Edison Purba
Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Padang Bulan, Medan 20155, Indonesia.

Published : 35 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 35 Documents
Search

Mapping of Goosegrass (Eleusine indica) Herbicide Resistant-Glyphosate Populations and Their Distribution on Rubber Fields at Rambutan Estate PTPN III Agustinus Kristian Purba; Edison Purba; Charloq charloq
Jurnal Agroekoteknologi Vol 6, No 1, Januari (2018)
Publisher : Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (417.665 KB) | DOI: 10.32734/jaet.v6i1, Januari.17236

Abstract

ABSTRACT Goosegrass (Eleusine indica) on rubber fields at Rambutan estate PTPN III had been sprayed using glyphosate for 28 years continuously. Lately it was reported that the herbicide glyphosate was no longer effective to control E.indica in that area. The objective of this study was to determine the spread and resistance levels of E. indica populations to glyphosate found in 14 Divisions of Rambutan Estates. The 14 populations were compared to a population collected from the University of Sumatera Utara where no herbicides had been sprayed previously. The plants were sprayed with 480 g a.i IPA glyphosate at 4-5 leaf stage. Experiment was arranged using fully randomized design non factorial, with the populations of, ESU0, ESU5.1, ESU5.2, ESU5.3, ESU5.4, ESU5.5, ESU5.6, ESU5.7, ESU5.8, ESU5.9, ESU5.10, ESU5.11, ESU5.12, ESU5.13, and ESU5.14, of which each population was made in 4 replications.Results showed that of 14 populations of goosegrass, 8 populations were “very resistant” and 6 populations were “resistant” to glyphosate. Thus the entire populations have developed to become resistant to glyphosate.  Keywords : Distribution, eleusine indica, glyphosate, resistance, rubber estate
Pengendalian Rumput Belulang (Eleusine indica L.) dengan Berbagai Herbisida pada Tanaman Karet Belum Menghasilkan di Kebun Rambutan PTPN 3 Edison Purba; Nini Rahmawati
Jurnal Agroekoteknologi Vol 6, No 1, Januari (2018)
Publisher : Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (305.376 KB) | DOI: 10.32734/jaet.v6i1, Januari.17252

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengevaluasi efektifitas pengendalian rumput belulang (E.indica) dengan herbisida Indaziflam, Paraquat, Glifosat + Metil metsufuron pada tanaman karet belum menghasilkan (TBM). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2016 sampai Januari 2017, dengan melakukan 2 unit penelitian, unit pertama yaitu aplikasi berbagai herbisida Glifosat 720 g b.a/ha, Paraquat 300 g b.a/ha, Indaziflam 100 g b.a/ha, dan Glifosat 720 g b./ha + Metil metsufuron 15 g b.a/ha dengan petak percobaan sebesar 3 x 10 m dan petak pengamatan 1 x 1 m sebanyak 3 ulangan. Unit kedua yaitu penumbuhan seedbank di Lahan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara. Hasilnya adalah pengendalian E.indica terbaik yaitu didapat pada herbisida indaziflam 100 g b.a/ha dan menghasilkan mortalitas tertinggi 100%. Sedangkan jenis seedbank yang banyak tumbuh dari setiap pengendalian yaitu adalah E.indica dan Kyllinga monocephala.Kata kunci : E.indica, herbisida, karet, resistan dan seedbank  
Control of Asystasia intrusa (Forssk.) Nees and Eleusine indica (L.) Gaertn. using selected doses of indaziflam on peat and mineral soil Ahmad Rizki Lubis; Edison Purba; Teuku Irmansyah
Jurnal Agroekoteknologi Vol 6, No 4,Okt (2018)
Publisher : Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (432.435 KB) | DOI: 10.32734/jaet.v6i4,Okt.19047

