Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

Risk factors for the incident of respiratory distress syndrome in neonates at the Regional General Hospital of Buleleng District, 2020 Kadek Ayu Suarmini; Putu Sukma Megaputri; Ni Komang Susiana; Luh Ayu Purnami
JNKI (Jurnal Ners dan Kebidanan Indonesia) (Indonesian Journal of Nursing and Midwifery) Vol 12, No 1 (2024)
Publisher : Alma Ata University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21927/jnki.2024.12(1).33-40

Abstract

Background : The main causes of death in neonates are complications of pregnancy and childbirth, such as asphyxia, sepsis and low birth weight complications. Respiratory Distress Syndrome (RDS) is a condition related to the respiratory system of neonates. The large number of RDS cases is one of the highest causes of death in neonates.Objectives: The aim of this study is to determine the risk factors for the incidence of RDS at Buleleng District Hospital, especially in premature neonates in 2020.Methods: This research method uses a retrospective cohort study. Where the data was taken using secondary data in the NICCU room at Buleleng Regional Hospital. The independent variables included are the characteristics of the neonate including gestational age, history of hypertension experienced by the mother during pregnancy, birth weight, history of premature rupture of membranes, history of asphyxia experienced during the birth process. The dependent variable in this study was the incidence of RDS in neonates. The sample included in this research was 64 mothers who gave birth at the Buleleng District Hospital in 2020. This research used univariate analysis to assess the frequency distribution of each variable, then continued using bivariate analysis to determine the variables that were included in the multivariate analysis. Multivariate analysis was carried out computerized using logistic regressionResults: The results of this study found that there were 2 risk factors that directly increased the incidence of RDS in neonates including premature gestational age with a value of p 0.01 (19.8, 95% CI 1.8-133.7, low birth weight ( 2.9, 95% CI 1.9-8.4). Conclusions: The conclusion is that there are 2 risk factors that are associated and increase the incidence of RDS in neonates, namely premature gestational age and low birth weight.
Pendampingan masyarakat usia produktif untuk pencegahan HIV AIDS dan pengurangan stigma di desa Ambengan Singaraja Putu Sukma Megaputri; Ni Made Karlina Sumiari Tangkas; Putu Dian Prima Kusuma Dewi; Made Bayu Oka Widiarta; Dewi Aprelia Meriyani
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 8, No 2 (2024): June
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v8i2.23855

Abstract

Abstrak HIV/AIDS masih menjadi penyakit menular yang tidak bisa disembuhkan dan sering kali orang dengan HIV/AIDS mengalami stigma serta diskriminasi dengan sesama atau masyarakat sekitar. Sesuai dengan prong 1 untuk penanggulangan HIV/AIDS bahwa pencegahan HIV/AIDS menjadi satu hal terpenting khusunya pada usia produktif. Tujuan pengabdian ini adalah untuk melakukan pendampingan pada masyarakat usia produktif untuk melakukan pencegahan HIV/AIDS dan pengurangan stigma yang dilakukan di Desa Ambengan. Metode yang dilakukan dengan tahap pra persiapan, tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi. Sasaran yang diberikan pengbdian masyarakat adalah 15-20 orang masyarakat usia reproduktif dengan tempat pengabdian di Desa Ambengan. Tahap pra persiapan mulai dari pendekatan dengan tokoh masyarakat dan perbekel Desa Ambengan, selanjutnya pelaksanaan dengan teknik pemberian edukasi dan pendampingan. Selanjutnya melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan untuk memantau keberhasilan peningkatan pengetahuan dan pendampingan yang dilakukan. Hasil pengabdian masyarakat ini adalah terdapat peningkatan pengetahuan rata-rata nilai pre test sebelum diberikan edukasi dengan nilai 70,8 selanjutnya setelah diberikan edukasi pengetahuan mereka meningkat menjadi 88,5. Simpulannya adalah pendampingan yang dilakukan efektif untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat usia reproduktif dalam mencegah penularan HIV/AIDS dan penurunan stigma serta diskriminasi. Kata kunci: pengabdian; HIV-AIDS; pendampingan; pengetahuan AbstractHIV/AIDS is still an infectious disease that cannot be cured and people with HIV/AIDS often experience stigma and discrimination from each other or the surrounding community. In accordance with prong 1 for HIV/AIDS prevention, HIV/AIDS prevention is one of the most important things, especially in the productive age. The aim of this service is to provide assistance to people of productive age to prevent HIV/AIDS and reduce stigma in Ambengan Village. The method used is the pre-preparation stage, preparation stage, implementation stage and evaluation stage. The target for community service is 15-20 people of reproductive age with a place of service in Ambengan Village. The pre-preparation stage starts from approaching community leaders and Ambengan Village equipment, then implementation using education and mentoring techniques. Next, carry out monitoring and evaluation activities to monitor the success of increasing knowledge and mentoring carried out. The result of this community service was that there was an increase in knowledge, the average pre-test score before being given education was 70.8, then after being given education, their knowledge increased to 88.5. The conclusion is that the assistance provided is effective in increasing knowledge of people of reproductive age in preventing HIV/AIDS transmission and reducing stigma and discrimination. Keywords: devotion; HIV-AIDS; accompaniment; knowledge
PKM: improving the posyandu elderly capacity to improve the degree of elderly health Kadek Ayu Suarmini; Putu Agus Windu Yasa Bukian; Putu Sukma Megaputri; Ni Kadek Nadia Sintia Dewi
ABDIMAS TALENTA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2019): ABDIMAS TALENTA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (517.122 KB) | DOI: 10.32734/abdimastalenta.v4i2.3925

