the human body. This survey aims to test the iodine content qualitatively and study the use of iodized salt at the household level in North Sibolga sub-district, Sibolga city.The analytical survey with cross sectional design was conducted in 19 integrated service posts (POSYANDU) located in the working area of Pintu Angin Public Health Centre (PUSKESMAS Pintu Angin) in November 2016. The respondents in this survey were representatives of household member who came to POSYANDU and brought the salt commonly consumed by family. A total of 237 respondents were interviewed. Respondents were interviewed using structured questionnaire. Rapid test of iodine content in salt using reagent kit (PT Kimia Farma) was done to test he iodine qualitatively. Survey results show that all of households of respondents use salt in packs that have labeled “iodized salt” or similar statements. However, from iodine rapid test results found 2.5% of households whose iodine content in ithe salt has been lost. The quality of iodine content in salt at the household is significantly influenced only by salt storage (open or closed).AbstrakPenggunaan garam beriodium di rumah tangga sangat dianjurkan karena fungsi iodium yang sangat penting bagi tubuh manusia. Survei ini bertujuan untuk menguji kandungan iodium secara kualitatif serta mempelajari penggunaan garam beriodium di tingkat rumah tangga di Kecamatan Sibolga Utara, Kota Sibolga. Survei analitik dengan desain cross sectional ini dilakukan di 19 Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) yang berada di wilayah kerja Puskesmas Pintu Angin pada bulan November 2016. Responden dalam survei ini adalah perwakilan anggota keluarga rumah tangga yang datang ke Posyandu serta membawa garam yang biasa dikonsumsi oleh keluarga. Total rumah tangga yang menjadi responden sebanyak 237. Responden diwawancarai menggunakan kuesioner secara terstruktur. Tes cepat kandungan iodium dalam garam menggunakan pereaksi kit (PT. Kimia Farma) dilakukan untuk menguji kandungan iodium secara kualitatif. Hasil survei menunjukkan bahwa seluruh rumah tangga responden menggunakan garam dalam kemasan yang telah mencantumkan label “Garam Beriodium” atau pernyataan sejenisnya. Namun, dari hasil tes cepat iodium ditemukan 2,5% rumah tangga yang kandungan iodium dalam garamnya telah hilang. Kualitas kandungan iodium dalam garam di tingkat rumah tangga secara signifikan hanya dipengaruhi oleh cara penyimpanan garam (terbuka atau tertutup).
STATUS GIZI ANAK SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN SIBOLGA SAMBAS, KOTA SIBOLGA Chahyanto, Bibi Ahmad; aruska, Mesa; Aritonang, Edwin Sovvan
Jurnal Mitra Kesehatan Vol 1, No 2 (2018): JMK
Publisher : STIKes Mitra Keluarga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masalah gizi pada anak sekolah dasar saat ini masih relatif tinggi. Salah satu cara memantau status gizi anak sekolah yaitu melalui program penjaringan peserta didik baru sekolah dasar. Studi ini bertujuan untuk menganalisis gambaran status gizi dan prevalensi kegemukan, kekurusan, dan kependekan pada siswa baru masuk sekolah dasar di Kecamatan Sibolga Sambas, Kota Sibolga. Studi potong lintang ini melibatkan 344 siswa kelas 1 yang berasal dari tujuh sekolah dasar di wilayah kerja Puskesmas Pelabuhan Sambas. Siswa dipilih menjadi responden dengan teknik total sampling menggunakan kriteria inklusi. Pengukuran tinggi dan berat badan dilakukan pada seluruh responden untuk selanjutnya indeks massa tubuh (IMT) dihitung untuk masing-masing responden. Pengumpulan data dilakukan oleh tenaga kesehatan puskesmas yang terdiri dari ahli gizi, bidan, perawat, dan penyuluh kesehatan pada bulan Agustus hingga September 2017. Hasil studi membuktikan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan untuk rata-rata indeks massa tubuh dan tinggi badan antara responden laki-laki dengan perempuan. Perbedaan yang signifikan hanya ditunjukkan pada rata-rata indeks massa tubuh dan tinggi badan antara siswa yang bersekolah di sekolah negeri dan swasta. Prevalensi kegemukan, kekurusan, dan kependekan sebesar 4,94%, 15,12%, dan 3,78%.
PEMBERIAN BISKUIT MAKANAN TAMBAHAN MENINGKATKAN BERAT BADAN ANAK SEKOLAH DASAR DI KOTA SIBOLGA Chahyanto, Bibi Ahmad
JPP JURNAL KESEHATAN POLTEKKES PALEMBANG Vol 15 No 1 (2020): JPP (Jurnal Kesehatan Poltekkes Palembang)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/jpp.v15i1.468

