Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN PERILAKU IMPULSIVE BUYING PADA REMAJA PENGGEMAR K-POP Nafeesa Nafeesa; Eryanti Novita
Cakrawala - Jurnal Humaniora Vol 21, No 2 (2021): September 2021
Publisher : Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31294/jc.v21i2.10319

Abstract

KPop is currently a trend for some teenagers. Most of these teenage Kpop fans feel that being a fan also has to collect various kinds of goods or what is commonly known as merchandise related to their idols. They assume that buying these items will make them true fans no matter what the price. They are willing to spend up to millions of rupiah to get their idol's original products such as albums, clothes, bags, pants, hats, bracelets and so on. Furthermore, this study will analyze the problem of high idol impulsive buying behavior in the adolescent community and determine the relationship between self-esteem and impulsive buying behavior in adolescents. This study will specifically examine whether there is a relationship between self-esteem and impulsive buying behavior in adolescents. This research will use Coopersmith's theory of self-esteem and Rook and Fisher's theory of impulsive buying, which is then examined in terms of its aspects and characteristics. Keywords : Teens, KPop Fans, Impulsive Buying, Self-Esteem
PERBEDAAN AGRESIVITAS DITINJAU DARI POLA ASUH ORANG TUA Eryanti Novita
Analitika: Jurnal Magister Psikologi UMA Vol 4, No 2 (2012): ANALITIKA DESEMBER
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/analitika.v4i2.773

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan agresitivitas ditinjau dari pola asuh orang tua pada siswa SMAN 1 Medan. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis varians satu jalur atau anava satu jalur dimana seluruh anggota populasi dijadikan sebagai sampel dengan jumlah 52 orang. Hasil analisis data menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan antara siswa yang diasuh dengan pola asuh otoriter, demokratis dan permisif dengan bilangan signifikansinya <0,010 yaitu p = 0,000. Dengan melihat nilai rata–rata diketahui bahwa siswa yang diasuh dengan pola asuh otoriter memiliki agresivitas yang lebih tinggi (nilai rata–rata 125, 250) dibandingkan dengan siswa yang diasuh dengan pola asuh permisif (nilai rata–rata 111,111) dan demokratis (nilai rata –rata 83,364). Sementara itu, diketahui bahwa agresivitas siswa SMAN 1 Medan berada pada kategori rendah.
HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN PSYCHOLOGICAL WELL-BEING PADA REMAJA KORBAN SEXUAL ABUSE Suryani Hardjo; Eryanti Novita
Analitika: Jurnal Magister Psikologi UMA Vol 7, No 1 (2015): ANALITIKA JUNI
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/analitika.v7i1.856

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial dengan psychological well-being pada remaja korban kekerasan seksual. Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif  korelasional. Populasi penelitian adalah remaja korban kekerasan seksual di kabupaten Langkat yang diketahui berjumlah 32 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampling yaitu seluruh anggota populasi dijadikan sampel penelitian. Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan menggunakan skala psikologi, yaitu skala psychological well-being dan skala dukungan sosial yang dikembangkan peneliti berdasarkan teori yang relevan. Analisa terhadap data penelitian yang terkumpul dilakukan dengan menggunakan teknik analisa korelasi pearson product moment.Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara dukungan sosial dengan psychological well-being pada remaja korban kekerasan seksual. Semakin tinggi dukungan sosial yang diterima oleh remaja korban kekerasan seksual maka akan semakin tinggi psychological well-being yang mereka miliki. Sebaliknya, semakin rendah dukungan sosial yang diterima oleh remaja korban kekerasan seksual maka akan semakin rendah  psychological well-being yang mereka miliki.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebiasaan Menonton Film Porno pada Remaja Eryanti Novita
Anthropos: Jurnal Antropologi Sosial dan Budaya (Journal of Social and Cultural Anthropology) Vol 4, No 1 (2018): Anthropos
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/antro.v4i1.9885

Abstract

 Tulisan ini mengindentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kebiasaan menonton film porno pada remaja urutan faktor yang mempengaruhi kebiasaan menonton film porno pada remaja yaitu teman sebaya, kecanggihan teknologi, diri sendiri, adanya ketertarikan untuk menonton film porno, kurangnya sarana dan prasarana dan wadah-wadah yang menampung bakat dari remaja itu sendiri, pengaruh lingkungan, adanya pengalihan dan kurangnya bisanya memanfaatkan waktu luang, kebutuhan seksual, adanya permintaan pasangan, keluarga.
Perbedaan Penerimaan Diri Ibu yang Memiliki Anak Tunagrahita ditinjau dari Tingkat Pendidikan di SLB-E PTP Medan Eryanti Novita
Jurnal Diversita Vol 3, No 1 (2017): Diversita Juni
Publisher : Faculty of Psychology, Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/diversita.v3i1.1180

