Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Ketakutan Interaksi dan Stigma Perawat Terhadap Pasien HIV/AIDS di Masa Pandemi Covid-19 Yuli Lestari; Tubagus Erwin Nurdiansyah; Renitasari Renitasari
Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES Vol 12, No 4 (2021): Oktober 2021
Publisher : FORIKES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/sf.v12i4.1385

Abstract

Stigma among nurses in people with HIV / AIDS (PLWHA) can reduce the quality of healthcare services for patients. PLWHA service during the Covid-19 pandemic in Lampung Province is referred to as a red zone, which means that the disease transmission process has not been controlled yet, has become limited. Improve the quality of healthcare service for HIV patients during Covid-19 pandemic by eliminating stigma and discrimination. The aim research was to find out related of fear to stigma among nurses concern to HIV patients during Covid-19 pandemic in Dr. H. Abdul Moeloek Lampung Province in 2020. This research use analytic survey design with cross-sectional approach. The population in this study were all nurses in the infection ward, class I until III, VIP, and VVIP in Hospital Dr. H. Abdul Moeloek of Lampung Province 109 nurses. A sample of 97 nurses was taken by simple random technique. The statistical test used the chi square test. The results are stigma among nurses was mostly negative as many as 52 (53.6%); most of nurses had fear on interactions of 57 (58.8%). There is a relationship between fear on interactions with stigma among nurse concern to HIV patients (p value = 0.12, OR = 3.208). Health workers can improve HIV patients’ services during Covid-19 pandemic through emotional management exercises and increase knowledge about HIV patient care during Covid-19 pandemic in order to eliminate stigma of nurses.Keywords: stigma; fear; HIV/AIDS; Covid-19ABSTRAKStigma perawat pada Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) dapat menurunkan kualitas layanan kesehatan pasien. Pelayanan ODHA di masa pandemi Covid-19 di Provinsi Lampung disebut sebagai zona merah yang berarti proses penularan penyakit belum terkendali menjadi dibatasi. Meningkatkan kualitas pelayanan pasien ODHA di masa pandemi Covid-19 dengan menghilangkan stigma dan diskriminasi. Tujuan penelitian diketahui hubungan ketakutan interaksi dengan stigma perawat terhadap pasien HIV di masa pandemi Covid-19 di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2020. Jenis penelitian menggunakan rancangan survey analitik dengan pendekatan cross-sectional. Populasi penelitian adalah perawat di ruang infeksi kelas I s.d III, VIP dan VVIP RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung sejumlah 109 perawat. Sampel sebanyak 97 perawat diambil dengan teknik simple random. Uji statistik yang digunakan adalah uji chi square. Hasil Penelitian didapatkan stigma perawat sebagian besar negatif sebanyak 52 (53,6%); sebagian besar perawat memiliki ketakutan interaksi sebanyak 57 (58,8%). Ada hubungan antara ketakutan interaksi dengan stigma perawat terhadap pasien HIV (p value = 0,12, OR = 3,208). Petugas kesehatan dapat meningkatkan pelayanan pasien HIVdi masa pandemi Covid-19 melalui latihan pengelolaan emosional dan meningkatkan pengetahuan tentang perawatan pasien HIV di masa pandemi Covid-19 sehingga diharapkan mampu menghilangkan stigma perawat.Kata kunci: stigma; ketakutan; HIV/AIDS; Covid-19
Upaya Pengendalian Hipertensi Melalui Pendidikan Dan Pemeriksaan Kesehatan Warga Masyarakat Metro Utara Kota Metro William Arisandi; Nur Sefa Arief Hermawan; Tubagus Erwin Nurdiansyah; Aulia Rahman
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1, No 02 (2020): VOL 01 NO.02 OKTOBER 2020