Abstract

Pre-emergent weed control is important in weed control strategy. Differences in characteristics of both peat and mineral soil may lead to a different result of weed control, especially pre-emergent herbicide application. Indaziflam, a pre-emergant herbicide, can be used as an alternative herbicide in overcoming weed resistance and tolerant weed.The objective of this study was to determine the efficacy of indaziflam at various doses on  peat and mineral soil using Asystasia intrusa (Forssk.) Nees and Eleusine  indica (L.) Gaertn. as indicator weeds. The experiment was arranged in randomized block design a factorial with four replicates. The first factor was dose of indaziflam (0; 12,5; 25; 37,5; 50; 62,5 and 75 g.ai/ha) and the second factor was type of soil (peat and mineral soil). The results showed that treatments of doses herbicide significantly affected the efficacy of indazfilam on A. intrusa and E. indica on peat and mineral soil. The efficacy was higher on mineral soil compared to peat soil.
Analisis Hara Cu dan Zn pada Vegetasi Gulma sebagai Penanda Keberadaan Jamur Ganoderma dari Kebun Kelapa Sawit Wismaroh Sanniwati Saragih; Edison Purba; Koko Tampubolon
Jurnal Agrotek Tropika Vol 7, No 3 (2019): JAT September 2019
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (799.589 KB) | DOI: 10.23960/jat.v7i3.3237

Abstract

Penyakit busuk pangkal batang pada tanaman kelapa sawit di perkebunan yang disebabkan jamur ganoderma telah menyebabkan kerugian produksi tanaman. Kehadiran jamur ini diduga berasosiasi dengan vegetasi gulma yang berada dikebun, yang disebar melalui dengan spora dan miselianya.  Oleh karena itu untuk mendeteksi awal keberadaan jamur ganoderma diperlukan pendekataan vegetasi gulma dengan analisis hara Cu dan Zn. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan keberadaan jamur ganoderma terhadap kadar hara Cu dan Zn pada vegetasi gulma yang dominan di perkebunan kelapa sawit. Penelitian ini dilaksanakan di blok 17, 16, dan 6 Afdeling VII Kebun Rambutan Kabupaten Serdang Bedagai dan analisis daun di Laboratorium Analitik PT. Socfin Indonesia, Medan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan Agustus 2018. Metode penelitian ini menggunakan deskriptif analitik. Penelitian ini mengambil 3 jenis vegetasi gulma yang dominan (Cyperus rotundus, Cyclosorus aridus, dan Stenochlena palustris) kemudian dianalisis Cu dan Zn pada daun gulma. Hasil penelitian menunjukkan diperoleh 3 jenis gulma dominan disekitar kebun kelapa sawit yaitu Cyperus rotundus, Cyclosorus aridus, dan Stenochlena palustris. Hasil analisis kadar Zn dan Cu pada daun dari ketiga jenis gulma dominan disekitar kelapa sawit terinfeksi jamur ganoderma lebih rendah dibandingkan tanpa terinfeksi, kecuali pada gulma Stenochlena palustris kadar Cu lebih tinggi. Selisih persentase kadar Zn dan Cu pada daun gulma Cyperus rotundus, Cyclosorus aridus, dan Stenochlena palustris disekitar kelapa sawit terinfeksi dibandingkan tanpa terinfeksi jamur ganoderma masing-masing Zn adalah -42,72%; -43,92% dan -1,70% dan Cu masing-masing -27,13%; -25,80% dan +34,34%. Defisiensi kadar hara Cu dan Zn pada daun gulma diareal piringan maupun gawangan mati pada perkebunan kelapa sawit berpengaruh pada perkembangan spora ganoderma.
RESISTENSI Eleusine indica TERHADAP GLIFOSAT PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DI KABUPATEN BATU BARA Koko Tampubolon; Edison Purba; Diana Sofia Hanafiah
Jurnal Agrotek Tropika Vol 6, No 3 (2018)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (326.319 KB) | DOI: 10.23960/jat.v6i3.2798