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan penerimaan diri ibu yang memiliki anak tunagrahita ditinjau dari tingkat pendidikan, dimana subjek penelitian adalah ibu dari anak tunagrahita di SLB-E PTP yang berjumlah 60 orang. Dimana 30 ibu berpendidikan SMA, dan 30 ibu berpendidikan Sarjana.Sejalan dengan pembahasan yang ada dalam landasan teori, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini berbunyi: Ada perbedaan penerimaan diri ibu yang memiliki anak tunagrahita ditinjau dari tingkat pendidikan  Dalam t-test. upaya membuktikan hipotesis tersebut, digunakan metode analisis data t dimana berdasarkan pengolahan data, diperoleh hasil-hasil sebagai berikut: a). terdapat perbedaan penerimaan diri antara ibu dengan tingkat pendidikan sarjana danibu dengan tingkat pendidikan SMA yang signifikan dengan signifikan p = 0.000 < 0,050. Artinya adanya perbedaan penerimaan diri antara ibu dengan tingkat pendidikan sarjana dan ibu dengan tingkat pendidikan SMA, dinyatakan diterima. b). Secara umum hasil penelitian ini menyatakan bahwa penerimaan diri ibu dengan tingkat pendidikan Sarjana lebih tinggi dibandingkan Penerimaan diri ibu dengan tingkat pendidikan SMA. Penerimaan diri ibu dengan tingkat pendidikan sarjana mean empiriknya adalah 155.10 dan Penerimaan diri ibu dengan tingkat pendidikan SMA mean empiriknya adalah 138.53, sedangkan nilai rata-rata hipotetiknya sebesar = 127.5
Hubungan Self-Efficacy Dengan Penyesuaian Diri Terhadap Perguruan Tinggi Pada Mahasiswa Baru Fakultas Pertanian Universitas Medan Area Eryanti Novita
JURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN, PSIKOLOGI DAN KESEHATAN (J-P3K) Vol 3, No 2 (2022): J-P3K AGUSTUS
Publisher : Mata Pena Madani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51849/j-p3k.v3i2.169

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara self-efficacy dengan penyesuaian diri terhadap perguruan tinggi pada mahasiswa baru Fakultas Pertanian Universitas Medan  Area.. Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa baru Fakultas Pertanian Universitas Medan Area angkatan 2018 dengan jumlah subjek penelitian sebanyak 89 orang. Alat pengumpul data yang digunakan adalah kuisioner  berupa skala General Self-Efficacy yang terdiri dari 10 aitem dan skala penyesuaian diri terhadap perguruan tinggi yang terdiri dari 24 aitem. Berdasarkan hasil analisis data penelitian diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,467 dengan taraf signifikansi 0,000.Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara self-efficacy dengan penyesuaian diri terhadap perguruan tinggi pada mahasiswa baru Fakultas Pertanian Universitas  Medan  Area  dengan kekuatan hubungan yang berada pada kategori sedang.
Hubungan Antara Kepercayaan Diri (Self Confidence) Dengan Penyesuaian Sosial (Social Adjustment) Pada Remaja Kelas X Di SMA Swasta Nurul Amaliyah Tanjung Morawa Muflih Pratama; Eryanti Novita
Tabularasa: Jurnal Ilmiah Magister Psikologi Vol 4, No 2 (2022): Tabularasa : Jurnal Ilmiah Magister Psikologi, Juli
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/tabularasa.v4i2.1346

Abstract

This article or paper aims to find out the relationship between self-confidence and social adjustment of class X teenagers at nurul Amaliyah Tanjung Morawa private high school. The problem is focused on the relationship between self-confidence and social adjustment in class X adolescents at nurul Amaliyah Tanjung private high school. To approach this problem, theoretical references from Hurlock (2002) and Lauster (Ghufron and Risnawita, 2010) are used. The data was collected through the Likert scale and quantitatively analyzed.  This study concluded that the results of the product moment correlation were known to have a relationship between self-confidence and social adjustment in class X adolescents at nurul amaliyah tanjung morawa private high school, where r_xy= 0.598 ; p = 0.000 0.050. the determinant coefficient (r^2) of the relationship between the free variable (X) and the bound variable (Y) is 0.358. This suggests that Social Adjustment is influenced by Self-Confidence. Self-confidence of 0.358% affects social adjustment.
Hubungan Dukungan Keluarga dengan Harga Diri Mantan Pecandu Narkoba Di BNN Sumatera Utara Ayu Surgana; Eryanti Novita
Tabularasa: Jurnal Ilmiah Magister Psikologi Vol 5, No 1 (2023): Tabularasa : Jurnal Ilmiah Magister Psikologi, Januari
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/tabularasa.v5i1.1600

