Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

Produktivitas Primer dan Komunitas Plankton Di Danau Buatan Kawasan Pemukiman Ogan Permata Indah Jakabaring Palembang Rohayati, Tati; Hilda, Hilda; Husnah, Husnah
Jurnal Ilmu-Ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 1, No 1 (2003): Jurnal Ilmu - ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Desember 2003
Publisher : Faculty Fisheries Departement Fisheries

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1848.058 KB)

Abstract

Study on primary productivity and plankton community of man-made lake situated at Organ Permata Indah, Jakabaring area, Palembang was conducted in October and November 2002. Study was carried out by stratified random sampling and laboratory analysis. Samples for primary productivity, plankton  and water quality were taken from several sampling sites set up by using stratification method. Statification was based on the depth of the lakes which were station A (370 to 450 cm), station B (330-350 cm) and station C (200 to 240 cm). The result showed that primary productivity in October and November 2002, reached 3,75 and 12,51 mg C/m3/hour, respectively. The average abundance of phytoplankton was 595,56 and 1383,34 ind/L respectively. Composition of phytoplankton consisted of 71 genera, deriving from five classes: Cyanophyceae, Chlorophyceae, Bacillariophyceae, Xanthophyceae and Chrysophyceae. Genus which had high abundance where Chroococcus and Synechococcus (Cyanophyceae), Bracteococcus, Chlorella, Gonatozygon and Pleurotaenium (Chlorophyceae). Extreme low pH, high transparency and daily oxygen cycle indicated that OPI can be categorized as an oligotrophic lake.Keywords : man-madelake, acidity, productivity, plankton
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN KLIEN DIABETES MELITUS DALAM MENGONTROL KADAR GULA DARAH DI KELURAHAN PONDOK JAGUNG TANGERANG SELATAN 2017 Tati Rohayati; Dewi Anggraini
Jurnal Kesehatan STIKes IMC Bintaro Vol. 2 No. 1 (2018): Jurnal Kesehatan
Publisher : STIKes IMC Bintaro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background: Diabetes Mellitus is a chronic disease, so it requires proper management in controlling blood sugar levels to get normal results and prevent complications. This study aims to determine the factors associated with adherence of diabetes mellitus clients in controlling blood sugar levels in Pondok Jagung Village Tangerang Selatan Year. Research Method: Using descriptive quantitative approach is cross sectional with random sampling technique amounted to 204 respondents. The results showed that there was a relationship between knowledge (PValue = 0,002), information exposure (P-Value = 0,001), family support (P-Value = 0,003), health officer support (PValue = 0,000) melitus in controlling blood sugar levels. Conclusion: Respondents with good knowledge had a chance of 3.4 times to control their blood sugar levels, respondents exposed to information had a 3.7 chance to control their blood sugar levels, family-supported respondents had a 3.2 chance to control their blood sugar levels, and respondents who are supported by health workers 4.4 times chance to control blood sugar levels.
Produktivitas Primer dan Komunitas Plankton Di Danau Buatan Kawasan Pemukiman Ogan Permata Indah Jakabaring Palembang Tati Rohayati; Hilda Hilda; Husnah Husnah
Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 1, No 1 (2003): Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan
Publisher : University of PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/jipbp.v1i1.1648

Abstract

Study on primary productivity and plankton community of man-made lake situated at Organ Permata Indah, Jakabaring area, Palembang was conducted in October and November 2002. Study was carried out by stratified random sampling and laboratory analysis. Samples for primary productivity, plankton  and water quality were taken from several sampling sites set up by using stratification method. Statification was based on the depth of the lakes which were station A (370 to 450 cm), station B (330-350 cm) and station C (200 to 240 cm). The result showed that primary productivity in October and November 2002, reached 3,75 and 12,51 mg C/m3/hour, respectively. The average abundance of phytoplankton was 595,56 and 1383,34 ind/L respectively. Composition of phytoplankton consisted of 71 genera, deriving from five classes: Cyanophyceae, Chlorophyceae, Bacillariophyceae, Xanthophyceae and Chrysophyceae. Genus which had high abundance where Chroococcus and Synechococcus (Cyanophyceae), Bracteococcus, Chlorella, Gonatozygon and Pleurotaenium (Chlorophyceae). Extreme low pH, high transparency and daily oxygen cycle indicated that OPI can be categorized as an oligotrophic lake.Keywords : man-madelake, acidity, productivity, plankton
Al-azhar Memorial Garden: Wakaf Makam Solusi Tingkatkan Aset Lembaga Wakaf Tati Rohayati
Al-Awqaf: Jurnal Wakaf dan Ekonomi Islam Vol 9 No 1 (2016): Al-Awqaf: Jurnal Wakaf dan Ekonomi Islam
Publisher : Badan Wakaf Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47411/al-awqaf.v9i1.36

