Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

PENGARUH JUS PEPAYA (CARICA PAPAYA L.) TERHADAP PRODUKSI ASI PADA IBU NIFAS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANGKINANG Sukma Julita; Amir Luthfi; Erlinawati Erlinawati
Jurnal Doppler Vol. 5 No. 2 (2021)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan : ASI dalam jumlah yang cukup merupakan makanan terbaik bagi bayi dan dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi selama 6 bulan pertama. Salah satu faktor penyebab rendahnya angka pemberian ASI eksklusif dikarenakan ASI yang sulit keluar di minggu pertama setelah melahirkan. Buah pepaya merupakan jenis tanaman yang mengandung laktagogum memiliki potensi dalam menstimulasi hormon oksitoksin dan prolaktin dalam meningkatkan dan memperlancar produksi ASI. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian jus pepaya terhadap produksi ASI pada ibu nifas di Wilayah Kerja UPT BLUD Puskesmas Bangkinang. Metode : Jenis penelitian ini adalah eksperimen, design penelitian ini menggunakan quasi experimen dengan rancangan one group pretest-posttest. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu nifas hari ke 2-7 di Wilayah Kerja UPT BLUD Puskesmas Bangkinang tahun 2021 dengan jumlah sampel adalah 21 orang, adapun teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Hasil : Rerata produksi ASI sebelum diberikan jus pepaya 75,57 ml/hari, sedangkan rerata produksi ASI setelah diberikan jus pepaya 110,71 ml/hari. Simpulan : Setelah dilakukan uji t dependen didapatkan nilai p value 0,000 (< 0,05) artinya ada pengaruh pemberian jus pepaya terhadap produksi ASI pada ibu nifas di Wilayah Kerja UPT BLUD Puskesmas Bangkinang. Diharapkan pada responden untuk dapat meningkatkan produksi ASI ibu nifas dengan melakukan pijatan payudara dan mengkonsumsi tanaman herbal seperti buah pepaya untuk meningkatkan produksi ASI.
PERBEDAAN DERAJAT RUPTUR PERINEUM PADA IBU BERSALIN ANTARA POSISI MENERAN MIRING DAN POSISI MENERAN SETENGAH DUDUK Erlinawati Erlinawati; Joria Parmin
Jurnal Doppler Vol. 5 No. 2 (2021)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ruptur perineum merupakan robekan pada perineum yang terjadi sewaktu persalinan dan disebabkan oleh beberapa faktor antara lain posisi persalinan, cara meneran, pimpinan persalinan dan berat badan bayi baru lahir. Meneran dengan posisi miring dapat mengurangi risiko terjadinya ruptur perineum, sedangkan meneran dengan posisi setengah duduk risiko terjadinya ruptur perineum lebih besar. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis perbedaan derajat ruptur perineum pada ibu bersalin antara posisi meneran miring  dan posisi meneran setengah duduk. Jenis penelitian analitik komparatif observasional pada 2 kelompok tidak berpasangan dengan desain cross sectional. Penelitian dilakukan di BPM Lini, BPM Ernawati dan BPM Dameria Wilayah Kerja Puskesmas Bangkinang Kabupaten Kampar. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Mei tahun 2021.  Populasi adalah seluruh ibu bersalin normal dengan jumlah sampel 30 ibu bersalin, terdiri dari 2 kelompok; 15 ibu bersalin dengan posisi meneran miring dan ; 15 ibu bersalin dengan posisi meneran setengah duduk. Teknik pengumpulan data menggunakan consecutive sampling. Alat ukur penelitian menggunakan lembar obsevasi derejat ruptur perineum dan posisi meneran. Hasil penelitian median derejat ruptur perineum pada ibu bersalin dengan posisi meneran miring (median 1) lebih rendah dari pada kelompok posisi meneran setengah duduk (median 3). Secara statistik terdapat perbedaan yang bermakna antara kedua kelompok tersebut. Saran bagi bagi dokter dan bidan agar dapat memberikan dukungan pada ibu bersalin dalam pemilihan posisi meneran, khususnya posisi meneran miring untuk mencegah ruptur perineum saat persalinan.
PERBEDAAN KADAR INTERLEUKIN 1β ANTARA PERSALINAN PRETERM DAN KEHAMILAN NORMAL Erlinawati Erlinawati
Jurnal Doppler Vol. 3 No. 1 (2019)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (670.377 KB)

