Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF GERAK DAN LAGU TEMATIK BAGI GURU POS PAUD TERPADU (PPT) DI KOTA SURABAYA Pance Mariati; Berda Asmara
Pedagogi : Jurnal Anak Usia Dini dan Pendidikan Anak Usia Dini Vol 3, No 3a (2017): DESEMBER
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (219.005 KB) | DOI: 10.30651/pedagogi.v3i3a.1028

Abstract

Pembelajaran gerak dan lagu merupakan salah satu materi penting yang harus diberikan kepada anak usia dini. Permasalahan yang muncul di lapangan khususnya di Pos Paud Terpadu (PPT) yang ada di Surabaya, pembelajaran gerak dan lagu hanya diajarkan dengan durasi yang sangat pendek. Guru dalam mengajarkan gerak dan lagu kadang tidak sesuai dengan tema pembelajaran yang sedang berlangsung. Teknik mengajar gerak dan lagu juga dilakukan secara langsung. Hal ini menyebabkan anak menjadi kurang percaya diri atau ketergantungan dan tidak bisa mandiri ketika tidak ada guru yang mencontohkan gerakan di depan. Menyikapi hal ini, penulis melakukan penelitian terkait pengembangan model pembelajaran inovatif gerak dan lagu tematik bagi guru Pos Paud Terpadu (PPT) yang ada di Surabaya. Tujuan dari kegiatan ini adalah meningkatkan pemahaman dan kemampuan guru PPT dalam mengajarkan materi gerak dan lagu yang menarik dan mampu meningkatkan kreatifitas anak usia dini. Subjek penelitian ini adalah Guru PPT sebanyak 40 orang. Penelitian ini menggunakan model siklus pengembangan instruksional yang. Model pembelajaran seni yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada model pembelajaran terpadu atau tematik dengan strategi pembelajaran langsung dan metode demonstrasi. Hasil penelitian berupa model pembelajaran inovatif gerak dan lagu tematik dapat membantu guru-guru Pos Paud Terpadu (PPT) yang ada di Surabaya dalam mengajarkan seni khususnya gerak dan lagu untuk anak usia dini yang lebih menarik dan menyenangkan. Disamping itu, guru-guru Pos Paud Terpadu (PPT) mampu menciptakan gerak dan lagu sendiri yang menarik sesuai dengan tema pelajaran. Kata kunci: model pembelajaran; tematik; gerak; lagu
Pendampingan Guru Pos PAUD Tepadu dalam Pembuatan Media Pembelajaran Pada Anak Destita Shari; Andini Hardiningrum; Berda Asmara; Machmudah Machmudah; Mujad Didien Afandi
Indonesia Berdaya Vol 4, No 1 (2023)
Publisher : Utan Kayu Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/ib.2023399

Abstract

The learning process in schools requires the role of the teacher indirecting, guiding andi providing knowledge to students. In the learing process in early childhood, it is necessary to plan learning and learning media in learing activities. To optimize these activities, educators are expected to optimize the abilities and knowledge gained through mentoring activities in making learning media to be more creative and innovative. The location of the implementation of community service activities at the Pos Paud Terpadu Sekar Wangi Surabaya. The method implemented in assisting the manufacture of learning media is problem identification, discussion, evaluation. The result of community service activities is that the implementation of assistance in making learning media for Pos PAUD Terpadu is very effective for educators. The achievement of the implementation of mentoring activities consists of the suitability of learning planning, learning media adapted to the activity design. Implementation educators are required to design learning activities and learning media used, communicate in the process of learning activities. Abstrak: Proses pembelajaran di sekolah diperlukan peran guru dalam mengarah, membimbing dan memberikan pengetahuan untuk peserta didik.  Pada proses pembelajaran pada anak usia dini diperlukan perencanaan pembelajaran dan media pembelajaran pada kegiatan belajar. Untuk mengoptimalkan kegiatan tersebut pendidik diharapkan dapat mengoptimalkan kemampuan dan pengetahuan yang di dapatkan melalui kegiatan pendampingan pembuatan media pembelajaran agar lebih kreatif dan inovatif. Lokasi pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Pos Paud Terpadu, Sekar Wangi  Surabaya. Metode  yang dilaksanakan pada pendampingan pembuatan media pembelajaran adalah identifikasi permasalahan, diskusi, evaluasi. Hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat adalah pelaksanaan pendampingan pembuatan media pembelajaran untuk pendidik Pos PAUD Terpadu sangat efektif untuk pendidik. Ketercapaian pelaksanaan kegiatan pendampingan terdiri dari kesesuaian perencanaan pembelajaran, media pembelajaran yang disesuaikan dengan rancangan kegiatan, Implementasi pendidik diwajibkan untuk merancang kegiatan pembelajaran dan media pembelajaran yang digunakan, menyampaikan dalam proses kegitan pembelajaran.
Application of Interactive English E-Module with Flipbook Application for Early Childhood Education Students Tiyas Saputri; D Djuwari; Nailul Authar; Berda Asmara; Nabila Putri Rahmadani; Nanang Rokhman Saleh; Devi Ayu Chrestina
Indonesia Berdaya Vol 3, No 4: August-October 2022
Publisher : UKInstitute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/ib.2022351

