Articles
Kajian Place Dependence Warisan Budaya Wujud pada Sumbu Filosofi di Kota Yogyakarta
Pawitra Sari;
Aris Munandar;
Indung Sitti Fatimah
Jurnal Lanskap Indonesia Vol. 11 No. 1 (2019): Jurnal Lanskap Indonesia
Publisher : http://arl.faperta.ipb.ac.id/
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.29244/jli.v11i1.20834
Yogyakarta City has a privilege in the history of the Mataram Kingdom relics either tangible or intangible. One of them is the philosophy axis. The philosophy axis is manifested in the form of a path that has historical objects as the elements of forming a city. The main elements are Tugu Yogyakarta, Malioboro Street, Zero Kilometer, and South Square is now being used in the open space of the city. The aims of this study were to examine the place dependence on the four historical objects with the respondents. The study has already done using qualitative and quantitative methods. The main of qualitative methods by distribution questionnaires involve the perception of natives, newcomers, and tourists as much as 327 respondents. Other qualitative methods were done by using a descriptive approach to the literature review and interviews, as well as field observation. Quantitative methods by using a non-parametric of different test with Mann-Whitney U for testing of perception between two samples. The results of this study, perception between the natives and newcomers was no difference. The results showed that place dependence obtained the doubtful value of 83.33%, the disagree value of 8.33% and the agreed value of 8.33%. The importance of place dependence as a recommendation in planning is the preservation of tangible cultural heritage and increasing the dimensions of place attachment in public space, especially the Zero Kilometer which has the weakest value. Finally, Yogyakarta City would be realized by UNESCO as one of World Heritage City about cultural heritage. Keywords: historical objects, perception, place dependence, public space, tangible cultural heritage Diterima
DESAIN WAYFINDING DALAM KETERBACAAN DAN PELAKSANAAN STUDI KASUS JAKARTA INTERNATIONAL STADIUM
Pawitra Sari;
Desta Promesetiyo Bomo
Jurnal Ilmiah Arsitektur Vol 12 No 2 (2022): Desember
Publisher : Jurusan Arsitektur
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.32699/jiars.v12i2.3585
Wayfinding diperlukan perannya dalam peletakkan, pengarah, penuntun, dan titik keputusan sehingga dalam perencanaan dan proses pelaksanaannya harus terintegrasi dengan tepat. Keterbacaan menjadi kunci keberhasilan dalam perencanaan bagaimana orang mampu untuk memahami wayfinding. Oleh sebab pentingnya wayfinding dalam pergerakan manusia, maka penelitian ini mengangkat kasus di Jakarta International Stadium (JIS) yang bersifat sangat kompleks. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan keterbacaan wayfinding, terutama dalam keadaan darurat, bagaimana penonton sepak bola dapat melakukan evakuasi dengan cara mengikuti rute wayfinding. Penelitian ini berbentuk penelitian kepustakaan dengan menggunakan metode kualitatif yang dianalisis secara deskriptif. Pada tahap teknik analisis data dilakukan dengan memfokuskan alur pergerakan penonton sepak bola sampai pada tujuan yang diinginkan. Alur pergerakan ini sebagai strategi pencapaian dengan menggunakan landmarks model. Hasil penelitian ini menunjukan desain wayfinding di JIS dominan pada desain grafis dan struktural. Desain grafis adalah aspek ukuran dan huruf untuk memenuhi keterbacaan, warna untuk membantu klasifikasi zona dan sebagai penuntun serta simbol untuk memudahkan penyandang disabilitas. Ada konsistensi terhadap aspek ukuran, warna, huruf, dan simbol pada keragaman wayfinding di JIS. Desain wayfinding juga memudahkan penonton sepak bola yang mayoritas bergender laki-laki yaitu orientasi dan arah. Proses pelaksanaan wayfinding menjadi krusial keterlibatannya untuk memperoleh hasil akhir. Struktural diterapkan dalam wayfinding menyangkut pada perkuatan dan posisi aman pemasangan mengacu pada peraturan.
