Parera, Lolita A. M.
Chemistry Education Study Program, Faculty Of Teacher Training And Education, Nusa Cendana University, Adisucipto Street, Penfui Kupang Indonesia

Published : 13 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

The Training on Making Pinnate Leaves Cakes toward Housewives of Lahai Roi Congregation, Tofa: Pelatihan Pembuatan Kue Basah Kelor bagi Kaum Ibu Jema’at Lahai Roi-Tofa Naat, Johnson N.; Lawa, Yosep; Neolaka, Yantus A. B.; Lestarani, Dewi; Parera, Lolita A. M.; Liunokas, Yanpitherzon
Mattawang: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2021)
Publisher : Yayasan Ahmar Cendekia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (705.144 KB) | DOI: 10.35877/454RI.mattawang334

Abstract

Marunggai tree leaves tree is a special plant in East Nusa Tenggara province with its high nutrient. It grows mostly in the house environment of the congregation of Lahai Roi church, Tofa and it is manufactured only as a kind of vegetable that makes consumers are less interested, but if it is manufactured in different kinds of meals its consumption can get increased. The less understanding in manufacturing marunggai leaves may emerge undelicious smell. This writing is a public service one that is important to train all housewives in Lahai Roi congregation, Tofa to make pinnate leaves wet cakes. The methods used were discussion and training methods of making pinnate leaves wet cakes (like cake, brownie, and tiramisu cakes). The result shows that the percentages of those housewives understanding in making pinnate leaves cakes, such as cake, brownies, and tiramisu cakes are in orderly 97%, 95.2%, and 91.7%. These percentages indicate that the housewives in Lahai Roi congregation, Tofa have a good understanding and they can make pinnate leaves wet cakes. By conducting the training of making pinnate leaves wet cakes in Lahai Roi congregation, Tofa it can increase community interest in consuming pinnate leaves that have high nutrients. Abstrak Tanaman kelor merupakan salah satu tanaman khas NTT yang mempunyai nilai gizi tinggi. Tanaman ini banyak tumbuh dipekarangan jemaat Lahai Roi Tofa dan hanya diolah menjadi sayuransehingga kurang diminati namun jika diolah menjadi jenis makanan yang berbeda dan inovatif akan meningkatkan konsumsi kelor. Kurangnya pemahaman dalam mengolah daun kelor akan menghasilkan bau yang kurang sedap. Pengabdian ini penting untuk melatih kaum ibu jemaat Lahai Roi Tofa dalam membuat kue basah kelor. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalahdiskusi dan pelatihanpembuatan kue basah kelor (cake, brownis dan tiramisu). Hasil pengabdian menunjukkan persentasi pemahaman kaum ibu dalam pembuatan kue cake, brownis dan tiramisukelor berturut-turut adalah 97%, 95,2% dan 91,7%. Hal ini menunjukkan bahwa kaum ibu jemaat Lahai Roi mampu dan memahami pembuatan kue basah kelor. Adanya pelatihan pembuatan kue basah berbahan kelor di jemaat Lahai Roi Tofa dapat meningkatkan minat masyarakat dalam mengkonsumsi daun kelor yang memiliki nilai gizi tinggi.
The Training on Making Pinnate Leaves Cakes toward Housewives of Lahai Roi Congregation, Tofa: Pelatihan Pembuatan Kue Basah Kelor bagi Kaum Ibu Jema’at Lahai Roi-Tofa Johnson N. Naat; Yosep Lawa; Yantus A. B. Neolaka; Dewi Lestarani; Lolita A. M. Parera; Yanpitherzon Liunokas
Mattawang: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2021)
Publisher : Yayasan Ahmar Cendekia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (705.144 KB) | DOI: 10.35877/454RI.mattawang334

