Latar Belakang: Nyeri menstruasi atau dismenore sering dialami oleh beberapa wanita khususnya di usia produktif, bahkan angka kejadian dismenore di dunia sangat besar. Rata-rata lebih dari 50% wanita mengalami dismenore disetiap negaranya. Status gizi remaja wanita sangat mempengaruhi terjadinya menstrusi, adanya keluhan-keluhan selama menstruasi maupun lamanya hari menstruasi. Tujuan Penelitian: untuk mengetahui pengaruh status gizi terhadap dismenore. Metedologi: penelitian kuantitatif analitik dengan design cross sectional dimana seluruh variabel diobservasi dalam satu waktu. Penelitian ini dilakukan di Kota Pekanbaru. Sampel dalam penelitian ini adalah remaja putri sebanyak 60 orang. Tehnik pengambilan sampel dengan menggunakan Random Sampling dimana sampel diambil secara acak sebagai responden. Prosedur pengolaan data dengan Editing, Coding, Processing,Cleaning. Analisis data secara univariat dan bivariat dengan uji chi-square. Hasil: Mayoritas responden memiliki status gizi tidak normal yaitu 33 orang (55%) dan mayoritas responden tidak mengalami disminorea sebanyak 32 orang (53,33%). mayoritas responden memiliki status gizi tidak normal mengalami disminorea sebanyak 24 orang (72,7%) sedangkan responden yang memiliki status gizi normal mayoritas tidak mengalami disminorea sebanyak 23 (85,2%). Berdasarkan uji chi-square di peroleh nilai P Value 0,000 <0,05 artinya ada pengaruh antara status gizi terhadap disminorea pada remaja di Kota Pekanbaru. Hasil OR 5,3 artinya responden yang memiliki status gizi tidak normal beresiko 5 kali mengalami disminorea dibandingkan responden yang memiliki status gizi normal. Kesimpulan: Terdapat pengaruh status gizi terhadap disminorea pada remaja di Kota Pekanbaru.