Claim Missing Document
Check
Articles

Found 36 Documents
Search

RESPON PERTUMBUHAN BAWANG MERAH (ALLIUM CEPA L.) AKIBAT PEMBERIAN MIKROORGANISME LOKAL REBUNG BAMBU DAN PUPUK KANDANG KAMBING Zul Fatun Nikmah; Susilo Budiyanto; Sutarno Sutarno
Jurnal AGROHITA: Jurnal Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan Vol 8, No 1 (2023): JURNAL AGROHITA
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jap.v8i1.8994

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh mikroorganisme lokal (MOL) rebung bambu dan pupuk kandang kambing terhadap pertumbuhan bawang merah (Allium cepa L). Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret – Mei 2022 di Screen House dan di Laboratorium Ekologi dan Produksi Tanaman, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro Semarang, Jawa Tengah, Analisis MOL rebung bambu dilakukan di Laboratorium Pengujian Pusat Penelitian Bioteknologi dan Bioindustri Indonesia, Bogor, Jawa Barat. Penelitian menggunakan percobaan faktorial 4 x 4 dengan rancangan acak lengkap (RAL) 3 kali ulangan. Faktor pertama adalah konsentrasi MOL rebung bambu terdiri dari P0: 0 mL/L, P1= 20 mL/L, P2= 40 mL/L, dan P3= 60 mL/L. Faktor kedua adalah dosis pupuk kandang kambing terdiri dari M0= 0 (kontrol), M1= 10 ton/ha (30 g/polybag), M2= 20 ton/ha (60 g/polybag), dan M3= 30 ton/ha (90 g/polybag). Variabel yang diamati meliputi tinggi tanaman (cm), jumlah daun (helai), jumlah umbi (biji), diameter umbi (cm), bobot umbi segar (g), bobot umbi kering (g), bobot daun segar (g), dan bobot daun kering (g). Hasil penelitian menunjukkan bahwa parameter tinggi tanaman, diameter umbi, bobot segar daun, bobot segar umbi, dan bobot kering daun dipengaruhi oleh pemberian dosis pupuk kandang kambing dengan hasil terbaik pada dosis 30 ton/ha, namun jumlah daun, jumlah umbi tidak dipengaruhi oleh pemberian konsentrasi MOL rebung bambu dan pemberian dosis pupuk kandang kambing. Bobot kering umbi dipengaruhi oleh perlakuan dosis pupuk kandang kambing dan interaksi antara perlakuan pemberian konsentrasi MOL rebung bambu dengan dosis pupuk kandang kambing.
PENGARUH INTENSITAS NAUNGAN DAN KONSENTRASI TRIAKONTANOL YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN CABAI MERAH BESAR Natasya Kendy Hayyuning Karuniasari; Sutarno Sutarno; Budi Adi Kristanto
Jurnal AGROHITA: Jurnal Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan Vol 8, No 1 (2023): JURNAL AGROHITA
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jap.v8i1.9127

Abstract

Cabai merah (Capsicum annuum L.) memiliki permintaan dan peluang pasar yang tinggi, namun produktivitasnya tidak stabil akibat suhu lingkungan yang tidak optimal sehingga pembentukan bunga menjadi buah rendah. Naungan dapat menurunkan suhu lingkungan dan triakontanol dapat memicu pembentukan bunga dan buah sehingga mengurangi bunga dan buah yang gugur. Penelitian dilakukan untuk mengkaji pengaruh naungan dan triakontanol terhadap pertumbuhan dan produktivitas tanaman cabai merah besar. Penelitian dilakukan di Desa Jetis Karangpung, Kalijambe, Sragen, Laboratorium Fisiologi dan Pemuliaan Tanaman, serta Laboratorium Ekologi dan Produksi Tanaman, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Semarang pada bulan Maret – Juli 2022. Penelitian menggunakan Rancangan Petak Terbagi (Split Plot) pada Rancangan Acak Kelompok (RAK), terdiri dari 4 petak utama dan 4 anak petak dengan 3 ulangan. Petak utama berupa intensitas naungan (N) (0%, 15%, 30%, 45%). Anak petak berupa konsentrasi triakontanol (T) (0 ppm, 2,5 ppm, 5 ppm, 7,5 ppm). Hasil menunjukkan bahwa tinggi tanaman, luas daun, kadar klorofil, berat segar dan kering tajuk, jumlah bunga dan buah, serta berat buah berpengaruh terhadap pemberian naungan dan triakontanol. Jumlah daun dan persentase bunga menjadi buah hanya berpengaruh terhadap pemberian triakontanol dan umur berbunga hanya berpengaruh terhadap pemberian naungan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian naungan 45% dan triakontanol 7,5 ppm menghasilkan pertumbuhan dan produktivitas terbaik pada tanaman cabai merah besar. 
PRODUKSI DAN KUALITAS KACANG HIJAU (VIGNA RADIATA) DAN RUMPUT ODOT (PURPUREUM PENNISETUM) SISTEM BUDIDAYA TUMPANG SARI PADA JARAK DAN WAKTU TANAM BERBEDA Nabella Safa Afifah; Sutarno Sutarno; Sumarsono Sumarsono
Jurnal AGROHITA: Jurnal Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan Vol 8, No 1 (2023): JURNAL AGROHITA
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jap.v8i1.8386

