Luluk Syahr Banu
Prodi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Respati Indonesia

Published : 19 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

PENGARUH KOMPOSISI JENIS MEDIA PEMELIHARAAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KOKON DAN DAYA TETAS TELUR CACING TANAH (Lumbricus rubellus) Irwan Nurdiansyah; Bachtar Bahrie; Luluk Syahr Banu
JURNAL PERTANIAN Vol 9, No 1 (2018): Jurnal Ilmiah RESPATI
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (513.203 KB) | DOI: 10.52643/jir.v9i1.81

Abstract

Cacing tanah lumbricus rubellus adalah hewan invertebrata atau hewan yang tidak bertulang belakang, dapat ditemukan di tanah-tanah lembab yang kaya akan material organik. Cacing tanah menyukai bahan organik yang sedang membusuk, baik berasal dari hewan maupun dari tumbuhan. Peranan utama cacing tanah ini adalah mengubah bahan organik, baik yang masih segar maupun yang sedang melapuk sehingga menjadi bentuk senyawa lain untuk kesuburan tanah. Cacing tanah ini dapat dimanfaatkan sebagai protein hewani, bahan industri bidang farmasi dan kosmetik. Tujuan penelitian membuktikan pengaruh komposisi jenis media pemeliharaan terhadap produktivitas kokon dan daya tetas telur cacing tanah (Lumbricus rublellus).Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan empat perlakuan dan 4 kali ulangan. Penelitian dilaksanakan dengan mencampur serasah dengan kotoran gajah sebagai media pemeliharaan cacing tanah dengan komposisi tertentu. Pengamatan dilakukan 4 kali selama penelitian mulai dari minggu ke 1 pada saat cacing sudah mulai bertelur, kemudian minggu ke 2, 3 dan minggu ke 4 sampai telur menetas. Parameter yang diamati yaitu jumlah kokon, produksi jumlah kokon yang menetas dan bobot anak cacing. Hasil penelitian menunjukan bahwa komposisi media serasah dengan kotoran gajah dalam pemeliharaan cacing tanah berpengaruh nyata, yaitu menghasilkan kokon yang lebih banyak namun tidak berpengaruh nyata terhadap parameter yang lain yaitu daya tetas kokon dan bobot anak cacing.               Kata kunci:  Cacing Lumbricus rubellus, komposisi jenis media
PENGARUH BEBERAPA MACAM PUPUK ORGANIK CAIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SELADA (Lactuca sativa L.) Ade Rahmat Firmansyah; Bachtar Bakrie; Luluk Syahr Banu
JURNAL PERTANIAN Vol 6, No 2 (2015): Jurnal Ilmiah RESPATI
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (523.146 KB) | DOI: 10.52643/jir.v6i2.219

Abstract

Tanaman selada (Lactuca sativa L) adalah jenis sayuran daun yang dimanfaatkan sebagai lalapan dan penghias hidangan, serta bias membantu mengurangi risiko kanker, katarak, stroke, meringankan insomnia, dan mengurangi gangguan anemia dan banyak mengandung vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap pola Faktorial dengan empat perlakuan dan 6 kali ulangan. Pengamatan yang dilakukan 6 kali selama penelitian dimulai pada umur 1 minggu setelah tanam sampai umur 6 minggu setelah tanam. Penelitian ini dilaksanakan secara ekperimen dengan menguji pupuk 4 macam pupuk organik cair sebagai perlakuan. Pupuk organik cair yang digunakan adalah pupuk kandang domba, pupuk organik cair solusi pupuk dewa;  pupuk organik cair green tonvit; dan pupuk organik cair b-terra. Parameter yang diamati ,yaitu tinggi tanaman, lebar daun, jumlah daun, dan bobot segar. Hasil penelitian menunjukan bahwa pupuk organik cair b-terra memberikan berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman dan tidak berpengaruh nyata terhadap parameter lain yaitu lebar daun, jumlah daun, dan bobot segar. Kata kunci : Pupuk organic cair, selada, pertumbuhan, produksi.
Review: Pemanfaatan Limbah Kulit Bawang Merah dan Ampas Kelapa sebagai Pupuk Organik terhadap Pertumbuhan Beberapa Tanaman Sayuran Luluk Syahr Banu
JURNAL PERTANIAN Vol 11, No 2 (2020): Jurnal Ilmiah Respati
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/jir.v11i2.1125

