Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

PENGARUH PEER EDUCATION TERHADAP PERILAKU SEKSUAL REMAJA DI SMAK ABDURRAB KOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU Marlita, Lora
Jurnal Keperawatan Abdurrab Vol 1 No 1 (2017): Jurnal Keperawatan Abdurrab
Publisher : PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN UNIVERSITAS ABDURRAB PEKANBARU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (412.375 KB)

Abstract

Masa remaja merupakan masa transisi dari masa anak-anak  kemasa dewasa (Santrock, 2007). Sofyan (2013) mengatakan remaja adalah suatu tahap kehidupan yang bersifat peralihan. Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan, seperlima dari penduduk di dunia adalah remaja, dengan 900 juta penduduk remaja berada di negara yang sedang berkembang dengan 20 persennya berada di Indonesia. Faktor-faktor yang dianggap berperan dalam munculnya permasalahan seksual pada remaja diantaranya terbatasnya kalangan yang mendapatkan pelayanan tentang pendidikan seks.Perubahan biologis yang terjadi dan pengaktifan hormonal karena  seringnya mengakses materi porno, rendahnya  pengetahuan remaja yang cenderung lebih sering memunculkan aktifitas seksual dan pengaruh teman sebaya (Kusmiran, 2011). Upaya untuk mengatasi masalah perilaku seksual remaja tidak bisa hanya dilaksanakan oleh tenaga ahli saja seperti psikolog, konselor, dan pendidik. Tujuan penelitian ini untuk melakukan penelitian tentang pengaruh peer education terhadap perilaku seksual pada remaja. Mengetahui pengaruh peer education  terhadap perilaku seksual pada remaja di SMAK Abdurrab  Kota Pekanbaru Provinsi Riau. Desain yang digunakan dalam penelitian  ini adalah Quasy Experiment (pre post with control design dengan intervensi peer education. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMAK Abdurrab Kota  Pekanbaru tahun 2016 sebanyak 99 orang. sampel dalam penelitian ini sebanyak 68 responden dengan 34 orang kelompok intervensi dan kelompok kontrol.hasil Pada kelompok intervensi terjadi peningkatan secara bermakna terhadap perubahan perilaku seksual  remaja setelah diberikan intervensi peer education yaitu dengan p value ˂ 0,05, sedangkan pada kelompok kontrol tidak terjadi peningkatan secara bermakna terhadap perubahan perilaku seksual remaja  dengan p value ˃0,05. Peran teman sebaya sangat berpengaruh dengan masalah perilaku seksual remaja, karena teman sebaya dapat  menjadi sumber daya protektif yang dapat meminimalkan angka terjadinya masalah perilaku seksual pada remaja. Penelitian ini dijadikan salah satu referensi untuk melakukan asuhan keperawatan pada anak remaja.
GAMBARAN PENGETAHUAN PASIEN HIPERTENSI DALAM MENGKONSUMSI OBAT TRADISIONAL DI UPT PSTW KHUSNUL KHOTIMAH PEKANBARU Marlita, Lora
Jurnal Keperawatan Abdurrab Vol 1 No 1 (2016)
Publisher : PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN UNIVERSITAS ABDURRAB PEKANBARU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (42.684 KB)

Abstract

World Health Organization (WHO) said 65% of the population of developed countries have used traditional medicine. Traditional medicine is a treatment that uses the media content of plants with natural materials as raw materials. One example of traditional medicine to treat hypertension is garlic (allium sativum), garlic contains potassium, an important electrolyte potassium is needed by the body to maintain balance blood pressure. Excess use of traditional medicine is a traditional herb cheaper price, mduah obtained and treatment was also not complicated potion. The purpose of this study was to determine Overview Knowledge Hypertension In Patients Taking Traditional Medicines in Social Care Unit ELDERLY Khusnul Khotimah Pekanbaru in 2013. This type of research is a quantitative descriptive design (simple descriptive), the whole population of hypertensive patients totaling 38 people, with a sample of 38 people. Sampling techniques in this study is total sampling. Data collection is done by asking the Premier directly to the respondent. Data analysis performed univariate. From the research that has been carried out it was concluded that the respondents knowledge about traditional medicine for hypertension in particular generally good garlic that is 22 respondents (57.9%), respondents who had received information are 32 respondents (84.2%), and respondents who received information through counseling by 20 respondents (62.5%). Conclusions from the results of research condukted in Pekanbaru Khotimah Khusnul PSTW UPT 2013 is a good knowledge of the respondent. Expected from the research community, especially patients with hypertension in order to know and apply the traditional drugs
FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KEMANDIRIAN LANSIA DALAM MELAKUKAN ACTIVITY DAILY LIVING (ADL) DI UPT PSTW KHUSNUL KHOTIMAH MARLITA, LORA; Saputra, Roni; Yamin, Moh
Jurnal Keperawatan Abdurrab Vol 1 No 2 (2018): Vol 1 No 2 Januari 2018
Publisher : PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN UNIVERSITAS ABDURRAB PEKANBARU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (397.868 KB)