Abstract

Penelitian bertujuan mengkaji perlakuan jarak tanam rumput gajah var. odot dan waktu tanam klacang hijau terhadap produksi dan kualitas kacang hijau dan rumput gajah var. odot. Penelitian lapang dilaksanakan di Desa Sedo, Kecamatan Demak, Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Analisis karakteristik tanah dan tanaman dilakukan di Laboratorium Ekologi dan Produksi Tanaman, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Semarang dari bulan Oktober 2020 sampai April 2021. Percobaan factorial 2 x 4 dengan Rancangan Acak Kelompok dengan 3 ulangan. Factor pertama jarak tanam rumput gajah var. odot terdiri dari R1 : 90 x 60 cm, dan R2 : 90 x 45 cm. factor kedua waktu tanam kcang hijau terdiri dari L1 : 1 minggu setelah potong paksa, L2 : 2 minggu setelah potong paksa, L3 : 3 minggu setelah potong paksa, dan L4 : 4 minggu setelah potong paksa. Data yang diperoleh dianalisis secara statistik menggunakan analisis varians dan selanjutnya diuji menggunakan uji Duncan pada taraf kepercayaan 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh interaksi perlakuan jarak tanam rumput odot dan waktu tanam kacang hijau nyata terhadap parameter berat segar rumput odot yaitu jarak tanam rumput odot 90 x 45 cm dan waktu tanam kacang hijau pada L1 memberikan hasil rerata tertinggi sebesar 10,35 kg. Pengaruh utama perlakuan jarak tanam rumput odot nyata terhadap berat segar rumput odot defoliasi pertama dengan hasil jarak tanam 90 x 45 cm memberi hasil tertinggi yaitu sebesar 13,9 kg. Sedangkan pengaruh utama perlakuan waktu tanam kacang hijau nyata terhadap berat basah rumput odot, kandungan bahan kering rumput odot, produksi dan berat kering brangkasan kacang hijau, produksi kacang hijau, protein kasar kacang hijau hasil dan kadar abu kacang hijau sebesar 5,13%.
Pengaruh Pemberian Pupuk Kompos Eceng Gondok Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Pakcoy (Brassica rapa L.) pada Berbagai Media Tanam Imelda Amri; Eny Fuskhah; Sutarno Sutarno
JURNAL AGROPLASMA Vol 10, No 1 (2023): JURNAL AGROPLASMA VOLUME 10 NO 1 TAHUN 2023
Publisher : UNIVERSITAS LABUHANBATU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36987/agroplasma.v10i1.4011

Abstract

The reasearch aimed to examine the effect of water hyacinth compost fertilizer dosage on the growth and yield of pakcoy (Brassica rapa L.) on various planting media. The research was conducted from February 2022 to April 2022 at the Green House of the Food Plant Protection and Horticulture Agency of Central Java Province and the Laboratory of Plant Ecology and Production, Faculty of Animal Husbandry and Agriculture, Diponegoro University, Semarang. The research design used was a 4 x 3 factorial completely randomized design (CRD) with 3 replications. The first factor (P) consisted of 4 levels of water hyacinth compost dosage, namely P0 = control, P1 = 25 tons/ha, P2 = 30 tons/ha and P3 = 35 tons/ha. The second factor (K) consists of several types of planting media, namely K0 = soil, K1 = soil + husk charcoal (3:1) and K2 = soil + cocopeat (3:1). Parameters observed were plant height, number of leaves, fresh weight and dry weight of plants, root length, root weight, total chlorophyll and harvest index. The data obtained were tested using the Analysis of Variance (ANOVA) and the results that significantly affected the observed parameters were then further tested using Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) at the level 5%.The results showed that the dose of 25 tons of water hyacinth compost fertilizer with soil planting media can increase the growth and yield of pakcoy (Brassica rapa L.) the highest and most efficiently. Keywords: dose, compost fertilizer, pakcoy
PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI AKIBAT LEVEL PUPUK BIO-SLURRY PADA TIGA VARIERTAS PADI DI TIGA JENIS TANAH Oktavia Ayu Setyawati; Sumarsono Sumarsono; Sutarno Sutarno
Jurnal AGROHITA: Jurnal Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan Vol 6, No 2 (2021): Jurnal AGROHITA
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jap.v6i2.5061

