Claim Missing Document
Check
Articles

Found 36 Documents
Search

PENGARUH JENIS BAHAN DAN WAKTU PEMBERIAN MOL TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI CABAI Aditya Surya Hakim; Sutarno Sutarno; Eny Fuskhah
Jurnal AGROHITA: Jurnal Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan Vol 7, No 1 (2022): JURNAL AGROHITA
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jap.v7i1.6803

Abstract

Cabai merupakan salah satu hasil pertanian yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai penyedap rasa dalam masakan. Permintaan cabai di pasar cukup tinggi, namun jumlah produksi cabai tidak dapat memenuhi kebutuhan konsumen. Meningkatkan produktivitas cabai dapat dilakukan dengan penggunaan larutan mikroorganisme lokal. Penelitian bertujuan untuk mengkaji pertumbuhan dan produksi cabai varietas Gada F1 akibat jenis bahan dan waktu pemberian larutan mikroorganisme lokal (MOL). Penelitian dilaksanakan di Screen house Fakultas Peternakan dan Pertanian (FPP), Universitas Diponegoro, Semarang pada tanggal 6 Juni – 17 November 2020. Penelitian dilaksanakan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial 3 x 3dengan 5 ulangan.Faktor pertama berupa perlakuan jenis bahan MOL meliputi M1 = MOL nasi basi,M2 = MOL limbah pepaya, dan M3 = MOL limbah tomat, kemudian waktu pemberian meliputi T1 = pemberian MOL saat tanam,T2 = pemberian MOL 7 hst, danT3 = pemberian MOL 14 hst.Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis bahan dan waktu pemberian MOL berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman cabai. Perlakuan jenis bahan MOL darilimbah nasi basi (M1) memberikan hasil nyata pada parameter tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah bunga, waktu panen, dan jumlah buah,sedangkan waktu pemberian MOL saat tanam (T1) memberikan hasil terbaik pada parameter tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah bunga, dan jumlah buah.
RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN TOMAT (SOLANUMLYCOPERSICUM L.) TERHADAP PRESENTASE NAUNGAN DAN FREKUENSI PENYIRAMAN Febrianti Febrianti; Sutarno Sutarno; Susilo Budiyanto
Jurnal AGROHITA: Jurnal Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan Vol 7, No 1 (2022): JURNAL AGROHITA
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jap.v7i1.6805

Abstract

Tomat (Solanum lycopersicum L.) merupakan salah satu komoditas buah yang sering dijumpai di Indonesia. Naungan merupakan salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk mengatasi faktor lingkungan yang kurang sesuai dengan pertumbuhan tanaman. Penyiraman yang sesuai kebutuhan tanaman dapat mendukung pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Penelitian dilakukan untuk mengkaji pengaruh presentase naungan dan frekuensi penyiraman terhadap pertumbuhan dan produksi tomat. Penelitian dilakukan di greenhouse Desa Gembong, Pati dan Laboratorium Ekologi dan Produksi Tanaman, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Semarang pada bulan April sampai Juli 2021. Penelitian menggunakan percobaan split plot 4 x 3 dengan dasar rancangan acak lengkap (RAL) yang diulang sebanyak 3 kali. Petak Utama yaitu perlakuan presentase naungan dengan 4 taraf yaitu N0 = 0 % atau tidak diberi naungan sebagai kontrol, N1 = 55% naungan, N2 = 65% naungan, dan N3 = 75 % naungan. Anak petak yaitu perlakuan frekuensi penyiraman yang terdiri dari 3 taraf yaitu P0 = 1 hari (Kontrol), P1 = 2 hari sekali, dan P2 = 3 hari sekali. Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa perlakuan tinggi tanaman terbaik padapenyiraman 3 hari sekali, bobot buah tiap tanaman, diameter buah terbaik pada penyiraman 2 hari sekali. Diameter batang, bobot buah tiap tanaman terbaik pada perlakuan naungan 0% atau tanpa naungan. Jumlah daun, waktu berbunga, jumlah bunga, jumlah buah, bobot segar brangkasan, bobot kering brangkasan tidak berpengaruh terhadap perlakuan presentase naungan dan frekuensi penyiraman. Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan bahwa perlakuan presentase naungan dengan tingkat 0% atau tanpa naungan dan penyiraman 2 hari sekali menunjukkan hasil terbaik. 
RESPON PERTUMBUHAN DAN BIOKIMIA MICROGREENS TANAMAN BASIL (Ocimum basilicum L.) TERHADAP KOMBINASI WARNA LED DAN LAMA PENYINARAN YANG BERBEDA Endah Nugraheni; Karno Karno; Sutarno Sutarno
Jurnal Agritechno Jurnal Agritechno, Vol. 14, Number 2, Oktober 2021
Publisher : Depertemen Teknologi Pertanian Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/at.v14i2.492