Abstract

Masalah utama pada persalinan preterm adalah terkait morbiditas dan mortalitas yang ditimbulkan, terutama dikarenakan sistem pernapasan yang imatur pada bayi yang lahir sebelum usia kehamilan 34 minggu. Hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2007 menunjukkan bahwa 78,5% dari kematian neonatal terjadi pada umur 0-6 hari dengan penyebab kematian adalah; 1) gangguan atau kelainan pernapasan (35,9%), 2) prematuritas (32,4%), 3) sepsis (12 %) dan 4) penyebab lain sebesar 16,1 %. Di Indonesia sekitar 12,5% persalinan preterm disebabkan oleh infeksi. IL 1β merupakan sitokin proinflamasi yang dapat memicu persalinan preterm. Tujuan penelitian untuk menganalisis perbedaan kadar IL 1 β antara persalinan preterm dan kehamilan normal. Desain penelitian cross sectional, penelitian dilakukan di RSUP Dr. M Djamil, RSUD Dr. Rasidin dan Laboratorium Biomedik Fakultas Kedokteran Universitas Andalas pada bulan Juni-Oktober 2016. Jumlah sampel sebanyak 40 yang dipilih secara consecutive sampling, dibagi menjadi 2 kelompok yaitu 20 responden persalinan preterm dan 20 responden kehamilan normal. Kadar IL 1β dan IL 10 diperiksa dengan metode ELISA. Data dianalisis dengan uji mann-whitney. Hasil penelitian median kadar IL 1β pada kelompok persalinan preterm adalah 914,24 (785,78-8684,07) pg/ml dan median kelompok kehamilan normal adalah 790,08 (496,78-1016,64) pg/ml. Secara statistik diperoleh nilai p
HUBUNGAN FREKUENSI PEMBERIAN ASI PADA IBU MENYUSUI DENGAN PENINGKATAN BERAT BADAN BAYI Erlinawati Erlinawati
Jurnal Doppler Vol. 3 No. 2 (2019)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (58.294 KB)

Abstract

Menurut data World Health Organization (WHO) tahun 2018 cakupan ASI eksklusif di seluruh dunia hanya sekitar 47,8%. Perubahan berat badan merupakan indikator yang sangat sensitif untuk memantau pertumbuhan anak. Bila kenaikan berat badan anak lebih rendah dari yang seharusnya, pertumbuhan anak terganggu dan anak berisiko akan mengalami kekurangan gizi, dengan frekuensi pemberian ASI yang baik yaitu sekitar 8-12x/hari akan meningkatkan berat badan bayi Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan frekuensi pemberian ASI pada ibu menyusui dengan Peningkatan Berat Badan Bayi usia 1-6 bulan di di Desa Air Tiris wilayah kerja Puskesmas Kampar tahun 2019. Jenis penelitian ini adalah analitikdengan desaincross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah semua ibu yang memiliki bayi usia 1-6 bulan yang berjumlah 48 bayi dengan teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Alat pengumpulan data menggunakan lembar observasi.Analisa data dalam penelitian ini adalah analisa univariat dan bivariat. Hasil penelitian didapatkna bahwa sebagian besar responden kurang memberikan ASI pada bayi yaitu sebanyak 60,4%, sebagian besar bayi responden tidak meningkat berat badannya yaitu 52,1%, ada hubungan frekuensi pemberian ASI pada ibu menyusui dengan peningkatan berat badan bayi dengan p value 0,001. Diharapkan kepada tenaga kesehatan untuk perlunya melakukan pendekatan komunikasi informasi dan edukasi (KIE) pada ibu menyusui mengenai pola menyusu yang benar meliputi frekuensi menyusui yang baik
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG TEKNIK MENYUSUI DENGAN PELAKSANAAN TEKNIK MENYUSUI YANG BENAR DI DESA TARAI BANGUN WILAYAH KERJA PUSKESMAS TAMBANG Erlinawati Erlinawati
Jurnal Doppler Vol. 1 No. 2 (2017)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (718.467 KB)

