Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Implementasi Strategi Cooperative Learning dalam Pembelajaran English Day Bagi Siswa MTs Wihdatul Ulum Andi Hudriati; Sulastri Sulastri; Ratnawati Ratnawati
Madaniya Vol. 4 No. 4 (2023)
Publisher : Pusat Studi Bahasa dan Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53696/27214834.686

Abstract

Program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini bertujuan untuk memberikan bekal kepada siswa dalam hal peningkatan kemampuan bahasa Inggris dalam aktifitas sehari-hari (English Day). Para siswa diberikan pelatihan English Day (ED) dengan mengimplementasikan strategi cooperative learning. Kegiatan PkM ini terlaksana melalui tiga tahapan penting yakni persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Pada tahapan persiapan, tim pengabdi melakukan observasi awal untuk memperoleh gambaran tentang kondisi real di lapangan serta kebutuhan selama pelatihan ED melalui strategi Cooperative Learning (CL). Selanjutnya, tahap pelaksanaan diawali dengan membentuk beberapa kelompok sebagai implementasi strategi cooperative learning. Materi awal yang disajikan adalah self-introduction, masing-masing kelompok memberikan pertanyaan secara berantai kepada anggota kelompok lain sehingga mereka terlatih untuk melakukan percakapan dalam bahasa Inggris. Daily routine menjadi topik pembahasan selanjutnya yang mengajarkan siswa tentang pentingnya tanggung jawab dalam mengelola rutinitas harian mereka. Topik selanjutnya yakni good habit. Materi ini memberikan pemahaman kepada siswa terkait kebiasaan baik yang dapat mendorong refleksi diri dan kesadaran akan perilaku mereka sehari-hari. Pemberian contoh konkret tentang kebiasaan baik dapat membantu siswa memahami betapa pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan pribadi. Describing people menjadi materi terakhir dalam kegiatan PkM ini. Materi ini disajikan dengan menggunakan media audio visual aids (AVA) agar siwa lebih fokus dalam menarasikan karakteristik teman-temannya. Saat menyusun deskripsi, penting untuk menyajikan gambaran yang seimbang dan positif serta mengenali keunikan dan potensi siswa. Penggunaan AVA dianggap efektif untuk menyajikan materi dengan cara yang menarik. Dari kegiatan ini, para siswa sangat termotivasi dan semangat dalam belajar dikarenakan pengalaman belajar yang baru dan menyenangkan. Urgensi dari kegiatan ini berupa kesadaran dari insan pendidik untuk menumbuhkan semangat belajar siswa dengan didukung metode dan strategi belajar yang tepat.
Character Development of Students through an English Literacy Program Based on Storytelling Sulastri Sulastri; Ratnawati Ratnawati; Abdollah Abdollah; Andi Hudriati; St. Asriati. Am
Edumaspul: Jurnal Pendidikan Vol 7 No 2 (2023): Edumaspul: Jurnal Pendidikan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Enrekang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33487/edumaspul.v7i2.7391

Abstract

The literacy program is a strategy implemented by schools worldwide with the aim of making their citizens literate for a lifetime. This research aims to determine: 1) the implementation of character development of students through an English literacy program based on storytelling, 2) the integration of character development of students through an English literacy program based on storytelling. This research used qualitative descriptive methods with data collection and analysis techniques through observation, interviews, and documentation. The subjects of this research were two teachers acting as model teachers and students from classes X-1 and X-3. The research was conducted at Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kota Makassar in the first semester of the 2023/2024 academic year. Before conducting the research, the researcher and teachers discussed the implementation process of the learning, the timeline of activities, and the agreed-upon topics. The results of this research were as follows: 1) the implementation of character development began with a prayer before starting the English literacy program based on storytelling. It was then followed by reviewing narrative text material, Q&A sessions, assignment, and finally, performing storytelling to foster the characters of discipline, hard work, responsibility, and creativity with a percentage ranging from 78.86 (good category) to 87.68 (very good category). This indicated that all students actively participated in each stage of the program, emphasizing the importance of character education, as clearly stated in Surah al-Qalam, verse 4. 2) English teachers at MAN 2 Kota Makassar have integrated character development into English language learning. It was included in lesson planning, material selection, media usage, classroom management, and assessment. In addition, English teachers have a comprehensive understanding of English language learning based on storytelling. This literacy program could foster the character of students as education and habituation in their daily activities.
Question-Answer Relationship Strategy to Improve Students’ Reading Comprehension Through Narrative Text Nur Fajriah Rahmadayani; Andi Hudriati; Sulastri Sulastri
DIDAKTIS : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 2 No 2 (2024): DIDAKTIS: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Fakultas Sastra Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/didaktis.v2i2.734

Abstract

Reading is not an easy task to do. Reading is a thinking process. The act of recognizing words requires the interpretation of graphic symbols. This study aims to determine the implementation and students’ obstacles to using the Question-Answer Relationship (QAR) strategy to improve students' reading comprehension skills through narrative text. This study used a quantitative method with a pre-experimental class with one group pretest-posttest design. This research was conducted in class VIII SMP Negeri 8 Makassar which involved 35 students as the research sample. The researcher used reading tests and questionnaires as instruments for data collection. The results showed that the use of the QAR strategy could improve students' reading comprehension skills significantly. The students’ average score on the pre-test was 39.14 After applying the QAR strategy, the students’ average score on the post-test increased to 69.14. There was an improvement of 57% from the pre-test to the post-test. The researcher concluded that the use of a Question-Answer Relationship (QAR) strategy could improve the students’ activeness in teaching learning process.
Pelatihan Speed Reading Bagi Siswa SMA Insan Cendekia Syech Yusuf Rahmat Rahmat; Andi Hudriati; Umar Mansyur
Madaniya Vol. 6 No. 1 (2025)
Publisher : Pusat Studi Bahasa dan Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53696/27214834.1094

Abstract

Proses pembelajaran membaca di sekolah sering mengalami kendala atau permasalahan yang mengakibatkan tujuan pembelajaran tidak tercapai. Faktor penghambat kegiatan membaca meliputi derasnya arus hiburan melalui media elektronik, seperti televisi, radio, dan tayangan video pada sosial media. Selain itu, koleksi buku di perpustakaan kurang diperhatikan kualitas dan mutunya, baik dalam hal koleksi bahan bacaan yang menarik maupun sistem pelayanan. Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh tim pengabdi di sekolah ICSY diketahui bahwa kecepatan siswa dalam keterampilan membaca hanya memperoleh 150-180 kata per menit. Hal ini tidak sesuai standar dengan standar ketentuan yang telah ditetapkan pada jenjang SMA yaitu 175-245 KPM. Berangkat dari permasalahan tersebut, kami tim pengabdi ingin meningkatkan semangat dan motivasi membaca siswa dengan menggunakan metode speed reading. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah model pelatihan. Peserta pelatihan merupakan siswa SMA Insan Cendekia Syech Yusuf yang berjumlah 20 orang dan dilaksanakan selama dua hari. Pelaksanaan materi dimulai dari tahap observasi, sosialisasi, pelatihan (materi) dan evaluasi. Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini sesuai dengan tujuan awal yaitu meningkatnya motivasi membaca siswa, kemampuan membaca siswa lebih cepat, terbentuknya budaya literasi sekolah, dan antusiasme siswa melakukan kunjungan ke perpustakaan semakin meningkat.