Abstract

Microgreen is a functional food crop that aims to create a globally sustainable food diversification with high nutritional value compared to ordinary plants. Basil is one type of plant that is often used as a microgreen because of it is complete nutritional content. Increasing the production and quality of microgreens can be done by providing LED lighting with the required light spectrum and increasing the duration of irradiation. The aim of this study was to examine the growth and biochemical response of microgreens bacilli to the combination of red, blue, and red:blue LEDs and the duration of irradiation for 12, 16 and 20 hours. The research was carried out on April 2021 - May 2021 at the Plant Ecology and Production Laboratory and the analysis of chlorophyll, carotenoids and phenols was carried out at the Laboratory of Physiology and Plant Breeding, Faculty of Animal and Agricultural Sciences (FPP), Diponegoro University. The experimental design used in this study was a completely randomized design (CRD) with a factorial pattern of 5 x 3 with 3 replications, so there were 45 experimental units. The first factor was the LED color combination which includes L1: 100% Red: 0% Blue, L2: 0% Red: 100% Blue, L3: 70% Red:30% Blue, L4: 50% Red: 50% Blue, L5: 30 %Red:70%Blue. The second factor was the length of irradiation including T1 (12 hours), T2 (16 hours), T3 (20 hours). Based on the research conducted, it can be concluded that there was an interaction between the combination of light color and the duration of irradiation on the biochemical content of microgreen basil. Radiation with a combination of 100% red light with irradiation for 20 hours increased the chlorophyll and carotenoid content of basil microgreen.
RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL DUA VARIETAS TANAMAN KAILAN (Brassica oleraceae L.) AKIBAT SUBSTITUSI PUPUK N-ANORGANIK DENGAN PUPUK HIJAU LAMTORO Nila Apriliani; Sumarsono Sumarsono; Sutarno Sutarno
AGROTEK: Jurnal Ilmiah Ilmu Pertanian Vol 5, No 2 (2021): September
Publisher : Percetakan Umi Toaha Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/agrotek.v5i2.163

Abstract

The use of organic fertilizers required to improve of soil quality. The study examine the substitution of nitrogen inorganic fertilizers with green manure on the different varieties of nova and winsa on the growth and yield. The study used a factorial experiment 5 x 2 of randomized completely design with four replications. The first factor was substitutions nitrogen inorganic fertilization with Leucaena leucocephala green manure in the various of S0 = 100% nitrogen inorganic fertilization (control), S1 = 75% urea fertilizer + 25% green manure, S2 = 50% urea fertilizer + 50% green manure, S3 = 25% urea fertilizer + 75% green manure, S4 = 100% green manure. The second factor the different varieties of hook. In the various of V1 = nova, V2 = winsa. The data of result study obtained were analyzed by analysis of variance (ANOVA), then proced by the Duncan test to find out the different of each treatmet. The result showed that a real interaction treatment of substitution inorganic fertilization with green manure on the two varieties is  number of leaves, wet weight of shoot, dry weight of shoot, ratio of shoot and root, where there is not real interaction with treatment of plant height and chlorophyll content. On the nova varieties dosing 50% inorganic fertilization + 50% green manure can produce wet weight of shoot, dry weight of shoot, ratio of shoot and root highest.
Efektifitas Pupuk Organik Dan NPK Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Pakcoy (Brassica Rapa L) Endang Dwi Purbajanti Purbajanti; D.E. Turnip; Sutarno
JURNAL AGRI-TEK : Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Eksakta Vol. 23 No. 1 (2022): JURNAL AGRI-TEK
Publisher : Universitas Merdeka Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (328.269 KB) | DOI: 10.33319/agtek.v23i1.114

