Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Hubungan Perilaku Makan dengan Status Gizi pada Remaja Putri di SMAN 2 Tambang Rini Hariani Ratih; Sara Herlina; Yusmaharani Yusmaharani
Jurnal SMART Kebidanan Vol 7, No 2 (2020): Desember 2020
Publisher : Universitas Karya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34310/sjkb.v7i2.397

Abstract

ABSTRAK Data Riskesdas 2018 menunjukkan bahwa 25,7% remaja usia 13-15 tahun dan 26,9% remaja usia 16-18 tahun dengan status gizi pendek dan sangat pendek. Selain itu terdapat 8,7% remaja usia 13-15 tahun dan 8,1% remaja usia 16-18 tahun dengan kondisi kurus dan sangat kurus. Sedangkan prevalensi berat badan lebih dan obesitas sebesar 16,0% pada remaja usia 13-15 tahun dan 13,5% pada remaja usia 16-18 tahun. Data tersebut merepresentasikan kondisi gizi pada remaja di Indonesia yang harus diperbaiki. Berdasarkan baseline survey UNICEF pada tahun 2017, ditemukan adanya perubahan pola makan dan aktivitas fisik pada remaja. Gizi merupakan salah satu faktor utama penentu kualitas hidup dan sumber daya manusia. Tujuan penelitian Untuk mengetahui hubungan perilaku makan terhadap status gizi pada siswi SMAN 2 Tambang 2018. Penelitian ini mengunakan jenis kuantitatif analitik dengan desain cross sectional.  Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa putri SMAN 2 Tambang dari kelas XI sebanyak 240 orang  dengan sampel sebanyak 71 orang. Hasil uji Chi Square didapatkan nilai p=0,01 (≤ 0,05. Ada hubungan yang signifikan perilaku makan dengan status gizi pada remaja putr di SMAN 2 Tambang.Kata Kunci : perilaku makan; status gizi;  remaja putri  RELATIONSHIP BETWEEN EATING BEHAVIOR WITH NUTRITIONAL STATUS IN FEMALE ADOLESCENT AT TAMBANG STATE SENIOR HIGH SCHOOL 2 ABSTRACT  According to the report of Indonesian Health Research in 2018 showed that 25.7% of adolescents aged 13-15 years and 26.9% of adolescents aged 16-18 years have a short and very short nutritional status. In addition, there were 8.7% adolescents aged 13-15 years and 8.1% adolescents aged 16-18 years with thin and very thin conditions. Meanwhile, the prevalence of overweight and obesity was 16.0% in adolescents aged 13-15 years and 13.5% in adolescents aged 16-18 years. Nutrition is one of the main factors determining the quality of life and human resources. Nutrients are chemicals found in food that the body needs to maintain health and immunity; adolescents are one of the groups that are prone to experiencing nutritional problems. The research objective was to determine the relationship between eating behavior and the nutritional status of students at SMAN 2 Tambang 2018. This research method used a quantitative analytic research type, with a cross sectional study design. The populations in this study were all 12 students of Tambang State Senior High School 2 from class XI totaling 240 students. The sample in this study was some of the 71 class students. The results of the Chi Square test showed that the value of p = 0.01 (≤ 0.05), this means that statistically there is a relationship between eating behavior and nutritional status in young girls. Keywords: eating behavior; nutritional status; female adolescent
Hubungan Asupan Kalsium terhadap Status Kepadatan Mineral Tulang pada Wanita Usia Subur di Kota Pekanbaru Nurmaliza Nurmaliza; Rini Hariani Ratih; Yusmaharani Yusmaharani; Dewi Sartika Siagian
Jurnal SMART Kebidanan Vol 8, No 2 (2021): DESEMBER 2021
Publisher : Universitas Karya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34310/sjkb.v8i2.498

