Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

IbM Pemanfaatan Open Educational Resources Bagi Guru SMA Taruna Terpadu Bogor Fauzy Rahman Kosasih; Darminah Darminah; Suratinah Suratinah; Rahayu Dwi Riyanti; Juhana Juhana
Jurnal Abdimas BSI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1, No 3 (2018): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (383.339 KB) | DOI: 10.31294/jabdimas.v1i3.3774

Abstract

AbstrakProgram Pengabdian kepada Masyarakat Ipteks bagi Masyarakat (IbM) bertema ”Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Melalui Pelatihan Pencarian dan Pemanfaatan Sumber Pembelajaran Terbuka (OER) Berbahasa Inggris dari Internet bagi Guru-Guru SMA Taruna Terpadu – Bogor Center School, Bogor” bertujuan untuk mengembangkan kemampuan guru-guru SMA Taruna Terpadu – Bogor Center School, Bogor dalam memanfaatkan sumber-sumber pembelajaran terbuka (OER) di Internet untuk mendukung pembelajaran siswa di kelas. Kegiatan ini melibatkan mitra yaitu kelompok guru-guru mata pelajaran Bahasa Inggris dan guru-guru mata pelajaran lainnya di SMA tersebut. Kegiatan dimulai dengan kunjungan awal untuk menganalisis situasi dan kebutuhan guru-guru di lokasi. Kegiatan IbM difokuskan pada peningkatan kompetensi guru-guru SMA tersebut dalam pencarian dan pemanfaatan sumber-sumber pembelajaran terbuka (OER). Luaran kegiatan berupa laporan tentang unjuk kemampuan guru dalam memanfaatkan sumber-sumber pembelajaran terbuka (OER) dalam proses belajar mengajar. Kegiatan pelatihan dilanjutkan dengan monitoring dan konsultasi untuk menindaklanjuti hasil pelatihan terhadap peningkatan kemampuan guru-guru SMA tersebut dalam proses pembelajaran di kelas.Kata kunci: OER, Sumber Pembelajaran Terbuka, Abdimas UT
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS DO IT YOURSELF HOME PROJECT BAGI GURU TK ISLAMIC KIDS CORNER BOGOR Fauzy Kosasih; Juhana Juhana; Lidwina Sri Ardiasih; Rahayu Dwi Riyanti; Suratinah Suratinah
Diseminasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2022)
Publisher : Pusat Pengabdian kepada Masyarakat- LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33830/diseminasiabdimas.v4i2.2589

Abstract

This community service program aims to train Bogor Islamic Kids Corner (IKC) Kindergarten teachers to develop DIY home project-based learning media for students. This activity involves partners consisting of teachers and students in partner schools. This activity begins with an initial visit to analyze the situation and needs of the local community. From the results of the visit, it was identified and agreed that community service activities (Abdimas) were focused on developing learning media based on the DIY home project considering that teaching and learning activities were still carried out from home (emergency learning). From the results of the implementation of Abdimas activities, it can be reported that from four training sessions with IKC Kindergarten teachers, the teachers have been able to develop and utilize DIY home project-based learning media with students. Both teachers and students were enthusiastic and active in participating in every series of community service activities while still adhering to health protocols.   Program pengabdian kepada masyarakat dengan judul IbM Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis DIY Home Project bagi Guru TK IKC Bogor ini bertujuan melatih guru TK Islamic Kids Corner (IKC) Bogor untuk mengembangkan media pembelajaran berbasis DIY home project bagi siswa. Kegiatan ini melibatkan mitra yang terdiri dari para guru dan siswa di sekolah mitra. Kegiatan ini dimulai dengan kunjungan awal untuk menganalisis situasi dan kebutuhan masyarakat di lokasi. Dari hasil kunjungan berhasil diidentifikasi dan disepakati bahwa kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PkM) difokuskan pada pengembangan media belajar berbasis DIY home project mengingat kegiatan belajar mengajar masih dilakukan dari rumah (pembelajaran jarak jauh). Dari hasil pelaksanaan kegiatan PkM, dapat dilaporkan bahwa dari empat kali pelatihan dengan para guru TK IKC maka para guru telah mampu mengembangkan dan memanfaatkan media pembelajaran berbasis DIY home project bersama para siswa. Baik para guru maupun para siswa antusias dan aktif dalam mengikuti setiap rangkaian kegiatan PkM dengan tetap menaati protokol kesehatan.
Peningkatan Kemampuan Bahasa Inggris Anak-Anak di Kampung Pemulung, Ciputat, Tangerang Selatan Ika Tri Yunianika; Fauzy Rahman Kosasih; Rahayu Dwi Riyanti; Benny Nugraha
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 7 No 2 (2022): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (428.067 KB) | DOI: 10.30653/002.202272.111