Abstract

Kubutambahan and Bulian Village are two villages that are included in the working area of the Primary health care in Kubutambahan. Integrated Healthcare Center (IHC) elderly in these two villages still have lower coverage than other villages. In addition, the elderly IHC cadre are also not very active in promoting activities and inviting all elderly elements in the villages of Bulian and Kubutamabahan to come to the IHC. The elderly exercise becomes innovative as an improvement in the quality of life of the elderly. In view of the need for active cadres so that elderly gymnastic instructors are not only trained by health workers but also by elderly IHC cadres themselves. The method used is application technology with three patern (promotion, information and education). The stages of implementation are preparation, implementation and evaluation. The target is for all the elderly in the working area of the health center. The results of this service include the provision of IHC information through loudspeakers car, cadre training, provision of additional food as a reward for the arrival of the elderly to the IHC, providing health information and elderly exercise. This service is effectively carried out so that there is an increase in elderly visits and elderly cadres become trained. In addition, the elderly cadre also developed themselves by becoming an elderly gymnastic instructor. The conclusion is that there is an increase in elderly visits and cadres are increasingly trained.
EDUKASI PENCEGAHAN KEKERASAN SEKSUAL PADA REMAJA DI DESA SILANGJANA Putu Sukma Megaputri; Ni Made Karlina Sumiari Tangkas; Luh Yenny Armayanti; Gede Agus Sastra Wijaya
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sundaram Vol. 1 No. 1 (2023): JPMS
Publisher : LPPM STIKes Buleleng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52073/jpms.v1i1.17

Abstract

Kekerasan seksual saat ini Kembali marak terjadi dan seharusnya generasi muda memiliki upaya pertahanan diri dalam mencegah kekerasan seksual. Pemberian eduaksi untuk meningkatkan pengetahuan remaja merupakan satu hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pencegahan kekerasan seksual khususnya pada remaja. Tujuan dari pengabdian ini adalah untuk dapat memberikan informasi mengenai edukasi pencegahan kekerasan seksual pada remaja. Jumlah sasaran mitra yaitu 30 orang remaja perempuan dan laki-laki dengan didampingi oleh Psikolog Remaja. Kegiatan ini dievaluasi menggunakan kuesioner yang meliputi identitas dan informasi kekerasan seksual serta pencegahannya dan apa yang dilakukan untuk menangani pencegahan kekerasan seksual. Bahan yang disiapkan adalah LCD, proyektor, materi yang disampaikan secara bergantian dimulai dengan psikolog remaja dan selanjutnya oleh dosen pelakasana. Metode yang dilaksanakan dimulai dengan tahap persiapan, pelaksanaan dan evaluasi kegiatan. Hasil pengabdian ini tampak bahwa terdapat perbedaan rata-rata remaja sebelum diberikan edukasi dan sesudah diberikan edukasi dinilai dari pengetahuan sebelum dengan rata-rata 67,8 dan pengetahuan sesudah diberikan edukasi meningkat menjadi 80,5. Simpulannya bahwa edukasi memiliki efektifitas yang tinggi untuk dapat meningkatkan pengetahuan remaja tentang pencegahan kekerasan seksual.
PENDAMPINGAN SISWA UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN TENTANG PENCEGAHAN PERUNDUNGAN DI SEKOLAH PROGRAM KAMPUS MENGAJAR SD 3 BUBUNAN I Komang Indra Wijaya; Ida Bagus Andika Wiguna; I Made Artha Mulyasa; K. Rheina Anggaresha; Putu Tegar Dewantara; Gede Mahardika; Putu Sukma Megaputri
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sundaram Vol. 2 No. 1 (2024): JPMS
Publisher : LPPM STIKes Buleleng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52073/jpms.v2i1.36