Abstract

Populasi Eleusine indica dari perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Batu Bara secara menyeluruh belum pernah dilaporkan resisten-glifosat. Penelitian ini bertujuan untuk melaporkan sebaran populasi dan mengklasifikasi resistensi E. indica terhadap herbisida glifosat pada perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Batu Bara. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Pusat Penelitian Gulma Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara pada Oktober 2016 - Agustus 2017. Penelitian ini menggunakan glifosat dengan dosis rekomendasi 720 g b.a.ha-1 dan tiga ulangan. Populasi ESU0 (dari Lapangan Bola Politeknik Negeri Medan) sebagai pembanding. Analisis data menggunakan software IBM SPSS Statistics 20. Hasil penelitian menunjukkan bahwa populasi E. indica yang paling resisten (63,33%) pada perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Batu Bara terdapat pada ESU4.11 (afdeling 4 Kebun Tanah Gambus). Populasi E. indica yang tergolong resisten-glifosat 83,33% (10 populasi), tergolong moderat resisten-glifosat 16,67% (2 populasi) dan tidak ada populasi yang sensitif-glifosat pada dosis rekomendasi 720 g b.a.ha-1 pada perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Batu Bara.
Sebaran Populasi dan Klasifikasi Resistensi Eleusine indica terhadap Glifosat pada Perkebunan Kelapa Sawit di Kabupaten Deli Serdang Koko Tampubolon; Edison Purba; Diana Sofia Hanafiah; Mohammad Basyuni
Caraka Tani: Journal of Sustainable Agriculture Vol 33, No 2 (2018): October
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (45.81 KB) | DOI: 10.20961/carakatani.v33i2.24300

Abstract

Eleusine indica populations on oil palm plantations in Deli Serdang Regency have not been reported to be resistant to glyphosate. This study was aimed to report distribution and resistance classification of E. indica population on oil palm plantations in Deli Serdang Regency. The research was conducted on Weed Research Center in Faculty of Agriculture, Universitas Sumatera Utara from October 2016 until August 2017. This research used Randomized Block Design with recommended dose at 720 g a.i.ha-1 of glyphosate and three replications. Population ESU0 (from Politeknik Negeri Medan Ball Field) as a comparison. Data on average survival, mortality, dry weight, resistance classification of E. indica were analyzeds using IBM SPSS Statistics 20 software. The results showed that there were 12 E. indica populations classified as glyphosate-resistant (56.52%), 7 glyphosate-resistant developing (30.43%), and 4 populations classified as glyphosate-susceptible (13.04%) with the recommended dose at 720 g a.i.ha-1 from oil palm plantations in Deli Serdang Regency.
Konfirmasi Resistensi Eleusine indica terhadap Glifosat pada Perkebunan Kelapa Sawit di Kabupaten Langkat Koko Tampubolon; Edison Purba
Jurnal Pertanian Tropik Vol. 5 No. 2 (2018): JURNAL PERTANIAN TROPIK
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (441.821 KB) | DOI: 10.32734/jpt.v5i2.3016

Abstract

Populasi Eleusine indica dari beberapa kebun kelapa sawit sudah dilaporkan resisten-glifosat. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan sebaran dan klasifikasi resistensi populasi Eleusine indica resisten-glifosat pada perkebunan kelapa sawit secara menyeluruh di Kabupaten Langkat. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Pusat Penelitian Gulma Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara pada Oktober 2016 sampai dengan Agustus 2017. Penelitian ini menggunakan herbisida glifosat dengan dosis rekomendasi 720 g b.a./ha dan tiga ulangan. Populasi ESU0 (dari Lapangan Bola Politeknik Negeri Medan) sebagai pembanding. Analisis data menggunakan software IBM SPSS Statistics 20. Hasil penelitian menunjukkan bahwa populasi ESU1.2 (afdeling 9 Kebun Sawit Seberang) memiliki kemampuan bertahan hidup dan bobot kering tertinggi sebesar 92,96% dan 23,52 g. Dari 19 populasi di beberapa kebun kelapa sawit di Kabupaten Langkat terdapat 8 populasi yang tergolong resisten-glifosat (42,11%), 8 populasi yang tergolong moderate/berkembang resisten (42,11%), dan 3 populasi yang tergolong sensitif (15,79%).
Evaluasi Kemampuan Beberapa Jenis Tanaman Sebagai Fitoremediasi Logam Berat Kadmium Yustina Sri Sulastri; Edison Purba; Koko Tampubolon
Jurnal Pertanian Tropik Vol. 6 No. 1 (2019): JURNAL PERTANIAN TROPIK
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (651.376 KB) | DOI: 10.32734/jpt.v6i1.3041

