Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA Alpian, Yayan; Anwar, Aang Solahudin; Puspawati, Puspawati
Jurnal Basicedu Vol. 3 No. 3 (2019)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v3i3.174

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran contextual teaching and lerning terhadap motivasi belajar siswa kelas V SD Negeri Kondangjaya III. Penelitian ini merupakan jenis pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen semu dengan desain nonequivalent comparison-group design. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD Negeri Kondangjaya III yang terdiri atas 4 kelas yaitu VA, VB, VC, dan VD. Teknik pengumpulan data penelitian dengan simple Random Sampling. Teknis analisis data untuk menguji hipotesis dilakukan dengan perhitungan statistik korelasi product moment. Hasil pengujian hipotesis, terdapat perbedaan yang signifikan antara kelas yang belajar menggunakan model pembelajaran contextual teaching and learning dan kelas yang belajar tanpa model pembelajaran contextual teaching and learning. Hal ini diperoleh rhitung sebesar 0,696 > rtabel 0,242 dengan signifikan 0,05 dan n = 66 bahwa H0 ditolak. Artinya dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran contextual teaching and lerning terhadap motivasi belajar siswa kelas V SD Negeri Kondangjaya III.
Pemberdayaan Kelompok Wanita Tani Karya Bunda Bersama melalui Inovasi Pembuatan Produk Olahan Nanas dari Kabupaten Barito Kuala Kalimantan Selatan Rakhmatullah, Aditya Noviadi; Muthia, Rahmi; Saufi, Muhammad; Puspawati, Puspawati
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 7 (2024): Volume 7 No 7 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i7.15343

Abstract

ABSTRAK Nanas merupakan komoditi Kabupaten Barito Kuala yang diunggulkan. Salah satu jenisnya yaitu Nanas Tamban yang memiliki ciri daging buah berwana kuning dengan jumlah kadar air banyak. Saat ini buah nanas yang berasal dari Barito Kuala memiliki beberapa produk hasil olahan yang sudah dibuat namun jumlahnya masih terbatas dan kurang bervariatif. Melakukan diversifikasi produk olahan dari buah Nanas berupa pembuatan cuka nanas dan selai nastar nanas. Tahapan yang dilakukan terbagi menjadi tahap persiapan dengan melakukan survei ke lokasi,  melakukan diskusi awal dengan tim mitra yaitu Kelompok Wanita Tani (KWT) Karya Bunda Bersama serta melakukan proses perizinan dan pelaksanaan kegiatan meliputi sosialisasi pembuatan produk olahan cuka nanas dan selai nastar nanas, simulasi pengolahan produk olahan serta pendampingan pengolahan produk yang dilakukan oleh tim mitra.  Produk yang dibuat yaitu cuka nanas dan selai nastar nanas. Hasil evaluasi kegiatan menunjukkan tim mitra ≥ 75 % sangat setuju jika pelaksanaan kegiatan sesuai dengan yang diharapkan dari beberapa penilaian parameter yang diberikan. Produk yang dihasilkan berupa olahan cuka nanas dan selai nastar nanas bernilai komersil dan dapat diperjualbelikan. Kata Kunci: Barito Kuala, Nanas, Tamban, Produk  ABSTRACT Pineapples are a favorite commodity in Barito Kuala Regency. One type is the Tamban Pineapple which is characterized by yellow flesh with a large water content. Currently, pineapple fruit from Barito Kuala has several processed products that have been made, but the quantity is still limited and less varied. To diversify processed products from pineapple fruit in the form of making pineapple vinegar and pineapple jam. The stages carried out were divided into the preparation stage by conducting a survey of the location, conducting initial discussions with the partner team, namely the Karya Bunda Bersama Women Farmers Group (KWT) as well as carrying out the licensing process and carrying out activities including socializing the manufacture of processed pineapple vinegar and jam products, simulation of processed product processing and product processing assistance carried out by the partner team.  The products made are pineapple vinegar and pineapple jam. The results of the activity evaluation showed that the partner team ≥ 75% strongly agreed if the implementation of the activity was as expected from several parameter assessments provided. The products produced in the form of processed pineapple vinegar and pineapple jam have commercial value and can be traded. Keywords: Barito Kuala, Pineapple, Tamban, Product
Pemanfaatan Jus Bawang Putih Tunggal (Allium Sativum) terhadap Pencegahan Kolesterol, Glukosa, dan Hipertensi di Desa Sungai Rangas Kecamatan Martapura Barat Amalia, Nurul; Norhayati, Norhayati; Rakhmatullah, Aditya Noviadi; Puspawati, Puspawati
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 5 (2024): Volume 7 No 5 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i5.14442

