Claim Missing Document
Check
Articles

Found 34 Documents
Search

MEMBUMIKAN DYNAMIC GOVERNANCE DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME MANAJEMEN PENYELENGGARAAN HAJI Kusuma, Bayu Mitra Adhyatma
JPSI (Journal of Public Sector Innovations) Vol 1, No 1 (2016): November 2016
Publisher : Department of Public Administration, Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (226.25 KB) | DOI: 10.26740/jpsi.v1n1.p23-28

Abstract

The purpose of this research is to contribute initiative ideas to improve the hajj management professionalism through dynamic governance. This research uses qualitative type with descriptive approach. The research results with concern to the culture and capability of the Ministry of Religious Affairs formulate that thinking ahead can be executed by analyzing and projecting what will be facing in 10 or 20 years into the future based on the tendency toward national and global change, political constellation, and socio-economic of the community. Thinking again can be done by reviewing again whether policies, strategies and programs that are running are appropriate and able to meet the needs of pilgrims. And Thinking across, can be applied by learning from the experiences of other countries that also regulates the organization of the Hajj.
Mapping Isu Jurnal Berbasis Pengarusutamaan Gender dan HAM Pada Perguruan Tinggi di Indonesia Witriani, Witriani; Kusuma, Bayu Mitra A.
Musawa Jurnal Studi Gender dan Islam Vol. 18 No. 1 (2019)
Publisher : Sunan Kalijaga State Islamic University & The Asia Foundation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/musawa.2019.181.45-59

Abstract

Isu tentang relasi Islam dengan gender dan HAM adalah persoalan praksis yang perkembangannya dapat disaksikan melalui berbagai saluran, salah satunya adalah jurnal ilmiah. Lewat jurnal ilmiah dapat diketahui update persoalan yang menjadi perhatian para akademisi di lingkungan perguruan tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sejauh mana isu-isu pengarusutamaan gender, HAM, dan Islam dapat terangkum dalam sejumlah jurnal seperti Jurnal Musawa, Jurnal Perempuan, dan berbagai jurnal dalam Directory Open Access Journal (DOAJ) yang mencerminkan persoalan-persoalan kontemporer masyarakat. Secara khusus penelitian ini juga menghasilkan pemahaman strategis pengelolaan jurnal ilmiah agar dapat menyesuaikan fungsinya sebagai media diseminasi akademik dengan perkembangan dunia keilmuan mutakhir yang bergerak cepat. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif.  Hasil pemetaan dan analisis menunjukkan bahwa relasi perempuan dengan persoalan hukum, kekerasan, dan politik menjadi perhatian utama dari para akademisi. Munculnya isu-isu tersebut terlihat lebih dari sekedar respon pada berbagai ketidakadilan serta pelanggaran HAM terhadap perempuan dan anak yang terjadi di Indonesia. Selain ketiga isu di atas, isu-isu lain yang muncul dengan intensitas tinggi dan merata di setiap jurnal adalah pernikahan anak, feminisme dalam bentuk gerakan perempuan, kepemimpinan perempuan, ataupun positioning perempuan dalam kearifan lokal.[The issue of the relationship between Islam with the gender and human rights is a matter of praxis whose development can be witnessed through various channels, one of which is a scientific journal. Through scientific journals, the issues that are of concern to academics in the university environment are recognized. This study aims to analyze the extent to which issues of mainstreaming gender, human rights, and Islam can be summarized in the Jurnal Musawa, Jurnal Perempuan, and various journals in the Directory Open Access Journal (DOAJ) which   also   reflect the contemporary problems of society. Specifically, this research also produced a strategic understanding for the management of scientific journals in order to be able to adjust its function as a medium for academic dissemination with the latest developments in the fast-moving scientific world. This study is qualitative research by descriptive approach. The results of mapping and analysis show that the relation of women with legal, violence, and political issues is the main concern of academics. The emergence of these issues is seen as more than just a response to various injustices and human rights violations against women and children that occurred in Indonesia. In addition to the three issues above, other issues that emerge with high intensity and are evenly distributed in each journal are child marriage, feminism in the form of women’s movements, women’s leadership, or women’s positioning in local wisdom.]
RESENSI BUKU KELUAR DARI ORTODOKSI KAJIAN ISLAM POLITIK: KOMPARASI MESIR, TURKI, DAN INDONESIA Bayu mitra Kusuma
GLOBAL INSIGHT JOURNAL Vol 1, No 1 (2016)
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (414.741 KB) | DOI: 10.52447/gij.v1i1.577