Abstract

Lansia merupakan tahap akhir pertumbuhan manusia, saat seorang memasuki tahap lansia mereka akan mengalami berbagai perubahan yang dapat mempengaruhi lansia tersebut dalam melakukan aktivitas kehidupan sehari- hari. Timbulnya ketergantungan dalam melakukan ADL pada lansia dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti umur, kesehatan fisiologis, fungsi kognitif, dan fungsi psikososial. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui   faktor apa saja yang mempengaruhi kemandirian lansia dalam melakukan activity of daily living (ADL) pada lansia di PSTW Khusnul Khotimah Pekanbaru.  Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif pada 80 oarang responden lansia. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner tingkat kemandirian lansia. Hasil penelitian didapatkan klien tergantung 63,8% dalam melakukan ADL.  Klien dengan resiko mudah  terjatuh 57,5% dalam melakukan ADL. Klien dengan faktor penyakit 58,8% dalam melakukan ADL. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi acuan bagi pihak PSTW untuk meningkatkan pelayanan sehingga lansia dapat melakukan aktivitas kehidupan sehari- hari secara mandiri.  
GAMBARAN PENGETAHUAN PASIEN HIPERTENSI DALAM MENGKONSUMSI OBAT TRADISIONAL DI UPT PSTW KHUSNUL KHOTIMAH PEKANBARU Lora Marlita
Jurnal Keperawatan Abdurrab Vol 1 No 1 (2016)
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (42.684 KB)

Abstract

World Health Organization (WHO) said 65% of the population of developed countries have used traditional medicine. Traditional medicine is a treatment that uses the media content of plants with natural materials as raw materials. One example of traditional medicine to treat hypertension is garlic (allium sativum), garlic contains potassium, an important electrolyte potassium is needed by the body to maintain balance blood pressure. Excess use of traditional medicine is a traditional herb cheaper price, mduah obtained and treatment was also not complicated potion. The purpose of this study was to determine Overview Knowledge Hypertension In Patients Taking Traditional Medicines in Social Care Unit ELDERLY Khusnul Khotimah Pekanbaru in 2013. This type of research is a quantitative descriptive design (simple descriptive), the whole population of hypertensive patients totaling 38 people, with a sample of 38 people. Sampling techniques in this study is total sampling. Data collection is done by asking the Premier directly to the respondent. Data analysis performed univariate. From the research that has been carried out it was concluded that the respondents' knowledge about traditional medicine for hypertension in particular generally good garlic that is 22 respondents (57.9%), respondents who had received information are 32 respondents (84.2%), and respondents who received information through counseling by 20 respondents (62.5%). Conclusions from the results of research condukted in Pekanbaru Khotimah Khusnul PSTW UPT 2013 is a good knowledge of the respondent. Expected from the research community, especially patients with hypertension in order to know and apply the traditional drugs
PENGARUH PEER EDUCATION TERHADAP PERILAKU SEKSUAL REMAJA DI SMAK ABDURRAB KOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU Lora Marlita
Jurnal Keperawatan Abdurrab Vol 1 No 1 (2017): Jurnal Keperawatan Abdurrab
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (412.375 KB)