Abstract

ABSTRAK Penyakit degeneratif adalah suatu kondisi yang mempengaruhi organ tubuh dan biasanya terjadi pada orang-orang berusia tua atau muda.  Kolesterol disebabkan oleh seringnya konsumsi makanan tinggi lemak dan dapat memicu berbagai penyakit seperti hipertensi, jantung, stroke, dan diabetes mellitus. Hipertensi merupakan penyakit paling mematikan di seluruh dunia.  Sekitar 1,28 miliar orang dewasa berusia antara 30 dan 79 tahun di seluruh dunia menderita tekanan darah tinggi. Desa Sungai Rangas kecamatan Martapura Barat merupakan daerah yang banyak menderita hipertensi di provinsi Kalimantan Selatan. Pengabdian ini bertujuan untuk memberikan edukasi terkait pemanfaatan jus bawang putih tunggal (Allium sativum) terhadap pencegahan hipertensi, glukosa dan kolesterol. Metode yang dilakukan yaitu mulai dari proses permohonan izin pelaksanaan, persiapan alat dan bahan, pendataan warga dan pembagian form pemeriksaan kesehatan, sosialisasi dan pemeriksaan kesehatan, dan yang terakhir pembagian produk jus bawang putih tunggal. Hasil yang didapatkan adalah dari 31 orang warga Desa Sungai Rangas yang menjalani pemeriksaan kesehatan mempunyai tekanan sistolik dengan rentang 110 - 180 mmHg dan tekanan diastolik 61 - 100 mmHg. Hasil pemeriksaan kadar kolesterol berkisar pada rentang 134 - 289 mg/dl, dan kadar glukosa berkisar pada rentang 4,9 - 11,4 ml/mol. Dapat disimpulkan bahwa masyarakat di Desa Sungai Rangas masih ada yang memiliki kadar kolesterol, glukosa, dan darah yang cukup tinggi, sehingga harapannya edukasi dan pemeriksaan kesehatan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dalam pemeliharaan kesehatan. Kata Kunci: Jus Bawang Putih Tunggal, Kolesterol, Glukosa, Hipertensi, Desa Sungai Rangas  ABSTRACT Degenerative disease is a condition that affects organs of the body and usually occurs in people of old or young age. Cholesterol is caused by frequent consumption of high-fat foods and can trigger a variety of non-communicable diseases such as hypertension, heart disease, stroke, and diabetes mellitus. Hypertension is the deadliest diseases in the world. Approximately 1.28 billion adults aged between 30 and 79 worldwide suffer from high blood pressure. The Sungai Rangas Village, located in the West Martapura subdistrict of South Kalimantan province, suffers with hypertension. This service aims to provide education regarding the use of single garlic juice (Allium sativum) to prevent hypertension, glucose and cholesterol. The method used is starting from the process of applying for an implementation permit, preparing tools and materials, collecting data on residents and distributing health examination forms, socialization and health examinations, and finally distributing single garlic juice products. The results obtained were that 31 residents of Sungai Rangas Village who underwent health checks had systolic pressure in the range of 110 - 180 mmHg and diastolic pressure of 61 - 100 mmHg. The results of cholesterol levels ranged from 134 - 289 mg/dl, and glucose levels ranged from 4.9 - 11.4 ml/mol. It can be inferred that some residents in Sungai Rangas Village have elevated levels of cholesterol, glucose, and blood. Therefore, it was suggested that providing education and health screenings may improve public awareness in maintaining good health. Keywords: Single Garlic Juice, Cholesterol, Glucose, Hypertension, Sungai Rangas Village
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA Alpian, Yayan; Anwar, Aang Solahudin; Puspawati, Puspawati
Jurnal Basicedu Vol. 3 No. 3 (2019)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v3i3.174

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran contextual teaching and lerning terhadap motivasi belajar siswa kelas V SD Negeri Kondangjaya III. Penelitian ini merupakan jenis pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen semu dengan desain nonequivalent comparison-group design. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD Negeri Kondangjaya III yang terdiri atas 4 kelas yaitu VA, VB, VC, dan VD. Teknik pengumpulan data penelitian dengan simple Random Sampling. Teknis analisis data untuk menguji hipotesis dilakukan dengan perhitungan statistik korelasi product moment. Hasil pengujian hipotesis, terdapat perbedaan yang signifikan antara kelas yang belajar menggunakan model pembelajaran contextual teaching and learning dan kelas yang belajar tanpa model pembelajaran contextual teaching and learning. Hal ini diperoleh rhitung sebesar 0,696 > rtabel 0,242 dengan signifikan 0,05 dan n = 66 bahwa H0 ditolak. Artinya dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran contextual teaching and lerning terhadap motivasi belajar siswa kelas V SD Negeri Kondangjaya III.
Malaria Density in Peripheral Blood Smear on Positive Cases of Malaria on Residences of Jaro South Kalimantan Nurmansyah, Dian; Khasanah, Maulisa; Wahyuni, Rizka Ayu; Puspawati, Puspawati
Jurnal Analis Medika Biosains (JAMBS) Vol 11, No 2 (2024): JURNAL ANALIS MEDIKA BIOSAINS (JAMBS)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jambs.v11i2.375

