Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI MEDIA PAPAN LOTTO PADA KELOMPOK A1 DI RA ANNUR WONOAYU SIDOARJO Ani Sriningsih; Sunanto Sunanto; Berda Asmara; Fifi Khoirul Fitriyah
Sentra Cendekia Vol 3 No 1 (2022)
Publisher : Universitas Ivet

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31331/sencenivet.v3i1.2008

Abstract

Latar Belakang penelitian ini dengan adanya permasalahan anak kelompok A1 di RA ANNUR Wonoayu Sidoarjo yang mengalami kesulitan dalam minat belajar membaca permulaannya masih kurang. Anak usia dini, merupakan anak yang berada pada rentang usia 0-6 tahun, yang memiliki rasa peka dan penting bagi anak untuk mendapat pendidikan yang sering disebut masa golden age. Dengan metode papan lotto, anak akan belajar mengenal huruf dan cara membacanya dengan benar.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kesulitan anak dalam membaca permulaan melalui media papan lotto dan memotivasi anak agar mampu mengenal konsep huruf yang benar. Metode penelitian data yang di pakai penelitian ini diperoleh dari observasi dan dokumentasi anak kelompok A1 yang berjumlah 20 anak. Kemudian data dikumpulkan sehingga menjelaskan temuan dan didapat kesimpulan akhir.Hasil penelitian ini berdasarkan penelitian yang dilakukan mendapatkan hasil kemampuan membaca permulaan anak sebesar 48,8% dengan rata-rata 1,46 dengan kriteria mulai berkembang, 71,1% dengan rata-rata 2,31 dengan kriteria berkembang sesuai harapan, dan 90,55% dengan rata-rata 2,71 dengan kriteria berkembang sangat baik. Simpulan secara umum, penelitian yang dilakukan untuk menganalisis minat belajar membaca permulaan anak kelompok A1 terdapat kesimpulan akhir berada pada kategori tergolong dengan kriteria berkembang sangat baik.
Penggunaan Media Bahan Daur Ulang Untuk Meningkatkan Kreativitas Guru Paud Di Kota Surabaya Berda Asmara; Pance Mariati
Pedagogi : Jurnal Anak Usia Dini dan Pendidikan Anak Usia Dini Vol 5, No 1 (2019): FEBRUARI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/pedagogi.v5i1.2075

Abstract

kreativitas adalah prioritas utama bagi pendidik/guru di Lembaga PAUD, dengan memanfaatakan media bahan daur ulang dapat dijadikan APE (alat permainan edukatif), sebagai media pembelajaran untuk anak usia dini.
Implementasi Media Pembelajaran Sains Pada Aud Terhadap Kreativitas Guru Paud Di Tk Kreatif Cendekia Surabaya Berda Asmara
Pedagogi : Jurnal Anak Usia Dini dan Pendidikan Anak Usia Dini Vol 7, No 1 (2021): FEBRUARI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/pedagogi.v7i1.6429