Abstract

Marunggai tree leaves tree is a special plant in East Nusa Tenggara province with its high nutrient. It grows mostly in the house environment of the congregation of Lahai Roi church, Tofa and it is manufactured only as a kind of vegetable that makes consumers are less interested, but if it is manufactured in different kinds of meals its consumption can get increased. The less understanding in manufacturing marunggai leaves may emerge undelicious smell. This writing is a public service one that is important to train all housewives in Lahai Roi congregation, Tofa to make pinnate leaves wet cakes. The methods used were discussion and training methods of making pinnate leaves wet cakes (like cake, brownie, and tiramisu cakes). The result shows that the percentages of those housewives understanding in making pinnate leaves cakes, such as cake, brownies, and tiramisu cakes are in orderly 97%, 95.2%, and 91.7%. These percentages indicate that the housewives in Lahai Roi congregation, Tofa have a good understanding and they can make pinnate leaves wet cakes. By conducting the training of making pinnate leaves wet cakes in Lahai Roi congregation, Tofa it can increase community interest in consuming pinnate leaves that have high nutrients. Abstrak Tanaman kelor merupakan salah satu tanaman khas NTT yang mempunyai nilai gizi tinggi. Tanaman ini banyak tumbuh dipekarangan jemaat Lahai Roi Tofa dan hanya diolah menjadi sayuransehingga kurang diminati namun jika diolah menjadi jenis makanan yang berbeda dan inovatif akan meningkatkan konsumsi kelor. Kurangnya pemahaman dalam mengolah daun kelor akan menghasilkan bau yang kurang sedap. Pengabdian ini penting untuk melatih kaum ibu jemaat Lahai Roi Tofa dalam membuat kue basah kelor. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalahdiskusi dan pelatihanpembuatan kue basah kelor (cake, brownis dan tiramisu). Hasil pengabdian menunjukkan persentasi pemahaman kaum ibu dalam pembuatan kue cake, brownis dan tiramisukelor berturut-turut adalah 97%, 95,2% dan 91,7%. Hal ini menunjukkan bahwa kaum ibu jemaat Lahai Roi mampu dan memahami pembuatan kue basah kelor. Adanya pelatihan pembuatan kue basah berbahan kelor di jemaat Lahai Roi Tofa dapat meningkatkan minat masyarakat dalam mengkonsumsi daun kelor yang memiliki nilai gizi tinggi.
PEMANFAATAN SUMBER DAYA RUMPUT LAUT MENJADI NATA DE SEAWEED Kadek Ayu Astiti; Lolita M. Parera
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 4, No 6 (2020): DESEMBER
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (261.578 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v4i6.3000

Abstract

Abstrak: Program pengabdian ini dilaksanakan untuk memberikan alternatif solusi permasalahan yang sedang terjadi yakni rendahnya nilai jual rumput laut kering, sehingga alternatif solusi yang ditawarkan adalah mengelola rumput laut menjadi produk nata de seaweed yang bernilai ekonomis. Luaran yang ingin dicapai 1) meningkatnya motivasi masyarakat untuk lebih produktif dan kreatif dalam mengelola rumput laut, 2) mengetahui IPTEK pembuatan nata de seaweed, 3) terampil membuat nata de deaweed, 4) bertambahnya referensi peluang usaha bagi penduduk desa Tablolong. Mitra program ini adalah ibu-ibu warga setempat yang tergabung dalam kelompok Mina Usaha bersama dan Kelompok Dale Esa. Program ini berjalan lancar dan mendapat dukungan dari kepala desa setempat. Hasil yang diperoleh 1) pengabdian ini memberikan dampak positif bagi masyarakat dengan memperkenalkan teknologi pembuatan nata de seaweed sebagai salah satu alternatif dalam mengoptimalkan hasil budidaya daya rumput laut, 2) program ini memberikan keterampilan kepada kelompok mitra terkait cara dan langkah pembuatan nata de seaweed yang berpotensi sebagai industri rumah tangga, 3) masih perlu perhatian khusus dari berbagai pihak untuk peningkatan sumber daya manusia desa Tablolong dalam memaksimalkan potensi rumput laut. Metode yang digunakan adalah melalui kegiatan workshop yakni pemberian materi dan praktik membuat nata de seaweed oleh peserta kegiatan. Abstract: Tablolong village has the potential of seaweed cultivation with the majority of residents working as seaweed farmers. Seaweed is sold in the form of dried seaweed to the suppliers to be sent to the island of Java as the basic ingredient of cosmetics or food. The problem occurs when the price of dried seaweed has suffered deterioration so that it affects the economy of citizens. This Program of devotion is implemented to provide alternative solutions. External to be achieved 1) increased community motivation to be more productive and creative in managing seaweed, 2) Knowing the IPTEK manufacture nata de seaweed, 3) skilled to make Nata de deaweed, 4) Increased business opportunity reference for the villagers of Tablolong. The program's partners are the mothers of locals who belong to the group of Mina Enterprises together with the Dale Esa group. The Program went smoothly and got support from local village heads. Results obtained 1) This dedication positively impacts the community by introducing the technology to manufacture nata de seaweed as an alternative in optimizing the cultivation of seaweed, 2) This program provides skills to the group of partners related to the way and steps of making nata de seaweed which is potentially as a household industry, 3) still need special attention from various parties to increase the human resources of Tablolong village in maximizing the potential of seaweed
Pengembangan Video Pembelajaran dengan Bantuan Software Wondershare Filmora pada Materi Reaksi Reduksi Oksidasi Lolita A M Parera; Heru Christianto; Antonius Petrus Pana Lazar
Jurnal Inovasi Pembelajaran Kimia (Journal Of Innovation in Chemistry Education) Vol 4, No 1 (2022): APRIL 2022
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (239.758 KB) | DOI: 10.24114/jipk.v4i1.33649