Publisher : Universsitas Mitra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakHipertensi atau tekanan darah tinggi adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik dari 90 mmHg. Peningkatan tekanan darah yang berlangsung dalam jangka waktu lama (persisten) dapat mengakibatkan kerusakan pada ginjal, jantung dan stroke. Hipertensi merupakan penyakit tidak menular yang menjadi salah satu penyebab utama kematian premature di dunia. Menurut WHO (2019), dari total penduduk dunia, prevalensi hipertensi secara global sebesar 22% dan kurang dari seperlima penderita melakukan upaya pengendalian terhadap tekanan darah yang dimiliki. Di Indonesia, hipertensi terus seiring menurunnya angka keberhasilan pengobatan dan pengetahuan yang kurang baik pada masyarakat.Puskesmas Purwosari, peningkatan kasus dan penurunan keberhasilan pengobatan penderita hipertensi disebabkan oleh kepatuhan, pengetahuan dan perilaku hidup penderita dan masyarakat yang kurang baik.Kegiatan pendidikan dan pelayanan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat dan mewujudkan kemandirian masyarakat untuk mampu mengawasi kondisi kesehatanny, dengan mengenal berbagai gejala terkait hipertensi dan melatih masyarakat untuk langsung berkonsultasi dan mengunjungi puskesmas dan rumah sakit untuk mendapat tindakan. Kegiatan pendidikan melalui metode ceramah dengan menampilkan materi melalui persentase pada sasaran kegiatan.Hasil kegiatan ditemui adanya perubahan pengetahuan setelah dilakukannya pendidikan kesehatan dan pemberian konsultasi pada pelayanan kesehatan tentang bagaimana secara mandiiri masyarakat mengenal dan mengendalikan penyakit hipertensi.Kata Kunci : Hipertensi, Pendidikan Kesehatan dan Pelayanan Kesehatan
Hubungan Obesitas Dan Tingkat Stres Dengan Kejadian Hipertensi Di Rumah Sakit Daerah Mayjend. Hm. Ryacudu Kotabumi Lampung Utara Tubagus Erwin Nurdiansyah; Amalia Amalia; Aan Suhendra
Jurnal Ilmu Keperawatan Indonesia Vol 1, No 1 (2020): Jurnal Ilmu Keperawatan Indonesia (JIKPI)
Publisher : Universitas Mitra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hipertensi merupakan suatu keadaan seseorang mengalami peningkatan tekanan darah di atas normal, yaitu tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan atau tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg. Penyakit hipertensi menjadi salah satu penyebab kematian, pada tahun 2016 jumlah kematian akibat hipertensi di Kabupaten Lampung Utara sebanyak 34 kasus. Jika dilihat dari kunjungan ke pusat pelayanan kesehatan penyakit hipertensi menempati urutan pertama jumlah kunjungan terbanyak dengan total kunjungan kasus baru sebanyak 2081 kasus dan sebanyak 7438 kasus lama dengan prevalensi sebesar 20,3% berdasarkan total kunjungan ke fasilitas pelayanan kesehatan. Jenis penelitian kuantitatif, dengan desin / rancangan cross sectional. Variabel dalam penelitian ini adalah variabel bebas (obesitas dan tingkat stres) dan Variabel Terikat (hipertensi). Populasi dari penelitian ini adalah seluruh pasien di poli penyakit dalam di Rumah Sakit Daerah May Jend. HM. Ryacudu Kotabumi Lampung Utara. Pengumpulan data langsung kepada responden. Analisis data secara univariat dan bivariat (chi square). Hasil penelitian ini diketahui sebanyak 62,2% responden mengalami hipertensi dan yang tidak mengalami hipertensi sebanyak 37,8%. Ada hubungan obesitas penderita penyakit hipertensi dengan kejadian hipertensi (p-value ,005 : OR 15.9). Ada hubungan stres dengan kejadian hipertensi (p-value ,000 : OR 8.8) di Rumah Sakit Daerah May Jend. HM. Ryacudu Kotabumi Lampung Utara Tahun 2018. Mendukung upaya yang dilakukan oleh responden, dalam mempertahankan derajat kesehatannya dengan memotivasi responden saat melakukan kontrol kesehatan. 
Health Education in Narcotics, Psychotropics and Addictive in Mts Miftahul Ulum Bandar Lampung Dian Utama Pratiwi Putri; Tubagus Erwin Nurdiansyah; Febria Listina
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 2 No 3 (2020): Jurnal Peduli Masyarakat, September 2020
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v2i3.131