Abstract

Media  adalah  segala  sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari guru kepada anak sehingga  dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian anak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi media pembelajaran sains pada AUD terhadap kreativitas Guru PAUD di TK Kreatif Cendekia Kota Surabaya. Secara khusus tujuan dari penelitian ini menghasilkan media pembelajaran sains berupa experimen (percobaan) yang cocok diberikan kepada Anak Usia Dini melalui kreativitas dan inovatif Guru Paud di TK Kreatif Cendekia Kota Surabaya. Adapun kegiatan penelitian ini diawali dengan observasi tentang kemampuan guru Paud di TK Kreatif Cendekia Kota Surabaya dalam menyampaikan materi dan media pembelajaran sains yang cocok diberikan kepada AUD dan dapat meningkatkan kreativitas sebagai pendidik/guru PAUD. Observasi akan dilakukan di TK Kreatif Cendekia Surabaya, kemudian dianalisis permasalahan dan kebutuhan yang diperlukan terhadap kreativitas guru PAUD dalam mengimplementasikan media pembelajaran sains untuk anak usia dini. Mengingat membuat media pembelajaran sains yang cocok untuk anak usia dini merupakan salah satu materi yang sangat penting guna meningkatkan kemampuan kognitif serta kreativitas anak usia dini, maka dilakukan upaya-upaya penyampaian materi semenarik mungkin. Hasil penelitian ini terbukti bahwa Kemampuan guru dalam meningkatkan kreativitas melalui media pembelajaran sains yang diberikan kepada anak didiknya dengan menggunakan metode eksperimen selama belajar daring (dalam jaringan) selain menjadikan anak mampu memecahkan permasalahan yang sesuai dengan aspek perkembangannya, dan menumbuhkan ide-ide baru dalam melakukan percobaan dari bahan alam serta belajar mengolah perasaan, kepekaan, intuisi dan imajinasinya serta bisa juga menambah semangat dan minat anak didik selama belajar dari rumah dengan sangat baik. Antusias dan semangat guru dalam meningkatkan kreativitas media pembelajaran sains memperoleh penilaian yang maksimal.Kata kunci: Media pembelajaran sains, kreativitas, Guru PAUD
PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF GERAK DAN LAGU TEMATIK BAGI GURU POS PAUD TERPADU (PPT) DI KOTA SURABAYA Pance Mariati; Berda Asmara
Pedagogi : Jurnal Anak Usia Dini dan Pendidikan Anak Usia Dini Vol 3, No 3a (2017): DESEMBER
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (219.005 KB) | DOI: 10.30651/pedagogi.v3i3a.1028

Abstract

Pembelajaran gerak dan lagu merupakan salah satu materi penting yang harus diberikan kepada anak usia dini. Permasalahan yang muncul di lapangan khususnya di Pos Paud Terpadu (PPT) yang ada di Surabaya, pembelajaran gerak dan lagu hanya diajarkan dengan durasi yang sangat pendek. Guru dalam mengajarkan gerak dan lagu kadang tidak sesuai dengan tema pembelajaran yang sedang berlangsung. Teknik mengajar gerak dan lagu juga dilakukan secara langsung. Hal ini menyebabkan anak menjadi kurang percaya diri atau ketergantungan dan tidak bisa mandiri ketika tidak ada guru yang mencontohkan gerakan di depan. Menyikapi hal ini, penulis melakukan penelitian terkait pengembangan model pembelajaran inovatif gerak dan lagu tematik bagi guru Pos Paud Terpadu (PPT) yang ada di Surabaya. Tujuan dari kegiatan ini adalah meningkatkan pemahaman dan kemampuan guru PPT dalam mengajarkan materi gerak dan lagu yang menarik dan mampu meningkatkan kreatifitas anak usia dini. Subjek penelitian ini adalah Guru PPT sebanyak 40 orang. Penelitian ini menggunakan model siklus pengembangan instruksional yang. Model pembelajaran seni yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada model pembelajaran terpadu atau tematik dengan strategi pembelajaran langsung dan metode demonstrasi. Hasil penelitian berupa model pembelajaran inovatif gerak dan lagu tematik dapat membantu guru-guru Pos Paud Terpadu (PPT) yang ada di Surabaya dalam mengajarkan seni khususnya gerak dan lagu untuk anak usia dini yang lebih menarik dan menyenangkan. Disamping itu, guru-guru Pos Paud Terpadu (PPT) mampu menciptakan gerak dan lagu sendiri yang menarik sesuai dengan tema pelajaran. Kata kunci: model pembelajaran; tematik; gerak; lagu
Pendampingan Guru Pos PAUD Tepadu dalam Pembuatan Media Pembelajaran Pada Anak Destita Shari; Andini Hardiningrum; Berda Asmara; Machmudah Machmudah; Mujad Didien Afandi
Indonesia Berdaya Vol 4, No 1 (2023)
Publisher : Utan Kayu Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/ib.2023399