Abstract

Keluar dari Ortodoksi Kajian Islam Politik: Komparasi Mesir, Turki dan Indonesia
IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT BANYUWANGI (JPKMB) DALAM MEWUJUDKAN PELAYANAN KESEHATAN PRIMER BAGI SELURUH LAPISAN MASYARAKAT Bayu Mitra
The Indonesian Journal of Public Administration (IJPA) Vol 1, No 2 (2015): INDONESIAN JOURNAL OF PUBLIC ADMINISTRATION (IJPA) | JULI - DESEMBER 2015
Publisher : Department of Public Administration, Faculty of Social and Political Science, Universitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52447/ijpa.v1i2.269

Abstract

ABSTRAKDi era pemerintahan otonomi seperti saat ini, pemerintah daerah harus lebih kreatif dalam menciptakan terobosan untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik. Sejumlah permasalahan masih dihadapi oleh masyarakat salah satunya pemenhan pelayanan kesehatan yang berkualitas. Pelayanan kesehatan yang dimaksud disini adalah program JPKMB di Kabupaten Banyuwangi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan program JPKMB dalam mewujudkan pelayanan kesehatan bagi semua tingkat masyarakat dan bagaimana pencapaian program tersebut. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan program JPKMB menghasilkan prestasi yang memuaskan, termasuk peningkatan jumlah kunjungan tingkat ke pusat-pusat kesehatan masyarakat, cakupan imunisasi, cakupan kunjungan ibu, bersalin ditangani oleh cakupan tenaga kesehatan, dan cakupan gizi. Kata kunci :  Implementasi, Pelayanan Kesehatan Utama, Program JPKMB.
REVITALISASI MASJID DALAM DIALEKTIKA PELAYANAN UMAT DAN KAWASAN PEREKONOMIAN RAKYAT Ari Saputra; Bayu Mitra Adhyatma Kusuma
Al-Idarah: Jurnal Manajemen dan Administrasi Islam Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : UIN Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/al-idarah.v1i1.1522

Abstract

Masjid adalah bagian integral dari kehidupan spritual, sosial dan kultural umat Islam. Namun dewasa ini keberadaan masjid semakin mengalami penyempitan peran dan fungsi, dari pusat pelayanan umat menjadi sekedar sarana ibadah pelengkap di berbagai tempat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, mendeskripsikan, dan menganalisis revitalisasi Masjid Muttaqien dalam dialektika pusat pelayanan umat dan kawasan perekonomian rakyat Beringharjo Yogyakarta yang dikenal sibuk dan legendaris, khususnya di luar kegiatan ritual yang meliputi aspek sosial kemasyarakatan, pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia, serta pembangunan ekonomi umat. Penelitian ini menggunakan jenis kualitatif, pendekatan deskriptif, dan model analisis data interaktif dari Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam aspek sosial kemasyarakatan, masjid menyediakan pelayanan kesehatan rutin murah, rehabilitasi difabel, sampai dengan kebutuhan feminis seperti ruang laktasi. Sedangkan pada aspek pendidikan, masjid mengadakan kajian rutin dan penyediaan perpustakaan untuk menambah wawasan dan literasi umat. Adapun pada aspek pembangunan ekonomi umat, masjid berhasil meningkatkan kesejahteraan meliputi pedagang, buruh gendong, pengayuh becak serta memberi beasiswa untuk anak-anak kurang mampu. Revitalisasi Masjid juga dilakukan dengan penguatan kapasitas takmir selaku ujung tombak pelayanan umat meliputi bidang idarah, imarah, dan ri’ayah.
MASYARAKAT MUSLIM THAILAND DAN DAMPAK PSIKOLOGIS KEBIJAKAN ASIMILASI BUDAYA Bayu Mitra Adhyatma Kusuma
Hisbah: Jurnal Bimbingan Konseling dan Dakwah Islam Vol 13, No 1 (2016): Juni
Publisher : UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (646.275 KB) | DOI: 10.14421/hisbah.2016.131-06