Abstract

Breastfeeding technique is a way of feeding is done by a mother to her baby, in order to meet the nutritional needs of the infant with the attachment and positioning of mother and baby benar.Tujuan this study to determine the relationship of knowledge of mothers about breastfeeding techniques with implementing proper breastfeeding technique in the Village Tarai Build Puskesmas Mine in 2015. This study used quantitative analytical method with cross sectional study design in this study were all postpartum mothers who breastfeed in Tarai Wake Village Puskesmas Mine of the month January to July 2015.Sampel years in research This is partly postpartum mothers who breastfeed in Tarai village health centers Build working area Tambangdari months from January to July 2015 amounted to 96 orang.Teknik sample in this research is to use simple random sampling technique. Samples were taken randomly. Results of research conducted using chi-squarediperoleh value of p = 0.03 (pvalue
PENGARUH PEMBERIAN AIR JAHE TERHADAP FREKUENSI MUAL MUNTAH PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KUOK Erlinawati Erlinawati; Apriza Apriza; Joria Parmin; Cindy Martha Efendi
Jurnal Doppler Vol. 4 No. 2 (2020)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Nausea and vomiting in pregnancy are experienced by about 60-80% of primigravida pregnant women and 40-60% of multigravida pregnant women. The management principle of nausea and vomiting include prevention, nausea and vomiting reduction, and fluid and electrolyte requirements correction. To minimize the complaints of nausea and vomiting non-pharmacological measures could be implemented, one of them is by giving ginger water. This research purposes to analyze the effect of giving ginger water on the frequency of nausea and vomiting in pregnant women in the Kuok Health Center Work Area in 2020. This research will be conducted in Kuok, Kuok Community Health Center, Kampar Regency, Riau Province, data collection was carried out from June to July 2020. This is A Quasi-Experimental research with one group pre-test and post-test design. The population was the pregnant women in the first trimester who experienced nausea and vomiting as many as 93 pregnant women with a total sample of 14 pregnant women. The purposive sampling technique was employed in this research. The Dependent T-test was used to analyze the data. The results showed that the median frequency of nausea and vomiting before giving ginger water was 3.14 (2.00-4.00) with an SD of ± 0.56 and the median frequency of nausea and vomiting after giving ginger water was 0.79 (0.00- 2.00) with SD ± 0.65. Based on the analysis of the statistical tests, it was obtained that a P-value of 0.001 (P-value
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) DENGAN MOTIVASI MEMBERIKAN MP-ASI TEPAT WAKTU Liza Wati; Nur Afrinis Afrinis; Erlinawati Erlinawati
Jurnal Doppler Vol. 5 No. 1 (2021)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Complementary feeding of breastmilk to infants less than 6 months of age has an impact on digestive disorders, allergies, and growth disorders. Mother's knowledge about complementary foods affects the timing of complementary feeding. This study aims to determine the relationship between maternal knowledge and motivation to provide MP-ASI on time in Rimba Melintang Village, Rokan Hilir Regency in 2020. This type of research is quantitative with a cross sectional approach. The population of this research were 95 mothers who have infants 0-6 months in Rimba Melintang Village with total sampling technique. The study was conducted in October - November 2020. The data collection technique used a questionnaire. The data analysis used was univariate and bivariate analysis with the chi-square test. The results showed that respondents' insufficient knowledge of complementary foods (62.1%) and respondents were not motivated to provide complementary breastfeeding on time (60%). There was a relationship between maternal knowledge and motivation to provide complementary breastfeeding on time with a value of p = 0.028. The conclusion was the lack of motivation of mothers in providing complementary breastfeeding on time because of low parental knowledge. It was recommended that health workers be more active in providing education about complementary foods and the importance of exclusive breastfeeding for infants.
FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PERNIKAHAN USIA DINI PADA REMAJA PUTRI Afiah Afiah; Syafriani Syafriani; Erlinawati Erlinawati
