Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Hubungan Asupan Kalsium terhadap Status Kepadatan Mineral Tulang pada Wanita Usia Subur di Kota Pekanbaru Nurmaliza Nurmaliza; Rini Hariani Ratih; Yusmaharani Yusmaharani; Dewi Sartika Siagian
Jurnal SMART Kebidanan Vol 8, No 2 (2021): DESEMBER 2021
Publisher : Universitas Karya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34310/sjkb.v8i2.498

Abstract

ABSTRAK Faktor risiko yang menyebabkan osteoporosis pada wanita yang dibagi menjadi dua antara lain faktor yang tidak dapat dikontrol yaitu usia, jenis kelamin, genetik, menopause, ras, serta faktor yang dapat dikontrol yaitu aktifitas olah raga, konsumsi kafein dan bersoda, asupan kalsium, mengkonsumsi obat kortikosteroid, merokok, Indeks Massa Tubuh, serta minum alkohol. Tujuan Penelitian untuk mengetahui hubunan asupan kalsium terhadap status kepadatan mineral tulang pada Wanita Usia Subur di Pekanbaru. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif analitik. Sampel dalam penelitian ini adalah wanita usia subur yang berjumlah 399 orang. Analisis dengan uji Chi-Square adanya hubungan antara asupan kalsium terhadap status kepadatan mineral tulang pada wanita usia subur dengan nilai Pvalue 0,000 < Alpha 0,05 dengan besar OR adalah 922.629 (95% CI: 125,039-6807,809) artinya responden yang kurang asupan kalsium berisiko 922 kali menderita osteoporosis. Kata kunci: asupan kalsium; status kepadatan mineral tulang ;  wanita usia subur ABSTRACTThe risk factors that cause osteoporosis in women are divided into two, namely factors that cannot be controlled, namely age, gender, genetics, menopause, race, and factors that can be controlled, namely exercise activity, consumption of caffeine and fizzy drinks, calcium intake, taking medication of Corticosteroids, smoking, Body Mass Index, and drinking alcohol. The aim of the study was to determine the relationship between calcium intake and the status of bone mineral density in women of childbearing age in Pekanbaru. This research was an analytical quantitative research. The sample in this study was women of childbearing age, totaling 399 people. The analysis used Chi-Square. The result shows there is a relationship between calcium intake and bone mineral density status in women of childbearing age with a P value of 0.000 < Alpha 0.05 with a large OR of 922.629 (95% CI: 125.039-6807.809), meaning that respondents who lack intake calcium has 922 times the risk of suffering from osteoporosis. Keywords: calcium intake; bone mineral density status; women of childbearing age
KANDUNGAN VITAMIN A PADA BUAH PEPAYA HIJAU: SOLUSI MENINGKATKAN PRODUKSI ASI Dewi Sartika Siagian; Sara Herlina; Wahyu Margi Sidoretno
Prosiding Seminar Nasional: Pertemuan Ilmiah Tahunan Politeknik Kesehatan Karya Husada Yogyakarta Vol 1 No 1 (2019): Prosiding Seminar Nasional Poltekkes Karya Husada Yogyakarta Tahun 2019
Publisher : Prosiding Seminar Nasional: Pertemuan Ilmiah Tahunan Politeknik Kesehatan Karya Husada Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (216.068 KB)

Abstract

Pepaya (Carica papaya Linnaeus) merupakan jenis tanaman perdu yang mempunyai tinggi 2-10 meter. Pepaya juga termasuk jenis tanaman tropis basah yang mampu tumbuh subur di daerah yang memiliki ketinggian 0 m - 1500 m di atas permukaan laut. Selain itu, tanaman pepaya juga memiliki kandungan yang sangat bermanfaat bagi manusia. Kandungan per 100 gram buah dan daun pepaya mengandung gizi yang sangat baik untuk kesehatan. Salah satu manfaat buah pepaya yaitu daunnya dapat dimanfaatkan untuk lalapan, menambah nafsu makan, sumber vitamin A sayuran, buah, bahan manisan, puree, campuran saus tomat, pasta, dan juice gangguan lambung, sariawan, kekurangan ASI (buah mentah/pepaya hijau). Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui kandungan vitamin A pada buah papaya hijau untuk meningkatkan produksi ASI. Jenis penelitian ini adalah eksperimen yang dilaksanakan dilaboratorium Universitas Riau untuk mengetahui kandungan vitamin A yang terdapat pada buah pepaya hijau. Metode pemeriksaan buah pepaya menggunakan teknik High Performance Liquid Charomatography (HPL). Hasil penelitian terdapat 0,7065 mg Vitamin A dalam 1 gram buah pepaya hijau.
Keragaman Makanan Terhadap Pertumbuhan Pada Balita Di Kota Pekanbaru Tahun 2017 Dewi Sartika Siagian; Nurmaliza Nurmaliza
JOMIS (Journal of Midwifery Science) Vol 2 No 2 (2018): JOMIS (Journal Of Midwifery Science)
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (413.964 KB)

