Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

TRANSFORMASI MENGGUNAKAN Agrobacterium tumefaciens PADA TUNAS DAUN Kalanchoe mortagei DAN Kalanchoe daigremontiana 1 DAN 2 Dewanto, Hamami Alfasani; Suhandono, Sony
Chimica et Natura Acta Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : Departemen Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (355.284 KB) | DOI: 10.24198/cna.v4.n2.10679

Abstract

Cocor bebek adalah tumbuhan sukulen yang mampu memproduksi tunas adventif (reproduksi vegetatif) pada tepian daunnya. Kemampuan reproduksi vegetatif ini menghasilkan tanaman yang sama dalam waktu yang singkat, sehingga memungkinkan untuk dijadikan sebagai bioreaktor protein rekombinan. Transformasi dilakukan menggunakan Agrobacterium tumefaciens pada tunas daun cocor bebek dari spesies Kalanchoe mortagei dan Kalanchoe daigremontiana. Optimasi dilakukan mencakup: galur A. tumefaciens, kerapatan optis dari kultur A. Tumefaciens, konsentrasi acetosyringone, teknik ko-kultivasi, pH medium dan komposisi medium ko-kultivasi. Hasil optimasi transformasi secara transien menunjukan bahwa perbedaan galur A. tumefaciens, kerapatan optis, konsentrasi acetosyringone menghasilkan ekspresi transien yang relatif sama secara kualitatif. Berdasarkan uji GUS teknik ko-kultivasi dengan infiltrasi vakum dan pH medium 5,5 menghasilkan ekspresi transien lebih baik dibandingkan dengan perendaman dan pH medium 7,0. Medium ko-kultivasi M9 menghasilkan ekspresi transien yang lebih baik dibandingkan dengan medium ½MS0. Tunas daun K. daigremontiana 2 menunjukan ekspresi transien yang lebih baik dibandingkan K. mortagei dan K. daigremontiana 1.
Pengaruh Suhu Peyimpanan dan Penambahan Berbagai Jenis dan Konsentrasi Stabilizer pada Pengaplikasian Edible Coating Gel Lidah Buaya (Aloe Vera Linn.) Terhadap Mutu Cabai Merah (Capsicum Annuum L.) Rahayu, Fitriyani Dwi; Santosa, Arif Prashadi; Dewanto, Hamami Alfasani
Proceedings Series on Physical & Formal Sciences Vol. 7 (2024): Prosiding Seminar Nasional Fakultas Pertanian dan Perikanan
Publisher : UM Purwokerto Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/pspfs.v7i.1197

Abstract

Cabai termasuk dalam produk hasil pertanian klimaterik, dimana cabai masih mengalami proses respirasi yang terus berlangsung bahkan saat setelah dipanen. Upaya untuk memperpanjang umur simpan cabai dengan mengurangi laju respirasi melalui penyesuaian kondisi penyimpanan, pengemasan dan penanganan fisik produk seperti edible coating. Salah satu tanaman yang dapat digunakan sebagai bahan edible coating adalah lidah buaya. Untuk meningkatkan edible coating lidah buaya maka perlu di tambahkan suatu bahan sebagai bahan penstabil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui interaksi pengaruh antara suhu penyimpanan dan penambahan berbagai jenis dan konsentrasi stabilizer pada pengaplikasian edible coating gel lidah buaya terhadap mutu cabai merah. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dua faktor dengan tiga kali ulangan. Masing-masing sampel diuji kadar vitamin C, susut bobot, kadar air, tingkat kekerasan, total mikroba dan analis sensoris. Data dianalisis secara statistik menggunakan Analysis of variance (ANOVA) kemudian dilanjutkan dengan Duncan 5%. Hasil penelitian menujukan bahwa selama 12 hari penyimpanan terbaik pada perlakuan S2E7 dan S2E3 dapat memperkecil penurunan kadar vitamin C, kadar air, tingkat kekerasan dan memperkecil kenaikan susut bobot dan total mikroba serta apat mempertahankan tekstur, aroma warna dan kesegaran cabai merah.
Karakter Anatomi Daun dari Kultur Tunas Artemisia annua L. Juliarni, ,; Dewanto, Hamami Alfasani; Ermayanti, Tri Muji
Jurnal Agronomi Indonesia (Indonesian Journal of Agronomy) Vol. 35 No. 3 (2007): Jurnal Agronomi Indonesia
Publisher : Indonesia Society of Agronomy (PERAGI) and Department of Agronomy and Horticulture, Faculty of Agriculture, IPB University, Bogor, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (549.067 KB) | DOI: 10.24831/jai.v35i3.1336

Abstract

Artemisia annua L. produce artemisinin, an endoperoxide sesquiterpene lactone, which is effective against resistant strains of Plasmodium falciparum, the malarial parasite. Artemisinin in foliar tissue are localized entirely in subcuticular space of capitate glandular trichomes. This research was performed to investigate the anatomical structures especially glandular trichomes which associated with artemisinin production in leaves of five different shoot culture clones (A, B, C, D, and E clones). Observation of anatomical characters of leaves was done by making cross-section, while observation of trichomes was performed using Scanning Electron Microscopy.  The leaves of five clones showed bifacial anatomical structure.  The leaf thickness of E clone was the highest (96.8 µm), while those of four other clones were relatively the same ranging from 62.8 µm to 66.6 µm. Glandular trichomes were distributed throughout the lamina of leaves with the highest distribution in adaxial parts of  the leaves. The size of uppermost secretory cells of glandular trichomes was relatively the same in five clones observed. There were variations in density of  glandular  trichomes in five clones observed. A and B clones had higher density of glandular trichomes i.e. 56.9 and 60.5/mm2, while three other clones had density which range from 43.0 to 49.7/mm2. It was suggested that A and B clones were the potential clones in producing artemisinin in vitro due to their larger leaf size and higher density of glandular trichomes.   Keywords :  Artemisia annua, shoot culture, anatomical structure of leaf