Abstract

The learning process in schools requires the role of the teacher indirecting, guiding andi providing knowledge to students. In the learing process in early childhood, it is necessary to plan learning and learning media in learing activities. To optimize these activities, educators are expected to optimize the abilities and knowledge gained through mentoring activities in making learning media to be more creative and innovative. The location of the implementation of community service activities at the Pos Paud Terpadu Sekar Wangi Surabaya. The method implemented in assisting the manufacture of learning media is problem identification, discussion, evaluation. The result of community service activities is that the implementation of assistance in making learning media for Pos PAUD Terpadu is very effective for educators. The achievement of the implementation of mentoring activities consists of the suitability of learning planning, learning media adapted to the activity design. Implementation educators are required to design learning activities and learning media used, communicate in the process of learning activities. Abstrak: Proses pembelajaran di sekolah diperlukan peran guru dalam mengarah, membimbing dan memberikan pengetahuan untuk peserta didik.  Pada proses pembelajaran pada anak usia dini diperlukan perencanaan pembelajaran dan media pembelajaran pada kegiatan belajar. Untuk mengoptimalkan kegiatan tersebut pendidik diharapkan dapat mengoptimalkan kemampuan dan pengetahuan yang di dapatkan melalui kegiatan pendampingan pembuatan media pembelajaran agar lebih kreatif dan inovatif. Lokasi pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Pos Paud Terpadu, Sekar Wangi  Surabaya. Metode  yang dilaksanakan pada pendampingan pembuatan media pembelajaran adalah identifikasi permasalahan, diskusi, evaluasi. Hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat adalah pelaksanaan pendampingan pembuatan media pembelajaran untuk pendidik Pos PAUD Terpadu sangat efektif untuk pendidik. Ketercapaian pelaksanaan kegiatan pendampingan terdiri dari kesesuaian perencanaan pembelajaran, media pembelajaran yang disesuaikan dengan rancangan kegiatan, Implementasi pendidik diwajibkan untuk merancang kegiatan pembelajaran dan media pembelajaran yang digunakan, menyampaikan dalam proses kegitan pembelajaran.
Pelatihan Literasi Digital Bagi Orangtua Dalam Mendampingi Anak Belajar Di Zaman Generasi Milenial Andini Hardiningrum; Destita Shari; Berda Asmara; Muhammad Syaikhon; Djuwari Djuwari; Afib Rulyansyah; Izahrotin Kurnia Devi
Indonesia Berdaya Vol 4, No 1 (2023)
Publisher : Utan Kayu Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/ib.2023369

Abstract

The era of the millennial generation is an era where children quickly adapt to technology and digital media, both in everyday life and in the learning process. Parents of millennial generation children must have excellent digital literacy skills so that they can accompany children to learn according to their times. The concern is whether this digital technology can be used properly or will create new, more extreme problems in children's lives. Children learn digital media with parental assistance, but in reality, many parents are careless and let their children play digital media, namely smartphones freely without supervision, because parents are busy working or do not have time to accompany digitally literate children. So from this problem, it is necessary to give understanding to parents that the importance of parental assistance in the process of digital literacy children. Many parents complain that their children become aggressive, angry, crybaby and want to play their own smartphone without supervision. The content that is seen turns out to be a lot that is less educational and has a negative effect. According to Mustofa (2019), there are nine parts that parents need to understand when literacy is social networking, transliteration, maintaining privacy, managing digital identity, creating content, organizing and sharing content, reusing/repurposing content, filtering and selecting content, self broadcasting. Furthermore, the digital literacy process for children can be taught through several stages, namely: 1) digital literacy movement in the family 2) digital literacy in the school literacy movement 3) digital literacy movement in society (Mustofa, 2019). Abstrak: Zaman generasi milenial adalah zaman dimana anak-anak cepat beradaptasi dengan teknologi dan media digital, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam prses pembelajaran. Orangtua dari anak generasi milenial harus memiliki kemampuan berliterasi digital dengan sangat baik agar dapat mendampingi anak belajar sesuai zamannya. Hal yang menjadi kekhawatiran adalah apakah teknologi digital ini dapat digunakan dengan baik atau akan membuat permasalahan baru yang lebih ekstrim dalam kehidupan anak.  Gencarnya tren literasi digital pada anak usia dini menyebabkan orangtua harus up to date dalam melakukan kegiatan literasi digital. Anak-anak juga harus dapat beradaptasi dengan kondisi tersebut. Anak-anak  belajar media digital harus dengan pendampingan orangtua, namun pada kenyataanya, banyak orangtua banyak yang lengah dan membiarkan anaknya bermain media digital yaitu smartphone dengan bebas tanpa pengawasan dengan alasan orangtua sibuk bekerja atau tidak ada waktu mendampingi anak berliterasi digital. Maka dari permaslaahn tersebut perlu diberikan pemahaman pada orangtua bahwa pentingnya pendampingan orangtua dalam proses anak berliterasi digital. Banyak orangtua yang mengeluhkan anaknya menjadi pribadi agresif, pemarah, cengeng dan semaunya sendiri saat bermain smartphone sendirian tanpa pengawasan. Konten yang dilihat ternyata banyak yang kurang mendidik dan berefek negatif. Menurut Mustofa (2019) Ada sembilan bagian yang perlu dipahami orangtua saat berliterasi adalah social networking, transliterasy, maintaining privasi, managing digital identity, creating content, organizing and sharing content, reusing/repurposing content, filtering and selecting content, self broadcasting. Selanjutnya Proses literasi digital terhadap anak dapat diajarkan melalui beberapa tahapan, yaitu: 1) gerakan literasi digital di dalam keluarga 2) literasi digital dalam gerakan literasi sekolah 3) gerakan literasi digital di dalam masyarakat (Mustofa,2019).
Peningkatan Kompetensi Pedagogik Guru Dalam Pembelajaran Membaca Al-Qur’an Dengan Metode Qiroati Di Tpq Nurul Huda Gunung Gangsir Beji Pasuruan Nanang Rokhman Saleh; Muhammad Syaikhon; Berda Asmara; Tyas Saputri; Machmudah Machmudah
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 3 No. 2 (2022): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN)
Publisher : Cv. Utility Project Solution

