Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

ANALISA KEKASARAN PERMUKAAN MATERIAL ALUMINIUM PADA PROSES PEMBUBUTAN DENGAN MESIN BUBUT BV-20 Redo Setia Budi; Hendra Dwipayana
TEKNIKA: Jurnal Teknik Vol 6 No 2 (2019)
Publisher : Universitas IBA Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (351.695 KB) | DOI: 10.35449/teknika.v6i2.120

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil pembubutan benda kerja pada bahan aluminium, mengetahui perbedaan tingkat kekasaran permukaan, dan mengetahui pengaruh kecepatan. Proses pembubutan dilakukan menggunakan mesin bubut konvensional automatic feed bench lathe BV-20 dengan benda kerja aluminium dengan ukuran diameter 35 mm dan panjang 150 mm. Hasil dari proses pembubutan dengan variasi kecepatan 210, 650, dan 2000 rpm menghasilkan nilai kekasaran permukaan pada benda kerja alumunium. Pengujian kekasaran permukaan menggunakan alat surface roughness tester yang dapat langsung menunjukkan angka hasil kekasaran rata-rata (Ra) pada masing-masing benda kerja yang dilakukan 3 kali titik pengujian pada setiap material. Berdasarkan dari hasil yang telah didapat bahwa di kedalaman makan 0,25 mm dengan kecepatan 120 rpm menghasilkan hasil pembubutan yang lebih halus dibandingkan dengan kecepatan 650 rpm, dan kecepatan 650 rpm. Pada kecepatan 210 rpm diperoleh nilai kekasaran rata-rata 0,844 , sedangkan untuk kecepatan 650 rpm nilai kekasaran 3,579 , untuk kecepatan 2000 rpm nilai kekasaran permukaan material alumunium adalah 1,222 . Ini bearti di kecepatan 650 rpm terdapat kekasaran permukaan yang lebih tinggi dibandingkan dengan 210 dan 2000 rpm. Dari kesimpulan di atas bahwa ada pengaruh yang berarti dengan variasi kecepatan terhadap tingkat kekasaran permukaan pada proses pembubutan dengan material aluminium. Kata Kunci: Mesin Bubut, Aluminium, Kekasaran Permukaan
OPTIMASI PERAWATAN PADA MESIN BUBUT AUTOMATIC FEED BENCH LATHE BV 20 DI LABORATORIUM PROSES MANUFAKTUR UNIVERSITAS TAMANSISWA PALEMBANG Hendra Dwipayana; Kemas M Fadli
TEKNIKA: Jurnal Teknik Vol 5 No 2 (2018)
Publisher : Universitas IBA Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (241.068 KB) | DOI: 10.35449/teknika.v5i2.96

Abstract

Mesin bubut Automatic Feed Bench Lathe adalah Mesin bubut yang terdapat di Laboratorium Proses Manufaktur Universitas Tamansiswa Palembang yang digunakan sebagai salah satu alat praktikum mahasiswa. Agar tetap dapat berfungsi dengan baik dan selalu dalam kondisi siap pakai, maka perlu adanya tindakan perencanaan perawatan pada peralatan tersebut. Dalam perencanaan perawatan Mesin Bubut ini diperlukan beberapa langkah pekerjaan, yaitu berupa : mengindentifikasi kegiatan perawatan, penjadwalan dan estimasi biaya perawatan. Berdasarkan perencanaan perawatan Mesin bubut yang telah dilakukan, didapatkan: 1) Kegiatan Perawatan berupa sembilan belas kali pemeriksaan, sebelas kali perbaikan kecil, tujuh kali perbaikan sedang dan dua kali perbaikan besar ; 2), SOP Perawatan, Daftar Pemeriksaan dan Jadwal berkala ; 3) biaya perbaikan dimana estimasi biaya perawatan pada Tahun I (2019) sebesar Rp.96.750,-, estimasi pada Tahun II (2020) sebesar Rp.162.400,- dan estimasi pada Tahun III (2021) sebesar Rp.285.200,-. Kata Kunci: Metode, Perawatan, Mesin bubut, Prosedur, Estimasi.
STUDI ANALISA PENGARUH SIFAT FISIK BIODIESEL (VISKOSITAS, KADAR AIR DAN ANGKA SETANA) TERHADAP PROSES PEMBAKARAN BAHAN BAKAR DI BOILER FIRE TUBE Hendra Dwipayana
TEKNIKA: Jurnal Teknik Vol 3 No 1 (2016)
Publisher : Universitas IBA Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (306.319 KB) | DOI: 10.35449/teknika.v3i1.35