Abstract

ABSTRAK Seribu hari pertama kehidupan dimulai dari masa janin dalam kandungan hingga anak usia dua tahun, terjadi pertumbuhan yang sangat pesat. Masa ini merupakan window of opportunity yaitu periode emas pertumbuhan. Kerusakan pada periode ini bersifat irreversible artinya tidak dapat diperbaiki difase kehidupan berikutnya dan akan mempengaruhi outcome kesehatan pada masa anak-anak hingga dewasa. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan keragaman makanan terhadap pertumbuhan pada balita. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian ibu yang memiliki balita sebanyak 80 orang. Penelitian ini dianalisa secara univariat dan bivariate. Hasil penelitian berdasarkan uji chi square diperolah nilai Pvalue<0,05. Makanan yang beraneka ragam yaitu makanan yang mengandung unsur-unsur zat gizi yang diperlukan tubuh baik kualitas maupun kuantintasnya. Anak balita merupakan salah satu kelompok usia yang mendapatkan prioritas utama oleh pemerintah dalam hal upaya perbaikan gizi karena kelompok anak pada usia tersebut masih sangat memerlukan gizi untuk pertumbuhan dan perkembangan.
Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Tentang Air Susu Ibu Perah (ASIP) Terhadap Asi Eksklusif Di Kota Pekanbaru Tahun 2018 Dewi Sartika Siagian; Yusmaharani Yusmaharani
JOMIS (Journal of Midwifery Science) Vol 3 No 1 (2019): JOMIS (Journal Of Midwifery Science)
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (328.451 KB)

Abstract

Istilah ASI Perah merupakan teknik pemberian ASI yang tepat agar suplai kebutuhan nutrisi bayi terpenuhi apabila ibu dalam kondisi terpisah dari bayinya. Kondisi seperti saat ibu kembali bekerja, menuntut ilmu, bepergian lama, dan saat payudara ibu mengalami masalah seperti payudara bengkak maupun bendungan ASI mengharuskan ibu memberikan ASI melalui ASI perah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan hubungan pengetahuan dan sikap tentang Air Susu Ibu Perah (ASIP) terhadap ASI Eksklusif pada ibu pekerja di kota pekanbaru tahun 2018. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian ibu bekerja yang memiliki bayi usia 0-6 bulan sebanyak 80 orang. Penelitian ini dianalisa secara univariat dan bivariat. Hasil penelitian berdasarkan uji chi square diperolah nilai Pvalue<0,000 artinya ada hubungan antara pengetahuan ibu tentang ASI Perah terhadap pemberian ASI Eksklusif dan Chi-square diperoleh hasil Pvalue >0,000 artinya tidak ada hubungan antara sikap ibu tentang ASI Perah terhadap pemberian ASI Eksklusif. Tujuan pelaksanaan pemberian ASI pada ibu bekerja agar bayi tetap mendapatkan nutrisi yang baik, terlindungi dari infeksi, dan menyukseskan pemberian ASI eksklusif
Analisis Hubungan Pemberian ASI Eksklusif dan Pendidikan Ibu terhadap Perkembangan Bayi Dewi Sartika Siagian; Sara Herlina
Jurnal Kesmas Asclepius Vol 1 No 2 (2019): Jurnal Kesmas Asclepius
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/jka.v1i2.577

Abstract

The purpose of this study was to determine the relationship of exclusive breastfeeding and mother's education on infant development. This research is a quantitative observational analytic with cross sectional design. The results of univariate analysis show that most babies get exclusive breastfeeding as many as 46 people (55.4%), low education as many as 56 people (67.5%) and most of the normal development of 47 people ( 56.6%). The results of bivariate analysis of exclusive breastfeeding for infant development by chi square test obtained P value <0,000. Conclusions, there is a relationship between exclusive breastfeeding on infant development and bivariate analysis of maternal education on infant development. There is a relationship between mother's education and infant development. Keywords: Exclusive ASI, Mother's Education, Infant Development
Cuci Tangan yang Benar Mencegah Penyebaran COVID-19 di RT01/RW01 Desa Sungai Segajah Jaya Kabupaten Rokan Hilir Nurmaliza Nurmaliza; Dewi Sartika Siagian; Sara Herlina; Siti Qomariah; Wiwi Sartika; Rini Hariani Ratih
Indonesia Berdaya Vol 2, No 1: January 2021
Publisher : Utan Kayu Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/ib.202180