INPUT, PROSES, DAN OUTPUT PROGRAM SAFETY PATROL DI JAKARTA INTERNATIONAL STADIUM
Pawitra Sari Dicky Aditya Dharma;
Retno Fitri Astuti;
Isria Miharti Maherni Putri;
Femi Fauziah
J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 3 No. 2: Juli 2023
Publisher : Bajang Institute
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.53625/jabdi.v3i2.5622
Pelaksanaan safety patrol sebagai salah satu upaya untuk mencegah potensi kecelakaan kerja dalam pembangunan. Safety patrol dilaksanakan bersama guna mengurangi risiko kecelakaan ringan hingga fatal pada tenaga kerja hingga merugikan seluruh pihak. Metode deskriptif bertujuan memberikan gambaran tentang input, proses, dan output pelaksanaan safety patrol di Jakarta International Stadium. Hasilnya adalah pelaksanaan waktu kerja untuk petugas K3 belum terlaksana dengan baik. Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan dua hal penting, pihak kontraktor telah berkewajiban untuk menyediakan semua keperluan alat pelindung diri bagi pekerja, karyawan, dan tamu yang akan memasuki area pembangunan. Alat pelindung diri yang digunakan sesuai dan dalam kondisi baik. Sumber daya manusia memiliki kualifikasi memadai sesuai SMK3. Pelaporan hasil temuan dari program safety patrol memuat isi dokumentasi beserta keterangannya, yang dilaporkan kepada seluruh HSE yang terlibat telah sesuai peraturan. Keberhasilan terlaksananya program K3L dan pelaksanaan SOP dibuktikan dengan menurunnya angka kecelakaan kerja.
Kajian Prinsip Arsitektur Ekologi pada Rumah Tinggal di Daerah Panorama Bandung
Pawitra Sari;
Desta Promesetiyo Bomo
Sinektika: Jurnal Arsitektur Vol 20, No 2: Juli 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.23917/sinektika.v20i2.21175
Arsitektur ekologis merupakan solusi desain dalam perencanaan arsitektur yang mengedepankan orientasi ekologis dan interaksi makhluk hidup dengan lingkungan sekitar terhadap desain dengan keramahan lingkungan. Aspek yang dikaji adalah konstruksi dan bahan bangunan serta lingkungan dan energi. Dalam penelitian ini menggunakan metode studi pustaka tentang prinsip dasar aspek arsitektur ekologi dan kajian lingkungan bangunan sehingga mendapatkan analisis yang dapat dijadikan acuan. Penelitian ini berlokasi pada rumah tinggal di daerah Panorama Bandung, Jawa Barat. Fungsi penelitian ini adalah untuk mengevaluasi prinsip-prinsip arsitektur ekologis pada rumah hunian di kawasan Panorama Bandung dan melengkapi literatur meskipun masih ada kekurangan di sisi lain. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan kajian pustaka, wawancara, serta observasi lapangan. Hasil penelitian ini, analisis rumah berdasarkan rumah sehat yang perlu diperbaiki adalah aspek desain yaitu kondisi fisik rumah, aspek teknologi yaitu material bangunan, dan aspek fungsi yaitu struktur bangunan. Standar rumah sehat WHO, rumah yang perlu diperbaiki adalah material dan lingkungan rumah berdasarkan standar dan peraturan. Perbaikan ini terkandung dalam eko-arsitektur yaitu teknik bangunan dan dimensi waktu.
Perencanaan dan Perancangan Wana Wisata Waduk Kedungombo di Wonoharjo Kabupaten Boyolali dengan Konsep Waterfront
Pawitra Sari;
Abito Bamban Yuuwono;
Dian Dianti Avoress;
Eddy Shaka Saputra
Jurnal Teknik Industri Terintegrasi (JUTIN) Vol. 5 No. 2 (2022): Desember 2022
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31004/jutin.v5i2.17504
Boyolali Regency is one of the regencies in Central Java, which has a very rapid industrial development, and Boyolali Regency itself has many natural resources, including oil mines, teak forests, onyx stone mines, as well as abundant agricultural and plantation products. Meanwhile, the development of tourism in Boyolali is no less important. Many areas have their own tourism attractions, including Boyolali which has a lot of natural potential that is used as tourism. Therefore, the Planning and Design of the Kedungombo Reservoir Reservoir in Boyolali is very important, besides the Waterfront concept approach is an attraction for the Boyolali community to move forward. The application of the Waterfront Concept in Boyolali is marked by several forms and symbols that contain elements of Waterfront. One of the concepts inherent in Boyolali is the Kedungombo Reservoir, because in ancient times the reservoir was a means of supporting the economic activities of the Boyolali people, the Kedungombo Reservoir in Boyolali has also become a center for the development of fish farming at the national level. So on that basis the Kedungombo Reservoir in Boyolali became the main concept of tourism and then packaged through the development of modern times with the concept of Waterfront City. With the Kedungombo Reservoir Tourism Wana, Boyolali's achievement to increase the Regional Income Budget (APD) can be achieved.