Abstract

This research aims to determine the form of the development of learning videos on the subject matter of oxidation reduction reactions (redox) with the help of wondershare filmora software so that they can become effective media in the learning process and to determine their feasibility. The procedure taken to produce the product is divided into 4 stages, namely: (1) determining the material to be developed, (2) carrying out design and development, (3) producing wondershare filmora software or packaging learning videos, and (4) conducting a formative evaluation and revise development product. The results of the assessment from material experts and media experts on the feasibility of this learning video have a very good category with an overall ideal percentage of 84,69% each in terms of the material presented and 90.5% in terms of the media displayed. The results of the peer reviewer test assessment of this learning video is 80,9% with a very good category. As for the results of the assessment of student responses to this learning, it is included in the very good category with an ideal percentage of 97.25% for small group trials and 98.75% for large group trials, respectively.  Keywords: Development, Learning Video, Wondershare Filmora, Oxidation Reduction Reaction
The Effect of Using the Teams Games Tournament (TGT) Model Assisted by TTS on the Students Interests and Learning Outcomes in Colloid Material Heru Christianto; Lolita A.M Parera; Duarancy Alunat
Jurnal Inovasi Pembelajaran Kimia (Journal of Innovation in Chemistry Education) Vol 5, No 1 (2023): APRIL 2023 EDITION
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jipk.v5i1.44730

Abstract

The purpose of this study was to determine the effect of learning the Teams Games Tournament type assisted by crossword puzzles (TTS) media on the interests and learning outcomes of Class XI MIA SMA Terpadu Hati Tersuci Maria Halilulik Academic Year 2021/2022. This research was conducted in a control class, colloidal system material was taught using a conventional model, while in the experimental class using the Teams Games Tournament type learning model assisted by crossword puzzles (TTS) for 4 meetings. For students' interest in learning, both classes were given questionnaires before and after learning activities. The results of the research hypothesis test showed that there were significant differences in interest and learning outcomes between students who were taught using the Teams Games Tournament type learning model in the form of crossword puzzles (TTS) and students who were taught using conventional learning models. The t-test results obtained sig.2-tailed value <5% significant level, namely 0.02<0.05 so that H0 was rejected and H1 was accepted.Keywords: Teams Games Tournament, Crossword Puzzles, Interest in Learning, Learning Outcomes
Development of Articulate Storyline 3-Based for Chemical Bonding Teaching Materials Dewi Lestarani; Kalista L.K. Tanone; Lolita A.M. Parera; Arvinda C. Lalang; Johnson N. Naat
Hydrogen: Jurnal Kependidikan Kimia Vol 11, No 2 (2023): April 2023
Publisher : Universitas Pendidikan Mandalika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/hjkk.v11i2.7403

Abstract

The development of Articulate Storyline 3 (AS3)-based chemistry teaching resources on chemical bonding is the aim of this research. the subject of research was 10th-grade senior high school students. This research was conducted to investigate the form of creation and viability of chemical bonding teaching materials using the AS3 application. Minor modifications are made to the Borg and Gall method for instructional design for the production of AS3-based chemical bonding teaching materials. The technique consists of five steps: preliminary studies, product design plan (planning and development), product validation (validation design and revision), field trials, and final product dissemination. The instruments used in this study were interview sheets, questionnaires in the form of instrument validation for material experts, and media experts, tests for students, and documentation. Material expert data, media, and student responses were obtained and analyzed to describe the validity and feasibility of teaching materials. The findings indicated that the optimal percentage was 96.42%, while the very excellent percentage was 96.66%. The results of the evaluation of the feasibility of teaching materials by material specialists and media specialists were 83.07% and 84.61 %, respectively, in the very excellent category. According to the findings of expert evaluations and field testing of chemical teaching materials based on AS3, this chemical bond material is very appropriate for use in educational settings.
Pemanfaatan Daun Kelor (Moringa oleifera) menjadi Olahan Makanan yang Bergizi Lolita A. M. Parera; - Jasman; I Gusti M. N. Budiana; Kasimir Sarifudin
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Undana Vol 15 No 1 (2021): JUNI 2021
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/jpkmlppm.v15i1.4887

