Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : JURNAL KONFIKS

BAHASA GAUL REMAJA KOTA PADANG BERDASARKAN JENIS KELAMIN DITINJAU DARI BIDANG SOSIOLINGUISTIK Yessy Prima Putri; Nelfira Nelfira
JURNAL KONFIKS Vol 9, No 1 (2022): KONFIKS
Publisher : LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/konfiks.v8i1.7194

Abstract

Tujuan  penelitian ini untuk mengidentifikasi dan mendeskripsikan  bentuk kata, makna kata, dan penggunaan kata berdasarkan jenis kelamin sebagai salah satu variabel sosial dalam bidang sosiolinguistik. Jenis penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif. Pengambilan data dengan mengumpulkan sejumlah status yang ditulis oleh remaja laki-laki dan  remaja perempuan kota Padang di media sosial. Tahapan pengumpulan data yaitu penandaan data, pencatatan data, dan pengecekan data. Metode analisis data yang digunakan  adalah metode padan dengan teknik  padan  referensial, dan padan ortografis.  Metode penyajian yang digunakan adalah metode formal dan informal. Berdasarkan  hasil analisis data, ditemukan bentuk kata  ragam bahasa gaul remaja kota Padang berupa; abreviasi terdiri dari singkatan, akronim, penggalan, dan kontraksi. Reduplikasi, berupa reduplikasi dwilingga. Afiksasi,  terjadinya perubahan afiksasi bahasa Indonesia dan penggunaan afiksasi dialek Jakarta. Perubahan secara ortografis. Bentuk kata yang cendrung digunakan  remaja kota  Padang  yaitu bentuk penggalan  yaitu, berupa hilangnya fonem di tengah kata, dan hilangnya unsur vokal pada kata. Tidak terdapat perbedaan penggunaan  bentuk kata berdasarkan jenis kelamin antara remaja laki-laki dan perempuan. Dari segi makna kata,  ditemukan  kata yang bermakna konotatif, makna stilistika, makna afektif, makna reflektif, makna kolokatif, makna tematis, dan makna konseptual. Remaja kota Padang cendrung menggunakan makna afektif dalam menulis status dimedia sosial. Dari aspek makna kata terdapat perbedaan ragam bahasa gaul remaja  laki-laki dan perempuan, laki-laki cendrung menggunakan makna konseptual, sedangkan perempuan cendrung menggunakan makna asosiatif, dan bahasa perempuan bersifat intuitif.