Abstract

This study aims to determine and empirically test the relationship between family support and self-esteem of former drug addicts at BNN North Sumatra. The population in this study were drug addicts at the BNN North Sumatra as many as 80 people. The sampling technique in this study used total sampling. Self-esteem compiled by researchers based on aspects according to Coopersmith (in Komaruddin et al, 2016) Power (power), Significance (Significance), Virtue (Virtue), Ability (Competence). Family support in this study was measured by aspects according to Gunarsa Gunarsa (2012): Giving real support, giving attention, giving warmth, and giving love and protection. It is known that there is a positive relationship between family support and self-esteem. This result is evidenced by the correlation rxy = 0.979, with significant p = 0.000 0.05. The determinant coefficient (r2) of the relationship between the independent variable and the dependent variable is r2= 0.959. This shows that family support is distributed 95.90% of self-esteem. It can be concluded that family support is very low with a hypothetical mean of 67,500 and an empirical mean of 52,600. Furthermore, self-esteem is classified as very low with a hypothetical mean value of 112,500 and an empirical mean of 87,750.
Dampak Psikologis Perilaku Phubbing Dalam Berinteraksi Sosial Pada Mahasiswa Ausani Silmi; Eryanti Novita
Jouska: Jurnal Ilmiah Psikologi Vol 1, No 1 (2022): Jouska: Jurnal Ilmiah Psikologi Februari
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (793.473 KB) | DOI: 10.31289/jsa.v1i1.1096

Abstract

The purpose of this study was to find out about the psychological impact of phubbing behavior in social interaction on Medan Area University Students, two of them from the 2018 class and one class 2019. This research is a type of qualitative research using phenomenological methods to deepen one's social interaction when presenting a smartphone in the middle. The interaction takes place face-to-face which leads to phubbing behavior. As well as looking for factors that cause phubbing behavior, the impact of phubbing perpetrators and also victims of phubbing perpetrators. The research respondents were three students. Two of them are phubber or perpetrators and one of them is a victim or called phubbe. The results of this study indicate that the factors that cause phubbing behavior are smartphone addiction, internet addiction, social media addiction, online game addiction, and no control or time limit in smartphone use. The social contact generated by the actor is the dominant negative social contact. Perpetrators tend to be vulnerable when imitating one of the closest people and lose control when after imitating, so that the loss of ethics when interacting directly socially and erodes the nature of sympathy and sensitivity to the surrounding environment. The impact of this behavior is to damage the quality of relationships, decrease mood when interacting socially, not focus, feel neglected, and feel unappreciated.
Hubungan Konsep Diri Dengan Komunikasi Interpersonal Pada Mahasiswa Theologia di Sekolah Tinggi Theologia (STT) Paulus Medan Diaken Eklesia Sumbayak; Mustika Tarigan; Eryanti Novita
Jouska: Jurnal Ilmiah Psikologi Vol 1, No 2 (2022): Jouska: Jurnal Ilmiah Psikologi Agustus
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (859.444 KB) | DOI: 10.31289/jsa.v1i2.1336

Abstract

This study aims to examine the relationship between self-concept and interpersonal communication on students at the Paul Theological School of Medan. This study uses a quantitative approach with product moment correlation test. The variables in this study are self-concept and interpersonal communication. The population of this study amounted to 80 people and the research sample also amounted to 80 students of the Paul Theological School of Medan Forces 2016-2018. The data collection technique used in this study used a questionnaire with a Likert scale. The results of the validity test showed that the self-concept variable contained 5 invalid statements and 35 valid statements, while the interpersonal communication variable contained 5 invalid statements and 41 valid statements. Based on the results of testing the condition of self-concept, the results show that the level of self-concept is at a positive level and interpersonal communication variables are at a positive level. Based on the calculation of Product Moment Correlation, it is known that there is a significant positive relationship between Self-Concept and Interpersonal Communication, with (Rxy = 0.640; p= 0.000 0.050). From the results of this correlation, it can be stated that the hypothesis proposed in this study is accepted, namely the better the self-concept, the higher the Interpersonal Communication. The determinant correlation test (r^2) of the relationship above is = 0.410, this shows that interpersonal communication is influenced by self-concept by 41%. Thus, self-concept contributes to improving interpersonal communication.