Pandemi Covid-19 yang merebak pada akhir 2019 telah mengguncang berbagai sektor kehidupan, termasuk UMKM di Indonesia yang menjadi salah satu pilar utama perekonomian. Dengan menyumbang sekitar 60% dari PDB nasional dan menyediakan lapangan kerja bagi hampir 97% angkatan kerja, UMKM terdampak cukup parah akibat kebijakan pembatasan sosial dan gangguan pada rantai pasokan. Survei pada April 2020 mengungkapkan bahwa lebih dari separuh pelaku UMKM mengalami penurunan omzet, kesulitan modal, hingga hambatan distribusi. Selain itu, UMKM di sektor ekspor seperti kerajinan tangan dan pariwisata mengalami pukulan paling berat karena penutupan jalur perdagangan internasional. Krisis ini memaksa para pelaku UMKM untuk cepat beradaptasi, terutama dengan memanfaatkan teknologi digital agar tetap relevan di tengah perubahan pola konsumsi. Artikel ini membahas lebih lanjut tentang dampak pandemi terhadap UMKM, strategi yang mereka terapkan untuk bertahan, serta pentingnya inovasi dan kolaborasi untuk memastikan keberlanjutan usaha dalam masa sulit ini.