Abstract

Abstract - Seki Village is a dry land area in the East Nusa Tenggara region where the majority of the population work as farmers. Moringa plants are easy to grow in dry land areas, so they are widely available in Seki village. Scientifically, Moringa that grows in dry land areas in NTT has a higher nutrient content than those found elsewhere. At the time of the survey in the partner area, namely the homes of residents in Seki Village, it was stated that this plant lives very much and is abundant. The problem occurs when the abundant moringa plant is only processed in the form of boiled vegetables so that on average it is disliked by children and adults who consume it. However, if it is processed in an innovative way, it will increase people's interest in consuming it and can improve the economy of the people. This Program of devotion is implemented to provide alternative solutions. External to be achieved: 1) Increased community motivation to be more productive and creative in managing Moringa leaves, 2) Knowing science and technology to produce noodles and cakes made from Moringa leaves, 3) Skilled in making noodles and cakes made from moringa Moringa leaves, 4) Increased business opportunity reference for the people of Seki Village. The program partners are local women who are members of the Ebenhazer Congregation. The program ran smoothly and received support from church leadership. The results obtained 1) This service has a positive impact on the community by introducing the technology of making noodles and cakes made from Moringa leaves as an alternative for consuming Moringa leaves, 2) This program provides skills to partner groups regarding the ways and steps of making noodles and cakes made from moringa Moringa leaves which have the potential as a home industry, 3) still need special attention from various parties to improve the Village Human Resources Seki in maximizing the potential of Moringa leaves. The method used is through a workshop, namely the provision of material and practice of making noodles and cakes made from Moringa leaves by the participants in the activity. Abstrak – Desa Seki merupakan daerah lahan kering di wilayah nusa tenggara timur yang mayoritas penduduknya berprofesi sebagai petani. Tanaman kelor merupakan yang mudah tumbuh di daerah lahan kering sehingga banyak terdapat di desa Seki. Secara ilmiah, kelor yang tumbuh di daerah lahan kering di NTT mempunyai kandungan gizi lebih tinggi dari kandungan gizi yang hidup di tempat lain. Pada saat survei di daerah mitra yaitu rumah warga di Desa Seki bahwa tanaman ini hidup sangat banyak dan melimpah. Masalah terjadi ketika tanaman kelor yang melimpah hanya diolah dalam bentuk sayur yang direbus sehingga rata-rata tidak disukai oleh anak-anak dan orang dewasa yang mengkonsumsinya. Namun bila didiolah secara inovatif maka akan menambah minat masyarakat dalam mengonsumsinya dan dapat meningkatkan perekeonomian warga. Program pengabdian ini dilaksanakan untuk memberikan solusi alternatif yang ingin dicapai yaitu: 1) Meningkatnya motivasi masyarakat untuk lebih produktif dan kreatif dalam mengelola daun kelor, 2) Mengetahui IPTEK memproduksi mie dan kue berbahan dasar daun kelor, 3) Terampil membuat mie dan kue berbahan dasar daun kelor, 4) Meningkatnya referensi peluang usaha bagi masyarakat Desa Seki. Mitra program adalah para ibu-ibu warga sekitar yang tergabung dalam Jemaat Ebenhazer. Program berjalan dengan lancar dan mendapat dukungan dari pimpinan jemaat. Hasil yang diperoleh 1) Pengabdian ini berdampak positif bagi masyarakat dengan memperkenalkan teknologi pembuatan mie dan kue berbahan dasar daun kelor sebagai salah satu alternatif dalam mengkomsumsi daun kelor, 2) Program ini memberikan ketrampilan kepada kelompok mitra terkait cara dan langkah pembuatan mie dan kue berbahan dasar daun kelor yang berpotensi sebagai industri rumah tangga, 3) masih perlu perhatian khusus dari berbagai pihak untuk meningkatkan SDM Desa seki dalam memaksimalkan potensi daun kelor. Metode yang digunakan adalah melalui kegiatan workshop yakni pemberian materi dan praktik membuat mie dan kue berbahan dasar daun kelor oleh peserta kegiatan
Efektivitas Pembelajaran Kimia Melalui Pemanfaatan Teknologi Daring Selama Pandemi Covid-19¬ di Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Nusa Cendana Christianto, Heru; Lawa, Yosep; Parera, Lolita A. M.; Lestarani, Dewi; Lalang, Arvinda C.; Lalus, Fridom N.; Sunarko, Gilbertus F. M.; Liu, Melani M.W.
Jurnal Beta Kimia Vol 1 No 2 (2021): Volume 1, Nomor 2: November 2021
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/jbk.v1i2.5580