Abstract

Masa remaja merupakan masa transisi dari masa anak-anak kemasa dewasa (Santrock, 2007). Sofyan (2013) mengatakan remaja adalah suatu tahap kehidupan yang bersifat peralihan. Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan, seperlima dari penduduk di dunia adalah remaja, dengan 900 juta penduduk remaja berada di negara yang sedang berkembang dengan 20 persennya berada di Indonesia. Faktor-faktor yang dianggap berperan dalam munculnya permasalahan seksual pada remaja diantaranya terbatasnya kalangan yang mendapatkan pelayanan tentang pendidikan seks.Perubahan biologis yang terjadi dan pengaktifan hormonal karena seringnya mengakses materi porno, rendahnya pengetahuan remaja yang cenderung lebih sering memunculkan aktifitas seksual dan pengaruh teman sebaya (Kusmiran, 2011). Upaya untuk mengatasi masalah perilaku seksual remaja tidak bisa hanya dilaksanakan oleh tenaga ahli saja seperti psikolog, konselor, dan pendidik. Tujuan penelitian ini untuk melakukan penelitian tentang pengaruh peer education terhadap perilaku seksual pada remaja. Mengetahui pengaruh peer education terhadap perilaku seksual pada remaja di SMAK Abdurrab Kota Pekanbaru Provinsi Riau. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasy Experiment (pre post with control design dengan intervensi peer education. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMAK Abdurrab Kota Pekanbaru tahun 2016 sebanyak 99 orang. sampel dalam penelitian ini sebanyak 68 responden dengan 34 orang kelompok intervensi dan kelompok kontrol.hasil Pada kelompok intervensi terjadi peningkatan secara bermakna terhadap perubahan perilaku seksual remaja setelah diberikan intervensi peer education yaitu dengan p value ˂ 0,05, sedangkan pada kelompok kontrol tidak terjadi peningkatan secara bermakna terhadap perubahan perilaku seksual remaja dengan p value ˃0,05. Peran teman sebaya sangat berpengaruh dengan masalah perilaku seksual remaja, karena teman sebaya dapat menjadi sumber daya protektif yang dapat meminimalkan angka terjadinya masalah perilaku seksual pada remaja. Penelitian ini dijadikan salah satu referensi untuk melakukan asuhan keperawatan pada anak remaja.
FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KEMANDIRIAN LANSIA DALAM MELAKUKAN ACTIVITY DAILY LIVING (ADL) DI UPT PSTW KHUSNUL KHOTIMAH LORA MARLITA; Roni Saputra; Moh Yamin
Jurnal Keperawatan Abdurrab Vol 1 No 2 (2018): Vol 1 No 2 Januari 2018
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (397.868 KB)

Abstract

Lansia merupakan tahap akhir pertumbuhan manusia, saat seorang memasuki tahap lansia mereka akan mengalami berbagai perubahan yang dapat mempengaruhi lansia tersebut dalam melakukan aktivitas kehidupan sehari- hari. Timbulnya ketergantungan dalam melakukan ADL pada lansia dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti umur, kesehatan fisiologis, fungsi kognitif, dan fungsi psikososial. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi kemandirian lansia dalam melakukan activity of daily living (ADL) pada lansia di PSTW Khusnul Khotimah Pekanbaru. Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif pada 80 oarang responden lansia. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner tingkat kemandirian lansia. Hasil penelitian didapatkan klien tergantung 63,8% dalam melakukan ADL. Klien dengan resiko mudah terjatuh 57,5% dalam melakukan ADL. Klien dengan faktor penyakit 58,8% dalam melakukan ADL. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi acuan bagi pihak PSTW untuk meningkatkan pelayanan sehingga lansia dapat melakukan aktivitas kehidupan sehari- hari secara mandiri.
HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERILAKU SEKSUAL REMAJA DI SMK TEKNOLOGI MIGAS PEKANBARU Lora Marlita; Putri Wulandini; Erika Siswaty Zega; Yusmaharani Y
Jurnal Keperawatan Abdurrab Vol 2 No 2 (2019): Vol 2 No. 2 (Januari 2019)
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (362.05 KB) | DOI: 10.36341/jka.v2i2.506

Abstract

RELATIONSHIP OF ASUH PARENT PATTERNS WITH SEXUAL BEHAVIOR IN ADOLESCENT IN SMK TECNOLOGY OIL AND GAS MIGAS PEKANBARU TAHUN 2018 Lora Marlita,Yusmaharni,Putri Wulandini S, Erika Siswaty Zega Program Studi D III Keperawatan ABSTRACT Sexual behavior is something that is considered to affect the behavior of self-esteem, parent-child relationships, the tendency to seek sexual sensation, the existence of a deviant peer, and the use of pornographic media. Sexual behavior also occurs, because of the physical changes that occur because of the active sex hormones in the body of a very large influence in the cause of sexual urges. Pattern of parenting is the pattern of interaction between the child and the parents include the fulfillment of physical needs ,and socialization of prevailing norms in the community so that children can live in harmony with their environment. The general purpose of Scientific Writing is To know how the relationship of parental parenting with sexual behavior in adolescents in SMK Tecnology Oil And Gas Pekanbaru, descriptive correlation research design. The research was conducted on June, 2018, the sample in this study were the students in SMK Tecnology Oil And Gas Pekanbaru amounted to 112 people. Research technique area (cluster) sampling. Chi-Square statistical test results obtained p value = 0.204> 0.05, it can be concluded there is no relationship Parenting Parenting With Sexual Behavior In Teenagers In SMK Tecnology Oil And Gas Pekanbaru 2018. Teenagers in SMK Tecnology Oil And Gas Pekanbaru, is expected to direct the association in a positive direction so that the tendency to engage in sexual behavior can be avoided such as following extracurricular activities, religious activities, youth, etc. in accordance with the interests of student talent. Keywords : Patterns of Custody, Sexual Behavior References : 21 references (2007-2017)
PERILAKU IBU YANG MEMILIKI BALITA DALAM PEMANFAATAN POSYANDU DI KAMPUNG SRI GADING KECAMATAN LUBUK DALAM KABUPATEN SIAK TAHUN 2018 Andalia Roza; Multi Safri Atun; Lora Marlita
Jurnal Keperawatan Abdurrab Vol 2 No 2 (2019): Vol 2 No. 2 (Januari 2019)
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (485.976 KB) | DOI: 10.36341/jka.v2i2.623