Abstract

ABSTRAKProduksi bawang merah dan kelapa berlebih dalam beberapa tahun terakhir dan berdampak banyaknya limbah dari kedua produk pertanian tersebut. Limbah dari olahan kedua produk tersebut juga menjadi masalah jika tidak ditangani dengan bijak. Tujuan dari penyusunan review ini ialah memberikan pengetahuan dan informasi tentang pemanfaatan limbah kulit bawang merah dan ampas kelapa sebagai pupuk organik terhadap pertumbuhan beberapa tanaman sayuran. Pemanfaatan limbah pertanian seperti kulit bawang merah dan ampas kelapa untuk bahan baku pupuk organik masih sangat potensial. Zat dan senyawa yang terdapat pada kulit bawang merah maupun ampas kelapa dapat memberikan kesuburan bagi tanah dan bermanfaat bagi tanaman. Penggunaan kompos dari kulit bawang merah dan ampas kelapa  ini dapat menjadi alternatif pengurangan penggunaan pupuk kimia. Aplikasi pupuk organik atau kompos berbahan baku limbah kulit bawang merah dan ampas kelapa ini juga berdampak baik terhadap pertumbuhan tanaman sayuran seperti cabai rawit, okra, sawi, bayam ataupun tomat. Kata kunci: pupuk organik, limbah kulit bawang merah, ampas kelapa, sayuran
Pengaruh Pupuk Organik Arang Ampas Kelapa terhadap produksi Tanaman Okra (Abelmoschus esculentus L. Moench.) Maula Hafizh; Luluk Syahr Banu
JURNAL PERTANIAN Vol 10, No 2 (2019): Jurnal Ilmiah Respati
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/jir.v10i2.651

Abstract

Tanaman okra (Abelmoschus esculentus L. Moench.) adalah sejenis tanaman berbunga yang masuk dalam suku Malvaceae. Buah okra biasanya dimanfaatkan sebagai sayuran dan diolah menjadi berbagai masakan. Komposisi okra buah per 100 g mengandung air 81.50 g, energi 235.00 kJ (56.00 kkal), protein 4.40 g, lemak 0.60 g, karbohidrat 11.30 g, serat 2.10 g, Ca 532.00 mg, P 70.00 mg, Fe 0.70 mg, asam askorbat 59.00 mg, betakaroten 385.00 mg, thiamin 0.25 mg, riboflavin 2.80 mg, niacin 0.20 mg. Salah satu upaya peningkatan produktivitas budidaya tanaman okra adalah dengan pemupukan. Pupuk yang digunakan adalah pupuk organik arang ampas kelapa. Arang ampas kelapa dihasilkan melalui pengolahan ampas kelapa dengan cara disangrai atau dibakar, sehingga dapat menambah nilai guna ampas kelapa. Tujuan penelitian adalah  untuk mengetahui pengaruh limbah arang ampas kelapa terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman okra.dan mengetahui dosis limbah arang ampas kelapa yang tepat pada media tanam tanaman okra. Rancangan penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap, terdapat 6 perlakuan yaitu P0 (tanpa perlakuan), P1 (25 gram), P2 (50 gram), P3 (75 gram), P4 (100 gram) dan P5 (125 gram) dengan 4 ulangan. Variabel penelitian meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah buah, berat segar, dan berat buah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk organik arang ampas kelapa berpengaruh terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah buah, berat segar, dan berat buah pada tanaman okra. Interaksi yang memberikan pengaruh paling baik adalah pada perlakuan satu dengan dosis pemberian ampas kelapa bakar sebanyak 25 gram. Kata kunci: pupuk organik , limbah ampas kelapa, tanaman okra
APLIKASI DOSIS PUPUK CAIR LIMBAH LIDAH BUAYA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KAILAN Gordianus Amuro; Luluk Syahr Banu; Siti M Sholihah
JURNAL PERTANIAN Vol 9, No 2 (2018): Jurnal Ilmiah Respati
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (531.289 KB) | DOI: 10.52643/jir.v9i2.292

