Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

The Training on Making Pinnate Leaves Cakes toward Housewives of Lahai Roi Congregation, Tofa: Pelatihan Pembuatan Kue Basah Kelor bagi Kaum Ibu Jema’at Lahai Roi-Tofa Naat, Johnson N.; Lawa, Yosep; Neolaka, Yantus A. B.; Lestarani, Dewi; Parera, Lolita A. M.; Liunokas, Yanpitherzon
Mattawang: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2021)
Publisher : Yayasan Ahmar Cendekia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (705.144 KB) | DOI: 10.35877/454RI.mattawang334

Abstract

Marunggai tree leaves tree is a special plant in East Nusa Tenggara province with its high nutrient. It grows mostly in the house environment of the congregation of Lahai Roi church, Tofa and it is manufactured only as a kind of vegetable that makes consumers are less interested, but if it is manufactured in different kinds of meals its consumption can get increased. The less understanding in manufacturing marunggai leaves may emerge undelicious smell. This writing is a public service one that is important to train all housewives in Lahai Roi congregation, Tofa to make pinnate leaves wet cakes. The methods used were discussion and training methods of making pinnate leaves wet cakes (like cake, brownie, and tiramisu cakes). The result shows that the percentages of those housewives understanding in making pinnate leaves cakes, such as cake, brownies, and tiramisu cakes are in orderly 97%, 95.2%, and 91.7%. These percentages indicate that the housewives in Lahai Roi congregation, Tofa have a good understanding and they can make pinnate leaves wet cakes. By conducting the training of making pinnate leaves wet cakes in Lahai Roi congregation, Tofa it can increase community interest in consuming pinnate leaves that have high nutrients. Abstrak Tanaman kelor merupakan salah satu tanaman khas NTT yang mempunyai nilai gizi tinggi. Tanaman ini banyak tumbuh dipekarangan jemaat Lahai Roi Tofa dan hanya diolah menjadi sayuransehingga kurang diminati namun jika diolah menjadi jenis makanan yang berbeda dan inovatif akan meningkatkan konsumsi kelor. Kurangnya pemahaman dalam mengolah daun kelor akan menghasilkan bau yang kurang sedap. Pengabdian ini penting untuk melatih kaum ibu jemaat Lahai Roi Tofa dalam membuat kue basah kelor. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalahdiskusi dan pelatihanpembuatan kue basah kelor (cake, brownis dan tiramisu). Hasil pengabdian menunjukkan persentasi pemahaman kaum ibu dalam pembuatan kue cake, brownis dan tiramisukelor berturut-turut adalah 97%, 95,2% dan 91,7%. Hal ini menunjukkan bahwa kaum ibu jemaat Lahai Roi mampu dan memahami pembuatan kue basah kelor. Adanya pelatihan pembuatan kue basah berbahan kelor di jemaat Lahai Roi Tofa dapat meningkatkan minat masyarakat dalam mengkonsumsi daun kelor yang memiliki nilai gizi tinggi.
The Training on Making Pinnate Leaves Cakes toward Housewives of Lahai Roi Congregation, Tofa: Pelatihan Pembuatan Kue Basah Kelor bagi Kaum Ibu Jema’at Lahai Roi-Tofa Johnson N. Naat; Yosep Lawa; Yantus A. B. Neolaka; Dewi Lestarani; Lolita A. M. Parera; Yanpitherzon Liunokas
Mattawang: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2021)
Publisher : Yayasan Ahmar Cendekia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (705.144 KB) | DOI: 10.35877/454RI.mattawang334