Abstract

Penelitian ini ingin menjawab pertanyaan apakah wakaf makam mampu meningkatkan aset pendapatan dan menjadi solusi pengembangan jenis wakaf di Indonesia? Karena baru-baru ini, media sosial gencar memberitakan makam sebagai salah satu solusi pengembangan wakaf produktif. Isu wakaf makam di Indonesia sendiri, sesungguhnya bukanlah pemberitaan yang baru, sejak tahun 2010 berawal dari San Diego Hills mendapat reaksi keras dari MUI karena dinilai melakukan komersialisasi makam. Kini fenomena tersebut muncul kembali menjadi sebuah diskursus dan perdebatan panjang yang belum ada final status hukumnya. Ketidak jelasan status hukum tersebut kemudian memicu kalangan Islam untuk turut serta menggagas pengembangan wakaf makam, salah satunya yaitu Al-Azhar Memorial Garden. Alasan pemanfaatan makam sebagai bentuk wakaf karena pertama, ketersediaan tanah yang minim menjadikan tanah bernilai ekonomis yang tentunya berdampak pada peran tanah yang semakin vital. Kedua, lahan tanah di kota besar cenderung lebih diprioritaskan untuk area bisnis dibandingkan untuk fasilitas umum seperti pemakaman. Ketiga, menyempitnya lahan di kota-kota besar seperti Jakarta, pemakaman jenazah bukan lagi menjadi sesuatu yang murah dan bahkan dirasakan mahal oleh kalangan tertentu. Keempat jumlah penduduk dan pesatnya perkembangan kota, pemakaman menjadi hal yang sulit dilakukan sedangkan perihal memakamkan jenazah menjadi suatu keharusan. Oleh karenanya dibentuklah wakaf makam sebagai bentuk solusi atas probem tersebut. Lebih jauh wakaf makam dinilai sebagai salah satu solusi untuk meningkatkan aset wakaf. Akan tetapi wakaf makam sendiri pun punya kelemahan yakni luas lahan yang terbatas dan terstigmatisasi Fatwa yang dikeluarkan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI). Kata Kunci: Al-Azhar Memorial Garden, Wakaf Makam, Komersial, Wakaf Produktif, Aset.
Studi Bibliografi Wakaf di Jurnal Al-Awqaf Badan Wakaf Indonesia (BWI) Tahun 2008-2016 Tati Rohayati
Al-Awqaf: Jurnal Wakaf dan Ekonomi Islam Vol 10 No 1 (2017): Al-Awqaf: Jurnal Wakaf dan Ekonomi Islam
Publisher : Badan Wakaf Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47411/al-awqaf.v10i1.46