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pembelajaran kimia melalui pemanfaatan teknologi daring serta mengetahui perbedaan hasil belajar mahasiswa selama pandemi covid-19 menggunakan teknologi daring dibandingkan hasil belajar mahasiswa secara tatap muka/langsung di program studi pendidikan kimia Universitas Nusa Cendana. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kombinasi penelitian kuantitatif dan kualitatif. Terdapat perbedaan hasil belajar mahasiswa sebelum pandemi covid-19 (pembelajaran luring) dan selama pandemi covid-19 (pembelajaran daring) pada mata kuliah Kimia Fisik 2, Statistika, Belajar dan Pembelajaran, Pengembangan Program Pembelajaran Kimia, dan Komputer untuk Pembelajaran Kimia, sementara untuk mata kuliah Kimia Dasar 2 tidak ada perbedaan hasil belajar mahasiswa sebelum pandemi covid-19 (pembelajaran luring) dan selama pandemi covid-19 (pembelajaran daring). Nilai rata-rata mahasiswa yang lebih tinggi pada saat pembelajaran daring dibandingkan pada saat pembelajaran luring yaitu mata kuliah Kimia Fisik 2, Statistika, dan Pengembangan Program Pembelajaran Kimia. Itu artinya bahwa pembelajaran daring pada mata kuliah tersebut tergolong efektif. Sementara nilai rata-rata mahasiswa yang lebih tinggi pada saat pembelajaran luring dibandingkan pada saat pembelajaran daring yaitu mata kuliah Belajar dan Pembelajaran dan Komputer untuk Pembelajaran Kimia. Itu artinya pembelajaran daring pada kedua mata kuliah itu masih kurang efektif sehingga perlu diperbaiki segala kekurangan yang ada. Mahasiswa dan dosen lebih cenderung menggunakan perpaduan aplikasi pembelajaran daring yang mudah digunakan guna mendukung kegiatan pembelajaran selama pandemi covid-19, seperti Zoom, Google Meet, Whatsapp, dan E-Learning. Ketertarikan mahasiswa dalam pembelajaran daring masih tergolong cukup. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yang salah satunya adalah mahasiswa kadang-kadang mengalami kendala gangguan internet, sehingga pembelajaran daring menjadi terganggu
Pengembangan Video Pembelajaran Berbasis Kinemaster pada Materi Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit Terintegrasi Etnosains untuk Kelas X SMA/MA Fransisca, Fransisca; Sudirman, Sudirman; Parera, Lolita A. M.
Jurnal Beta Kimia Vol 1 No 2 (2021): Volume 1, Nomor 2: November 2021
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/jbk.v1i2.5585

