Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Communicative Language Teaching Paradigm Cucu Sutarsyah
LINGUISTIKA Vol 1, No 1 (2010): Oktober
Publisher : Universitas Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (681.866 KB)

Abstract

The paradigm shift has occurred since more than 40 years. This shift covers almost all fields of science. As a tradition of revolutionary thinking, a paradigm shift also occurred in education, particularly in language education. This article contains a review of the process of paradigm shift in a communicative language teaching, namely the shift from positivism to post positivism. This discussion includes eight aspects of change, among others, Learner Autonomy, the essence a Social Learning, Curriculum Integration, Focus on Meaning, Diversity, Thinking Skills, Alternative Measurement, and Teachers as Co-LearnersIn fact the eighth aspects of paradigm were not fully implemented thoroughly in public education, particularly in the field of second language. Educators and other stakeholders have been trying to understand and implement the change by way of partial, rather than a holistic manner. The main purpose of this paper is to show that this change is important to improve the quality of learning a second language.
Pembelajaran Bahasa Inggris sebagai Muatan Lokal pada Sekolah Dasar di Propinsi Lampung Cucu Sutarsyah
Aksara: Jurnal Bahasa dan Sastra Vol 16, No 2 (2015): Jurnal Aksara
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (106.242 KB)

Abstract

Bahasa Inggris diajarkan di beberapa sekolah dasar di seluruh Indonesia termasuk di Propinsi Lampung. Kebijakan ini dilaksanakan sesuai dengan amanat yang terkandung dalam Kurikulum Sekolah Dasar 1994. Kurikulum ini mencantumkan pelajaran muatan lokal yang sesuai dengan keadaan dan kebutuhan lingkungan dan yang bersifat kedaerahan. Setiap sekolah dapat menentukan kebijakan untuk menyelenggarakan beberapa mata pelajaran termasuk diantaranya mata pelajaran Bahasa Inggeris. Kurikulum 2013 sebaliknya tidak menganjurkan bahasa Inggris diberikan di SD. Pelaksanaan diserahkan ke masing-masing sekolah didaerah, sebagai ekstra kurikuler. Tulisan ini menganalsis keberadaan dan pelaksanaan mata pelajaran Bahasa Inggeris sebagai muatan lokal di Propinsi Lampung berdasarkan hasil sirvey dari beberapa guru dan pengambil kebijakan tentang muatan lokal. Diantaranya membahas apakah Bahasa Inggeris layak atau tidak layak diajarkan di Sekolah Dasar di Propinsi Lampung. Beberapa argumentasi dan teori dipaparkan untuk mendukung kedua argumentasi itu. Makalah ini merekomendasikan bahwa Bahasa Inggeris dapat diajarkan di Sekolah Dasar di Propinsi Lampung apabila beberapa persyaratan teoritis dan praktis dapat dipenuhi.Kata kunci: pembelajaran, muatan lokal, bahasa Inggris
Pembelajaran Bahasa Inggris sebagai Muatan Lokal pada Sekolah Dasar di Propinsi Lampung Cucu Sutarsyah
Aksara: Jurnal Bahasa dan Sastra Vol 18, No 1 (2017): Aksara: Jurnal Bahasa dan Sastra
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (210.048 KB)

Abstract

Bahasa Inggris diajarkan di beberapa sekolah dasar di seluruh Indonesia termasuk di Propinsi Lampung. Kebijakan ini dilaksanakan sesuai dengan amanat yang terkandung dalam Kurikulum Sekolah Dasar 1994. Kurikulum ini mencantumkan pelajaran muatan lokal yang sesuai dengan keadaan dan kebutuhan lingkungan dan yang bersifat kedaerahan. Setiap sekolah dapat menentukan kebijakan untuk menyelenggarakan beberapa mata pelajaran termasuk diantaranya mata pelajaran Bahasa Inggeris. Kurikulum 2013 sebaliknya tidak menganjurkan bahasa Inggris diberikan di SD. Pelaksanaan diserahkan ke masing-masing sekolah didaerah, sebagai ekstra kurikuler. Tulisan ini menganalsis keberadaan dan pelaksanaan mata pelajaran Bahasa Inggeris sebagai muatan lokal di Propinsi Lampung berdasarkan hasil sirvey dari beberapa guru dan pengambil kebijakan tentang muatan lokal. Diantaranya membahas apakah Bahasa Inggeris layak atau tidak layak diajarkan di Sekolah Dasar di Propinsi Lampung. Beberapa argumentasi dan teori dipaparkan untuk mendukung kedua argumentasi itu. Makalah ini merekomendasikan bahwa Bahasa Inggeris dapat diajarkan di Sekolah Dasar di Propinsi Lampung apabila beberapa persyaratan teoritis dan praktis dapat dipenuhi.Kata kunci: pembelajaran, muatan lokal, bahasa Inggris
PEMANFAATAN DAUN SINGKONG (Manihot Esculenta Crantz) SEBAGAI INOVASI OLAHAN KRIPIK DAUN SINGKONG DI DESA GUNUNG SUGIH BARU Cucu Sutarsyah; Agustin Setia Ningsih; Hilal Aidar; Kezia Veronica Corne; Nafisa Hidayatur Rahma; Maisyaroh Maisyaroh; Steven Haryanto; Tataning Utami
Jurnal Pengabdian Sosial Indonesia Vol 1, No 1 (2021): Jurnal Pengabdian Sosial Indonesia (JPSI)
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (310.213 KB)

Abstract

Desa Gunung sugih baru memiliki sektor pertanian yang sangat baik. salah satunya tanaman umbi umbian singkong yang sangat banyak dibudidayakan masyarakat setempat untuk memenuhi sektor pendapatan melalui didistribusikan kepada industri pembuatan tepung. Oleh karena itu masyarakat perlu adanya upaya lebih maju untuk dapat mengembangkan sektor pertanian menjadi sektor ekonomi pangan dari tanaman singkong yang lebih tinggi dari perkembangan sebelumnya agar masyarakat dapat mendapatkan esensi pendapatan dan juga ciri khas desa yang lebih maju dari perkembangan sektor sebelumnya. hal pendukung lainnya agar masyarakat desa gunung sugih baru dapat meningkatkan tingkat produktifitas UMKM atau usaha mikro kecil menengah melalui pemanfaatan tanaman daun singkong menjadi olahan kripik daun singkong yang memiliki ciri khas rasa yang enak dan kemasan yang berkualitas baik.Kata kunci: singkong, kripikDoi: https://dx.doi.org/10.23960/JPSI/v1i1.26-31