Abstract

ABSTRAK Faktor risiko yang menyebabkan osteoporosis pada wanita yang dibagi menjadi dua antara lain faktor yang tidak dapat dikontrol yaitu usia, jenis kelamin, genetik, menopause, ras, serta faktor yang dapat dikontrol yaitu aktifitas olah raga, konsumsi kafein dan bersoda, asupan kalsium, mengkonsumsi obat kortikosteroid, merokok, Indeks Massa Tubuh, serta minum alkohol. Tujuan Penelitian untuk mengetahui hubunan asupan kalsium terhadap status kepadatan mineral tulang pada Wanita Usia Subur di Pekanbaru. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif analitik. Sampel dalam penelitian ini adalah wanita usia subur yang berjumlah 399 orang. Analisis dengan uji Chi-Square adanya hubungan antara asupan kalsium terhadap status kepadatan mineral tulang pada wanita usia subur dengan nilai Pvalue 0,000 < Alpha 0,05 dengan besar OR adalah 922.629 (95% CI: 125,039-6807,809) artinya responden yang kurang asupan kalsium berisiko 922 kali menderita osteoporosis. Kata kunci: asupan kalsium; status kepadatan mineral tulang ;  wanita usia subur ABSTRACTThe risk factors that cause osteoporosis in women are divided into two, namely factors that cannot be controlled, namely age, gender, genetics, menopause, race, and factors that can be controlled, namely exercise activity, consumption of caffeine and fizzy drinks, calcium intake, taking medication of Corticosteroids, smoking, Body Mass Index, and drinking alcohol. The aim of the study was to determine the relationship between calcium intake and the status of bone mineral density in women of childbearing age in Pekanbaru. This research was an analytical quantitative research. The sample in this study was women of childbearing age, totaling 399 people. The analysis used Chi-Square. The result shows there is a relationship between calcium intake and bone mineral density status in women of childbearing age with a P value of 0.000 < Alpha 0.05 with a large OR of 922.629 (95% CI: 125.039-6807.809), meaning that respondents who lack intake calcium has 922 times the risk of suffering from osteoporosis. Keywords: calcium intake; bone mineral density status; women of childbearing age
PEDULI DAN TANGGAP ANAK JALANAN DI MASA PANDEMI COVID-19 DI PEKANBARU Hotmauli Hotmauli; Imelda Fitri; Yusmaharani Yusmaharani; Fenny Anita
LOGISTA - Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 5 No 1 (2021)
Publisher : Department of Agricultural Product Technology, Faculty of Agricultural Technology, Universitas Andalas Kampus Limau Manis - Padang, Sumatera Barat Indonesia-25163

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/logista.5.1.42-47.2021

Abstract

Jumlah anak jalan di Indonesia menunjukkan angka yang memperihatinkan mencapai 135.983 jiwa dan Provinsi Riau tergolong tinggi mencapai 256 orang anak terlantar.Komunitas Bahu Jalanan (KBJ) merupakan salah satu komunitas sosial peduli anak jalanan yang ada di kota pekanbaru. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan kesadaran anak jalanan tentang menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak untuk memutus mata rantai penularan penyakit corona.Program ini dilaksanakan selama 2 kali tanggal 24 Januari dan 29 April 2020 dalam bentuk penyuluhan kesehatan kepada anak jalanan dan KBJ dengan jumlah peserta sebanyak 20 orang yang diakhiri dengan Tanya jawab.Tim pengabdi mengharapkan partisipasi KBJ dalam melakukan pendampingan kepada anak jalanan untuk tetap disiplin menjaga kesehatan terutama selama pandemic covid-19. Kata Kunci: Peduli, Tanggap, Anak Jalanan, Covid-19 ABSTRACT The number of street children in Indonesia show an alarming number reaching 135.983 people and Riau Province is classified as high, reaching 256 neglected. Komunitas Bahu Jalanan (KBJ) is a social community that cares for street children in the city of Pekanbaru. This community service activity aims ti increase the knowledge and awareness of street children about using masks, washing hands, maintaining distance to break the chain of transmission of the corona disease. This program was implemented 2 time on January 24 th and April 29 th 2020 in the form of health education to street children and KBJ with a total of 20 participants ending with a question and answer. The service team hopes that KBJ’s participation in providing assistance to street children to remain disciplined in maintaining health, especially during the covid-19 pandemic. Keywords: Care giving, Responsive, Street Children, Covid-19
Faktor Yang Berhubungan Dengan Anemia Pada Siswi Menengah Atas Di Pekanbaru Yusmaharani Yusmaharani; Rini Hariani Ratih
JOMIS (Journal of Midwifery Science) Vol 2 No 2 (2018): JOMIS (Journal Of Midwifery Science)
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (346.788 KB)