Abstract

Penelitian dengan judul pengembangan video pembelajaran berbasis Kinemaster pada materi larutan elektrolit dan non elektrolit terintegrasi etnosains untuk kelas X SMA/MA. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui wujud hasil dan tingkat kelayakan dari pengembangan video pembelajaran berbasis Kinemaster pada materi larutan elektrolit dan non elektrolit terintegrasi etnosains untuk kelas X SMA/MA. Pengembangan video pembelajaran berbasis Kinemaster terintegrasi etnosains yang digunakan dalam penelitian pengembangan ini dilakukan mengikuti langkah-langkah model rancangan dari Borg and Gall dengan sedikit penyesuaian. Prosedur yang ditempuh disederhanakan menjadi 4 tahap yaitu: (1) studi pendahuluan, (2) pengembangan, (3) uji lapangan, dan (4) diseminasi produk akhir. Produk video pembelajaran yang dikembangkan kemudian dinilai oleh ahli materi dan ahli media, selanjutnya diuji cobakan pada mahasiswa semester 2 Pendidikan Kimia Universitas Nusa Cendana yang dikelompokan dalam uji coba kelompok kecil dan kelompok besar. Hasil penilaian dari ahli materi terhadap kelayakan video pembelajaran yaitu termasuk dalam kategori sangat baik dengan presentase keidealannya 90,2% dan hasil penilaian ahli media terhadap kelayakan video pembelajaran juga termasuk dalam kategori sangat baik dengan persentase keidealannya 90,4%, sedangkan hasil penilaian produk berdasarkan respon dari mahasiswa melalui uji coba kelompok menunjukan bahwa video pembelajaran termasuk dalam kategori sangat baik dan persentase masing-masing 93,64% pada uji coba kelompok kecil dan 97,82% pada uji coba kelompok besar. Berdasarkan hasil penilaian para ahli dan uji coba produk video pembelajaran berbasis Kinemaster pada materi larutan elektrolit dan non elektrolit terintegrasi etnosains untuk kelas X SMA/MA menunjukan bahwa video pembelajaran ini layak untuk digunakan oleh guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran.
Golongan Senyawa Metabolit Sekunder dari Ramuan Tradisional NTT dalam Sopi Buah Pisang Lawa, Yosep; Jasman, Jasman; Parera, Lolita A. M.; Beda, Yosep; Loleh, Adrianus; Lake, Darius V.; Djara, Apriana
Jurnal Beta Kimia Vol 1 No 2 (2021): Volume 1, Nomor 2: November 2021
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/jbk.v1i2.5587

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang pengaruh berat buah pisang, volume starter dan waktu fermentasi pada pembuatan sopi buah pisang kepok (Mussa paradisiaca L), buah pisang rote dan buah pisang ambon ((Musa acuminata cavendish subgroup) asal Timor kemudian isolasi dan identifikasi golongan senyawa metabolit sekunder ramuan sopi asal kupang yang larut pada tahap fermentasi dan yang larut pada tahap maserasi dengan sopi hasil fermentasi pisang kepok (Musa paradisiaca l.). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh berat buah, volume starter dan waktu fermentasi terhadap kadar alkohol yang dihasilkan dari buah pisang kapok (Mussa paradisiaca L), buah pisang Rote dan buah pisang Ambon ((Musa acuminata cavendish subgroup) asal Timor kemudian untuk mengetahui golongan metabolit sekunder ramuan sopi asal desa air mata kupang yang larut pada tahap fermentasi dan yang larut pada tahap maserasi dengan sopi hasil fermentasi pisang kepok (Musa paradisiaca l.) serta pada sopi masyarakat desa mata air Kupang. Variabel volume starter yang digunakan adalah 0, 50, 75 dan 100 mL, sedangkan variabel waku fermentasi yang digunakan adalah 2 hari, 4 hari, 6 hari, dan 8 hari.Uji statisik dilakukan menggunakan ANOVA kemudian dilanjutkan dengan Uji Duncan 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa volume starter berpengaruh terhadap kadar alkohol buah pisang kepok (14,74%), pisang rote (17%) dan pisang ambon (8%) dihasilkan oleh volume starter 100 mL. Sedangkan waktu fermentasi berpengaruh terhadap kadar alkohol buah pisang kepok (12,83%), pisang rote (17%) dan pisang ambon (12%) dihasilkan oleh waktu fermentasi 6 hari. Hasil uji secara fitokimia Pada perlakuan fermentasi buah pisang kapok dengan menambahkan ramuan sopi dan juga sopi masyarakat yang perlakuannya sama yaitu pada tahap fermentasi berbahan nira dan gula dengan menambahkan ramuan sopi sama sama tidak mengandung metabolit sekunder. Sedangkan pada ramuan sopi desa mata air yang fermentasi dimaserasi dalam sopi pisang kapok hasil fermentasi terisolasi dan teridentifikasi mengandung senyawa metabolit sekunder golongan flavonoid, tanin, saponin dan terpenoid kemudian dilanjutkan dengan identifikasi isolat menggunakan spektrofotometer UV-VIS diperoleh serapan pada panjang gelombang 380nm dengan absorbansi 0,847 dan 374nm dengan absorbansi 0,829 dengan demikian senyawa metabolit sekunder yang teridentifikasi yakni flavonoid golongan flavanol dan auron.