Abstract

Studi yang dilakukan oleh Tati Rohayati tentang Kajian Wakaf di Indonesia 2000- 2016: Studi Bibliografi dalam buku Fenomena Wakaf di Indonesia: Tantangan menuju Wakaf Produktif, mengindikasikan bahwa kajian wakaf terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Peningkatan ini diawali dengan lahirnya Undang-undang No.41 Tahun 2004 tentang Wakaf. Tidak hanya itu, temuan Tati juga memperlihatkan bahwa studi wakaf lebih pada pendekatan sosiologis. Jika ditelisik lebih jauh, peningkatan kajian wakaf tersebut sesungghnya sejalan dengan perkembangan filantropi yang sudah berkembang di kalangan masyarakat Indonesia. Dalam artian, perkembangan kajian wakaf dalam diskursus akademis, yang tergambar pada karya ilmiah disertasi, tesis, artikel jurnal maupun buku, hal ini dikarenakan mendapat imbas dari gerakan filantropi yang sedang berkembang di Indonesia. Artikel ini secara khusus mereviu artikel jurnal dari jurnal Al-Awqaf Badan Wakaf Indonesia (BWI) dengan tujuan ingin melihat bagaimana perkembangan tulisan wakaf dalam Jurnal Al-Awqaf yang di terbitkan oleh BWI? Bagaimana peran jurnal Al-Awqaf? Sudahkah berdampak pada perkembangan kajian wakaf dari sisi akademis? Serta bagaimana tren kajian wakaf dalam jurnal Al- Awqaf? Dengan menggunakan metode deskriptif dan analisis serta kajian pustaka dan wawancara, tulisan ini menemukan bahwa kajian wakaf di Jurnal Al-Awqaf didominasi pada kajian hukum. Perkembangan jurnal Al-Awqaf mengalami pasang surut, terlihat dari tidak konsistennya dalam jumlah artikel yang dipublikasikan setiap satu edisi. Serta, ke depan jurnal Al-Awqaf akan menjadi kiblat bagi kajian perwakafan jika jurnal mampu dikelola dengan baik. Kata kunci: Bibliografi, wakaf, Al-Awqaf, Badan Wakaf Indonesia
Differences in Quantity and Quality of Fresh Semen and Frozen Semen After Thawing in Limousin and Simmental Cattle at Lembang Artificial Insemination Center Ahmat, Benny; Herawati, Ervi; Rohayati, Tati; Salamah, Aisyatus
Jurnal Ilmu Ternak Universitas Padjadjaran Vol 24, No 1 (2024): June
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jit.v24i1.51460

Abstract

The purpose of this study was to evaluate the differences in quantity and quality of fresh semen and post-thawing frozen semen of two different cattle breeds at the Lembang Artificial Insemination Centre (BIB). The method applied in this research was case study method and used secondary data. The research material consisted of semen production records obtained from 9 Limousin cattle and 9 Simmental cattle, which were collected in July 2023 at 08.00-09.00 WIB. The variables studied were colour, volume, consistency, pH, motility, mass movement, concentration, post-thawing motility, and individual spermatozoa movement. The results showed that Limousin cattle semen had milky white (88.89%) and cream (11.11%) colour, medium consistency (55.56%) and liquid (44.44%) and mass motility value (++). While Simmental cattle semen has a milky white colour, medium consistency and mass motility value (++). The breed of cattle significantly differed on the concentration, pH of semen and post-thawing motility, then the breed of cattle had no significant difference on the volume, motility and movement of individual spermatozoa. Simmental cattle have superior semen quality compared to Limousin cattle.
Perbedaan Karakteristik Kuantitatif Domba Garut Jantan Tangkas Di Dataran Tinggi Dan Dataran Rendah Kabupaten Garut Agustina, Nia; Rohayati, Tati; Nurhayatin, Titin
JANHUS Jurnal Ilmu Peternakan Journal of Animal Husbandry Science Vol 8, No 1 (2023): Jurnal Ilmu Peternakan (Journal of Animal Husbandry Science)
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/janhus.v8i1.3565

Abstract

Perbedaan ketinggian tempat dapat menyebabkan perbedaan dalam iklim dan kualitas pakan. Hal ini dapat mempengaruhi performa domba garut.  Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan ilmu pengetahuan tentang perbedaan dalam karakteristik kuantitatif domba garut jantan tangkas antara dataran tinggi dan dataran rendah di Kabupaten Garut.  Parameter yang diamati mencakup tinggi pundak, panjang badan, lingkar dada, lingkar skrotum dan berat badan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei, dengan analisis data menggunakan pendekatan analisis deskriptif dan uji t tidak berpasangan. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari 60 ekor domba.  Data yang terkumpul selanjutnya diolah menggunakan sofware Statistical Program for Social Science. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan karakteristik kuantitatif domba garut jantan tangkas antara di dataran tinggi dengan di dataran rendah Kabupaten Garut.  Karakteristik kuantitatif domba garut jantan tangkas di dataran tinggi menunjukkan performa yang lebih unggul dibandingkan dengan yang dipelihara di dataran rendah.
Persepsi Masyarakat Terhadap Keberadaan Peternakan Sapi Potong Di Desa Wanajaya Kecamatan Wanaraja Kabupaten Garut Ramadhan, Yustian; Kusmayadi, Tendy; Rohayati, Tati; Herawati, Ervi
JANHUS Jurnal Ilmu Peternakan Journal of Animal Husbandry Science Vol 8, No 2 (2024): Jurnal Ilmu Peternakan (Journal of Animal Husbandry Science)
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/janhus.v8i2.4134