Abstract

The problem of abuse of Narcotics, Psychotropic and Other Addictive Substances (NAPZA) or popular terms known to the public as Narcotics (Narcotics and Substance / Drug) is a very complex problem, which requires a comprehensive countermeasure effort involving multidisciplinary cooperation, multisector, and its role and the community is actively carried out continuously, consistently and consistently. Although in Medicine, most Narcotics, Psychotropic and other addictive substances (NAPZA) are still beneficial for treatment, but if abused or used not according to medical indications or treatment standards even more so if accompanied by illegal circulation, it will have a very detrimental effect on individuals and society especially young generation. Community service aims to increase the knowledge of teenagers, especially boys, about the dangers of narcotics, psychotropic substances and addictive substances. The method used is health education using written and pictorial material. And the question and answer session as a feed back of health education. The results obtained are children in MTs Miftahul Ulum Bandar Lampung better understand the dangers of narcotics, psychotropic substances and addictive substances
The Correlation Between the Smartphone Addiction and Eating Behaviour of Adolescents in Lampung Province Sugeng Eko Irianto; Biyanti Lisatriana; Nurulita Tunjungsari; Tubagus Erwin Nurdiansyah
Indonesian Journal of Global Health Research Vol 3 No 4 (2021): Indonesian Journal of Global Health Research
Publisher : GLOBAL HEALTH SCIENCE GROUP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (462.256 KB) | DOI: 10.37287/ijghr.v3i4.748

Abstract

Adolescents are those of the Generation Z who are now between 11-26 years old. Adolescents is also called the generation of Internet, who are those who have been familiar with and introduced to the technology and connected to the Internet ever since they were born. In result, Internet has a big impact to the life development and the character building of adolescents. The objective of the study was to discover the correlation between the smartphone addiction and eating behaviour of adolescents in Lampung Province. This is a quantitative analytic study with an observational research design and cross-sectional approach. This research was conducted between September – October 2021 in Lampung Province. The most respondent age was > 17 years or 66.8 % and female was 366 respondent or 73.2%. The respondent who had smartphone addiction level of moderate and severe was 251 respondents or 50.2 %. The eating behaviour of less healthy was 251 respondents or 50.2 % and health eating behaviour was 249 respondents or 49.8%. There was no significant correlation between the adolescent age group and eating behavior (p-value = 0.543). There was a significant correlation between adolescent sex and eating behavior (p-value = 0.001). There was a significant relationship between smartphone addiction and eating behavior in adolescents (p-value = 0.0005). Need further research of the correlation between smartphone addiction with eating behaviour and health.
PENGARUH TERAPI MUSIK TERHADAP RESPON NYERI PADA PASIEN DENGAN POST OPERASI DI RSUD A. DADI TJOKRODIPO KOTA BANDAR LAMPUNG Tubagus Erwin Nurdiansyah
Jurnal Kesehatan Vol 6, No 1 (2015): Jurnal Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (537.717 KB) | DOI: 10.26630/jk.v6i1.20