Jurnal Doppler Vol. 5 No. 2 (2021)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The highest cases of early marriage in Kampar Regency are in Kuok sub-district, amounting to 128 cases of early marriage from 234 marriages or around 54.70%. Marriage can be influenced by several factors including knowledge, adolescent environment, adolescent education, family income, parental education, and parental occupation. The purpose of this study was to analyze the relationship between knowledge, adolescent environment, adolescent education, family income, parental education and parental occupation with the incidence of early marriage in Kuok Village in 2021. The design of this study was analytic with a Cross Sectional design. The sampling technique in this research is Simple Random Sampling. This research was conducted on 16 – 22 June 2021 in Kuok Village with a sample of 77 marriages. Analysis of the data used is univariate and bivariate. The results of the bivariate analysis based on the Chi Square test showed that the p value of knowledge with a value of 0.039
PENGARUH JUS PEPAYA (CARICA PAPAYA L.) TERHADAP PRODUKSI ASI PADA IBU NIFAS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANGKINANG Sukma Julita; Amir Luthfi; Erlinawati Erlinawati
Jurnal Doppler Vol. 5 No. 2 (2021)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan : ASI dalam jumlah yang cukup merupakan makanan terbaik bagi bayi dan dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi selama 6 bulan pertama. Salah satu faktor penyebab rendahnya angka pemberian ASI eksklusif dikarenakan ASI yang sulit keluar di minggu pertama setelah melahirkan. Buah pepaya merupakan jenis tanaman yang mengandung laktagogum memiliki potensi dalam menstimulasi hormon oksitoksin dan prolaktin dalam meningkatkan dan memperlancar produksi ASI. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian jus pepaya terhadap produksi ASI pada ibu nifas di Wilayah Kerja UPT BLUD Puskesmas Bangkinang. Metode : Jenis penelitian ini adalah eksperimen, design penelitian ini menggunakan quasi experimen dengan rancangan one group pretest-posttest. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu nifas hari ke 2-7 di Wilayah Kerja UPT BLUD Puskesmas Bangkinang tahun 2021 dengan jumlah sampel adalah 21 orang, adapun teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Hasil : Rerata produksi ASI sebelum diberikan jus pepaya 75,57 ml/hari, sedangkan rerata produksi ASI setelah diberikan jus pepaya 110,71 ml/hari. Simpulan : Setelah dilakukan uji t dependen didapatkan nilai p value 0,000 (< 0,05) artinya ada pengaruh pemberian jus pepaya terhadap produksi ASI pada ibu nifas di Wilayah Kerja UPT BLUD Puskesmas Bangkinang. Diharapkan pada responden untuk dapat meningkatkan produksi ASI ibu nifas dengan melakukan pijatan payudara dan mengkonsumsi tanaman herbal seperti buah pepaya untuk meningkatkan produksi ASI.
PERBEDAAN DERAJAT RUPTUR PERINEUM PADA IBU BERSALIN ANTARA POSISI MENERAN MIRING DAN POSISI MENERAN SETENGAH DUDUK Erlinawati Erlinawati; Joria Parmin
Jurnal Doppler Vol. 5 No. 2 (2021)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ruptur perineum merupakan robekan pada perineum yang terjadi sewaktu persalinan dan disebabkan oleh beberapa faktor antara lain posisi persalinan, cara meneran, pimpinan persalinan dan berat badan bayi baru lahir. Meneran dengan posisi miring dapat mengurangi risiko terjadinya ruptur perineum, sedangkan meneran dengan posisi setengah duduk risiko terjadinya ruptur perineum lebih besar. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis perbedaan derajat ruptur perineum pada ibu bersalin antara posisi meneran miring  dan posisi meneran setengah duduk. Jenis penelitian analitik komparatif observasional pada 2 kelompok tidak berpasangan dengan desain cross sectional. Penelitian dilakukan di BPM Lini, BPM Ernawati dan BPM Dameria Wilayah Kerja Puskesmas Bangkinang Kabupaten Kampar. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Mei tahun 2021.  Populasi adalah seluruh ibu bersalin normal dengan jumlah sampel 30 ibu bersalin, terdiri dari 2 kelompok; 15 ibu bersalin dengan posisi meneran miring dan ; 15 ibu bersalin dengan posisi meneran setengah duduk. Teknik pengumpulan data menggunakan consecutive sampling. Alat ukur penelitian menggunakan lembar obsevasi derejat ruptur perineum dan posisi meneran. Hasil penelitian median derejat ruptur perineum pada ibu bersalin dengan posisi meneran miring (median 1) lebih rendah dari pada kelompok posisi meneran setengah duduk (median 3). Secara statistik terdapat perbedaan yang bermakna antara kedua kelompok tersebut. Saran bagi bagi dokter dan bidan agar dapat memberikan dukungan pada ibu bersalin dalam pemilihan posisi meneran, khususnya posisi meneran miring untuk mencegah ruptur perineum saat persalinan.