Abstract

This study aims to examine the effectiveness of doses of organic fertilizer and NPK on the growth and yield of pakcoy (Brassica rapaL.)The research design used isRandomized Block Design (RAK) with 6 treatments consisting of (P0) = control, namely 50% NPK, (P1) = addition of buffalo manure 150 g/plant (37.5 tons/ha), (P2) = addition of fertilizer buffalo cage 200 g/plant (50 tons/ha), (P3)= addition of buffalo manure 250 g/plant (62.5 tons/ha), (P4)= addition of buffalo manure 300 g/plant (75 tons/plant) ha), (P5) = addition of 350 g of buffalo manure/plant (87.5 tons/ha). Parameters observed at the growth stage were plant height, number of leaves and plant diameter. Parameters observed in plant production were wet weight, dry weight and leaf area. The data obtained were then statistically processed using analysis of variance (F test) to determine the effect of doses of organic fertilizer and NPK on the growth and yield of pakcoy plants, then continued with DMRT (Duncan's Multiple Range Test) at 5% level to determine differences between treatments. The results showed that the addition of buffalo manure increased the growth and yield of pakcoy vegetables. The addition of NPK fertilizer at 0.04 g/plant and buffalo manure 200g/plant equivalent to 50 tons/ha was the most effective combination of fertilization and resulted in the highest growth and yield of pakcoy vegetables. The results showed that the addition of buffalo manure increased the growth and yield of pakcoy vegetables. The addition of NPK fertilizer at 0.04 g/plant and buffalo manure 200g/plant equivalent to 50 tons/ha was the most effective combination of fertilization and resulted in the highest growth and yield of pakcoy vegetables. The results showed that the addition of buffalo manure increased the growth and yield of pakcoy vegetables. The addition of NPK fertilizer at 0.04 g/plant and buffalo manure 200g/plant equivalent to 50 tons/ha was the most effective combination of fertilization and resulted in the highest growth and yield of pakcoy vegetables.
PENGARUH WARNA CAHAYA LED DAN LAMA PENYINARAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KANDUNGAN ANTOSIANIN MICROGREENS KUBIS MERAH (BRASSICA OLERACEA VR. CAPITATA F. RUBRA) Ragil Panca Pangestika; Sutarno Sutarno; Karno Karno
Jurnal AGROHITA: Jurnal Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan Vol 7, No 4 (2022): JURNAL AGROHITA
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jap.v7i4.7447

Abstract

Microgreens adalah sayuran yang dipanen muda dan dapat dibudidayakan dalam ruangan. Budidaya dalam ruangan perlu memperhatikan kondisi lingkungan terutama pencahayaan dan lama penyinaran. Penelitian bertujuan untuk mengkaji warna cahaya LED dan lama penyinaran yang tepat untuk pertumbuhan microgreens kubis merah. Penelitian dilakukan pada Januari – Februari 2022 di Laboratorium Ekologi dan Produksi Tanaman serta Laboratorium Fisiologi dan Produksi Tanman, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro. Rancangan percobaan yang digunakan yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial 4 x 4 dengan 3 kali ulangan. Faktor pertama adalah warna cahaya LED yang terdiri dari P1: 100% putih, P2: 50% merah + 50% biru, P3: 70% merah + 30% biru, P4: 30% merah + 70% biru. Faktor kedua adalah lama penyinaran terdiri dari R1 : 12 jam/hari, R2: 16 jam/hari, R3: 20 jam/ hari, R4: 24 jam/hari. Data dianalisis ragam dan diuji lanjut dengan Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) 5%. Hasil menunjukkan bahwa warna cahaya LED berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, panjang akar, berat tajuk, dan kandungan antosianin microgreens kubis merah, tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap kandungan klorofil total dan karotenoid. Penyinaran menggunakan warna cahaya LED 30% merah + 70% biru selama 24 jam dapat meningkatkan kandungan antosianin pada microgreens kubis merah
PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN BAYAM MERAH (Amaranthus tricolor L.) AKIBAT PEMBERIAN NAUNGAN DAN ZAT PENGATUR TUMBUH Dewi Silvia Putri; Eny Fuskhah; Sutarno Sutarno
Jurnal AGROHITA: Jurnal Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan Vol 7, No 4 (2022): JURNAL AGROHITA
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jap.v7i4.7268