Abstract

Marunggai tree leaves tree is a special plant in East Nusa Tenggara province with its high nutrient. It grows mostly in the house environment of the congregation of Lahai Roi church, Tofa and it is manufactured only as a kind of vegetable that makes consumers are less interested, but if it is manufactured in different kinds of meals its consumption can get increased. The less understanding in manufacturing marunggai leaves may emerge undelicious smell. This writing is a public service one that is important to train all housewives in Lahai Roi congregation, Tofa to make pinnate leaves wet cakes. The methods used were discussion and training methods of making pinnate leaves wet cakes (like cake, brownie, and tiramisu cakes). The result shows that the percentages of those housewives understanding in making pinnate leaves cakes, such as cake, brownies, and tiramisu cakes are in orderly 97%, 95.2%, and 91.7%. These percentages indicate that the housewives in Lahai Roi congregation, Tofa have a good understanding and they can make pinnate leaves wet cakes. By conducting the training of making pinnate leaves wet cakes in Lahai Roi congregation, Tofa it can increase community interest in consuming pinnate leaves that have high nutrients. Abstrak Tanaman kelor merupakan salah satu tanaman khas NTT yang mempunyai nilai gizi tinggi. Tanaman ini banyak tumbuh dipekarangan jemaat Lahai Roi Tofa dan hanya diolah menjadi sayuransehingga kurang diminati namun jika diolah menjadi jenis makanan yang berbeda dan inovatif akan meningkatkan konsumsi kelor. Kurangnya pemahaman dalam mengolah daun kelor akan menghasilkan bau yang kurang sedap. Pengabdian ini penting untuk melatih kaum ibu jemaat Lahai Roi Tofa dalam membuat kue basah kelor. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalahdiskusi dan pelatihanpembuatan kue basah kelor (cake, brownis dan tiramisu). Hasil pengabdian menunjukkan persentasi pemahaman kaum ibu dalam pembuatan kue cake, brownis dan tiramisukelor berturut-turut adalah 97%, 95,2% dan 91,7%. Hal ini menunjukkan bahwa kaum ibu jemaat Lahai Roi mampu dan memahami pembuatan kue basah kelor. Adanya pelatihan pembuatan kue basah berbahan kelor di jemaat Lahai Roi Tofa dapat meningkatkan minat masyarakat dalam mengkonsumsi daun kelor yang memiliki nilai gizi tinggi.
Studi Termodinamika Adsorpsi Pb(II) Menggunakan Adsorben Magnetik GO-Fe3O4 yang Disintesis dari Kayu Kusambi (Schleichera oleosa) Yantus A B Neolaka; Yosep Lawa; Johnson N Naat; Yohana K Nubatonis; Arsel A. Pau Riwu
Saintek Lahan Kering Vol 2 No 2 (2019): JSLK Desember 2019
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Timor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (783.637 KB) | DOI: 10.32938/slk.v2i2.858

Abstract

The study on the adsorption of Pb(II) using magnetic adsorbent GO-Fe3O4 that synthesized from kusambi wood (Schleichera oleosa) in the bacth system will be reported. Here, two adsorption parameters such as initial concentration and adsorption thermodynamics were thoroughly studied. The results showed that the initial concentration of the best adsorption of Pb(II) using magnetic adsorbent GO-Fe3O4 from kusambi wood (Schleichera oleosa) lasted a maximum between concentrations of 10 mg/L to 40 mg/L. In addition, based on thermodynamic studies, it is known that the adsorption of Pb(II) on the surface of GO-Fe3O4 from kusambi wood (Schleichera oleosa) has follows physisorption mechanism. Overall, this study indicates that GO-Fe3O4 magnetic material from kusambi wood (Schleichera oleosa) can be used to adsorb Pb(II) from the aquatic environment.
Review: Zeolite Alam Sebagai Material Penghantar Obat Riwu, Arsel A. Pau; Neolaka, Yantus A. B.
Jurnal Beta Kimia Vol 1 No 2 (2021): Volume 1, Nomor 2: November 2021
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/jbk.v1i2.5574