Abstract

IMPROVING ENGLISH LANGUAGE SKILLS OF CHILDREN IN PEMULUNG VILLAGE, CIPUTAT, TANGERANG SELATAN. This community service program began with an initial discussion to identify the needs of children in Pemulung village. Based on the analysis, it was identified and agreed that the community service would be focused on improving English skills for children through fun learning activities. This program aimed to increase the knowledge of children about the importance of English, provide a fun English learning experience for children, and improve their English language skills. The partners of this program were 36 children aged 5-10 years old and six volunteers from Pos Solidaritas Umat (PSU) LDK Syahid. The programs were conducted by the team in four meetings through presentations from the instructor, small group discussions, and English practices. Furthermore, monitoring and evaluation of these activities were carried out at the end of the programs. The evaluation results show that the partners from PSU LDK Syahid were satisfied with the activities in the program. Besides, most children got enough scores on the program's final test.
Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Mewarnai bagi Guru dan Siswa TK Islamic Kids Corner Bogor Fauzy Rahman Kosasih; Juhana Juhana; Lidwina Sri Ardiasih; Rahayu Dwi Riyanti; Benny Nugraha
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 8 No 2 (2023): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30653/jppm.v8i2.367

Abstract

Pada jenjang pendidikan anak usia dini (PAUD), media pembelajaran merupakan hal yang sangat penting bagi guru dalam melaksanakan proses pembelajaran. Salah satu jenis media pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik usia anak PAUD adalah media pembelajaran menggambar atau mewarnai. Berangkat dari pemahaman tersebut, program pengabdian masyarakat (PkM) ini bekerjasama dengan Taman Kanak-kanak Islamic Kids Corner (IKC) Bogor dengan melakukan analisis kebutuhan. Hasil identifikasi menyepakati bahwa kegiatan PkM difokuskan pada pengembangan media pembelajaran berbasis mewarnai pada media bird house painting kit, windmill coloring, finger family puppet, dan plushie keychain coloring media. Hasil pelaksanaan kegiatan PkM menunjukkan bahwa dari empat kali pelatihan dengan guru TK IKC, guru sudah mampu mengembangkan dan memanfaatkan media pembelajaran berbasis mewarnai bersama siswa dengan memanfaatkan media bird house painting kit, windmill coloring, finger family puppet, dan plushie keychain coloring media. Guru dan siswa sangat antusias dan aktif mengikuti setiap rangkaian kegiatan PkM. At the early childhood education (PAUD) level, learning media is crucial for teachers in carrying out the learning process. One type of learning media that fits the age characteristics of PAUD children is drawing or coloring learning media. Departing from this understanding, this community service program (PkM) collaborates with Islamic Kids Corner (IKC) Bogor Kindergarten by conducting a needs analysis. The identification results agreed that PkM activities were focused on developing coloring-based learning media on the bird house painting kit, windmill coloring, finger family puppet, and plushie keychain coloring media. The results of the implementation of PkM activities show that from the four times of training with IKC Kindergarten teachers, the teachers have been able to develop and utilize coloring-based learning media with students by utilizing the bird house painting kit, windmill coloring, finger family puppet, and plushie keychain painting kit media. The teachers and students were enthusiastic and active in participating in each series of PkM activities.
Student perspectives of MOOCs process M. Ridwan Sutisna; Arie Susanty; Paulina Pannen; Gatot Fatwanto Hertono; Rahayu Dwi Riyanti; Rini Febrianti; Rudi Susilana
Inovasi Kurikulum Vol 21, No 4 (2024): Inovasi Kurikulum, November 2024
Publisher : Himpunan Pengembang Kurikulum Indonesia (HIPKIN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jik.v21i4.76161