Abstract

Peranan boiler dalam industri sangat penting karena boiler berperan sebagai penghasil steam yang kemudian digunakan untuk berbagai macam keperluan pabrik lainnya, antara lain sebagai penggerak turbin, generator, pompa dan sebagainya. Biodiesel sudah sejak lama diyakini sebagai bahan bakar alternatif terbarukan, yang memiliki banyak keunggulan dibanding BBM fosil. Biodiesel memiliki peluang besar untuk mensubstitusi penggunaan bahan bakar minyak solar yang semakin langka. Boiler yang digunakan pada penelitian ini adalah jenis fire tube pada tekanan 3 bar yang mampu menghasilkan 60.000 kcal/jam. Bahan bakar campuran biodiesel-solar yang digunakan pada penelitian ini yaitu dengan perbandingan B5, B10, B20 dan B25. Biodiesel memiliki viskositas dan angka setana yang tinggi dibandingkan minyak solar sehingga berpengaruh pada penyalaan bahan bakar, penyalaan pada bahan bakar biodiesel lebih cepat dibandingkan dengan minyak solar. Penyalaan yang lebih cepat akan mempercepat terjadinya reaksi pembakaran, semakin cepat terjadi reaksi pembakaran maka panas yang dihasilkan juga lebih tinggi sehingga efisiensi boiler yang dihasilkan juga lebih baik. Kata Kunci: biodiesel, boiler, viskositas, angka setana, efisiensi
ANALISIS PERBANDINGAN PERFORMANSI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS TM 2500 JAKABARING UNIT 2 DAN UNIT 3 PADA WAKTU BEBAN PUNCAK Hendra Dwipayana; M Alf Akbar Baraf
TEKNIKA: Jurnal Teknik Vol 6 No 2 (2019)
Publisher : Universitas IBA Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (454.442 KB) | DOI: 10.35449/teknika.v6i2.121

Abstract

Kebutuhan pasokan listrik di kota palembang saat ini semakin meningkat, hal ini disebabkan oleh pesatnya pertumbuhan ekonomi di kota palembang pasca perhelatan ASIAN GAMES 2018. Salah satunya dengan kehadiran moda transportasi baru LRT, dan juga komplek olahraga terpadu Jakabaring sport City. PLTG Jakabaring sendiri dibangun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan pasokan listrik di Waktu Beban Puncak antara pukul 17.00 WIB - 23.00 WIB. Dengan mengandalkan Compressed Natural Gas (CNG) sebesar 3000 MMBTU perharinya PLTG Jakabaring tidak mampu beroperasi kontinyu 24 jam, dan hanya dioperasikan untuk memenuhi kebutuhan listrik di Waktu beban puncak.Sebelum menghitung performansi turbin gas Jakabaring unit 2 dan unit 3, terlebih dahulu dilakukan pengumpulan data selama 2 minggu pada masing - masing titik di siklus turbin gas. Selanjutnya akan dihitung performansi turbin gas Jakabaring unit 2 dan unit 3. performansi yang akan dihitung meliputi adalah daya kompressor, daya turbin, daya bersih, konsumsi bahan bakar spesifik (SFC), back work ratio, Efisiensi kompressor, efisiensi turbin, dan efisiensi siklus.Setelah dilakukan perhitungan dapat disimpulkan bahwa unit 2 adalah unit yang paling efisien dan pemakaian bahan bakar spesifik lebih rendah dibandingkan dengan unit 3 Kata Kunci: Turbin gas, Waktu Beban puncak, Performansi Turbin gas, Efisiensi Turbin gas
Optimization of hardness test results in welding dissimilar metal S304 H and Incoloy 800H Hendra Dwipayana; A. Novianda
TURBO [Tulisan Riset Berbasis Online] Vol 12, No 1 (2023): Jurnal TURBO
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/trb.v12i1.2529

Abstract

The paper is written fully in Bahasa Indonesia (except the abstract is written in Bahasa Indonesia and English) using Times New Roman font type, 12 font size and single row space. The paper size is A4 (21 × 29.7 cm) and the author is recommended not to write more than 10 pages. The main article content covers abstract, introduction, literature review, method, result, and conclusion. Pictures, tables and equations can be included in the article. Top, bottom, and right / left margin of the paper are 2.54 cm, respectively. The number of words in the abstract is around 200 words. The abstract should mention briefly the background, objectives, method, and main conclusions. Following the abstract, write down five keywords for indexing. An unusual abbreviation should be defined clearly after the first mention.
Comparison of Alum and Poly Aluminum Chloride Coagulant Performance on Turbidity and pH of Lematang Enim PDAM Raw Water Komala, Ria; Subroto; Sisnayati; Dwipayana, Hendra; Nurlela
Sainmatika: Jurnal Ilmiah Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Vol. 21 No. 1 (2024): Sainmatika : Jurnal Ilmiah Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/sainmatika.v21i1.13749