Abstract

Kadmium merupakan logam yang sangat berbahaya bila masuk kedalam sistem fisiologis tubuh manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kemampuan beberapa jenis tanaman sebagai fitoremediasi logam berat kadmium. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara pada Maret sampai dengan Mei 2018. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) non faktorial dengan tiga ulangan. Perlakuan akar wangi (T1), serai wangi (T2), temulawak (T3), serai (T4), nilam (T5), dan lengkuas (T6) diberikan 3CdSO4.8H2O 100 ppm. Parameter penelitian ini antara lain pH tanah akhir, panjang akar (cm), berat basah dan kering akar (g), berat basah dan kering tajuk (g), serta serapan Cd total (ppm). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanaman serai wangi memiliki kemampuan mengakumulasi logam berat Cd total tertinggi sebesar 20,29 ppm, memiliki berat basah akar (111,73%), berat kering akar (105,83%), panjang akar (75,33 cm), berat basah tajuk (60,89%), dan berat kering tajuk (93,14%) dibandingkan tanpa terpapar Cd. Tanaman serai wangi dapat dijadikan sebagai tanaman fitoremediasi logam berat kadmium yang memiliki mekanisme fitoekstraksi atau fitoakumulasi.
DISTRIBUTION MAPPING OF GLYPHOSATE-RESISTANT Eleusine indica IN SERDANG BEDAGAI REGENCY Koko Tampubolon; Edison Purba; Mohammad Basyuni; Diana Sofia Hanafiah
Jurnal Natural Volume 18, Number 3, October 2018
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (604.533 KB) | DOI: 10.24815/jn.v18i3.11201

Abstract

The presence of Eleusine indica from oil palm plantations in Serdang Bedagai Regency has never been overall reported glyphosate-resistant. This study aims to distribution mapping and resistance classification of E. indica population to glyphosate herbicide of oil palm plantations in Serdang Bedagai Regency. This research was conducted on Weed Research Center Land in Faculty of Agriculture, Universitas Sumatera Utara in October 2016 to August 2017. This research used glyphosate herbicide with the recommended dose at 720 g ai ha-1 and three replications. Population ESU0 (from Politeknik Negeri Medan Ball Field) as a comparison. Data analysis using IBM SPSS Statistics 20 software. The results showed there E. indica population classified as glyphosate-resistant amount 89.36% (42 population), classified as glyphosate-resistant moderate amount 10,64% (5 population) and there is no population glyphosate-susceptible on oil palm plantations in Serdang Bedagai Regency of recommended dose at 720 g ai ha-1.
SCREENING SINGLE RESISTANCE OF Eleusine indica ON OIL PALM PLANTATION IN PADANG LAWAS AND TAPANULI SELATAN REGENCY INDONESIA Koko Tampubolon; Edison Purba
Jurnal Natural Volume 18, Number 2, June 2018
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (516.692 KB) | DOI: 10.24815/jn.v18i2.11223

Abstract

Abstract: Eleusine indica population from several estates in Padang Lawas and Tapanuli Selatan Regency, Sumatera Utara Indonesia has never been reported to be resistant to glyphosate herbicide. This study aims at distribution mapping and resistance classification of Eleusine indica glyphosate-resistant populations from several estates in Padang Lawas and Tapanuli Selatan Regency, Sumatera Utara. This research was conducted at Weed Research Center of the Faculty of Agriculture, Universitas Sumatera Utara from October 2016 to August 2017. This research used glyphosate at the recommended rate of 720 g ai ha-1 and three replications. Population ESU0 (from Politeknik Negeri Medan Ball Field) as a comparison. Data analysis using t-test at the level of 5% with IBM SPSS Statistics 20 software. The results showed 22 populations in Padang Lawas Regency have 8 populations classified as glyphosate-resistant (36.36%), 8 populations classified as developed-resistant (36.36%), and 6 populations classified as glyphosate-susceptible (27.27%). While from 6 populations in Tapanuli Selatan Regency have 5 populations classified as glyphosate-resistant (83.33%), 1 populations classified as developed-resistant (16.67%), and 0 populations classified as glyphosate-susceptible (0%). Keywords: glyphosate, goosegrass, oil palm plantation, resistance.