Abstract

Peternakan sapi potong sering kali menghadapi tantangan lingkungan, terutama terkait dengan aroma yang kurang sedap yang dapat memiliki dampak negatif bagi lingkungan sekitar. Penelitian ini dilakukan untuk mengeksplorasi pandangan masyarakat terhadap keberadaan peternakan sapi potong di Desa Wanajaya, Kecamatan Wanajaya, Kabupaten Garut. Penelitian dilaksanakan dari bulan Juli hingga Agustus 2023 dengan menggunakan metode kuantitatif deskriptif. Populasi studi mencakup masyarakat yang tinggal dalam jarak 200 meter dari peternakan, dengan total populasi sebanyak 543 kepala keluarga. Sampel penelitian ditentukan menggunakan rumus Slovin, menghasilkan 82 kepala keluarga sebagai sampel. Data diperoleh melalui survei dan wawancara dengan menggunakan kuesioner, kemudian dianalisis secara deskriptif dengan tabel distribusi frekuensi dan garis kontinum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi masyarakat terhadap bau dari peternakan mencatat skor 599 yang masuk dalam kategori "setuju" bahwa bau tersebut mengganggu. Sementara itu, persepsi terhadap limbah dari peternakan mencatat skor 772 yang masuk dalam kategori "biasa", menunjukkan bahwa limbah tersebut dianggap wajar oleh masyarakat. Pada variabel manfaat, skor 619 yang masuk dalam kategori "setuju" menunjukkan bahwa masyarakat melihat adanya manfaat dari keberadaan peternakan, terutama dalam hal penciptaan lapangan kerja dan penyediaan pupuk bagi pertanian lokal
Pengaruh Imbangan Rumput Gajah Dan Konsentrat Dalam Ransum Terhadap Kandungan Lemak Laktosa Dan Snf Susu Sapi Friesian Holstein Mustopa, Ilyasa Adi; Rohayati, Tati; Hadist, Ibrahim; Kusmayadi, Tendy
JANHUS Jurnal Ilmu Peternakan Journal of Animal Husbandry Science Vol 7, No 2 (2023): Jurnal Ilmu Peternakan (Journal of Animal Husbandry Science)
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/janhus.v7i2.2988

Abstract

Pennisetum purpureum) dan konsentrat yang berpengaruh paling baik terhadap kandungan lemak, laktosa, dan Solid Non Fat (SNF) pada susu sapi perah Friesian Holstein. Pelaksanaan penelitian dilakukan mulai bulan Agustus hingga September 2022 di kandang milik saudara Alpin Hidayatullah, yang berlokasi di Kampung Gunung Cupu RT/RW 06/07, Desa Margaluyu, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung. Penelitian menggunakan metode eksperimental dengan Rancangan Bujur Sangkar Latin 4 x 4 (4 perlakuan dan 4 periode). Adapun perlakuannya yaitu P1 : (80% hijauan rumput gajah + 20% konsentrat) P2 : (70% hijauan rumput gajah + 30% konsentrat) P3 : (60% hijauan rumput gajah + 40% konsentrat) P4 : (50% hijauan rumput gajah + 50% konsentrat). Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh dari imbangan hijauan rumput gajah (Pennisetum purpureum) dan konsentrat terhadap kandungan lemak, tetapi tidak berpengaruh terhadap laktosa dan SNF susu sapi Friesian Holstein. Imbangan 80% hijauan rumput gajah + 20% konsentrat memberikan pengaruh optimal terhadap kandungan lemak, laktosa, dan SNF
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENERAPAN TEKNOLOGI SAPTA USAHA PETERNAKAN DENGAN TAMPILAN DOMBA GARUT TIPE TANGKAS DAN TIPE PEDAGING DI KABUPATEN GARUT DJONI, DJONI; ROHAYATI, TATI
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 13 No 1 (2010)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (103.14 KB)