Abstract

Thailand merupakan sebuah negara berpenduduk mayoritas Budha dengan sebagian kecil lainnya beragama Islam dan Konghucu. Lebih dari itu Budha juga ditetapkan sebagai agama resmi negara. Muslim di Thailand pada umumnya tinggal di wilayah selatan khusunya provinsi Pattani, Yala, Narathiwat ditambah sebagian Satun dan Songkhla. Sebagaimana kondisi masyarakat minoritas pada umumnya, Melayu Muslim di Thailand kerap mendapatkan tindakan diskriminasi dalam berbagai aspek kehidupan. Salah satu bentuk diskriminasi terberat yang dialami oleh minoritas Melayu Muslim di Thailand adalah kebijakan asimilasi budaya yang diterapkan secara paksa oleh pemerintah Thailand sejak rezim Jenderal Phibul Songkhram, dimana dalam kebijakan tersebut Thai Budha ditetapkan sebagai identitas dan budaya tunggal Thailand. Kebijakan asimilasi budaya adalah bentuk nyata perang psikologi melalui kekerasan kultural yang dilakukan untuk menghapus budaya Melayu Islam di seluruh wilayah Thailand. Dalam kebijakan tersebut terdapat larangan penggunaan nama, bahasa dan identitas Melayu Islam lainnya dalam kehidupan masyarakat. Terlebih untuk dapat diterima di sekolah negeri dan bekerja instansi pemerintah, identitas Melayu Muslim relatif harus ditanggalkan. Kondisi tersebut mengakibatkan masyarakat Melayu Muslim mengalami culture shock berat yang membuat mereka menjadi sangat tertekan. Lebih dari itu kebijakan asimilasi budaya juga menciptakan stigma bahwa Melayu Muslim adalah kelompok kriminal dibalik jubah agama yang kemudian memunculkan kecurigaan terutama dari etnis Thai. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif pendekatan deskriptif dan menggunakan metode analisis data model interaktif Miles dan Huberman.     Kata Kunci: Muslim Thailand, Dampak Psikologis, Kebijakan Asimilasi Budaya
MELAWAN BUDAYA KEMISKINAN: STRATEGI IMPLEMENTASI PERDA PENANGANAN GEPENG DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Bayu Mitra A. Kusuma; Theresia Octastefani
WELFARE : Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial Vol 7, No 1 (2018)
Publisher : UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (719.123 KB) | DOI: 10.14421/welfare.2018.071-02

Abstract

AbstractIn the decentralization era, local governments are given more space to create a policy based on their people aspirations. Among others is the policy on poverty alleviation. Poverty which happens is not only absolute poverty but also cultural poverty and it is occurs in various regions in Indonesia. To fight the culture of poverty, the Government of Yogyakarta Special Region (DIY) published a Local Regulation No. 1 of 2014 about the Homeless and Beggars Handling. Overall this regulation contains about the homeless and beggars handling approach such as preventive, coercive, rehabilitative, repressive, and social re-integration. To examine this issue, the authors use SWOT analysis. The study results showed that the implementation strategy that can be done by the local government of DIY are conduct direct raids and coaching, optimizing ‘Desaku Menanti’ Program, reduce overlapping authority, providing labor-intensive jobs, synergy with the community and private sector in empowering sprawl in the activities of small and medium enterprises, enforcement of the rules in a way that is persuasive and humane, and provide an official aid channel for the donors. Although there are pros and cons in the implementation, this regulation basically has a noble purpose to make DIY free from homeless and beggars. Keywords: poverty culture, implementation strategy, local regulation of DIY, homeless and beggars
Quintuple Helix dan Model Desa Inovatif (Studi Kasus Inovasi Desa di Desa Panggungharjo, Yogyakarta) Retnayu Prasetyanti; Bayu Mitra A. Kusuma
Jurnal Borneo Administrator Vol 16 No 3 (2020): Desember 2020
Publisher : Puslatbang KDOD Lembaga Administrasi Negara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24258/jba.v16i3.719