Abstract

Cuci tangan merupakan perilaku sehat yang telah terbukti secara ilmiah dapat mencegah penyebaran penyakit. Cuci tangan yang benar merupakan cara yang paling sederhana dan mudah dalam mencegah penularan covid-19. Dengan cuci tangan yang benar setidaknya kita telah melakukan hal yang paling dasar dalam melakukan usaha pencegahan penularan virus yang mewabah saat ini. Dimana khasus ini terjadi secara mendunia. Program ini dilakukan dengan tujuan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan agar masyarakat tahu dan mau melakukan cuci tangan yang benar guna mencegah penularan covid-19, khususnya pada anak-anak dan memotivasi anak-anak agar melakukan cuci tangan yang baik dan benar sebelum dan sesudah beraktifitas, atau setelah kontak dengan orang lain. Lokasi pengadaan kegiatan ini dilakukan di RT01/RW01 desa Sungai Segajah Jaya, Kec. Kubu Kabupaten Rokan Hilir. Hasil penyuluhan tentang cuci tangan yang benar yang telah dilakukan mengalami peningkatan pengetahuan anak-anak dilihat dari nilai pre dan post tes yaitu dari 40% menjedi 80%. Hasil penyuluhan tentang cuci tangan mayoritas anak-anak mau dan bisa melakukan cuci tangan yang benar setiap kali melakukan aktivitas diluar rumah. Diharapkan bagi pihak tenaga kesehatan setempat agar melakukan penyuluhan tentang cuci tangan yang benar guna mengurangi penyebaran covid-19 baik pada anak-anak maupun pada orangtua. Abstract: Washing your hands is a healthy behavior that has been scientifically proven to prevent the spread of disease. Proper handwashing is the simplest and easiest way to prevent transmission of covid-19. By washing hands properly, at least we have done the most basic things in making efforts to prevent transmission of the virus that is currently endemic. Where this typical occurs worldwide. This program is carried out with the aim of community service so that people know and want to wash their hands properly to prevent transmission of Covid-19, especially in children and motivate children to wash their hands properly and correctly before and after activities. or after contact with other people. The location for the procurement of this activity is carried out in RT01 / RW01 Sungai Segajah Jaya Village, Kec. Rokan Hilir Regency Kubu. The results of counseling on proper handwashing that have been carried out have increased children's knowledge seen from the pre and post-test scores, from 40% to 80%. The results of counseling on handwashing, the majority of children are willing and able to wash their hands properly every time they do activities outside the home. It is hoped that local health workers will conduct counseling on proper handwashing to reduce the spread of covid-19 to both children and parents.
CERDAS TANGGAP DALAM PENCEGAHAN ANEMIA DI SMAN I RUMBIO JAYA TAPUNG Yusmaharani Yusmaharani; Ns. Lora Marlita; Dewi Sartika Siagian
Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2019): Dinamisia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/dinamisia.v3i1.2146

Abstract

Anemia adalah suatu keadaan dimana kadar hemoglobin (Hb) dalam darah kurang dari normal. Remaja putri memiliki risiko sepuluh kali lebih besar untuk menderita anemia. Anemia dapat menyebabkan lekas lelah, konsentrasi belajar menurun sehingga prestasi belajar rendah, jika tidak ditangani dengan baik akan berlanjut hingga dewasa dan dapat meningkatkan angka kematian ibu, dan bayi. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini untuk melatih siswi agar terhindar dari anemia yang dapat membahayakan kesehatan reproduksi wanita, khususnya saat kehamilan. Pengabdian masyarakat ini dilakukan pada tanggal 1 dan 16 Maret 2018. Metode dalam pengabdian ini pada pertemuan pertama melakukan penyuluhan dan pelatihan cara mengatasi anemia, serta pemeriksaan HB kepada peserta. Pada pertemuan kedua dengan selang waktu 1 minggu dilakukan evaluasi cara mengatasi anemia dan pemeriksaan Hb. Hasil dari kegiatan ini adalh 99% siswa mampu mengulangi cara mengatur pola makan yang sehat dengan benar, dan 100% siswa yang mengalami anemia sudah tidak mengalami anemia lagi. Anemia masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia, anemia ini dapat disebabkan oleh kebiasaan sering mengkonsumsi makanan yang kurang bergizi. Pencegahan anemia dengan cara pengaturan pola makan dan pola hidup sehat sangat membantu mengatasi anemia. Semakin cepat tindakan pencegahan dilakukan maka anemia tidak akan memperburuk kondisi kesehatan remaja dimasa yang akan datang
PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU BALITA DAN KADER TENTANG STUNTING DI DESA LABUAN TANGGA HILIR KECAMATAN ROKAN HILIR Dewi Sartika Siagian
Jurnal Kebidanan Vol 2, No 1 (2022): Januari 2022
Publisher : Akademi Kebidanan SEMPENA NEGERI Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (581.136 KB)