Abstract

Latar Belakang: Program Pemberian Makanan Tambahan dalam bentuk biskuit (BMT) merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah gizi kurang pada anak usia sekolah di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perubahan berat badan anak sekolah setelah pelaksanaan program BMT di Kota Sibolga. Metode: Penelitian menggunakan desain eksperimental semu dengan rancangan one group pretest-posttest. Total responden sebanyak 203 orang dari penggabungan data hasil 2 kali program BMT pada tahun 2017 (Oktober – November) di SD Negeri 081228, 084082, dan 084083 (139 responden) dan tahun 2018 (Maret – April) di SD Negeri 081226 dan 081235 (64 responden). BMT terstandar sesuai acuan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 51 Tahun 2016 yang diberikan kepada responden sebanyak 1 bungkus (10 keping) per hari selama maksimal 36 hari. Hasil: Hari Makan Anak (HMA) dalam studi ini berkisar antara 24 – 36 hari dengan rata-rata sebesar 32.50 ± 2.73 hari. Penelitian ini membuktikan bahwa terdapat hubungan yang signifikan (p<0,05) antara umur dengan jumlah HMA, namun tidak terdapat hubungan yang signifikan (p>0,05) antara jenis kelamin dengan jumlah HMA. Terjadi peningkatan rata-rata nilai z-score indeks IMT/U dan Berat Badan secara signifikan setelah intervensi BMT (p<0,05). Kesimpulan: Pemberian BMT mempengaruhi peningkatan Berat Badan anak sekolah dasar di Kota Sibolga.
FACTORS ASSOCIATED WITH WORK STRESS LEVEL AMONG HEALTHCARE PROFESSIONALS DURING CORONAVIRUS DISEASE 2019 Chahyanto, Bibi Ahmad; Nasution, Herlina; Tiurlan, Mestika
Journal of Vocational Health Studies Vol. 6 No. 1 (2022): July 2022 | JOURNAL OF VOCATIONAL HEALTH STUDIES
Publisher : Faculty of Vocational Studies, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jvhs.V6.I1.2022.46-55

Abstract

Background: The novel Coronavirus Disease 2019 pandemic has had negative impact on healthcare professionals, such as the risk of stress due to pressure during pandemic and they were afraid of bringing the virus to their home. Purpose: To analyze factors associated with work stress level among healthcare professionals during Coronavirus Disease 2019 pandemic. Method: Survey with cross sectional design was conducted in July 2020. Data was online collected using the Google Forms platform was distributed to healthcare professionals throughout the Public Health Center in Sibolga City. The total of healthcare professionals who met the inclusion criteria and became the sample was 233 people. The data was presented as result of descriptive and analytical analysis using Chi-Square and Spearman test to see the relationship between independent and dependent variable. Result: The sampel was dominated by adults as much as 87.55%. The male was 12.02% and female was 87.98%. As many as 63.52% of healthcare professionals was low stress level, moderate stress level 23.18, and severe stress level 13.30%. Statistical analysis between showed that only the age (p-value = 0.03) and the history of Coronavirus Disease 2019 patients contact (p-value = 0.04) was significantly associated with stress levels. Conclusion: The age of healthcare professionals and the history of Coronavirus Disease 2019 patients contact significantly related to stress level of healthcare professionals in the Public Health Center during the Coronavirus Disease 2019 pandemic.
EDUKASI GIZI SEIMBANG DENGAN PROGRAM "ISI PIRINGKU" PADA REMAJA SEKOLAH MENENGAH DI KOTA SIBOLGA Chahyanto, Bibi Ahmad; Hasfika, Ivonna
Jurnal Abdi Insani Vol 12 No 3 (2025): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v12i3.2388