Abstract

Innovation determines the future of village development. This qualitative case study presents an analysis of village governance best practices in economic, environmental, socio-cultural, and technological aspects. Unlike the majority of villages that duplicate innovation, Panggungharjo was able to develop a genuine innovation through the creation of a village-owned enterprise (BUMDes). This scientific paper concludes that participation and synergy among helixes/subsystems in the quintuple helix innovation model (government, industry, universities, civil society, and the natural environment) determine the success of continuing village innovation. In Panggungharjo village, there were 3 affecting factors in succeeding innovation, there were political and leadership capacity; process and bureaucratic capacity; and social and environmental capacity. The use of the top-down & bottom-up innovative village model was also crucial. As a lesson learned, this study formulated the stages of developing innovative villages. The figure of the village leader played a crucial role in the process of initiating innovation and optimizing the village bureaucracy politically and administratively. A set of development roadmap referring to the national priority of the village development program was fundamental. It is also urgent to maintain coordination among helixes so that village innovation can embrace the potential of the village and influence people's welfare. Keywords: Quintuple Helix, Innovation Model, Village Innovation, Village Development, Innovative Village Model Abstrak Inovasi menjadi penentu arah kemajuan desa. Studi kasus kualitatif instrumental ini menyajikan analisis best practice tata kelola inovasi desa pada aspek ekonomi, lingkungan, sosial-budaya, dan teknologi. Berbeda dengan sebagian besar desa yang melakukan duplikasi inovasi, Desa Panggungharjo mampu mengembangkan inovasi secara mandiri melalui pembentukan BUMDes, sebuah lembaga ekonomi-sosial desa. Artikel ini menunjukkan bahwa partisipasi dan sinergi antarsubsistem dalam model inovasi quintuple helix (pemerintah, industri, universitas, masyarakat sipil, dan lingkungan alami) menjadi penentu keberhasilan inovasi desa yang berkelanjutan. Terdapat tiga faktor penentu keberhasilan inovasi, mengacu pada istilah Kepala Desa Panggungharjo, didefinisikan sebagai tiga kapasitas (kompetensi) utama, yaitu; (1) kapasitas politik dan kepemimpinan; (2) kapasitas proses dan birokrasi; (3) kapasitas sosial dan lingkungan. Aspek penting lain yang perlu diperhatikan adalah penerapan model desa inovatif berbasis pendekatan top-down & bottom-up. Studi ini merumuskan tahapan pengembangan desa inovatif sebagai lesson learnt dari kesuksesan inovasi di Desa Panggungharjo. Sosok pemimpin desa memegang peran krusial terutama dalam proses inisiasi program inovasi dan optimalisasi birokrasi desa. Pemerintah desa dituntut untuk mampu menyusun roadmap perencanaan pembangunan desa sesuai arah kebijakan/program prioritas desa dalam lingkup nasional. Sebagai tindak lanjut, pengembangan inovasi harus didasarkan pada koordinasi dan penguatan jaringan kerja sama antar-helix sehingga dapat berimbas pada pemerataan kesejahteraan masyarakat. Kata Kunci: Quintuple Helix, Model Inovasi, Inovasi Desa, Pembangunan Desa, Model Desa Inovatif
PENGANTAR EDITOR Bayu Mitra A. Kusuma
Jurnal MD Vol 3, No 2 (2017)
Publisher : UIN Sunan Kalijaga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (303.575 KB)

Abstract

ANCAMAN DAILY HASSLES TERHADAP KINERJA AGEN PEMASARAN PRUDENTIAL SYARIAH DI AREA YOGYAKARTA Ria Safitri; Bayu Mitra A. Kusuma
Jurnal MD Vol 5, No 1 (2019)
Publisher : UIN Sunan Kalijaga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (365.243 KB) | DOI: 10.14421/jmd.2019.51-01

Abstract

Stres kerja adalah fenomena umum yang dirasakan oleh karyawan dalam suatu organisasi - termasuk di lembaga keuangan Islam - yang dapat memicu penurunan kinerja dimana salah satu penyebabnya adalah daily hassles. Jika kondisi tersebut terjadi terus menerus maka akan memiliki dampak yang lebih luas pada keseluruhan kinerja organisasi atau perusahaan. Fenomena tersebut harus disikapi dengan strategi yang tepat agar tidak menimbulkan kerugian yang lebih besar. Penelitian ini menggunakan tipe kualitatif dan pendekatan deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa upaya penanganan tersebut memerlukan dukungan dari dua arah, baik dari perusahaan melalui serangkaian program maupun dari dalam diri karyawan untuk lebih mencintai profesi mereka. Sebagai salah satu perusahaan asuransi berbasis Islam terkemuka di Indonesia, Prudential Syari'ah di wilayah Yogyakarta telah melakukan beberapa strategi untuk meminimalkan tekanan kerja yang dirasakan oleh karyawannya, terutama kepada agen pemasaran. Strategi ini mencakup dua metode. Pertama, dengan mengadakan beberapa pelatihan sesuai kebutuhan masing-masing lembaga. Kedua, dengan menciptakan kondisi organisasi yang tidak memiliki jarak satu sama lain atau menumbuhkan rasa kekeluargaan dan motivasi yang tak ada habisnya dari para pemimpin kepada karyawan.Kata Kunci: Daily Hassles, Kinerja, Agen Pemasaran, Prudential Syari’ah