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (267.117 KB)

Abstract

Selama ini pembelajaran membaca al-Qur’an di TPQ Nurul Huda sudah berjalan baik sesuai dengan petunjuk dan panduan yang terdapat di dalam buku metode qiroati itu sendiri. Namun jika ditinjau dari penerapan empat macam kompetensi guru terutama kompetensi pedagogik guru, maka dapat dikemukakan bahwa pembelajaran al-Qur’an di TPQ tersebut adalah kurang kondusif. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melaksanakan pengabdian masyarakat di TPQ Nurul Huda Dusun Sumber Tumpuk Desa Gunung gangsir Kecamatan Beji Kabupaten Pasuruan. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang peningkatan komptensi pedagogik guru dalam pembelajaran membaca al-Qur’an dengan metode qiroati. Metode yang digunakan adalah mengumpulkan para guru TPQ Nurul Huda, kemudian diberikan penyuluhan tentang peningkatan komptensi pedagogik guru dalam pembelajaran membaca al-Qur’an dengan metode qiroati. Penyuluhan menggunakan metode ceramah, tanya jawab dan evaluasi. Tingkat pengetahuan responden dapat diketahui dengan dilakukan pre test sebelum kegiatan dan post tes sesudah kegiatan. Hasil kegiatan ini adalah adanya peningkatan pengetahuan dan pemahaman tentang peningkatan komptensi pedagogik guru dalam pembelajaran membaca al-Qur’an dengan metode qiroati. Hasil luaran dari kegiatan ini adalah laporan yang akan dipublikasikan di jurnal nasional atau prosiding nasional, hak kekayaan intelektual, video kegiatan (youtube), dan media massa online atau offline, dan peningkatan pengetahuan dan pemahaman responden serta perubahan perilaku
Increasing Children's Intelligence through the STEAM Learning Model in Elementary School Gusmaniarti Gusmaniarti; Berda Asmara; Mochamad Nursalim; Diana Rahmasari
EDUTEC : Journal of Education And Technology Vol 7 No 1 (2023): September 2023
Publisher : STAI Miftahul Ula Nganjuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

STEAM, an acronym for Science, Technology, Engineering, Arts, and Mathematics, represents an instructional approach closely linked to children's cognitive abilities. The combination of science, technology, engineering, mathematics, and arts in the learning process can prepare students with 21st-century skills. The objective of this study is to examine the STEAM learning model in primary education through a literature review, aiming to enhance students' intelligence. This research is qualitative in nature, utilizing a literature review to connect existing research and fill gaps in prior studies. The findings of this study reveal that the STEAM learning model for children can be implemented by creating a safe and enjoyable learning environment. It provides children with opportunities for exploration, discovery, construction, experimentation, prediction, seeking answers to complex questions, and connecting knowledge to real-life situations, thereby stimulating their intelligence.