Abstract

ABSTRACT, Posyandu is one form of UKBM (Community Based Health Effort) is best known by the community. Health behavior is a response of a person (organism) to stimuli or objects related to Knowledge (Knowlegde), Attitude (attitude), and action. The purpose of this study is to find out the description of the behavior of mothers who have a toddler in the utilization of posyandu dikampung srigading Kecamatan Lubuk Dalam Siak regency. The type of this research is descriptive by using random sampling technique. The research instrument used questionnaire. Respondents of this research mother who has a toddler in Kampung Sri Gading Kecamatan Lubuk In Siak regency as many as 60 respondents. This study was conducted on June 10 to June 28, 2018. The results of this study in general knowledge level in mothers who have a toddler in the category Good as many as 59 people (98.34%), Enough as much as 1 person (1.67%) and Less as much 0 people (0%). The results of this study in general about attitudes in mothers who have toddlers can be categorized Positive as many as 51 people (85%), Negative as many as 9 people (15%). The results of this study in general about the action on mothers with toddlers can be categorized Good as many as 53 people (88.34%), Not Good as many as 7 people (11.67%). Based on the results of general research on knowledge of mothers who have a toddler in pemgunan posyandu in good category, that is as much as 59 people (98,34). About the attitude of mother who has toddler in posyandu utilization in positive category, that is 51 people (85%). About the actions of mothers who have children under five in the use of posyandu in good category, that is as many as 53 people (88.34%). It is expected that mothers with toddlers to improve the posyandu activities again. Keywords : Behavior, Utilization of Posyandu ABSTRAK, Posyandu merupakan salah satu bentuk UKBM (Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat) yang paling dikenal oleh masyarakat.Perilaku kesehatan adalah suatu respon seseorang (organisme) terhadap stimulus atau objek yang berkaitan dengan Pengetahuan (knowlegde), Sikap (attitude), dan tindakan (practice).Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran perilaku ibu yang memiliki balita dalam pemanfaatan posyandu dikampung srigading Kecamatan Lubuk Dalam Kabupaten Siak. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan teknik penelitianRandom Sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Responden penelitian ini Ibu yang memiliki balita di Kampung Sri Gading Kecamatan Lubuk Dalam Kabupaten Siak sebanyak 60 responden. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 10 Juni – 28 Juni 2018. Hasil penelitian ini secara umum tingkat pengetahuan pada ibu yang memiliki balita dalam kategori Baik sebanyak 59 orang (98,34%), Cukup sebanyak 1 orang (1,67%) dan Kurang sebanyak 0 orang (0%).Hasil penelitian ini secara umum tentang sikap pada ibu yang memiliki balita dapat dikategorikan Positif sebanyak 51 orang (85%), Negatif sebanyak 9 orang (15%). Hasil penelitian ini secara umum tentang tindakan pada ibu yang memiliki balita dapat dikategorikan Baik sebanyak 53 orang (88,34%), Tidak Baik sebanyak 7 orang (11,67%). Berdasarkan hasil penelitian secara umum tentang pengetahuan pada ibu yang memiliki balita dalam pemanfaatn posyandu dalam kategori baik, yaitu sebanyak 59 orang (98,34). Tentang sikap ibu yang memiliki balita dalam pemanfaatan posyandu dalam kategori positif, yaitu sebanyak 51 orang (85%). Tentang tindakan pada ibu yang memiliki balita dalam pemanfaatan posyandu dalam kategori baik, yaitu sebanyak 53 orang (88,34%).Diharapkan kepada ibu yang memiliki balita untuk meningkatkan lagi kegiatan posyandu.
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP KEKAMBUHAN PASIEN SKIZOFRENIA DI RUMAH SAKIT JIWA TAMPAN PEKANBARU TAHUN 2020 Lora Marlita; Viola Oktavia; Putri Wulandini
Jurnal Keperawatan Abdurrab Vol 4 No 1 (2020): Vol 4 No 1 Tahun 2020
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (147.381 KB) | DOI: 10.36341/jka.v4i1.1338