Abstract

Stunting dianggap sebagai suatu gangguan pertumbuhan irreversibel yang sebagian besar dipengaruhi oleh asupan nutrisi yang tidak adekuat dan infeksi berulang selama 1000 hari pertama kehidupan. Pencegahan stunting dilakukan melalui intervensi gizi spesifik yang ditunjukkan dalam 1.000 hari pertama kehidupan (HPK). Intervensi gizi spesifik untuk mengatasi permasalahan gizi ibu hamil, ibu menyusui 0-6 bulan, ibu menyusui 7-23 bulan, anak usia 0-6 bulan, dan anak usia 7-23 bulan. Permasalahan gizi ini bisa diatasi ketika mereka memahami masalahnya dan mengetahui cara mengatasinya sesuai dengan kondisi masing-masing Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu balita dan kader tentang stunting. Metode yang digunakan dalam penelitian ini Quasi Experiment dengan pre and post test design, dengan teknik sampel accidental sampling dan jumlah sample sebanyak 39 orang. Hasil penelitan menunjukkan bahwa peningkatan pengetahuan sebelum dan sesudah diberikan edukasi dengan nilai rata-rata sebelum 43,729 dan nilai rata-rata sesudah 84,952. Hasil uji parired t tes di peroleh nilai p: 0,000 (p ≤ 0.05) artinya ada pengaruh Pemberian Edukasi Terhadap Peningkatan Pengetahuan  Ibu balita dan kader tentang stunting Di Desa Labuan Tangga Hilir Kecamatan Rokan Hilir.
PENGARUH PENYULUHAN DENGAN MEDIA LEAFLET TERHADAP PENGETAHUAN IBU TENTANG 1000 HPK (HARI PERTAMA KEHIDUPAN) DI ROKAN HILIR Dewi Sartika Siagian
Jurnal Kebidanan Vol 2, No 2 (2022): Juli 2022
Publisher : Akademi Kebidanan SEMPENA NEGERI Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (332.822 KB)

Abstract

Periode 1000 hari pertama sering disebut window of opportunities atau sering juga disebut periode emas (golden period) didasarkan pada kenyataan bahwa pada masa janin sampai anak usia dua tahun terjadi proses tumbuh kembang yang sangat cepat dan tidak terjadi pada kelompok usia lain. Perkembangan sel-sel otak manusia pada masa tersebut sangat menentukan, sehingga bila terjadi gangguan pada periode tersebut akan berdampak permanen, tidak bisa diperbaiki. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penyuluhan dengan media leaflet terhadap  pengetahuan tentang 1000 HPK. Metode yang digunakan dalam penelitian ini Quasi Experiment dengan pre and posttest design, dengan teknik sampel accidental sampling. Hasil penelitan menunjukkan bahwa peningkatan pengetahuan sebelum dan sesudah diberikan edukasi dengan nilai rata-rata sebelum 55,181 dan nilai rata-rata sesudah 77,065. Hasil uji parired t tes di peroleh nilai p: 0,000 (p ≤ 0.05) artinya ada pengaruh penyuluhan dengan media leaflet Terhadap Pengetahuan Ibu balita dan kader tentang stunting Di Rokan Hilir.
Microbiological Analysis On Bone Flour Patin Fish (Pangasius Hypophthalmus Sp.) Biscuit Is Rich In Calcium For Children Dewi Sartika Siagian; Wahyu Margi Sidoretno; Sri Kartini
International Journal of Health Science and Technology Vol 3, No 1 (2021): July
Publisher : Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (207.081 KB) | DOI: 10.31101/ijhst.v3i1.2168

Abstract

Ikan Patin bones are a by-product of the fish processing industry which contains the most calcium from the fish body because the main elements of fish bones are calcium, phosphorus and carbonate. Biscuits are snack that have a water quality standard of less than 5% so that they have a crunchy texture. The purpose of this study was to see microbial contamination in biscuits using the ALT (Total Plate Number) method. The results of microbial contamination meet the specified requirements and are included in the category of safe and normal standards according to SNI 2973:2011.