Abstract

Malaria, a severe infectious disease caused by Plasmodium parasites, remains a significant health challenge in endemic regions of Indonesia, particularly in areas with favorable environmental conditions for Anopheles mosquitoes. The liver is a critical organ involved in the early stages of malaria infection. This study investigates malaria density in confirmed malaria cases in Jaro District, South Kalimantan. The aims of this study was to determine the parasitemia density in individuals diagnosed with malaria in the Jaro District, contributing to the understanding of malaria severity in this region. A descriptive survey approach was employed to measure malaria density in 15 respondents with confirmed Plasmodium falciparum infections. Total sampling was used, and blood specimens were collected and analyzed in the clinical pathology laboratory of RS Badaruddin Kasim. Blood smears were stained using 3% Giemsa stain, and parasitemia density was determined microscopically following the Ministry of Health's 2012 guidelines. The study identified varying levels of parasitemia density among the respondents: 33.3% had a low parasitemia density (+), 20% had moderate densities (++ and +++), and 26.7% exhibited high density (++++). The highest proportion of cases showed a low parasitemia density. The analysis of malaria density in the Jaro District reveals significant variability in parasitemia levels among patients. This variability highlights the importance of continuous monitoring and tailored interventions to manage malaria effectively in endemic regions. Understanding parasitemia density is crucial for assessing disease severity and implementing effective treatment
Phatic Category in Oral Communication Minangkabau Language Putri, Yessy Prima; Nelfira, Nelfira; Puspawati, Puspawati
LINGUA LITERA : journal of english linguistics and literature Vol 10 No 1 (2025): Journal Lingua Litera
Publisher : STBA Prayoga Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55345/stba1.v10i1.259

Abstract

This study aims to describe the forms and functions of phatic categories in Minangkabau oral communication. Phatic categories are linguistic elements that play a role in establishing and maintaining social interactions without conveying direct informational meaning. Using a qualitative descriptive method, this research analyzes spoken data from Minangkabau speakers in Padang City, West Sumatra. The findings reveal that Minangkabau phatic expressions include bana, pun, juo, garan, ma/mah, ah, eh, a, ha, do, and lah, each serving specific social functions. For instance, bana expresses intensity, pun indicates addition/decision, eh is used by higher-status individuals toward lower-status ones, and do emphasizes denial. This study contributes to pragmatic and sociolinguistic research on regional languages, particularly in understanding the role of phatic expressions in Minangkabau society, which highly values politeness and social norms in communication.
Human strongyloidiasis in rural villages of South Kalimantan, Indonesia: A case series Kristi, Priska PP.; Kusumasari, Peni; Puspawati, Puspawati; Tanzil, Yurniah; Nurmansyah, Dian; Syairaji, Muhammad; Kusumasari, Rizqiani A.; Sholikhah, Eti N.; Buehler, Nina; Sy, Issa; Schneitler, Sophie; Becker, Sören L.; Murhandarwati, Elsa H.
Narra J Vol. 5 No. 3 (2025): December 2025
Publisher : Narra Sains Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52225/narra.v5i3.2515

Abstract

Strongyloidiasis, caused by the nematode Strongyloides stercoralis, can lead to severe complications, including hyperinfection syndrome and disseminated disease, particularly in immunocompromised individuals. However, data on its epidemiology and clinical significance in Indonesia remain scarce and outdated. The aim of this study was to investigate the presence of S. stercoralis, identify potential sources of infection, and explore associated risk factors. A case series of strongyloidiasis was identified during a soil-transmitted helminth survey conducted in two villages in Banjar District, South Kalimantan, Indonesia, between May and July 2024. S. stercoralis larvae were detected in four individuals out of 224 fecal samples (1.8%) using the Baermann funnel method, with confirmation via quantitative polymerase chain reaction (qPCR). All infected individuals were female farmers who reported nonspecific clinical symptoms. Subsequent environmental sampling revealed viable S. stercoralis larvae in soil from one of the villages. The detection of asymptomatic, infected individuals suggests that humans serve as reservoirs for ongoing transmission. In the context of open defecation practices, sustained transmission is likely unless targeted interventions are implemented. Urgent actions are needed, including community education and the provision of basic sanitation infrastructure such as latrines and access to clean water. These interventions are especially critical given that ivermectin—the first-line treatment for strongyloidiasis—is not currently available in Indonesia.
Lymphocyte Cell Count Profile based on Widal Titer On Pediatric Typhoid Fever Nurmansyah, Dian; Fayumi, Syihab; Nisa, Shalehatun; Puspawati, Puspawati; Sasmitha, Maya; Mudzakkir, Musyirrah; Arsyad, Muhammad
Jurnal Analis Medika Biosains (JAMBS) Vol 12, No 2 (2025): JURNAL ANALIS MEDIKA BIOSAINS (JAMBS)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jambs.v12i2.480