Abstract

Kebutuhan bayam merah mengalami fluktuasi dan produksinya perlu ditingkatkan untuk mencapai kebutuhan. Penggunaan naungan dan pemberian zat pengatur tumbuh giberelin harapannya bisa menjadi salah satu usaha guna meningkatkan pertumbuhan serta produktivitas bayam merah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pertumbuhan dan produksi bayam merah dengan perbedaan intensitas dan dosis zat pengatur tumbuh giberelin. Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan petak terbagi (split plot design) pada RAK, dengan perlakuan intensitas naungan (0, 50, 60, dan 70%) sebagai petak utama, dan perlakuan dosis zpt giberelin (0, 100, 200, dan 300 ppm) sebagai anak petak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan naungan tidak berpengaruh nyata terhadap diameter batang, panjang akar, dan volume akar, tetapi berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, dan bobot segar tanaman. Pemberian giberelin tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun, luas daun, bobot segar tanaman, panjang akar, dan volume akar tanaman, serta terdapat interaksi antara penggunaan naungan dengan pemberian giberelin pada tanaman. daerah daun. Penggunaan naungan 50% memberikan hasil terbaik dalam hal tinggi tanaman, luas daun, dan berat segar tanaman. Penggunaan naungan 50% dan pemberian giberelin 100 ppm memberikan hasil yang optimal terhadap luas daun tanaman. Disimpulkan bahwa penggunaan intensitas naungan lebih dari 60% pada budidaya bayam merah sangat tidak dianjurkan.
PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) VARIETAS KANCIL DENGAN PEMUPUKAN PUPUK KANDANG DIPERKAYA BATUAN FOSFAT Gregorius Sapta Galih Wicaksana; Dwi Retno Lukiwati; Sutarno Sutarno
Jurnal AGROHITA: Jurnal Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan Vol 7, No 4 (2022): JURNAL AGROHITA
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jap.v7i4.7433

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengkaji pengaruh pupuk kandang diperkaya dengan P-batuan fosfat (pukan plus) terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kacang tanah varietas kancil. Penelitian telah dilaksanakan pada April 2021 – Oktober 2021 di Lahan Penelitian Agrotechno Park Semarang. Penelitian ini menggunakan rancangan percobaan monofaktor dengan dasar rancangan acak kelompok dengan 7 perlakuan dan 4 ulangan. Pupuk fosfat yang diberikan untuk tanaman kacang tanah sebanyak 36 kg P2O5/ha (78,26 kg TSP/ha dan 900  kg BP/ha). Perlakuan pupuk kandang menggunakan dosis 15 ton/ha. Perlakuan pemupukan dalam penelitian ini yaitu P0 (TSP), P1 (Pukan sapi + TSP), P2 (Pukan ayam + TSP), P3 (Pukan kambing + TSP),  P4 (Pukan sapi plus), P5 (Pukan ayam plus), dan P6 (Pukan kambing plus). Parameter yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah daun, kadar klorofil, produksi polong, produksi biji, jumlah polong, produksi segar jerami, produksi bahan kering jerami, dan serapan P jerami. Data semua parameter dianalisis ragam dan dilanjutkan dengan DMRT pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pukan plus hanya berpengaruh pada parameter kadar klorofil 45 HST dan produksi polong kosong. Pemberian pukan plus tidak memberikan pengaruh pada parameter tinggi tanaman, jumlah daun, produksi polong (isi dan total), produksi biji, produksi segar Jerami, produksi bahan kering Jerami, dan serapan P Jerami. Disimpulkan bahwa pemberian perlakuan pukan plus memberikan hasil pertumbuhan dan produksi kacang tanah yang setara dengan perlakuan pukan + TSP dan kontrol (TSP). Hal tersebut menunjukkan bahwa pupuk kandang diperkaya batuan fosfat dapat menggantikan peran pupuk fosfat anorganik. 
PENGARUH BERBAGAI DOSIS FOSFOR DAN PEMANGKASAN BAGIAN PUCUK TERHADAP PERTUMBUHAN CABAI HIAS UNGARA Givrael Bima Christi; Didik Wisnu Widjajanto; Sutarno Sutarno
Jurnal AGROHITA: Jurnal Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan Vol 8, No 1 (2023): JURNAL AGROHITA
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jap.v8i1.8130