Abstract

Anemia dapat didefinisikan sebagai kondisi dengan kadar hemoglobin (Hb) yang berada dibawah normal. Masalah anemia dapat disebabkan dari pola makan termasuk dalam hal pemilihan makanan pada remaja. Kebiasaan makan yang diperoleh semasa remaja akan berdampak pada kesehatan dalam fase kehidupan selanjutnya. Kekurangan asupan gizi khususnya kekurangan zat besi pada remaja dapat menimbulkan anemia dan keletihan. Tujuan Penelitian Untuk Mengetahui faktor yang berhubungan dengan anemia pada siswi menengah atas di pekanbaru Tahun 2017. Penelitian ini bersifat Kuantitatif analitik observasional dengan jenis desain penelitian Crosssectional, Penelitian ini dilakukan di SMAN 8 Pekanbaru, pengambilan sampel dengan cara purposive sampling. Jumlah sampel yang diperoleh sebanyak 65 orang responden. Analisa dilakukan secara univariat, bivariat dan multivariat. Hasil dari penelitian diperoleh siswi yang anemia sebanyak 44 orang (67,7%). Hasil analisis multivariat variabel yang berhubungan dengan anemia adalah pengetahuan dengan P value 0,006 (OR : 6,000, C.I 95% : 1,544 - 23,322). Siswi yang memiliki pengetahuan baik akan terhindar dari kejadian anemia, karena siswi tersebut tahu pentingnya menjaga kesehatan. Kesimpulan dari penelitian yaitu terdapat hubungan antara pengetahuan dengan anemia.
Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Tentang Air Susu Ibu Perah (ASIP) Terhadap Asi Eksklusif Di Kota Pekanbaru Tahun 2018 Dewi Sartika Siagian; Yusmaharani Yusmaharani
JOMIS (Journal of Midwifery Science) Vol 3 No 1 (2019): JOMIS (Journal Of Midwifery Science)
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (328.451 KB)

Abstract

Istilah ASI Perah merupakan teknik pemberian ASI yang tepat agar suplai kebutuhan nutrisi bayi terpenuhi apabila ibu dalam kondisi terpisah dari bayinya. Kondisi seperti saat ibu kembali bekerja, menuntut ilmu, bepergian lama, dan saat payudara ibu mengalami masalah seperti payudara bengkak maupun bendungan ASI mengharuskan ibu memberikan ASI melalui ASI perah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan hubungan pengetahuan dan sikap tentang Air Susu Ibu Perah (ASIP) terhadap ASI Eksklusif pada ibu pekerja di kota pekanbaru tahun 2018. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian ibu bekerja yang memiliki bayi usia 0-6 bulan sebanyak 80 orang. Penelitian ini dianalisa secara univariat dan bivariat. Hasil penelitian berdasarkan uji chi square diperolah nilai Pvalue<0,000 artinya ada hubungan antara pengetahuan ibu tentang ASI Perah terhadap pemberian ASI Eksklusif dan Chi-square diperoleh hasil Pvalue >0,000 artinya tidak ada hubungan antara sikap ibu tentang ASI Perah terhadap pemberian ASI Eksklusif. Tujuan pelaksanaan pemberian ASI pada ibu bekerja agar bayi tetap mendapatkan nutrisi yang baik, terlindungi dari infeksi, dan menyukseskan pemberian ASI eksklusif
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DENGAN UPAYA MEMPERSIAPKAN MASA PUBERTAS PADA ANAK DI SD NEGERI 20 PEKANBARU Rini Hariani Ratih; Sara Herlina; Yusmaharani Yusmaharani
JOMIS (Journal of Midwifery Science) Vol 4 No 2 (2020): JOMIS (Journal Of Midwifery Science)
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36341/jomis.v4i2.1320

Abstract

Adolescence is a period of rapid growth and development both physically, psychologically and intellectually. The special nature of adolescents has a great sense of curiosity, likes adventure and challenges and tends to dare to bear the risk of his actions without being preceded by careful consideration. Mothers who have a major role and share in the period of seeing the development of their children to be able to undergo puberty, because mothers who pay more attention and follow the development of each of their children. This study uses quantitative research with analytical methods and cross sectional research design, namely research to see the relationship between independent and dependent variables. The purpose of the study is to determine the relationship of maternal knowledge about adolescent reproductive health with efforts to prepare for puberty in children at SD Negeri 20 Pekanbaru. The results of the study are there is a relationship between maternal knowledge about adolescent reproductive health with efforts to prepare for puberty in children in SD Negeri 20 Pekanbaru with a P value = 0.027.
Hubungan Dukungan Suami dengan Pemanfaatan Kelas Ibu Hamil Yusmaharani Yusmaharani
Jurnal Kesmas Asclepius Vol 1 No 2 (2019): Jurnal Kesmas Asclepius
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/jka.v1i2.586