Abstract

Abstrak-Laporan mengenai pengkajian terhadap zeolit alam telah mengalami peningkatan dengan spektrum aplikasi yang relative luas termasuk dalam bidang biomedis dan farmasi. Salah satu potensi aplikasi zeolite yang menarik perhatian para peneliti ialah dalam bidang penghantar obat (drug delivery). Dalam artikel ini, disajikan review berdasarkan hasil penelitian yang telah dipublikasikan terkait material zeolit alam dari aspek struktur dan karakteristik serta aplikasinya sebagai bagian dari system penghantar obat. Berdasarkan struktur dan komposisinya, zeolit alam terdiri atas beberapa jenis seperti Analcime, Kabasite, Klinoptilotit, Erionite, Faujasite, Ferrierite, Laumontite, Mordenite dan Phillipsite. Dari beberapa jenis zeolit tersebut, Klinoptilotit dan Mordenit merupakan mineral yang paling luas ditemukan dan dilaporkan aplikasinya. Karakteristik struktur dan komposisi dengan variasi yang luas menjadikan zeolit alam meiliki sifat yang cocok untuk diaplikasikan sebagai material penghantar obat. Sifat tersebut juga termasuk biokompatibilitas dan toksisitas yang mendukung aplikasinya dalam sistem biologis. Sebagai material dengan potensi pemanfaatan dalam bidang penghantar obat, zeolite dalam beberapa laporan terbatas telah diketahui memiliki sifat dan daya adaptabilitas yang baik dalam system biologis. Beberapa aplikasi zeolit sebagai material penghantar vitamin hingga obat diantaranya seperti Vitamin A, D3 dan E, diclofenac sodium (DS), ibuprofen, diclofenac, indomektin, cephalexin, dan temozolomide.
Konsentrasi Optimum dan Model Isotherm Bovine Serum Albumin (BSA) dalam Matriks Silika Gel dengan Pemanfaatan Silika yang bersumber dari Pasir Alam Naat, Johnson N.; Lawa, Yosep; Neolaka, Yantus A. B.; Haki, Horiana; Lestarani, Dewi; Sugiarti, Sri; Iswantini, Dyah
Jurnal Beta Kimia Vol 1 No 2 (2021): Volume 1, Nomor 2: November 2021
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/jbk.v1i2.5584

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui konsentrasi optimum dan model isotherm bovine serum albumin (BSA) dalam matriks silika gel dengan pemanfaatan silika yang bersumber dari pasir alam Takari. Penelitian ini dilakukan melalui tahapan preparasi sampel, ekstraksi silika (SiO2), penentuan konsentrasi optimum, dan model isotherm BSA pada matriks silika gel yang dianalisis menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Penentuan konsentasi optimum BSA dalam matriks silika gel dibuat dengan variasi konsentrasi 10, 20, 30, 40, dan 50 mg/L pada pH dan waktu kontak optimum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi optimum adsorpsi BSA pada konsentasi 40 mg/L dengan efisiensi adsorpsi sebesar 99,06%. Adsorpsi BSA mengikuti model isotherm Langmuir tipe 2 dengan nilai R2 = 0,9492 dan kapasitas adsorpsinya sebesar 9,5057 mg/g. Proses adsorpsi BSA oleh silika dalam matriks silika gel terjadi secara kimia dan monolayer.
Adsorpsi Zat Warna Metil Merah menggunakan Hydrochar dari Tempurung Kelapa Neolaka, Yantus A.B.; Lalang, Arvinda C.; Seran, Stefania Yani
Jurnal Beta Kimia Vol 2 No 2 (2022): Volume 2, Nomor 2: November 2022
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/jbk.v2i2.9595