Abstract

This study investigates participants' experiences in Massive Open Online Courses (MOOCs). In the last decade, online learning has experienced rapid growth, and MOOCs have become one of the most popular forms of online learning. The digital transformation led to increased mobile and internet users, facilitating the adoption of online learning platforms. As one of the digital transformation products, this study aims to describe the use of Massive Open Online Courses from the perspectives of higher education students. Despite the increase of MOOCs use in the higher education, the dropout rates tend to be high. Students play an essential role in that case. This study focuses on MOOCs prior to learning, the activity during learning, and how the learning assessment is delivered from student perspectives. Using descriptive method, with the involvement of twelve MOOCs students from higher education. This study has concluded that the information presented in the prior learning process is essential regarding choosing specific MOOCs courses. Students value interaction and engage in content during the learning process, especially real-world examples. Although some participants found the assessment process challenging, it was perceived as relevant to the course objectives. At the same time, easy navigation and access to learning resources are essential for MOOCs platforms to be considered user-friendly courses. Overall, the study suggests that MOOCs students should be well informed initially. Then MOOCs courses should be delivered dynamically to maintain student motivation and provide relevant assessment. AbstrakSelama sepuluh tahun terakhir, telah terjadi pertumbuhan yang signifikan dalam pendidikan daring, dengan MOOCs muncul sebagai salah satu opsi yang paling populer. Transformasi digital, yang ditandai dengan peningkatan langganan seluler, pengguna internet, dan akses pita lebar, telah mendorong munculnya platform pembelajaran daring. Penelitian ini mengeksplorasi pengalaman individu yang berpartisipasi dalam Massive Open Online Courses (MOOCs). Sebagai salah satu produk transformasi digital, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan Massive Open Online Courses dari perspektif mahasiswa pendidikan tinggi. Meskipun penggunaan MOOCs meningkat di universitas yang lebih tinggi, tingkat penyelesaian kursus cenderung tinggi. Sangat jelas bahwa mahasiswa memainkan peran penting dalam kasus tersebut. Fokus penelitian ini adalah pada pembelajaran sebelumnya melalui MOOCs, aktivitas selama pembelajaran, dan bagaimana penyampaian asesmen pembelajaran dari perspektif mahasiswa. Dengan menggunakan metode deskriptif, penelitian ini melibatkan dua belas mahasiswa pendidikan tinggi yang mengikuti MOOCs. Temuan menunjukkan bahwa materi pembelajaran awal sangat penting dalam memengaruhi keputusan untuk mendaftar di kursus MOOCs tertentu. Selama fase pembelajaran, mahasiswa menghargai konten yang interaktif dan menarik, terutama jika mencakup aplikasi dunia nyata. Meskipun beberapa peserta menganggap proses penilaian sulit, mereka menganggapnya relevan dengan tujuan kursus. Selain itu, navigasi yang mudah dan akses ke materi pembelajaran sangat penting agar platform MOOCs dianggap sebagai kursus yang mudah digunakan. Sebagai kesimpulan, penelitian ini menyoroti pentingnya memberikan informasi yang memadai kepada siswa di awal dan menyarankan agar MOOCs disampaikan dengan cara yang menarik untuk mempertahankan motivasi siswa dan menawarkan penilaian yang relevan di akhir.Kata Kunci: desain pembelajaran; kursus daring; MOOCs; pembelajaran di perguruan tinggi
A Look at Lecturer Experiences Designing Instruction for MOOCs Arie Susanty; M. Ridwan Sutisna; Paulina Pannen; Gatot Fatwanto Hertono; Rahayu Dwi Riyanti; Rini Febrianti
Kalam Cendekia: Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol 12, No 3 (2024): Kalam Cendekia: Jurnal Ilmiah Kependidikan
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/jkc.v12i3.91272

Abstract

Ekosistem MOOCs di negara-negara Asia Tenggara ini bervariasi dalam hal konteks, tujuan, dan strategi, yang menghasilkan pendekatan beragam dalam mengimplementasikan MOOCs. Walaupun banyak pengembang kursus mengalami kesulitan dalam merancang kursus online dikarenakan kurangnya pengalaman mereka dalam pembelajaran online. Lebih jauh, standar yang tidak memadai untuk perancangan dan pengembangan instruksional, serta standar untuk platform pembelajaran, dapat menyebabkan kesulitan dalam memperoleh akreditasi dan pengakuan MOOCs angka kredit akademik. Format teks, visual, audio, dan multimedia sangat penting untuk menyampaikan informasi dalam MOOCs. Namun, format multimedia memenuhi berbagai gaya belajar, meningkatkan keterlibatan, dan sering dianggap sebagai format yang efektif untuk MOOCs. Kualitas asesmen sangat penting untuk efektivitas platform pembelajaran online ini. Pengembang kursus sering menggunakan alat yang ada di Learning Management System (LMS) untuk transfer data yang lancar, manajemen kursus yang lebih mudah, serta penghematan biaya. Meskipun alat asesmen berbayar juga  terkadang dipertimbangkan. Forum diskusi memungkinkan pelajar untuk berbagi, bertukar, dan menghadapi konten kursus, yang memungkinkan analisis pembelajaran. Media sosial dapat mendorong komunitas pembelajaran daring, tetapi efektivitasnya bergantung pada kursus, siswa, dan platform. Kuliah video sering digunakan sebagai penyampaian konten. Dengan demikian, untuk melibatkan audiens daring ini secara efektif, dosen harus menyesuaikan pendekatan pedagogis mereka agar selaras dengan prinsip-prinsip pendidikan digital, dengan penekanan khusus pada cara mereka menyajikan konten mereka. Kuliah harus terstruktur dengan cermat dengan mempertimbangkan sasaran peserta.