Aplikasi pupuk organik sekam kopi dapat memperbaiki sifat biologi, fisik dan kimia tanah. Meski demikian, kandungan unsur hara pupuk organik sekam kopi tergolong rendah. Penggunaan pupuk sekam kopi dalam budidaya pertanian perlu penambahan pupuk sintetik karena kandungan unsur haranya yang rendah. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) termasuk tanaman yang membutuhkan N yang cukup tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan respon pertumbuhan dan hasil bawang merah yang dipupuk dengan pupuk organik sekam kopi dan N dengan dosis berbeda. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari – Maret 2019 di Lahan Pertanian Kelurahan Mubai, Kecamatan Lebong Selatan, Kabupaten Lebong, Bengkulu. Rancangan penelitian yang digunakanan adalah Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) yang disusun secara faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama adalah pupuk organik limbah kopi yang terdiri atas 4 taraf, yaitu 0, 5, 10 dan 15 ton/ha. Faktor kedua yaitu dosis N (Urea) yang terdiri dari 4 taraf yaitu kontrol (0 kg/ha), 150, 300, dan 450 kg/ha. Hasil penelitian menunjukkan, pemberian pupuk organik sekam kopi pada dosis yang berbeda dapat meningkatkan tinggi tanaman secara linier terhadap bobot umbi per rumpun dan hasil per petak. Tinggi tanaman dan hasil umbi per petak juga meningkat secara linear seiring dengan meningkatnya dosis pupuk urea yang digunakan.