Abstract

Penelitian dilakukan untuk mengetahui pertumbuhan dan produksi padi varietas Ciherang, IR 64 dan Inpari 32 pada kadar pupuk bio-slurry di jenis tanah Andosol dari Karanganyar, jenis tanah aluvial dari Demak dan jenis tanah Mediterania dari Magelang. Rancangan penelitian menggunakan percobaan spli-plot dengan 3 ulangan. Plot utama jenis tanah dari tiga lokasi (A). Anak petak adalah pupuk bio-slurry pada varietas padi (B). Parameter yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah anakan, umur berbunga, jumlah malai, jumlah bulir, gabah isi dan gabah hampa, bobot tajuk, bobot akar, bobot gabah, bobot 1000 butir, dan produksi padi. Data diolah menggunakan analisis varian dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan (DMRT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor jenis tanah dan interaksi dengan dosis pupuk bio-slurry pada varietas padi berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap pertumbuhan dan produksi padi. Penggunaan pupuk bio-slurry dosis 187,5 kg N/ha varietas IR64 pada jenis tanah andosol nyata (P<0,05) lebih tinggi dari varietas Inpari32 berdasarkan pertumbuhan dan produksi, tetapi varietas Ciherang hanya membutuhkan dosis 125 kg N/ha. Ha. Penggunaan pupuk bio-slurry dengan dosis 187,5 kg N/ha pada tanah mediteran varietas IR64 nyata (P<0,05) lebih tinggi dibandingkan dengan varietas Inpari32 berdasarkan pertumbuhan dan produksi, tetapi varietas Ciherang hanya membutuhkan dosis 125 kg N/ha. Pupuk bio-slurry dosis 250 kg N/ha padi varietas IR64 pada jenis tanah aluvial nyata (P<0,05) tertinggi, diikuti oleh varietas Inpari 32 dan varietas Ciherang. Rata-rata produksi padi dapat mencapai 994,75 g/m2 dengan pupuk bioslurry dosis 187,5 kg N/ha pada varietas IR64 dengan jenis tanah mediteran.
GROWTH AND PRODUCTIVITY OF THE COMPANION CROP SYSTEM OF SWEET POTATO AND ODOT GRASS AT DIFFERENT SPACINGS Hazna Zafira Zafira; Sutarno Sutarno; Sumarsono Sumarsono
Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Indonesia Vol 24 No 1 (2022)
Publisher : BPFP Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/jipi.24.1.25-31

Abstract

[GROWTH AND PRODUCTIVITY OF THE COMPANION CROP SYSTEM OF SWEET POTATO AND ODOT GRASS AT DIFFERENT SPACINGS]. Odot grass cultivation still has a fairly wide space between the clumps of plants. The companion crop systems with sweet potato plants are an alternative to the use this space. The research was carried out from April 2021 to September 2021 in Kalongan Village, East Ungaran District, Semarang Regency, Central Java Province. The study was conducted in completely randomized block design (CRBD) with 2 factors and 3 replications. The first factor is spacing of the odot grasses with 2 levels, namely 90 cm x 60 cm and 90 cm x 45 cm.  The second factor is spacing of sweet potato with 4 levels, namely 90 cm x 30 cm, 90 x 40 cm, 90 cm x 50 cm, dan 90 cm x 60 cm. The results of statistical analysis showed that there was no significant effect of the spacing between odot grass and sweet potato on the growth and production. However, the effect of the distance between the grass hoppers was significant (P<0.05) on the variable of the tillers and the number of sweet potato branches. The average value results showed that the number of tillers and the number of sweet potato branches between the spacing of the grasshoppers 90 cm x 60 cm was significantly higher than 90 cm x 45 cm. Odot grass can be planted together with sweet potatoes with a spacing of 90 cm between rows, 60 cm in a row of sweet potatoes, and 60 cm in a row of sweet potatoes.