Abstract

Perundungan merupakan salah satu dosa dalam dunia Pendidikan, saat ini perundungan banyak terjadi pada lingkungan Pendidikan dan menyebabkan berbagai masalah serta dampak yang dirasakan oleh siswa. Perubahan karakter anak bahkan penurunan kesehatan mental sering dirasakan oleh anak usia sekolah dan dapat berujung menjadi depresi. Tujuan pengabdian ini adalah untuk melakukan pendampingan pada siswa di SDN 3 Bubunan untuk melakukan pencegahan perundungan kepada sesama temannya. Metode yang dilakukan dengan tahap pra persiapan, tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi. Sasaran yang diberikan pengbdian masyarakat adalah 40-50 orang siswa SDN 3 Bubunan dari kelas 4,5 dan 6. Tahap pra persiapan mulai dari pendekatan dengan Kepala Sekolah dan Guru, selanjutnya pelaksanaan dengan teknik pemberian edukasi dan pendampingan. Selanjutnya melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan untuk memantau keberhasilan peningkatan pengetahuan dan pendampingan yang dilakukan. Hasil pengabdian masyarakat ini adalah terdapat peningkatan pengetahuan sebelum diberikan pendampingan dengan proporsi 60,5% dan setelah diberikan pendampingan pencegahan perundungan menjadi 88,5. Simpulannya adalah pendampingan yang dilakukan efektif untuk meningkatkan pengetahuan siswa tentang pencegahan perundungan di lingkungan sekolah.
PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU MENGENAI KONTRASEPSI METODE JANGKA PANJANG DAN PENCEGAHAN KANKER SERVIKS MENGGUNAKAN IVA DI SEKOLAH NON FORMAL SRIKANDIKU DESA KUBUTAMBAHAN Putu Sukma Megaputri; Ni Made Mira Indra Sari; Luh Sheilla Parcelina; Kadek Ernita Sari; Luh Putu Ayu Septianingsih
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sundaram Vol. 2 No. 2 (2024): JPMS
Publisher : LPPM STIKes Buleleng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peningkatan pengetahuan mengenai deteksi dini kanker serviks menggunakan inspeksi visual asam asetat (IVA) serta penggunaan kontrasepsi jangka Panjang merupakan suatu hal yang harus dipahami oleh perempuan. Tanpa terkecuali Perempuan di Desa Kubutambahan dimana cakupan penggunaan kontrasepsi jangka Panjang dan IVA sangat rendah. Tujuan pengabdian ini adalah untuk melakukan pendampingan pada Perempuan dengan membentuk sekolah Perempuan non formal dengan sebutan srikandiku Dimana setiap kelompok terdapat 15-20 orang peserta. Metode yang dilakukan dengan tahap pra persiapan, tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi. Sasaran yang diberikan pengbdian masyarakat adalah 3 kelompok Perempuan srikandiku dengan anggota 15-20 setiap kelompoknya. Tahap pra persiapan mulai dari pendekatan dengan Kepala Desa Kubutambahan, selanjutnya pelaksanaan dengan teknik pemberian edukasi dan pendampingan. Kemudian melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan untuk memantau keberhasilan peningkatan pengetahuan dan pendampingan yang dilakukan. Hasil pengabdian masyarakat ini adalah terjadi peningkatan pengetahuan penggunaan MKJP dan pemeriksaan IVA sebelum diberikan pendampingan dan sesudah diberikan pendampingan dengan perbedaan proporsi berturut-turut 80,0 menjadi 88,5 dan 82,5 menjadi 87,5.. Simpulannya adalah pendampingan yang dilakukan efektif untuk meningkatkan pengetahuan Perempuan di Desa Kubutambahan terkait dengan MKJP dan Deteksi dini kanker serviks menggunakan IVA
PENDAMPINGAN BANTUAN HIDUP DASAR PADA POKDARWIS DI DESA WISATA AIR TERJUN JEMBONG Desak Ketut Sugiartini; Putu Sukma Megaputri; Kadek Rika Lestarini; Indrie Lutfiana; Cindy Meilinda Sari
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sundaram Vol. 2 No. 2 (2024): JPMS
Publisher : LPPM STIKes Buleleng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52073/jpms.v2i2.51