Abstract

Permintaan sayur kailan semakin meningkat dan tidak disertai dengan meningkatnya produksi. Limbah lidah buaya memiliki potensi sebagai penambah unsur hara yang tinggi bagi tanaman kailan karena cepat terdekomposisi. Oleh karena itu, pemberian pupuk cair limbah lidah buaya  diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan dan produksi kailan. Penelitian ini bertujuan 1) untuk mengetahui pengaruh dosis pupuk cair limbah lidah buaya terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kailan dan 2) untuk mengetahui dosis pupuk organik cair limbah lidah buaya terbaik dalam meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman kailan.Penelitian ini dilaksanakan di kebun percobaan, Fakultas Pertanian Universitas Respati Indonesia, Jakarta pada Maret - Agustus 2018, menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), terdiri dari   6 perlakuan dengan 4 ulangan pada setiap percobaan. Perlakuan dosis pupuk cair limbah lidah buaya adalah P0 (0 ml/liter air), P1 (5 ml/liter air), P2 (10 ml/liter air), P3 (15 ml/liter air), P4 (20 ml/liter air), P5 (20 ml/liter air). Parameter yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah daun, panjang akar, bobot segar tanaman, dan berat akar. Hasil data yang didapat dianalisis dengan ANOVA (Analisys Of Variance), dilanjutkan dengan uji BNT 5 %. Hasil penelitian menunjukan bahwa dosis pupuk cair limbah lidah buaya berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kailan, dimana perlakuan P3(15 ml/liter air) memberikan pertumbuhan dan hasil tanaman kailan tertinggi dibandingkan perlakuan P0 (0 ml/liter air), P1 (5 ml/liter air), P2 (10 ml/liter air), P4 (20 ml/liter air), dan  P5 (20 ml/liter air). Kata kunci : kailan, pupuk cair lidah buaya, pertumbuhan, hasil
Pelatihan Teknologi Budidaya Tanaman Sayuran Di Lahan Sempit Kepada Anggota Poktan Kelurahan Bampu Apus Kecamatan Cipayung Jakarta Timur Reni Nurjasmi; Siti M. Sholihah; Suryani Suryani; Luluk Syahr Banu; Maria Aditia Wahyuningrum
Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat (Pamas) Vol 3, No 2 (2019): Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat (Pamas)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM Universitas Respati Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1206.03 KB) | DOI: 10.52643/pamas.v3i2.523

Abstract

Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat adalah meningkatkan pengetahuan, ketrampilan, dan kesadaran serta memotivasi masyarakat khususnya kelompok ibu-ibu rumah tangga untuk menerapkan teknologi pertanian perkotaan sederhana di lahan sempit. Optimalisasi pemanfaatan lahan sempit dapat meningkatkan ketahanan pangan dan pendapatan keluarga.Kegiatan pengabdian ini dilakukan di RPTRA Bambu Petung Kelurahan Bambu Apus Cipayung Jakarta Timur. Sasaran kegiatan adalah 20 orang anggota Poktan Bambu Apus Cipayung Jakarta Timur. Kegiatan diawali dengan pre-tes dan diakhiri dengan pos-tes. Metode kegiatan yaitu metode ceramah, diskusi dan demonstrasi praktik langsung budidaya tanaman. Metode ceramah berupa presentasi  materi oleh narasumber yang meliputi budidaya tanaman hidroponik dalam baskom, budidaya tanaman bawang dalam polibag dan polikultur tanaman sayuran dalam polibag.  Metode demonstrasi bertujuan memudahkan peserta untuk mengikuti informasi yang disampaikan penyaji.Hasil kegiatan pengabdian masyarakat menunjukkan bahwa secara umum sebelum kegiatan dilaksanakan peserta telah mengetahui pertanian perkotaan bahkan beberapa peserta telah menerapkan teknologi budidaya tanaman dalam polibag di rumah mereka namun aktivitas tersebut hanya dilakukan di waktu luang.  Jenis tanaman yang dibudidayakan adalah tanaman hias, sayuran dan tanaman obat keluarga. Setelah kegiatan selesai dilaksanakan, peserta merasa sangat terbantu karena menambah pengetahuan mereka tentang macam-macam teknologi pertanian perkotaan yang dapat diterapkan termasuk teknologi sederhana. Peserta juga antusias untuk menerapkan teknologi tersebut di rumah masing-masing serta bersedia untuk mensosialisasikan hasil kegiatan kepada masyarakat kepada masyarakat di sekitar tempat tinggal. Kata kunci: Urban Farming, Lahan Sempit, Budidaya Sayuran, Pengabdian Masyarakat
Pengaruh Limbah Air Kelapa Terhadap Pembibitan Tanaman Anggrek Bulan (Phalaenopsis amabilis hibrida) pada Media Tanam Cocopeat Teguh Wiradinata; Notarianto Notarianto; Luluk Syahr Banu
JURNAL PERTANIAN Vol 13, No 1 (2022): Jurnal Ilmiah Respati
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/jir.v13i1.2269