Abstract

This study aims to determine what factors are associated with the use of classes of pregnant women. The research design was cross sectional. The results showed that there were 163 mothers who did not take advantage of the class of pregnant women (77%). The results of the bivariate analysis showed P value <0.001 (OR: 10.6, C.I. 95%: 3,864-29,124), which means that there is a significant relationship between husband's support and the use of the class of pregnant women. In conclusion, there is a relationship between husband's support and the use of classes for pregnant women. Keywords: Husband's Support, Pregnant Women, Utilization
CERDAS TANGGAP DALAM PENCEGAHAN ANEMIA DI SMAN I RUMBIO JAYA TAPUNG Yusmaharani Yusmaharani; Ns. Lora Marlita; Dewi Sartika Siagian
Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2019): Dinamisia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/dinamisia.v3i1.2146

Abstract

Anemia adalah suatu keadaan dimana kadar hemoglobin (Hb) dalam darah kurang dari normal. Remaja putri memiliki risiko sepuluh kali lebih besar untuk menderita anemia. Anemia dapat menyebabkan lekas lelah, konsentrasi belajar menurun sehingga prestasi belajar rendah, jika tidak ditangani dengan baik akan berlanjut hingga dewasa dan dapat meningkatkan angka kematian ibu, dan bayi. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini untuk melatih siswi agar terhindar dari anemia yang dapat membahayakan kesehatan reproduksi wanita, khususnya saat kehamilan. Pengabdian masyarakat ini dilakukan pada tanggal 1 dan 16 Maret 2018. Metode dalam pengabdian ini pada pertemuan pertama melakukan penyuluhan dan pelatihan cara mengatasi anemia, serta pemeriksaan HB kepada peserta. Pada pertemuan kedua dengan selang waktu 1 minggu dilakukan evaluasi cara mengatasi anemia dan pemeriksaan Hb. Hasil dari kegiatan ini adalh 99% siswa mampu mengulangi cara mengatur pola makan yang sehat dengan benar, dan 100% siswa yang mengalami anemia sudah tidak mengalami anemia lagi. Anemia masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia, anemia ini dapat disebabkan oleh kebiasaan sering mengkonsumsi makanan yang kurang bergizi. Pencegahan anemia dengan cara pengaturan pola makan dan pola hidup sehat sangat membantu mengatasi anemia. Semakin cepat tindakan pencegahan dilakukan maka anemia tidak akan memperburuk kondisi kesehatan remaja dimasa yang akan datang
PEMBERIAN AIR REBUSAN DAUN MINT UNTUK MENGURANGI MUAL MUNTAH PADA IBU HAMIL TRIMESTER I Yusmaharani Yusmaharani; Nurmaliza Nurmaliza; Rini Hariani Ratih
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 7, No 3 (2021): Vol.7 No.3 Juli 2021
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v7i3.4437