Perancangan Pondok Pesantren Modern Di Kabupaten Bekasi Dengan Pendekatan Arsitektur Neo Vernakular
Dian Dianti Avoressi;
Pawitra Sari;
Adrianus Firmando Sihotang;
Aditya Nur Pratama
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 1 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31004/jpdk.v4i1.17559
Sebagai negara dengan umat muslim terbanyak di Indonesia bahkan di dunia, tidak heran jika Indonesia banyak memiliki pusat Pendidikan Islam. Bahkan ditengah era globalisasi ini Pendidikan Islam tak pernah kehilangan peminat. Perkembangan justru kian terlihat dengan banyak Pondok Pesantrenyang terus meningkat jumlah peminatnya. Pondok Pesantrenmodern merupakan perpaduan antara kurikulum Pondok Pesantrendengan kurikulum pendidikan nasional, Pondok Pesantrenyang juga merupakan salah satu bentuk wadah pendidikan di Indonesia begitu pun sebaiknya memiliki standar kelulusan yang juga mengikuti perkembangan pendidikan yang sesuai kurikulum pendidikan nasional bahkan internasional. Kabupaten Bekasi sebagai salah satu kota industri terbesar di Indonesia dan letaknya geografisnya berdekatan dengan Ibu Kota, akan tetapi kualitas Pendidikan di Bekasi masih kurang baik. Menurut pengamat Pendidikan Bekasi yaitu Tengku Imam Kobul Moh Yahya (2019). Tujuan Perencanaan Pondok Pesantrenuntuk meningkatkan fasilitas yang memadai untuk meningkatkan kualitas Pendidikan Islam khususnya di Kabupaten Bekasi. Pada perencanaan ini konsep menggambarkan dengan system Pendidikan pada pesantren yang akan dibangun ini yaitu Pondok Pesantrenmodern namun tidak meninggalkan nilai tradisional pada pesantren. Arsitektur Neo-Vernakular sendiri yaitu perbaduan antara gaya arsitektur moden dengan gaya arsitrktur tradisional. Karena untuk zaman yang serba modern seperti saat ini banyak nilai-nilai tradisional yang sedikit demi sedikit mulai memudar
Evacuation System as a Route Guide on Signage at Jakarta International Stadium
Pawitra Sari;
Desta Promesetiyo Bomo
Proceeding International Pelita Bangsa Vol. 1 No. 01 (2023): September 2023
Publisher : DPPM Universitas Pelita Bangsa
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.37366/pipb.v1i01.2678
Stadiums with large capacity and high-rise buildings must be supported by architecture and information systems that can be presented in the form of signage. This study aims to describe the meaning of signage so that the path of movement has a sequence of evacuation routes in a fast, precise, and safe direction. Environment Graphics Design (EGD) is a solution for signage as a route guide for football spectators when disasters and emergencies occur. The analysis carried out is an evaluation of data and fact findings with literature on EGD theory, then conclusions are drawn. The evacuation system on signage, namely evacuation maps, exit signs, and assembly point signs, has a signage category as regulatory. The regulation follows the standard concerning Building Amenity Requirements and refers to OSH signage. Evacuation maps have signage categories as identification and directional, exit signs have signage categories as directional and warning, and assembly point signs have signage categories as identification and warning. The dominant visual and placement on signage are the exit signs, while the placement on the assembly point signs refers to the regulations as a refuge area. There are no evacuation maps around the emergency exit so football spectators who are not familiar with the stadium.