Abstract

Kesehatan daerah wisata merupakan salah satu prioritas yang dikembangkan oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Buleleng. Sehingga pelatihan pada pokdarwis utamanya untuk wisata air sangat diharapkan dan diperlukan. Tujuan pengabdian ini adalah untuk melakukan pendampingan kepada pokdarwis dalam pencegahan dan penanaganan awal risiko kejadian kecelakaan di daerah wisata air melalui bantuan hidup dasar (BHD). Metode pengabdian ini menggunakan Teknik identifikasi masalah, perencanaan, pelaksanaan, dan monitoring kegiatan. Sasaranya adalah pokdarwis Air Terjun Jembong sejumlah 28 orang. Pendampingan ini dilaksanakan selama 2 hari dan menilai pre serta posttest dari pendampingan yang dilakukan. Hasilnya bahwa terjadi peningkatan pengetahuan pada pokdarwis setelah diberikan pendampingan mengenai BHD. Selanjutnya jika dilihat dari trend kunjungan tampak peningkatan kunjungan wisatawan ke air terjun jembong. Simpulannya bahwa pendampingan yang dilakukan kepada pokdarwis membawa hal yang baik selain meningkatkan pemahaman pokdarwis mengenai pencegahan kecelakaan wisatawan dan BHD terjadi juga peningkatan kunjungan wisatawan ke air terjun jembong.
PENINGKATAN KAPASITAS PEREMPUAN DALAM KELUARGA DI SEKOLAH NON-FORMAL SRIKANDIKU Putu Sukma Megaputri; Made Bayu Oka Widiarta; Putu Dian Prima Kusuma Dewi; Ni Made Karlina Sumiari Tangkas; Ni Luh Made Krisna Dwipayanti
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 6 (2023): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i6.17794

Abstract

Abstrak: Peningkatan derajat kesehatan ibu merupakan salah satu target dari sustainable development goals. Sebagian besar perempuan memiliki peran ganda dan selalu menjadi ujung tombak dalam sebuah keluarga. Kesehatan ibu merupakan kesehatan sebuah keluarga. Pendidikan mengenai gender, kesehatan dan kapasitas ekonomi menjadi salah satu tujuan dari pengabdian ini dengan membentuk kelas nonformal. Metode pengabdian yang dilakukan dimulai dari identifikasi masalah, identifikasi kebutuhan masyarakat selanjutnya pelaksanaan kegiatan dengan membentuk 2 kelas masing-masing peserta di tiap kelas sebanyak 20 orang. Kemudian membagi pelatihan ini menjadi 5 modul besar. Peserta sebelumnya diberikan pretest untuk mengukur pengetahuan awal selanjutnya diakhir kegiatan seluruh kelas dan modul peserta diberikan Kembali posttest untuk mengukur peningkatan pengetahuan perempuan baik dalam kesetaraan gender, kesehatan dan kapasitas ekonomi. Hasilnya bahwa terdapat 5 modul besar yang diberikan dan pengetahuan Perempuan sebagian besar meningkat dari sebelum dan sesudah adanya kelas Srikandiku secara berturut-turut pengetahuan gender (78% dari 64%), kespro dan KB (85% dari 73%), deteksi dini kanker serviks dan payudara (90% dari 85%), stimulasi tumbuh kembang (82% dari 76%) terakhir adalah peningkatan kapasitas ekonomi (80% dari 69%). Simpulannya bahwa pengabdian ini dapat membantu ibu meningkatkan kapasitasnya baik dari segi peran gender, kesehatan dan kapasitas ekonomi.Abstract: Improving maternal health is one of the targets of sustainable development goals. Most women have multiple roles and are always the spearhead in a family. Maternal health is the health of a family. Education regarding gender, health and economic capacity is one of the goals of this service by forming non-formal classes. The service method used starts from identifying problems, identifying community needs, then implementing activities by forming 2 classes with 20 participants in each class. Then divide this training into 5 large modules. Participants were previously given a pretest to measure their initial knowledge, then at the end of the whole class and module activities participants were given a posttest again to measure the increase in women's knowledge in terms of gender equality, health and economic capacity. The result was that there were 5 major modules provided and women's knowledge mostly increased from before and after the Srikandiku class, respectively gender knowledge (78% from 64%), reproductive health and family planning (85% from 73%), early detection of cervical cancer and breast (90% of 85%), stimulation of growth and development (82% of 76%) and finally increasing economic capacity (80% of 69%). The conclusion is that this service can help mothers increase their capacity both in terms of gender roles, health and economic capacity.