Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Model Isotherm Adsorpsi Triptamin menggunakan Adsorben Silika termodifikasi BSA Deram, Rosalia Febriana; Anarato, Antonius Umbu; Lestarani, Dewi; Neolaka, Yantus A.B.; Lawa, Yosep; Kalla, Eka B.S.; Baunsele, Anselmus B.; Nitti, Fidelis; Naat, Johnson N.
Jurnal Beta Kimia Vol 4 No 2 (2024): Volume 4, Nomor 2: November 2024
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/jbk.v4i2.19684

Abstract

This article reports the adsorption isotherm model of tryptamine using bovine serum albumin-modified silica adsorbent (SiO₂@BSA) obtained from Takari natural sand as a silica source. Silica was extracted from natural sand and then modified with BSA. The SiO₂@BSA adsorbent was used to adsorb tryptamine in a batch system with 5, 10, 20, 30, 40, and 50 mg/L concentrations. Tryptamine content was analyzed using a UV-Vis spectrophotometer at 423 nm. Eight models were employed to describe the adsorption isotherm of tryptamine. The modeling results revealed that tryptamine adsorption follows the Langmuir isotherm model, with an R² value of 0.938 and a maximum adsorption capacity of 7.961 mg/g. This study confirms the potential of SiO₂@BSA as an effective adsorbent for tryptamine adsorption, contributing to the development of adsorption technology for organic compounds.
Low-Cost Adsorbent Development: Sulfuric Acid-Activated Teak Sawdust for Effective Methylene Blue Removal Baunsele, Anselmus Boy; Missa, Hildegardis; Siswanta, Dwi; Naat, Johnson N.; Neolaka, Yantus A. B.; Nitti, Fidelis; Lema, Abner Tonu; Basuki, Rahmat; Rahayu, Rahayu
Jurnal Kimia Valensi Jurnal Kimia VALENSI, Volume 10, No. 2, November 2024
Publisher : Syarif Hidayatullah State Islamic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/jkv.v10i2.41425

Abstract

The expansion of the global textile industry has resulted in a decline in environmental quality. Environmental pollution resulting from textile dye waste may include heavy metals and dyes, which exhibit carcinogenic and mutagenic effects. Many studies have been done to reduce the harm of dyes. Extensive research has been undertaken to mitigate the detrimental effects of dyes. One cost-effective approach for managing dye pollution is the adsorption of methylene blue using sulfuric acid-activated teak sawdust. Teak wood sawdust, a byproduct of the furniture industry that is abundant and underutilized, contains active sites within its constituent compounds, including cellulose, hemicellulose, and lignin. This study was designed to determine the ability of teak sawdust to adsorb methylene blue. In this investigation, the biosorbent will be characterized using fourier transform infrared spectroscopy (FTIR), scanning electron microscopy (SEM) and scanning electron microscopy-energy dispersive X-ray (SEM-EDX) to analyze its active sites and surface morphology. Additionally, the study aimed to elucidate the impact of variation contact time, pH solution, and alteration in methylene blue concentration on the adsorption capacity for methylene blue, employing a UV-Vis spectrophotometer for measurement. The research results demonstrated that optimal adsorption occurred at a contact time of 30 minutes and a pH of 6, with the adsorption efficiency reaching 99.67% as a function of contact time. The kinetic study was modeled using a pseudo-second-order approach, with a kinetic constant of 79.71 g mg⁻¹ min⁻¹. The maximum adsorption capacity was 1.351 mg g⁻¹, the n value was 1, and the percentage of methylene blue adsorbed reached 99.88%.
Pelatihan Pembuatan Chem Lab dan Bahan Ajar Berbasis Exe.Learning bagi Guru-Guru Kimia NTT di Masa Pandemi Covid-19 Dewi Lestarani; Arvinda C. Lalang; I Gusti M.N. Budiana; Heru Christianto; Yosep Lawa; Yantus A.B. Neolaka; Johnson N. Naat
SAFARI :Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia Vol. 2 No. 3 (2022): Juli : Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia
Publisher : BADAN PENERBIT STIEPARI PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56910/safari.v2i3.472

Abstract

Salah satu mata pelajaran yang mengalami perubahan di masa pandemi Covid-19 adalah kimia. Survey awal pada guru-guru kimia di NTT bahwa penggunaan sumber belajar digital dalam proses pembelajaran di masa pandemi covid-19 masih sangat rendah. Tujuan kegiatan ini adalah memberikan pengetahuan, pengalaman dan keterampilan bagi guru-guru kimia NTT dalam mendesain bahan ajar dan praktikum menggunakan teknologi IT. Metode yang dilakukan adalah pre test, pelatihan dan pendampingan pembuatan chemLab dan bahan ajar kimia berbasis exe.learning dan post test. Kegiatan ini dilakukan secara daring menggunakan platfom zoom. Berdasarkan hasil analisis pre test dan post test bahwa terjadi peningkatan kemampuan guru-guru kimia dari 34,5% menjadi 96,4% untuk chem lab dan 30,6% menjadi 93,5% untuk pembuatan bahan ajar berbasis exe.learning. Kesimpulan dari kegiatan ini adalah guru-guru kimia mampu mendesain praktikum menggunakan chem lab dan membuat bahan ajar kimia berbasis exe.learning.
Sosialisasi Pengelolaan Bahan Kimia Kadaluarsa dan Limbah Praktikum Bagi Guru Kimia Arvinda C. Lalang; Dewi Lestarani; Heru Christianto; Yosep Lawa; Yantus A.B. Neolaka; Lolita A.M. Parera; Ni Wayan O.A.C. Dewi
SAFARI :Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia Vol. 2 No. 4 (2022): Oktober : Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia
Publisher : BADAN PENERBIT STIEPARI PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56910/safari.v2i4.479

Abstract

Telah dilakukan survei pengelolaan bahan kimia kadaluarsa dan limbah praktikum terhadap mitra yakni guru-guru kimia yang tergabung dalam Ikatan Alumni Pendidikan Kimia FKIP Undana (IUPAC). Survey menggunakan kuisioner via google form dan telah diisi oleh 25 guru dari 25 sekolah yang berbeda yang ada NTT. Hasil survei menunjukkan bahwa 96% sekolah tidak memberi perlakuan sebelum limbah praktikum dibuang. Limbah praktikum tersebut langsung dibuang pada: tempatnya (48%); alam bebas (32%); wastafel (12%); dikubur (4%); sedangkan 4% sekolah memiliki perlakuan sebelum limbah dibuang (diencerkan). Selain itu bahan kimia kadaluarsa dimiliki 11 dari sekolah 25 (44%) dengan cara penanganannya seperti disimpan (64%) dan dikubur (36%). Berdasarkan hasil survei ini dapat disimpulkan pemahaman mitra kurang dalam mengelolah limbah hasil praktikum maupun bahan kimia kadaluarsa. Solusi yang ditawarkan untuk mitra adalah memberikan sosialisasi dan konsultasi yang dilaksanakan secara daring. Dilanjutkan kegiatan pendampingan kepada sekolah sampel dalam pengelolaan bahan kimia kadaluarsa dan limbah praktikum