SISTEM SIGNAGE RUANG LUAR TERINTEGRASI BANGUNAN STUDI KASUS JAKARTA INTERNATIONAL STADIUM
Pawitra Sari;
Retno Fitri Astuti
JURNAL TEKNIK SIPIL-ARSITEKTUR Vol. 22 No. 2 (2023): EDISI BULAN NOVEMBER 2023
Publisher : FTSP Universitas Jayabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.54564/jtsa.v22i2.152
The case study is an international standard stadium with a capacity of 82,000 football spectators creating a diversity of signage in outdoor spaces. Signage is needed by humans to be understood so that it is recorded on cognitive maps. The cognitive map is then translated from the diversity of signage that is cohered into a movement to become an integrated system. This research uses a qualitative method that is analysed descriptively with a case study is the Post Occupancy Evaluation (POE) method. The results show how football spectators understand the various types of signage are colors. The similarity in color indicates integrated zones so that in their cognitive maps there is information to facilitate structured decision making to lead to destination. The same symbol and form of signage refers to international standard rules so that it is easy to guide the spectator. The uniqueness of the signage can be used as a decision point for the next movement. Proper placement in a strategic position in the middle of access roads or circulation paths facilitates legibility and carrying out destination livelihood. Visually on form and function that have similarities or uniqueness can increase awareness and help in orienting oneself and finding destination. In the outdoor space, signage is found that functions as an identification sign, directional sign, and regulatory sign. The success of an integrated signage system can lead spectators from the outdoor space to the inside of the stadium building precisely and quickly.
Pemilihan Vegetasi terhadap Kriteria Ruang Terbuka Stadion di Jakarta International Stadium
Pawitra Sari;
Retno Fitri Astuti;
Desta Promesetiyo Bomo
Arsitektura : Jurnal Ilmiah Arsitektur dan Lingkungan Binaan Vol 22, No 2 (2024): Arsitektura: Jurnal Ilmiah Arsitektur dan Lingkungan Binaan
Publisher : Universitas Sebelas Maret Surakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.20961/arst.v22i2.82481
The stadium open space at JIS has the concept of sustainable landscape by considering ecological, aesthetic, and social aspects. This study’s goal is to identify several vegetative traits that meet the standard deviation of the area being studied. This study's methodology consists of qualitative analysis based on related literature research of the type, function, and layout of vegetation with case studies of stadium open spaces. The results show that the selection of ecologically functioning vegetation dominates in JIS. Vegetation for social functions close to seating and architectural functions lies in harmony with the shape of the composition of the building mass with the shape of the tree canopy that embodies building performance. The use of grass is ecologically intended for water catchment because JIS has a zero run off concept. Vegetation selection and replanting of relocation trees with adaptive planning to the location and conditions of JIS and low maintenance as well as to meet the green-based area in the green building concept
PENILAIAN TERHADAP PENERAPAN GREEN BUILDING PADA HARDSCAPE DI JAKARTA INTERNATIONAL STADIUM
Pawitra Sari;
Retno Fitri Astuti
Jurnal Ilmiah Desain & Konstruksi Vol 23, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Gunadarma
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.35760/dk.2024.v23i1.8167
Hardscape adalah salah satu elemen penting dari disiplin ilmu lanskap dengan berbasis pada tapak. Dalam penelitian ini, penerapan green building di JIS mengangkat kriteria tepat guna lahan yang berkaitan secara langsung dengan lanskap, yaitu hardscape. Salah satu penilaian yang dapat digunakan sebagai pedoman untuk rancang bangun berwawasan lingkungan adalah kriteria tepat guna lahan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan bagaimana penerapan green building pada hardscape di JIS dalam mendukung nilai dari kriteria tepat guna lahan sehingga juga dapat dipergunakan sebagai referensi dalam merancang hingga acuan menilai bangunan. Metode yang dipergunakan adalah studi kasus dan literature review untuk menganalisis bangunan dengan mengkaji ulang poin dan tolok ukur yang telah diperoleh dari penilaian tim GBCI. Teknik penelitian ini secara langsung turun ke lapang dengan cara observasi dan wawancara untuk menghasilkan data primer sehingga memperoleh kesesuaian dengan parameter GBCI khususnya hardscape. Hasil menunjukkan lanskap JIS memiliki konsep green building sehingga menciptakan lingkungan dengan iklim mikro yang mampu mengurangi efek urban heat island karena menggunakan material beton dan batu andesit dengan warna abu-abu sehingga nilai albedo adalah 0,40 dan 0,47. Berkaitan dengan hardscape adalah manajemen air limpasan hujan karena JIS menerapkan konsep zero run-off yang didukung oleh teknologi row water tank. Penggunaan material beton untuk perkerasan jalan memiliki daya tahan terhadap pergerakan tanah karena sifatnya mengikat tanah dapat mencegah luapan air pada permukaan jalan sehingga air limpasan hujan secara langsung dapat terserap dengan tepat dan cepat.