Abstract

Background : Pregnancy can cause changes in the overall condition of a woman's body such as physical, psychological and hormonal changes, hormonal changes that occur in pregnant women due to an imbalance in the work of the hormones estrogen and progesterone. This imbalance results in placental HCG or (Human Chorionic Gonadotropine). This can cause nausea and vomiting in pregnant women or is called emesis gravidarum. Pregnant women who experience nausea and vomiting can experience complications in about 60-80% in primigravida and around 40-60% in multigravida. Mint leaves are known to be a safe and effective medicine for treating nausea and vomiting in pregnant women. Attrition oil content in mint leaves is useful for smooth digestive system and overcome spasms that sometimes occur in the stomach. such as muscle spasms in the process of nausea and vomiting. Mint leaves can be drunk in tea, or eaten like candy.Purpose : To find out the effect of giving mint leav stew to reduce nausea and vomiting in trimester 1 pregnant women at the Jambu Mawar Primary Clinic.Methode : The study used a pre-experimental research design that was one group pretest-posttest. The sample in this study were pregnant women in the first trimester at the Jambu Mawar Primary Clinic Pekanbaru, taken by purposive sampling of 32 people. Bivariate analysis used paired t-test to see the effect of giving drinks. Mint leaves against nausea and vomiting of mothers in the first trimester. The questionnaire used for data collection contains general data, the frequency of nausea and vomiting before and after the intervention was given.Result : The results of the study found that the majority of respondents were in the age of 20 - 30 years, as many as 18 people (59.3%). Based on the parity variable, the majority of multigravida were 21 people (65.6%). Based on the work variable, the majority of housewives or not working as many as 25 people (78.1%). The effect of giving mint leaf boiled water on nausea and vomiting, before being given the intervention the average respondent experienced nausea and vomiting 7 times a day, after being given the mint leaf boiled water intervention the average frequency of nausea and vomiting decreased to 3.8 times a day with P value = 0.000. The results of this study can be concluded that both clinically and statistically, mint leaf boiled water has an effect on reducing the frequency of nausea and vomiting in first trimester pregnant women.Conclusion : There is an effect on the frequency of nausea and vomiting in pregnant women in the first trimester at the Primary Jambu Mawar clinic with a value of Pvalue = 0,000. Researcher's hope for respondents is that they can add insight to respondents about how to reduce nausea and vomiting in early pregnancy using mint leaf drinks.Suggestion It is recommended for health workers to use the results of this study as an alternative to overcome nausea and vomiting in pregnant women. Respondents, namely pregnant women, can apply a decoction of mint leaves to treat nausea and vomiting during pregnancy. Keywords : Mint leaf Stew Water, Neasusea, Vomiting, 1st Trimaster or Pregnancy ABSTRAK Latar Belakang : Kehamilan dapat menyebabakan perubahan kondisi tubuh perempuan secara keseluruhan seperti  perubahan fisik, psikis dan hormonal, perubahan hormonal yang terjadi pada perempuan hamil karena ketidakseimbangan kerja hormon estrogen dan progestrogen. ketidakseimbangan ini menghasilkan HCG plasenta atau (Human Chorionic Gonadotropine). Hal ini dapat menyebabkan rasa mual dan muntah pada ibu hamil atau disebut dengan emesis gravidarum. Ibu hamil yang mengalami mual dan muntah dapat terjadi komplikasi sekitar 60-80% terjadi pada primigravida dan sekitar 40-60% pada multigravida. Daun mint  diketahui bisa menjadi obat yang aman dan efektif untuk mengobati mual dan muntah pada Ibu Hamil. Kandungan minyak atrisi pada daun mint berguna untuk kelancaran sistem pencernaan serta mengatasi kejang yang kadang terjadi pada perut. seperti kejang otot pada proses mual dan muntah. Daun mint bisa diminum di jadikan teh, atau pun dimakan seperti perment.Tujuan  : Untuk mengetahui pengaruh pemberian air rebusan daun mint untuk mengurangi mual muntah pada ibu hamil Trimester 1 di Klinik Pratama Jambu MawarMetode : Penelitian menggunakan design penelitian Pra-eksperimen yang bersifat one grup pretest-postest Sampel pada penelitian ini adalah ibu hamil trimester I di Klinik Pratama Jambu Mawar Pekanbaru di ambil secara purposive sampling  sebanyak 32 orang Analisis bivariat menggunakan uji paired t-test untuk melihat pengaruh pemberian air rebusan daun mint terhadap mual muntah ibu trimester I. Kueioner yang digunakan untuk pengumpulan data berisi tentang data umum, frekuensi mual dan muntah sebelum dan setelah diberikan intervensi.Hasil : Hasil penelitian di dapatkan bahwa mayoritas responden berada pada umur 20 – 30 tahun yaitu sebanyak 18 orang (59,3%). Berdasarkan variabel paritas mayoritas multigravida sebanyak 21 orang (65,6%). Berdasarkan variable pekerjaan Mayoritas ibu rumah tangga atau tidak bekerja sebanyak 25 orang (78,1%). Pengaruh pemberian air rebusan daun mint terhadap mual dan muntah, sebelum diberikan intervensi rata-rata responden mengalami mual dan muntah sebanyak 7 kali sehari, setelah diberikan intervensi air rebusan daun mint rata-rata frekuensi mual dan muntah menurun menjadi 3,8 kali dalam sehari dengan nilai Pvalue = 0,000. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa baik secara klinis maupun statistic, air rebusan daun mint memberikan pengaruh terhadap penurunan frekuensi mual dan muntah pada ibu hamil trimester I.Kesimpulan : Terdapat pengaruh pemberian air rebusan daun mint terhadap frekuensi mual dan muntah pada ibu hamil trimester 1 di klinik Pratama Jambu Mawar dengan nilai Pvalue =  0,000 dengan demikian daun mint mampu mengurangi frekuensi mual muntah pada ibu hamil Trimester I.Saran bagi tenaga kesehatan dapat menjadikan hasil penelitian ini sebagai alternatif untuk  mengatasi mual muntah pada ibu hamil. Bagi responden yaitu ibu hamil dapat mengaplikasikan rebusan daun mint untuk mengatasi mual muntah saat hamil. Kata Kunci : Air Rebusan Daun Mint, Mual Muntah, Hamil Trimester 1
The ApThe Educatin And Mother's Occupation In Weaning Of Breastfeeding In Infant Less Than Two Years Oldplication Of Shallots (Allium Ascalonicum L) Against Breast Engorgement Yusmaharani Yusmaharani; Nurmaliza Nurmaliza; Rini Harian Ratih
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 8, No 3 (2022): Volume 8 No.3 July 2022
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v8i3.7043

