Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Best Journal (Biology Education, Sains and Technology)

Analisis Respon Mahasiswa terhadap Proses dan Kendala Pembelajaran Biologi di Masa Pandemi Covid-19 Suyud Abadi; Sulton Nawawi
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 5, No 1 (2022): Juni 2022
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v5i1.5300

Abstract

Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Muhammadiyah Palembang telah memberlakukan pembelajaran daring sebagai upaya memastikan perkuliahan tetap berjalan di masa pandemi COVID-19. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis proses dan kendala pembelajaran biologi di masa pandemi COVID-19 berdasarkan respon mahasiswa. Jenis Penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, Pengambilan data dilakukan dengan membagikan Google form yang berisi 11 item pernyataan kepada mahasiswa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses perkuliahan daring di Program studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Muhammadiyah Palembang berjalan cukup baik, pelaksanaan perkuliahan daring di Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Muhammdiyah Palembang telah sesuai dengan Jadwal (93.22%). Pemahaman materi selama perkualiahan daring cukup dapat dipahami oleh mahasiswa (47.46%). Semangat atau antusiasme mahasiswa mengikuti perkuliahan daring cukup baik (49.15%), dimana telah terbangun komunikasi antara dosen dengan mahasiswa dengan baik (66.1%). Diketahui bahwa media perkuliahan online yang digunakan yang banyak digunakan mahasiswa adalah WhatsApp (84.75%) yang kebanyakan mahasiswa menggunakan alat elektronik berupa Handphone (HP; 86.44%). Dengan demikian diharapkan agar mahasiswa akan terbiasa mengikuti perkuliahan daring selama masa pandemik dengan metode perkuliahan yaitu dengan melakukan diskusi online. Kebanyakan mahasiswa koneksi internet yang digunakan adalah data (94.92%), yang selain adanya kendala jaringan internet lemah, mahasiswa juga lebih menyukai sistem perkuliahan tatap muka langsung. Beberapa kendala diantaranya banyak menghabiskan kuota serta jaringan internet lemah. Proses perkuliahan daring masih harus terus dioptimalkan dan terus dilakukan evaluasi sebagai perbaikan perkuliahan daring pada semester-semester selanjutnya. 
Pengembangan Modul Pembelajaran Biologi Berbasis Problem Solving Pada Materi Ekologi Ike Puspita Sari; Suyud Abadi; Sulton Nawawi
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 4, No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v4i1.3592

Abstract

Bahan ajar di SMA Muhammadiyah 1 Palembang belum spesifik mengenai cakupan materi Ekologi. Sumber belajar dalam materi Ekologi menggunakan makalah dan powerpoint, hasil diskusi dan presentasi kelas, dan photocopy penuntun praktikum materi Ekologi yang masih sederhana. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui karakteristik dan kelayakan modul pembelajaran Biologi berbasis Problem Solving. Metode dalam penelitian ini adalah penelitian pengembangan dengan model ADDIE menurut Dick dan Carey. Hasil penelitian ini adalah karakteristik dan kelayakan modul Biologi berbasis Problem Solving pada materi Ekologi dengan modul lainnya adalah menekankan seluruh aktivitas yang dilakukan peserta didik diarahkan untuk menyelesaikan masalah, yang dimulai dari kegiatan merumuskan fakta pendukung dan menegaskan masalah, mencari fakta pendukung dan merumuskan hipotesis, mengevaluasi alternatif pemecahan yang dikembangkan, mengadakan pengujian atau verifikasi, dan menarik kesimpulan. Berdasarkan penilaian kelayakan ahli materi persentase 78% dinyatakan dalam kriteria Layak, penilaian ahli media persentase 79% dinyatakan dalam kriteria layak, penilaian ahli bahasa persentase 97% dinyatakan dalam kriteria sangat layak, penilaian uji ahli perangkat pembelajaran dengan persentase 77% dinyatakan dalam kriteria Layak. Sedangkan penilaian respon guru Biologi diperoleh persentase 89% dinyatakan dalam kriteria sangat layak dan siswa diperoleh presentase 86% dinyatakan dalam kriteria sangat layak. Simpulan penelitian ini adalah karakteristik dan kelayakan modul yang dikembangkan berbeda dengan modul lainnya karena modul yang dikembangkan merupakan modul berbasis Problem Solving dalam keterampilan pemecahan masalah siswa yang sudah dilakukan validasi oleh beberapa para ahli
Analisis Aktivitas Belajar dan Level Kognitif Siswa pada Materi Bakteri Eka Ayu Lestari; Suyud Abadi; Sulton Nawawi
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 6, No 1 (2023): Juni 2023
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v6i1.6353

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas belajar dan level kognitif siswa pada materi Bakteri kelas X SMA Negeri 1 Muara Sugihan. Jenis penelitian yaitu deskriptif kuantitatif.Populasi penelitian seluruh siswa kelas X MIPA 1.Sampel penelitiandiambil menggunakan sampling jenuh.Sampel yang digunakan yaitu seluruh siswa kelas X MIPA 1.Instrumen yang digunakan yaitu observasi, wawancara, angket dan dokumentasi.Data penelitian ini dianalisis dengan uji validitas, uji reliabilitas, uji kesukaran soal, uji daya pembeda soal dan uji persentase.Hasil penelitian aktivitas belajar diperoleh aktivitas visual(66,3%) aktif, lisan (62,5%) aktif, mendengar (79,1%) aktif,menulis (72,0%) aktif, emosi (67,0%) aktif dan mental (60,8%) cukup aktif.Kemudian hasil level kognitif pada tingakatan mengingat (87,9%) sangat baik, memahami (76,8%) baik, mengaplikasi (79,4%) baik, menganalisis (60,9%) cukup baik, mengevaluasi (58,1%) kurang baik, dan mencipta (59,1%) kurang baik. Simpulan rata-rata aktivitas belajar yaitu dapat digolongkan dalam kategori aktif.Persentase tertinggi yaitu aktivitas mendengarkan (79,1%) aktif. Persentase terendah yaituaktivitas mental (60,8%) cukup aktif. Simpulan level kognitif mencapai tingkatan menganalisis. Persentase tertinggi yaitu level mengingat (87,9%) sangat baik. Persentase terendah yaitu mengevaluasi (58,1%) kurang baik.