Abstract

Telah dilakukan penelitian mengenai studi kinetika, isotherm dan termodinamika adsorpsi zat warna metil merah menggunakan Hydrochar berbasis tempurung kelapa. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui mekanisme adsorpsi zat warna metil merah menggunakan adsorben Hydrochar tempurung kelapa teraktivasi pelarut HCl di tinjau dari modeling kinetika, isotherm, dan termodinamika adsorpsi. Kondisi optimum adsorpsi zat warna metil merah mengunakan Hydrochar tempurung kelapa dipelajari dengan menggunakan beberapa parameter seperti inisial konsentrasi awal, massa adsorben, pH adsorpsi, waktu kontak, temperatur, dan selanjutnya dilakukan pengkajian terhadap kinetka adsorpsi, isothrem adsorpsi, dan termodinamika adsorpsi. Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa kondisi optimum adsorpsi zat warna metil merah menggunakan Hydrochar tempurung kelapa pada parameter insial konsentrasi awal 30 mg/L, massa adsorben 1 g, pH adsorpsi 4, waktu kontak 10 menit dan temperatur 40℃ (313 K). Kinetika adsorpsi zat warna Metil Merah pada adsorben Hydrochar tempurung kelapa mengikuti model kinetika orde kedua semu dengan nilai R2= 0,9812. Model isotherm adsorpsi yang sesuai untuk adsorpsi zat warna metil merah menggunakan adsorben Hydrochar tempurung kelapa teraktivasi pelarut yaitu model Temkin dengan nilai R2 = 0,9553. Studi termodinamika adsorpsi menggunakan beberapa fungsi seperti ∆H⁰ = (-8, 201 kJ/mol), ∆S⁰ = (0,034 kJ/mol), ∆G⁰ (298 K) = -18, 492, ∆G⁰ (303 K) = -18, 665, ∆G⁰ (308 K) = -18, 837, ∆G⁰ (313 K) = -19, 010. Berdasarkan beberapa fungsi menunjukkan bahwa proses adsorpsi zat warna metil merah menggunkan Hydrochar tempurung kelapa berlangsung spontan dan eksotermik pada suhu pada suhu 313 K.
Mini Review: Peran Biofertilizer Pada Pertanian Lahan Kering Benu, Frederik L.; Lawa, Yosep; Neolaka, Yantus A. B.
Jurnal Beta Kimia Vol 3 No 1 (2023): Volume 3, Nomor 1: Mei 2023
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/jbk.v3i1.11656

Abstract

Mini review ini menyajikan mengenai penggunaan biofertilizer pada pertanian lahan kering. Penggunaan biofertilizer pada pertanian lahan kering telah menjadi topik yang menarik dalam upaya meningkatkan keberlanjutan pertanian. Dalam mini review ini akan dibahas mengenai berbagai Bahan baku berbasis biomassa dapat digunakan dalam pembuatan biofertilizer. Metode pembuatan biofertilizer juga akan disajikan mengingat metode pembuatan biofertilizer memiliki peran penting dalam memproduksi pupuk organik yang dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman secara berkelanjutan. selanjutnya akan disajikan mengenai metode pengukuran pertumbuhan tanaman yang merupakan langkah penting dalam memantau dan mengevaluasi respons tanaman terhadap lingkungan dan perlakuan pertanian khususnya pada pertanian lahan kering. Pada bagian akhir paper akan di sajikan mengenai aplikasi biofertilizer pada berbagai tanaman yang di tanam pada berbagai tipe lahan kering. Meskipun ke depan masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk memahami interaksi antara biofertilizer dan tanaman spesifik serta mempertimbangkan faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi efektivitasnya, penggunaan biofertilizer pada pertanian lahan kering menunjukkan potensi besar dalam meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan pertanian.
Analisis bibliometric adsorpsi Pb(II) menggunakan adsorben berbasis zeolite alam Neolaka, Yantus Aristarkus B.; Kalla, Eka B.S.
Jurnal Beta Kimia Vol 4 No 1 (2024): Volume 4, Nomor 1: Mei 2024
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/jbk.v4i1.15461