Abstract

Raw water is natural water found in lakes, rivers, streams, and underground sources before any treatment or purification processes. It typically contains various impurities, such as suspended solids, organic matter, pathogens, and dissolved minerals, which need to be removed to make it safe for consumption. Aluminum Sulfate and Poly Aluminum Chloride (PAC) are two commonly used chemicals in the treatment of raw water to remove impurities and make it suitable for drinking, industrial, or agricultural purposes. These chemicals play crucial roles in the purification process by aiding in the coagulation and flocculation of contaminants, which facilitates their removal through filtration. Study on raw water treatment using Aluminum Sulphate and Poly Aluminum Chloride (PAC) coagulants was carried out at Talang Jawa IPA PDAM Lematang Enim of Muara Enim District by taking raw water samples from Talang Jawa Intake and Pelita Sari Intake. This study aimed to find out the right type and dose of coagulant in the raw water treatment process.  he test parameters were turbidity and pH values. The research was conducted using a jar test to determine the dose of coagulant. The results showed the use of solid PAC was more effective for both intakes. The optimum coagulant dose is 20 ppm PAC in the raw water of Talang Jawa intake and Pelita Sari intake with turbidity of 2.62 NTU and 4.15 NTU and pH of 7.8 and 7.6.
Karakterisasi Karbon Aktif Pelet Kulit Kacang Tanah Dan Aplikasinya Pada Limbah Pewarna Sintesis Komala, Ria; Rina Dwi Oktaiani; Sisnayati; Dian Sari Dewi; Hendra Dwipayana; Nurlela
Jurnal Redoks Vol. 9 No. 1 (2024): REDOKS JANUARI - JUNI
Publisher : Universitass PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/redoks.v9i1.14155

Abstract

Kacang  tanah   (Arachis hypogaea L.)  merupakan   tanaman   yang  tergolong  famili   Leguminoceae,  Kacang   tanah   sendiri   terdiri  dari   biji   dan   kulitnya,   dimana   kulitnya    tidak   dapat  zdimanfaatkan  secara  optimal  dan limbahnya   masih   merugikan   bagi   lingkungan.   Kandungan  selulosa  pada kulit  kacang  tanah  cukup  tinggi   sehinnga   dapat   digunakan   sebagai  penyerap  karena gugus ―OH terikat  pada  selulosa. Pada penelitian kali ini karbon aktif pelet kulit kacang tanah  digunakan  sebagai adsorben untuk menurunkan kadar warna dan menetralisis PH limbah pewarna sintesis melalui proses Adsorbsi. Kulit Kacang tanah dikarbonisasi dengan suhu 450 o C selama 5 menit, kemudian diaktivasi dengan larutan NaCL pada konsentrasi 45% selama 2 hari. Karbon aktif  kulit kacang tanah dibuat menjadi pelet  sebanyak 100 gram dengan perbandingan komposisi penyusun adalah   karbon aktif kulit kacang tanah : zeolit : tanah Liat  sebesar   25% : 20%;55%(Sampel A) ,   50%;20%; 30% (Sampel B),   75%;20%;5%( Sampel C). Pelet karbon aktif kemudian dianalisa untuk mengetahui karektersitik   morfologi melalui uji SEM (Scanning Electron Microscopy) dan unsur-unsur penyusun karbon aktif pelet melalui uji EDS (Energy Disperese Spectroscopy). Dari hasil analisa menunjukkan morofologi pelet karbon aktif banyak terdapat pori tetapi bentuknya tidak homogen. Grafik spektrum EDS pellet karbon aktif menunjukkan adanya unsur karbon tertinggi pada sampel C  sebesar 70 % . Karbon aktif pelet dengan karakteristik tebaik  diaplikasikan ke llmbah pewarna sintesis melalui proses Adsorbsi dengan waktu kontak 180 menit, hasil analisa  didapat kenaikan pH  dari  4,2  menjadi 6.5. Sedangkan untuk kadar warna didapat persentase kenaikan sebesar 91,59%  yaitu dari sebesar 1843 TCU menjadi  155 TCU.    
Thermal and Kinetic Study of Fine Coal And Palm Kernel Shell Gasification Using TGA Analysis Dwipayana, Hendra; Faizal, Muhammad; Said, Muhammad; Hasanudin, Hasanudin
IJFAC (Indonesian Journal of Fundamental and Applied Chemistry) Vol 10, No 1 (2025): February 2025
Publisher : IJFAC (Indonesian Journal of Fundamental and Applied Chemistry)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24845/ijfac.v10.i1.49

Abstract

Indonesia is rich in natural resources, including coal and palm kernel shells (PKS), which can be used in the gasification process. This study compares the gasification potential of palm kernel shells and fine coal, focusing on their thermal properties and activation energy. Thermogravimetric Analysis (TGA) shows that PKS have higher volatile matter (67.25%) and lower fixed carbon (20.90%) than fine coal (33.53% volatile matter, 32.98% fixed carbon). at 450 °C, PKS lose 11% of their mass in one hour and reach a 78% loss by the end of the process, while fine coal loses 70% after more than 200 minutes. The activation energy for PKS is lower (38.925 J/mol) than fine coal (41.012 J/mol). In gasification, palm kernel shells produce more hydrogen (26% mol) and less carbon dioxide (11% mol) than fine coal, which produces more methane (28% mol) and carbon dioxide (22% mol). These results suggest that PKS are a more efficient and eco-friendly option for gasification.Keywords: Fine coal, palm kernel shells, activation energy, thermogravimetric analysis (TGA), gasification