Abstract

Tubagus Erwin NurdiansyahSTIKES Mitra Lampunge-mail: tubagus_erwin@yahoo.co.id Abstrak: Pengaruh Terapi Musik Terhadap Respon Nyeri Pada Pasien Dengan Post Operasi Di RSUD A. Dadi Tjokrodipo Kota Bandar Lampung. Nyeri pasca bedah merupakan satu dari masalah keluhan pasien tersering di rumah sakit sebagai konsekuensi pembedahan yang tidak dapat dihindari. Pengaruh negatif dari nyeri dapat dikendalikan dengan manajemen nyeri sebagai bagian dari perawatan pasien yang sangat penting, meliputi pemberian terapi farmakologi dan terapi nonfarmakologi berupa intervensi perilaku kognitif seperti teknik relaksasi, terapi musik, imagery dan biofeedback. Tujuan penelitian guna melihat efektifitas terapi musik terhadap respon nyeri pasien post operasi. Metode penelitian menggunakan quasi experimental dengan desain pretest-postest with control group design. Sampel berjumlah 34 responden. Variabel penelitian adalah pemberian terapi musik dan respon nyeri. Data dikumpulkan dengan menggunakan pengukuran skala nyeri Numeric Rating Scale (NRS) dan Faces Pain Scale Resived (FPSR). Hasil penelitian menunjukan perbedaan selisih respon nyeri pasien post operasi antara kelompok intervensi dengan kelompok kontrol, yang dibuktikan dengan nilai selisih pada kelompok intervensi sebesar 2,65 dan nilai selisih pada kelompok kontrol sebesar 1,59. Adapun faktor confounding tidak memiliki pengaruh terhadap respon nyeri yaitu pengalaman nyeri masa lalu (p–value=0,387),  jenis kelamin (p–value=0,068) dan budaya bermusik (p–value = 0,599). Kesimpulan pada penelitian ini adalah pemberian terapi musik mempunyai efektifitas yang lebih baik dalam manajemen nyeri pasca pembedahan. Saran penelitian ini adalah agar terapi musik dapat diterapkan secara langsung di Rumah Sakit untuk menurunkan respon nyeri pada pasien post operasi pembedahan. Kata Kunci: terapi musik, nyeri
The Role of Public Health Provider on Improving of the Mother’s Knowledge and Awareness on Covid 19 for Her Children Sugeng Eko Irianto; Dian Utama Pratiwi Putri; Tubagus Erwin Nurdiansyah
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 11 No 2 (2021): Supp April 2021
Publisher : LPPM STIKES KENDAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/pskm.v11i2.1353