Abstract

Tanaman cabai (Capsicum annum L.) saat ini diminati sebagai tanaman hias. Salah satu varietas cabai hias yang cukup terkenal yaitu cabai hias varietas Ungara. Cabai hias Ungara memiliki warna buah ungu kehitaman hingga merah, bentuk buah membulat, termasuk memiliki tinggi tanaman yang tinggi dibandingkan cabai hias lainnya karena tidak mengalami pemendekan ruas. Cabai Ungara memiliki umur bunga lebih lama dan umur panen buah yang lebih lama. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis fosfor berbasis air cucian beras dan pemangkasan pucuk terhadap pertumbuhan cabai hias Ungara. Penelitian dilaksanakan pada Januari 2021-Mei 2021 di greenhouse Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah.Penelitian menggunakan percobaan faktorialdengan rancangan dasar Rancangan Acak Lengkap (RAL). Faktor pertama adalah dosis fosfor berbasis air cucian beras (B) yaitu kontrol (B0), 54,94 kg P2O5/ha atau setara4,5 L air cucian beras (B1), 73,2 kg P2O5/ha atau setara6 L air cucian beras (B2) dan 91,49 kg P2O5/ha atau setara 7,5 L air cucian beras (B3). Faktor kedua adalah waktu pemangkasan pucuk (P) yaitu kontrol (P0), 14 hari stelah semai, HSS (P1), 21 HSS (P2), 28 HSS (P3). Data dianalisis secara statistik menggunakan ANOVA dan pada parameter yang menunjukkan pengaruh yang nyata dari perlakuan, dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan (DMRT). Parameter yang diamati meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, produksi, jumlah buah dan bobot buah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan berbagai dosis fosfor menunjukkan tinggi tanaman dan jumlah buah lebih rendah dibandingkan kontrol, sedangkan bobot per buah lebih tinggi dari kontrol. Perlakuan dengan berbagai dosis fosfor dan pemangkasan pucuk tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah daun dan produksi tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi fosfor melalui air cucian beras masih terlalu dini sehingga pertumbuhan cabai hias Ungara terhambat. Dapat disimpulkan bahwa aplikasi fosfor melalui air cucian beras sebaiknya mempertimbangkan waktu yang tepat.
RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KACANG HIJAU (VIGNA RADIATA L.) DENGAN BERBAGAI INTERVAL PENYIRAMAN DAN DOSIS BIOSLURRY YANG BERBEDA Muhammad Yusuf Fajri; Sumarsono Sumarsono; Sutarno Sutarno
Jurnal AGROHITA: Jurnal Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan Vol 8, No 1 (2023): JURNAL AGROHITA
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jap.v8i1.8387

Abstract

Tanaman kacang hijau sebagai tanaman pangan yang seringkali difungsikan sebagai tanaman sela dalam pola penanaman padi pada sawah tadah hujan. Kondisi kering musim kemarau saat penanaman kacang hijau membutuhkan perhitungan kebutuhan air bagi tanaman untuk tetap mendapatkan produksi tanaman yang optimal. Pupuk organik cair seperti bioslurry dapat dimanfaatkan sebagai peningkat ketersediaan hara bagi tanaman dalam pertumbuhannya tanpa memberikan efek samping buruk pada lingkungan serta degradasi lahan sawah pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji interval penyiraman dan dosis terbaik dalam menunjang pertumbuhan dan hasil tanaman kacang hijau (Vigna radiata L. var. Vima-3) yang tinggi. Penelitian dilakukan di greenhouse dan Laboratorium Ekologi dan Produksi Tanaman, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro pada Maret – Mei 2022. Rancangan percobaan menggunakan faktorial 3 x 4 dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) 4 ulangan. Faktor pertama yaitu interval penyiraman (1 hari, 2 hari, dan 4 hari). Faktor kedua yaitu pemberian pupuk bioslurry cair (0 L/ha, 300 L/ha, 900 L/ha, 1500 L/ha). Hasil penelitian menunjukkan bahwa interval penyiraman berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap semua parameter kecuali berat kering akar. Pemberian pupuk bioslurry cair berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap semua parameter kecuali indeks panen, berat kering akar, dan nisbah tajuk akar. Pengaruh Interaksi menunjukkan bahwa antara perlakuan interval penyiraman 1 hari (I1) dan perlakuan dosis bioslurry cair 900 L/ha (P2) nyata (P<0,05) menghasilkan luas daun tertinggi. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa interval penyiraman 2 hari dengan dosis bioslurry cair 900 L/ha memberikan pertumbuhan dan hasil tanaman kacang hijau tertinggi.