Abstract

Typhoid fever remains a significant public health concern in Indonesia, which has the third-highest global case rate, with 350–810 cases per 100,000 people and a fatality rate of 3.1–10.4%, primarily due to delayed diagnosis and treatment. Children aged 5–14 years are most affected, with transmission occurring via contaminated food, water, or poor hygiene. Salmonella typhi invades intestinal immune tissues (Peyer’s patches), triggering responses from T and B lymphocytes, though bacterial endotoxins can suppress bone marrow function, altering leukocyte levels. This study analyzed the relationship between Widal titer and lymphocyte counts in pediatric typhoid patients using a cross-sectional design. Data from 526 patients at Graha Medika Martapura Clinic and Ratu Zalecha Hospital (January 2023–February 2025) were analyzed statistically, with inclusion criteria of Widal titer ≥1/320 and complete blood count results. Results showed 18.8% of patients had elevated lymphocytes, 79.3% had normal levels, and 1.9% exhibited lymphocytopenia. Higher Widal titers (1/640) correlated with lower lymphocyte counts (15.8% elevated vs. 23.0% at 1/320), suggesting immune suppression mediated by IL-6 through specific signaling pathways. Paradoxically, some cases showed lymphocytosis (18.8%), likely due to cytokine-induced immune modulation. Statistical analysis revealed a minimal correlation (R²=0.006), indicating Widal titer explains only 0.6% of lymphocyte variation. These findings demonstrate that while Widal titer has limited predictive value for lymphocyte changes, immune response mechanisms, particularly involving IL-6, play a critical role in typhoid fever's hematological manifestations.
Profil Hematologi Pasien Malaria di RS Ratu Zaleha Martapura, Kalimantan Selatan Tahun 2019-2022 Widjaja, Junus; Puspawati, Puspawati; Tanzil, Yurnia; Rizki P, Hayati; Dewi, Rooswidiawati
Bomba: Jurnal Pembangunan Daerah Vol 4 No 1 (2024)
Publisher : Badan Riset dan Inovasi Daerah Sulawesi Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.65123/bomba.v4i1.71

Abstract

Malaria masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Kalimantan Selatan masih memiliki daerah endemis malaria dengan API tahun 2018 sebesar 0,20 permil. Masih adanya penularan malaria di Provinsi Kalimantan Selatan hal ini berkaitan dengan faktor lingkungan, hospes dan faktor agen penyakit. Banyaknya daerah pertambangan serta pembukaan perkebunan karet dan kelapa sawit mempengaruhi transmisi malaria di daerah tersebut. Lahan pertambangan menyebabkan genangan air pada bekas galian sehingga menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk Anopheles yang menjadi vektor malaria. Diagnosis malaria mulai dari anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium, serta pemeriksaan penunjang, Pemeriksaan hematologi secara laboratorium merupakan pemeriksaan wajib dalam penegakan diagnose. untuk mengetahui gambaran pemeriksaan hematologi pada pasien malaria di RS Ratu Zalecha Martapura periode tahun 2019-2022. Jenis penelitian ini merupakan penelitian dengan bentuk studi deskriptif observatorial dengan pendekatan atau disain studi potong lintang (cross sectional). Distribusi frekuensi penderita Malaria di RS Ratu Zalecha pada tahun 2019-2022 menurut usia paling banyak pada kelompok umur 31–40 tahun dan 41-50 tahun, jenis kelamin terbanyak pada laki- laki (88%). Jenis Plasmodium yang ditemukan paling banyak adalah P. vivax (89%). Hasil pemeriksaan hematologi pasien positif malaria mengalami Anemia, kadar trombosit dibawah normal dan leukosit berada pada rentang normal. Profil pemeriksaan laboratorium penderita Malaria di RS Ratu Zalecha pada tahun 2019-2022 menurut usia terbanyak pada kelompok umur 31–40 tahun dan 41-50 tahun, jenis kelamin terbanyak pada laki-laki, Jenis Plasmodium yang ditemukan pada umumnya P. vivax. Hasil pemeriksaan hematologi pasien positif malaria mengalami Anemia sedangkan trombosit dibawah normal dan leukosit normal.