Abstract

ABSTRACT The family is the most important unit in the development of scizophrenia patients. Good family support can help patients in terms of prevention of recurrence. Scizophrenic improving the helth status of patients and giving full attention in providing support will affect the reduced recurrence in patients. The study aims to identify the relationship of family support with recurrence of scizoprhenic patients at Riau Province Tampan mental hospital. The design of this study was dynamics correlation. The population in this study is outpatient family. The sample in this study amounted 181 respondents. Data collection was carried out in March 2020 with the use of a questionnaire. The result were analyzed by using chi-square test to see the relationship between the two varibles, namely family support and recurrence, then the result of the study are presented using the frequency distribution table. From the result of the research that has been done, it is know there is a significant relationship between family support and recurrence. Based on the result of these studies it is expected to the family to provide themselves in assisting patients everyday so as to prevent the recurrence of patient Keyword :Family support, Outpatient Response of Outpatient Scizophrenia ABSTRAK Keluarga merupakan unit terpenting dalam perkembangan pasien skizofrenia. Dukungan keluarga yang baik dapat membantu pasien dalam hal pencegahan kekambuhan. Pasien skizofrenia yang berasal dari keluarga yang memiliki support system yang baik dalam hal mempertahankan dan meningkatkan status kesehatan pasien serta memberikan dukungan akan berpengaruh pada berkurangnya kekambuhan pada pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan dukungan keluarga dengan kekambuhan pasien skizofrenia di Poliklinik Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Tampan Provinsi Riau. Desain penelitian ini adalah dinamika korelasi. Populasi dalam penelitian ini adalah keluarga pasien rawat jalan. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 181 responden. Pengumpulan data dilakukan pada bulan maret 2020 dengan menggunakan kuesioner. Hasil penelitian ini dianalisa dengan menggunakan uji chi-square untuk melihat adanya hubungan antara kedua variabel yaitu dukungan keluarga dan kekambuhan, kemudian hasil penelitian disajikan dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan maka diketahui ada hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan kekambuhan. Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka diharapkan kepada keluarga agar memberikan diri dalam mendampingi pasien sehari-hari sehingga dapat mencegah kekambuhan pesien. Kata kunci: Dukungan keluarga, Kekambuhan pasien skizofrenia
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU YANG MEMILIKI BALITA TENTANG STUNTING DI PUSKESMAS REJOSARI KECAMATAN TENAYAN RAYA KOTA PEKANBARU 2019 Putri Wulandini; Meiyil Efni; Lora Marlita
Collaborative Medical Journal Vol 3 No 1 (2020): Januari
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (335.497 KB) | DOI: 10.36341/cmj.v3i1.1113

Abstract

Masalah gizi dan kesehatan pada balita umumnya adalah gizi buruk, gizi kurang, gizi lebih, dan masalah pendek/stunting. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu yang memiliki balita tentang stunting di Puskesmas Rejosari Kecamatan Tenayan Raya Kota Pekanbaru tahun 2019. Penelitian ini bersifat kuantitatif menggunakan desain penelitian deskriptif. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Rejosari Kecamatan Tenayan Raya Kota Pekanbaru pada tanggal 02 sampai 10 Mei 2019. Populasi pada penelitian ini adalah semua ibu yang memiliki balita di Puskesmas Rejosari sebanyak 109 orang. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 85 orang yang diambil menggunakan teknik accidental sampling. Instrumen penelitian dengan menggunakan kuesioner, lalu diolah dengan langkah-langkah Editing, Coding, dan Tabulasi, selanjutnya dianalisis secara univariat. Hasil penelitian didapatkan bahwa pengetahuan ibu yang memiliki balita tentang stunting di Puskesmas Rejosari Kecamatan Tenayan Raya Kota Pekanbaru mayoritas berpengetahuan kurang sebanyak 37 orang (52,9%). Diharapkan bagi petugas kesehatan agar memberikan penyuluhan tentang stunting kepada ibu yang memiliki balita di Puskesmas Rejosari Kecamatan Tenayan Raya Kota Pekanbaru.