Abstract

Latar Belakang: Proses penyapihan menyusui pada anak dapat disebabkan oleh berhentinya anak dari menyusui ibunya atau bisa juga karena ibu berhenti menyusui anaknya atau bisa juga keduanya karena berbagai sebab. Dampak penyapihan pada bayi dapat menyebabkan hubungan antara anak dan ibu menjadi berkurang karena proses bonding attachment terganggu, kejadian penyakit menular terutama diare meningkat, dan pengaruh gizi dapat menyebabkan gizi buruk pada anak.Tujuan: Untuk mengetahui hubungan pendidikan dengan pekerjaan ibu pada penyapihan bayi usia di bawah 2 tahun di Puskesmas Rawat Inap Muara Fajar Pekanbaru.Metode: Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu dengan bayi dan balita yang datang ke Puskesmas Muara Fajar dengan jumlah sampel 47 responden. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara accidental sampling. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner, kemudian dianalisis secara univariat dan bivariat. Uji statistik yang digunakan adalah uji Chi-Square.Hasil: Hasil uji statistik chi-square menunjukkan ada hubungan antara pendidikan ibu pada bayi menyapih bayi kurang dari 2 tahun dimana <p=(0,009 < 0,05), hubungan antara pekerjaan ibu dalam menyapih bayi kurang dari 2 tahun lama dimana < p=(0.005 < 0.05).Kesimpulan: Ada hubungan antara pendidikan ibu dalam menyapih anak kurang dari 2 tahun dan ada juga hubungan antara pekerjaan ibu dalam menyapih anak kurang dari 2 tahun.Saran : Dapat diberikan penyuluhan atau edukasi kepada ibu yang sedang menyusui tentang pentingnya pemberian ASI sampai usia 2 tahun. Kata kunci: Menyapih Menyusui,Pendidikan, Pekerjaan ABSTRACT Background: The process of weaning breastfeeding in children can be caused by the cessation of the child from breastfeeding his mother or it could be the cessation of the mother to breastfeed her child or it could be both for various reasons. The impact of weaning on the baby can cause the relationship between the child and mother to decrease because the bounding attachment process is disrupted, the incidence of infectious diseases, especially diarrhea is increased, and the influence of nutrition can lead to malnutrition in children.Purpose: To find out the relationship between education and mother's work in weaning infants under 2 years of age at the Muara Fajar Inpatient Health Center Pekanbaru.Methods: This study uses a quantitative research type with a cross-sectional approach. The population in this study were all mothers with infants and toddlers who came to the Public health Muara Fajar with a total sample of 47 respondents. Sampling was done by accidental sampling. The measuring instrument used is a questionnaire. Data was collected using a questionnaire, then analyzed by univariate and bivariate. The statistical test used is the Chi-Square test.Results: The results of the chi-square statistical test showed that there was a relationship between mother's education in weaning infants less than 2 years old where <p=(0.009 < 0.05), the relationship between mother's work in weaning infants less than 2 years old where < p=(0.005 < 0.05).Conclusion: There is a relationship between a mother's education in weaning children for less than 2 years and there is also a relationship between a mother's work in weaning children for less than 2 years.Suggestion: Counseling or education can be given to mothers who are breastfeeding about the importance of breastfeeding until the age of 2 years. Keywords:  Education, Work, Weaning Breastfeeding.