Abstract

During time of COVID-19 pandemic, women are often burdened with greater expectation to carry out domestic responsibilities, including tending to children and ill members of the family. With school closures and disruptions at the workplace becoming the norm, including working from home, there is bound to be more expectations from women responsibility. Health education on COVID-19 by public health providers to the women/mother was conducted to improve the knowledge and awareness of the women itself and the family members by using digital technology/tele-education. There were challenges for the public health worker such as technical skill of case management, clinical management, and others. To address the challenges, the government implemented a strategic approach at individual level, organization level, and systemic level.
Upaya Pengendalian Hipertensi Melalui Pendidikan Dan Pemeriksaan Kesehatan Warga Masyarakat Metro Utara Kota Metro William Arisandi; Nur Sefa Arief Hermawan; Tubagus Erwin Nurdiansyah; Aulia Rahman
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1, No 02 (2020)
Publisher : UNIVERSITAS MITRA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakHipertensi atau tekanan darah tinggi adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik dari 90 mmHg. Peningkatan tekanan darah yang berlangsung dalam jangka waktu lama (persisten) dapat mengakibatkan kerusakan pada ginjal, jantung dan stroke. Hipertensi merupakan penyakit tidak menular yang menjadi salah satu penyebab utama kematian premature di dunia. Menurut WHO (2019), dari total penduduk dunia, prevalensi hipertensi secara global sebesar 22% dan kurang dari seperlima penderita melakukan upaya pengendalian terhadap tekanan darah yang dimiliki. Di Indonesia, hipertensi terus seiring menurunnya angka keberhasilan pengobatan dan pengetahuan yang kurang baik pada masyarakat.Puskesmas Purwosari, peningkatan kasus dan penurunan keberhasilan pengobatan penderita hipertensi disebabkan oleh kepatuhan, pengetahuan dan perilaku hidup penderita dan masyarakat yang kurang baik.Kegiatan pendidikan dan pelayanan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat dan mewujudkan kemandirian masyarakat untuk mampu mengawasi kondisi kesehatanny, dengan mengenal berbagai gejala terkait hipertensi dan melatih masyarakat untuk langsung berkonsultasi dan mengunjungi puskesmas dan rumah sakit untuk mendapat tindakan. Kegiatan pendidikan melalui metode ceramah dengan menampilkan materi melalui persentase pada sasaran kegiatan.Hasil kegiatan ditemui adanya perubahan pengetahuan setelah dilakukannya pendidikan kesehatan dan pemberian konsultasi pada pelayanan kesehatan tentang bagaimana secara mandiiri masyarakat mengenal dan mengendalikan penyakit hipertensi.Kata Kunci : Hipertensi, Pendidikan Kesehatan dan Pelayanan Kesehatan
Hubungan Obesitas Dan Tingkat Stres Dengan Kejadian Hipertensi Di Rumah Sakit Daerah Mayjend. Hm. Ryacudu Kotabumi Lampung Utara Tubagus Erwin Nurdiansyah; Amalia Amalia; Aan Suhendra
Jurnal Ilmu Keperawatan Indonesia Vol 1, No 1 (2020): Jurnal Ilmu Keperawatan Indonesia (JIKPI)
Publisher : Universitas Mitra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hipertensi merupakan suatu keadaan seseorang mengalami peningkatan tekanan darah di atas normal, yaitu tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan atau tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg. Penyakit hipertensi menjadi salah satu penyebab kematian, pada tahun 2016 jumlah kematian akibat hipertensi di Kabupaten Lampung Utara sebanyak 34 kasus. Jika dilihat dari kunjungan ke pusat pelayanan kesehatan penyakit hipertensi menempati urutan pertama jumlah kunjungan terbanyak dengan total kunjungan kasus baru sebanyak 2081 kasus dan sebanyak 7438 kasus lama dengan prevalensi sebesar 20,3% berdasarkan total kunjungan ke fasilitas pelayanan kesehatan. Jenis penelitian kuantitatif, dengan desin / rancangan cross sectional. Variabel dalam penelitian ini adalah variabel bebas (obesitas dan tingkat stres) dan Variabel Terikat (hipertensi). Populasi dari penelitian ini adalah seluruh pasien di poli penyakit dalam di Rumah Sakit Daerah May Jend. HM. Ryacudu Kotabumi Lampung Utara. Pengumpulan data langsung kepada responden. Analisis data secara univariat dan bivariat (chi square). Hasil penelitian ini diketahui sebanyak 62,2% responden mengalami hipertensi dan yang tidak mengalami hipertensi sebanyak 37,8%. Ada hubungan obesitas penderita penyakit hipertensi dengan kejadian hipertensi (p-value ,005 : OR 15.9). Ada hubungan stres dengan kejadian hipertensi (p-value ,000 : OR 8.8) di Rumah Sakit Daerah May Jend. HM. Ryacudu Kotabumi Lampung Utara Tahun 2018. Mendukung upaya yang dilakukan oleh responden, dalam mempertahankan derajat kesehatannya dengan memotivasi responden saat melakukan kontrol kesehatan. 
REMBUK STUNTING SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN DAN PENANGANAN STUNTING Budi Antoro; Nova Nurwinda Sari; Aulia Rahman; Tubagus Erwin Nurdiansyah; Armen Patria; Eka Yuliani; Roni Pratama; Praharisini Praharisini
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3, No 2 (2022)
Publisher : UNIVERSITAS MITRA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKStunting atau kondisi kerdil merupakan kondisi dimana balita memiliki panjang badan dan tinggi badan yang tidak sesuai jika dibandingkan dengan usia. Kejadian stunting hingga saat ini masih menjadi masalah gizi utama yang dihadapi oleh Indonesia. Stunting dapat mengakibatkan dampak yang serius bagi penderitanya antara lain penurunan kemampuan kognitif, kecerdasan menurun, adanya gangguan pertumbuhan fisik dan gangguan pada metabolisme tubuh. Tujuan kegiatan ini merupakanupaya menambah pengetahuan tentang pencegahan dan penanganan stunting.Metode: Strategipenyuluhan dengan pendekatanmetodemotivasi.Hasil kegiatan ini Masyarakatikutberpartispasidalam kegiatan sebagai upayameningkatkanderajat kesehatan masyarakat dan untukmendorongdan memotivasidalam pencegahan stunting. Diharapkan Kegiatan pendidikan kesehatan tentang stunting harus dilakukan secara berkala diberikan kepada seluruh lapisan masyarakat dengan menggunakan berbagai media seperti leaflet, banner, poster dan media lainnya. Kata kunci:Rembuk Stunting,Pencegahan Dan Penanganan Stunting