Abstract

Anggrek bulan merupakan salah satu jenis bunga nasional dan permintaannya cukup banyak dengan harga cukup stabil. Permintaan bibit bunga anggrek belum terpenuhi dengan metode perbanyakan biasa yang kurang memadai. Salah satu pupuk alami yang dapat meningkatan pertumbuhan vegetatif tanaman adalah air kelapa. Air kelapa mengandung senyawa - senyawa yang baik untukpembibitan anggrek. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari perbanyakan bibit tanaman dan pengaruh pemberian air kelapa terhadap pertumbuhan planlet anggrek bulan. Rancangan yang digunakan yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan 1 faktor (limbah air kelapa), yang terdiri atas 4 perlakuan yaitu : P1 (150 ml), P2 (200 ml), P3 (250 ml), dan P4 (300 ml) yang diulang 5 kali, dengan media cocopeat menggukan pot berukuran 10 cm. Parameter yang diamati meliputi jumlah daun, tinggi tanaman, diameter batang tanaman, serta persentasi kematian tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan perbedaan dosis limbah air kelapa berkorelasi terhadap jumlah daun, tinggi tanaman ,diameter batang dan persentase kematian tanaman anggrek bulan. Hasil pengamatan penulis mengukapan pada pertumbuhan tanaman anggrek bulan, dengan media tanam cocopet kurang baik untuk jumlah tanaman yang hidup hanya 60%. Kata kunci : limbah air kelapa, anggrek bulan, cocopeat
Respon Beberapa Varietas Pakcoy Terhadap Media Cocopeat Pada Sistem Wick Muhamad Indri Sanjaya; Suryani Suryani; Luluk Syahr Banu
JURNAL PERTANIAN Vol 13, No 2 (2022): Jurnal Ilmiah Respati
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/jir.v13i2.2711

Abstract

Kebutuhan pangan terutama sayuran yang sehat untuk di komsumsi semakin meningkat. Namun ketersediaannya masih belum mencukupi, karena keterbatasan lahan khususnya di wilayah perkotaan. Salah satu solusi untuk memenuhi kebutuhan pangan tersebut dengan meningkatkan produksi melalui budidaya tanaman menggunakan teknologi pertanian salah satunya sistem wick. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon pertumbuhan beberapa varietas tanaman sawi pakcoy (Brassica rapa L)  terhadap media tanam cocopeat yang dibudidayakan dengan hidroponik system wick. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Satu faktor yang terdiri dari 3 perlakuan dan 6 ulangan, sehingga di peroleh 18 satuan percobaan. Dengan taraf sebagai berikut: P1 : Cocopeat+ Fantana P2 : Cocopeat + Emone 26 P3 : Cocopeat+ Nauli F1 Teknik pengumpulan data menggunakan metode eksperimen dengan menggunakan parameter tinggi tanaman, jumlah daun, berat segar dan panjang akar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa respon varietas pakcoy terhadap media tanam cocopeat, berpengaruh sangat nyata terhadap varietas Emone 26 pada tinggi tanaman, jumlah helai daun, berat segar tanaman, dan panjang akar tanaman. Respon varietas pakcoy Emone 26 memberikan hasil terbaik pada tinggi tanaman (29,817 cm) dan panjang akar tanaman (31,00 cm), dan respon varietas pakcoy Nauli F1 memberikan hasil terbaik pada jumlah daun tanaman (16,833 helai) dan berat segar tanaman (90,50 gram).Kata kunci: Varietas Pakcoy, Cocopeat, Hidroponik,Sistem Wick
Uji Mortalitas Wereng Batang Coklat (Nilaparvata lugens) dengan Pestisida Nabati Ekstrak Daun Sukun (Artocarpus altili) Yuliawati Yuliawati; Luluk Syahr Banu; Suryani Suryani
JURNAL PERTANIAN Vol 14, No 1 (2023): Jurnal Ilmiah Respati
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/jir.v14i1.3140

Abstract

 Wereng batang coklat (Nilaparvata lugens stal.) merupakan hama utama pada tanaman padi. Hama ini menyerang mulai dari fase persemaian sampai panen, pada populasi tinggi hama wereng batang coklat dapat menimbulkan kerusakan berat hingga gagal panen. Oleh karena itu, dibutuhkan pengendalian hama yang ramah lingkungan untuk menanggulanginya dengan menggunakan ekstrak daun sukun (Artocarpus altilis). Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pemberian ekstrak daun sukun (Artocarpus altilis) pada berbagai konsentrasi terhadap mortalitas wereng batang coklat (Nilaparvata lugens stal.) serta konsentrasi efektifnya. Penelitian dilaksanakan di Rumah Kaca dan laboratorium pestisida nabati Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan Kementrian Pertanian karawang. Rancangan penelitian menggunakan RAL dengan 5 variasi konsentrasi yaitu 1 gr/lt, 3 gr/lt, 5 gr/lt, 7 gr/lt dan kontrol tanpa ekstrak daun sukun, dengan lima kali pengulangan. Metode pengujian dengan dua cara yaitu uji sifat racun kontak dan sifat racun perut yang terkandung dalam ekstrak daun sukun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi ekstrak daun sukun sebesar 7 gram/liter merupakan konsentrasi yang efektif baik pada uji sifat racun kontak maupun sifat racun perut dengan menghasilkan  mortalitas hama wereng batang coklat sebesar 74% pada uji sifat racun kontak dan 86% untuk uji sifat racun perut.Kata kunci: Pestisida nabati, ekstrak daun sukun,  wereng batang coklat