Abstract

Penggunaan zeolit alam sebagai adsorben untuk penyisihan Pb(II) telah menjadi fokus penelitian yang signifikan. Penelitian ini ditujukan untuk menganalisis tren, kontribusi institusi, kerjasama penulis, dan fokus penelitian terkait penggunaan zeolit alam sebagai adsorben Pb(II) menggunakan analisis bibliometrik. Data dari Scopus menunjukkan peningkatan signifikan dalam minat penelitian tentang adsorpsi Pb(II) menggunakan zeolit alam dari tahun 2000 hingga 2023. Data dikumpulkan dan dianalisis dengan VOSviewer untuk melihat hubungan objek penelitian, penyebaran makalah, dan kolaborasi penulis, serta menggunakan Excel 2016 untuk profil penelitian. China adalah negara paling aktif dalam publikasi penelitian ini, diikuti oleh Iran, Turki, dan lainnya. Institut seperti Ministry of Education of the People's Republic of China, University of Belgrade, dan National Technical University of Athens memberikan kontribusi yang signifikan. Bidang studi terkait, seperti environmental science, chemistry, dan chemical engineering, mendominasi publikasi tentang penggunaan zeolit alam untuk menghilangkan Pb(II). Analisis kerjasama penulis mengungkapkan kolaborasi yang erat antara peneliti dari berbagai institusi dan negara. Kata kunci yang umum terkait adalah adsorpsi, zeolit, timbal, logam berat, dan clipnotilolit. Hasil analisis ini memberikan wawasan tentang tren penelitian dan dapat mendukung pengembangan lebih lanjut dalam pengelolaan air limbah khususnya pemanfaatan zeolite alam sebagai adsorber dalam penyisihan Pb(II).
Edukasi Gizi MP-ASI Sebagai Alternatif Pencegahan Stunting Lolita A.M. Parera; I Gusti M.N Budiana; Yantus A.B. Neolaka; Jasman Jasman; Kasimir Sarifudin; Ni Wayan O.A.C. Dewi
Jurnal Masyarakat Mengabdi Nusantara Vol. 3 No. 3 (2024): September : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Pastoral Tahasak Danum Pambelum Keuskupan Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58374/jmmn.v3i3.263

Abstract

Nutritional problems occur in various forms, such as thin children (wasting), short children (stunting), and children who are overweight. The most nutritional problem that occurs in children is stunting at 23.8%. Nutrition education is important to improve eating habits and correct food choices. Providing nutrition education can not only increase knowledge but can also change health behavior. Providing education is also provided for handling and preventing stunting. East Nusa Tenggara has a fairly high stunting rate. Therefore, currently the Kupang Regency government is aggressively implementing various programs to reduce stunting rates. Efforts to prevent cases of stunting can be done through providing MP-ASI intake for babies and toddlers as well as changing lifestyle patterns. In fact, partners' knowledge about MP-ASI nutrition which can prevent stunting is very minimal. Residents also have minimal information regarding the processing of nutritious MP-ASI. The solution offered to partners is to provide education about MP-ASI nutrition to prevent stunting, the characteristics of toddlers who experience stunting, short and long term impacts, and how to handle stunting cases, the benefits of MP-ASI and processing nutritious MP-ASI for babies. and child
Pelatihan Pembuatan Minyak Kelapa Murni (Virgin Coconut Oil) di Kecamatan Nekamese, Kabupaten Kupang Dewi Lestarani; Arvinda C. Lalang; I Gusti N.Budiana; Jasman Jasman; Yantus A.B.Neolaka; Kasimir Sarifudin
Pandawa : Pusat Publikasi Hasil Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2024): Januari : Pandawa : Pusat Publikasi Hasil Pengabdian Masyarakat
Publisher : Asosiasi Riset Ilmu Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/pandawa.v2i1.281

Abstract

The Nekamese region has the potential for coconut trees that are traditionally converted into coconut oil. Traditional coconut oil is of poor quality in terms of health and requires a lot of energy to produce. While coconut can be processed into pure oil and when sold, it will be more expensive. One way to process virgin coconut oil is by fermentation. Such knowledge is exactly what the community needs. But the partners do not have knowledge about processing pure coconut oil. Therefore, the proposed solution for partners is to organize training on pure coconut oil production.