Abstract

Remaja merupakan kelompok usia yang rentan terhadap masalah gizi dan kesehatan seperti kekurusan, kegemukan, masalah perilaku konsumsi makanan dan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Masalah gizi dan kesehatan pada remaja dapat dicegah melalui penerapan gizi seimbang, sehingga remaja perlu mendapatkan informasi dan edukasi yang memadai tentang pedoman gizi seimbang. Tujuan dari kegiatan ini untuk memberikan edukasi gizi seimbang dengan isi piringku kepada remaja sekolah menengah di Kota Sibolga. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah pendidikan masyarakat melalui ceramah dan tanya jawab menggunakan media power point dan leaflet : informasi isi piringku. Kegiatan dilakukan di 4 sekolah wilayah Kota Sibolga dengan total peserta sebanyak 113 siswa. Evaluasi kegiatan dilakukan dengan mengukur pengetahuan sebelum dan sesudah pemberian edukasi melalui pre test dan post test. Nilai pre test dan post test mengalami peningkatan dari median 4 menjadi 6. Sebelum edukasi diberikan, tingkat pengetahuan gizi seimbang remaja berada pada kategori kurang (78,76%) dan cukup (21,24%). Setelah diberikan edukasi, remaja yang memiliki pengetahuan gizi seimbang kategori kurang mengalami penurunan menjadi 29,20%, kategori cukup dan baik mengalami peningkatan menjadi 61,06% dan 9,74%. Kegiatan ini membuktikan bahwa pemberian edukasi gizi seimbang dan isi piringku dengan metode ceramah menggunakan media power point dan leaflet dapat mempengaruhi pengetahuan remaja sekolah menengah di Kota Sibolga.
PENGETAHUAN DAN SIKAP KADER POSYANDU TENTANG GIZI PADA SERIBU HARI PERTAMA KEHIDUPAN DAN STUNTING Chahyanto, Bibi Ahmad; Purba, Dorce Dame; Doloksaribu, Tetty Herta
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 3 (2024): SEPTEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i3.32511

Abstract

Kader posyandu merupakan ujung tombak penggerak masyarakat dalam pemantauan pertumbuhan dan perkembangan balita sehingga dituntut memiliki pengetahuan dan kompetensi yang cukup untuk mensukseskan transformasi layanan primer. Penelitian bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap kader posyandu tentang gizi pada periode 1000 HPK dan stunting. Penelitian observasional rancangan potong lintang ini dilakukan di Kecamatan Sibolga Utara, Kota Sibolga. Sampel yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 127 orang kader posyandu balita. Data diolah secara deskriptif dan analitik menggunakan uji Chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya sebanyak 18,89% kader posyandu memiliki kategori tingkat pengetahuan yang baik terkait gizi pada 1000 HPK, sisanya kurang (19,69%) dan  cukup (61,42%). Hanya 11,81% dari kader posyandu memiliki sikap yang baik terkait gizi pada 1000 HPK, sisanya cukup (88,19%). Jumlah kader dengan tingkat pengetahuan tentang masalah gizi stunting pada kategori kurang hampir sama jumlahnya dengan kategori cukup, berurut-urut sebesar 44,09% dan 55,91%. Tidak ada kader yang memiliki sikap kategori kurang tentang gizi pada 1000 HPK dan tingkat pengetahuan kategori baik tentang stunting. Sebanyak 66,93% kader sudah pernah memperoleh informasi terkait gizi pada 1000 HPK dan 93,70% kader sudah pernah memperoleh informasi tentang masalah gizi stunting. Sebagian besar sumber informasi berasal dari petugas kesehatan. Pengetahuan tentang gizi pada 1000 HPK secara signifikan berhubungan dengan sikap terkait gizi pada 1000 HPK dan pengetahuan terkait masalah gizi stunting. Kader yang memiliki tingkat pengetahuan baik terkait gizi pada 1000 HPK cenderung memiliki sikap yang baik juga terkait hal tersebut dan memiliki pengetahuan yang cukup terhadap stunting.
KOMBINASI PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN DENGAN EDUKASI KESEHATAN PADA ANAK SEKOLAH DI KOTA SIBOLGA Chahyanto, Bibi Ahmad; Hasfika, Ivonna; Susilo, Yayuk
Jurnal Abdi Insani Vol 11 No 1 (2024): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v11i1.1392

Abstract

The nutritional status of school children needs to be maintained in good condition as it aids optimal growth and development, as well as improvement in learning achievements. Efforts that can be undertaken to preserve nutritional status include adopting a healthy dietary pattern and practicing clean and healthy lifestyle behaviors. Therefore, it is necessary to conduct community service activities that combine the provision of Supplementary Feeding Program (PMT) with health education for school-age children. This activity aims to analyze changes in weight, nutritional status, and health knowledge of school-age children before and after receiving a combination of supplementary feeding program and health education. The method employed involved combining the intervention of providing supplementary nutrition with community education targeted at fifth-grade school children at SDN 087695 and MIN 2 in the Sibolga City. The activities took place from July to September 2019 and were divided into three stages: preparation, implementation, and evaluation. The results of the activity indicate that both the school and students were enthusiastic in participating in community service. Students experienced an increase in weight, changes in nutritional status, and improvement in health knowledge. The students' weight increased significantly (p < 0.05) from an average of 29.50 ± 7.10 kg to 30.08 ± 7.06 kg. The percentage of good nutritional status increased from 67.57% to 72.97%, and the students' health knowledge scores also showed a significant improvement (p < 0.05) from an average of 3.70 ± 1.61 to 5.97 ± 1.38. The combination of supplementary feeding program with health education for school-aged children can enhance weight, nutritional status, and health knowledge.