Abstract

ABSTRAK Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat penerapan teknologi sapta usaha peternakan dengan tampilan domba garut tipe tangkas dan tipe pedaging. Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Cisurupan sebagai sentra peternakan domba garut tipe tangkas, dan di Kecamatan Wanaraja sebagai sentra peternakan domba garut tipe pedagin, berlangsung selama tiga bulan. Metode yang digunakan adalah metode survai. Unit analisis yang diteliti adalah Kabupaten Garut. Data dianalisis dengan metode pemahaman (verstehen). Hubungan antara kedua buah variabel, secara simultan dianalisis dengan Uji Korelasi Kendall W dan secara parsial dengan Uji Korelasi Rank Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat penerapan teknologi sapta usaha peternakan pada domba garut tipe tangkas berada pada ketegori baik, sedangkan tipe pedaging berada pada kategori cukup. Berat badan (tampilan) domba garut tipe tangkas jantan berada pada kategori baik, betina tipe tangkas dan tipe pedaging berada pada kategori cukup, sedangkan tipe pedaging jantan berada pada kategori kurang. Hasil analisis secara simultan menunjukkan terdapat hubungan yang sangat nyata antara penerapan teknologi sapta usaha peternakan dengan berat badan domba garut tipe tangkas dan tipe pedaging, baik jantan maupun betina. Secara parsial terdapat hubungan yang sangat nyata antara perkandangan, tatalaksana pemeliharaan, pengelolaan reproduksi, serta panen, pascapanen dan pemasaran dengan berat badan domba garut tipe tangkas jantan; tatalaksana pemeliharaan serta panen, pascapanen dan pemasaran dengan berat badan domba garut tipe tangkas betina; panen, pascapanen dan pemasaran dengan berat badan domba garut tipe pedaging jantan, serta perkandangan dengan berat badan domba garut tipe pedaging betina. Kesimpulan yang ditarik adalah tingkat penerapan teknologi sapta usaha peternakan pada domba garut tipe tangkas dilaksanakan dengat tepat, sedangkan tipe pedaging masih perlu perbaikan. Berat badan domba garut tipe tangkas jantan proporsional, betina tipe tangkas dan tipe pedaging perlu ditingkatkan, sedangkan tipe pedaging jantan kurang berat (kurus). Semakin tepat penerapan teknologi sapta usaha peternakan akan semakin baik pula berat badan domba garut tipe tangkas dan tipe pedaging, baik jantan maupun betina. THE RELATIONSHIP BETWEEN APPLICATION LEVEL OF THE SEVEN ENDEAVORS TECHNOLOGY OF ANIMAL HUSBANDRY AND THE PERFORMANCE OF GARUT SHEEP OF CONTEST AND BEEF TYPES IN GARUT REGENCY ABSTRACT The research aimed to find out the relationship between the application level of the seven endeavors technology of animal husbandry and the performance of Garut Sheep of contest and beef types in Garut Regency. The research was conducted in Cisurupan Subdistrict as center of garut sheep of contest type, and at Wanaraja Subdistrict as center of garut sheep of beef type, was conducted for three months. The method used was survey method. The analysis unit was Garut Regency. The data obtained were primary and secondary data. The primary data were obtained using interview technique. The obtained data were analyzed with the comprehension method (verstehen). The relationship between the application level of the seven endeavors technology of animal husbandry and the performance of garut sheep of contest and beef types was simultaneously analyzed using the Kendall W Correlation Test and partially was analyzed using the Rank Spearman’s Correlation Test. The results of the research indicated that the level of the application level of the seven endeavors technology of animal husbandry and the performance of garut sheep of contest type was in good category, whereas of the beef type was in medium category. The performance of garut rams of contest type was in good category, the garut ewes of contest and beef types were in medium category, while the garut rams of beef type was in poor category. The results of simultaneous analysis showed that there were significant relationship between the application level of the seven endeavors technology of animal husbandry and the body weight of garut sheep of contest and beef types, both of rams and ewes. Partially, the analysis showed that there were significant relationship between stables, management, reproduction management, and harvest, as well as postharvest and marketing and the body weight of the garut rams of contest type; between the management, harvest, and postharvest and marketing and the body weight of the garut ewes of contest type; between the harvest, postharvest and marketing and the body weight of the garut rams of beef type; and between the stables and the body weight of the garut ewes of beef type. The conclusion was that the application of the seven endeavors technology of animal husbandry of garut Sheep of contest type was appropriate, whereas of the beef types some improvements were needed. The body weight of the garut rams of the contest type was proportional, the garut ewes of the contest and beef types should be improved, whereas the Garut rams of beef type was less weight (thin). The more appropriate the application of the seven endeavors technology of animal husbandry, the better the performance of the Garut Sheep of contest and beef types, both rams and ewes, would be.