Abstract

Education is one of the pillars of the progress of a nation. Education is still a serious concern in each region in order to increase. The quality of education at the Integrated Early Childhood Post (PPT) Kuncup Melati Surabaya is quite good but still needs to be improved. One of them is in technology-based English learning. Learning English at PPT Kuncup Melati Surabaya will be much more interesting if it is packaged with a blend of technology and presented to Early Childhood Education students in the form of visual learning. In addition, online learning is currently being promoted again along with the increasing number of Covid-19 victims during this pandemic. Mastery of technology-based English learning at PPT Kuncup Melati Surabaya is still minimal. This is evident from the learning that is still carried out face-to-face, even though it is carried out in alternating schedules. Even though there are clear rules from the government that suggest that learning is done online. As a solution, assistance is needed in technology-based online English learning with a variety of methods and is carried out in a sustainable manner so that learning can be done online but still interesting. By applying the flipbook application in learning English, it is hoped that it will stimulate Early Childhood Education students in learning technology-based English. Flipbook is a powerful software application designed to convert PDF files to page-turning digital publications. With the flipbook application, a digital bookshelf can be created from several E-Modules that have been produced so that teachers and students can choose which E-Module to read by simply pressing the click button to select it. This Community Service (PKM) activity plan is focused on implementing an interactive English E-Module with a flipbook application for Early Childhood Education students at PPT Kuncup Melati Surabaya. The target of this PKM activity is the students in the school. The expected output is to apply a flipbook application to students at the school and to create a digital literacy corner and e-learning regeneration which is expected to be able to increase the knowledge, skills, interests and motivation of Early Childhood Education students in learning English. With the digital literacy corner, it is hoped that it can increase student interest in literacy.
Pelatihan Literasi Digital Bagi Orangtua Dalam Mendampingi Anak Belajar Di Zaman Generasi Milenial Andini Hardiningrum; Destita Shari; Berda Asmara; Muhammad Syaikhon; Djuwari Djuwari; Afib Rulyansyah; Izahrotin Kurnia Devi
Indonesia Berdaya Vol 4, No 1 (2023)
Publisher : Utan Kayu Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/ib.2023369

Abstract

The era of the millennial generation is an era where children quickly adapt to technology and digital media, both in everyday life and in the learning process. Parents of millennial generation children must have excellent digital literacy skills so that they can accompany children to learn according to their times. The concern is whether this digital technology can be used properly or will create new, more extreme problems in children's lives. Children learn digital media with parental assistance, but in reality, many parents are careless and let their children play digital media, namely smartphones freely without supervision, because parents are busy working or do not have time to accompany digitally literate children. So from this problem, it is necessary to give understanding to parents that the importance of parental assistance in the process of digital literacy children. Many parents complain that their children become aggressive, angry, crybaby and want to play their own smartphone without supervision. The content that is seen turns out to be a lot that is less educational and has a negative effect. According to Mustofa (2019), there are nine parts that parents need to understand when literacy is social networking, transliteration, maintaining privacy, managing digital identity, creating content, organizing and sharing content, reusing/repurposing content, filtering and selecting content, self broadcasting. Furthermore, the digital literacy process for children can be taught through several stages, namely: 1) digital literacy movement in the family 2) digital literacy in the school literacy movement 3) digital literacy movement in society (Mustofa, 2019). Abstrak: Zaman generasi milenial adalah zaman dimana anak-anak cepat beradaptasi dengan teknologi dan media digital, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam prses pembelajaran. Orangtua dari anak generasi milenial harus memiliki kemampuan berliterasi digital dengan sangat baik agar dapat mendampingi anak belajar sesuai zamannya. Hal yang menjadi kekhawatiran adalah apakah teknologi digital ini dapat digunakan dengan baik atau akan membuat permasalahan baru yang lebih ekstrim dalam kehidupan anak.  Gencarnya tren literasi digital pada anak usia dini menyebabkan orangtua harus up to date dalam melakukan kegiatan literasi digital. Anak-anak juga harus dapat beradaptasi dengan kondisi tersebut. Anak-anak  belajar media digital harus dengan pendampingan orangtua, namun pada kenyataanya, banyak orangtua banyak yang lengah dan membiarkan anaknya bermain media digital yaitu smartphone dengan bebas tanpa pengawasan dengan alasan orangtua sibuk bekerja atau tidak ada waktu mendampingi anak berliterasi digital. Maka dari permaslaahn tersebut perlu diberikan pemahaman pada orangtua bahwa pentingnya pendampingan orangtua dalam proses anak berliterasi digital. Banyak orangtua yang mengeluhkan anaknya menjadi pribadi agresif, pemarah, cengeng dan semaunya sendiri saat bermain smartphone sendirian tanpa pengawasan. Konten yang dilihat ternyata banyak yang kurang mendidik dan berefek negatif. Menurut Mustofa (2019) Ada sembilan bagian yang perlu dipahami orangtua saat berliterasi adalah social networking, transliterasy, maintaining privasi, managing digital identity, creating content, organizing and sharing content, reusing/repurposing content, filtering and selecting content, self broadcasting. Selanjutnya Proses literasi digital terhadap anak dapat diajarkan melalui beberapa tahapan, yaitu: 1) gerakan literasi digital di dalam keluarga 2) literasi digital dalam gerakan literasi sekolah 3) gerakan literasi digital di dalam masyarakat (Mustofa,2019).
Peningkatan Kompetensi Pedagogik Guru Dalam Pembelajaran Membaca Al-Qur’an Dengan Metode Qiroati Di Tpq Nurul Huda Gunung Gangsir Beji Pasuruan Nanang Rokhman Saleh; Muhammad Syaikhon; Berda Asmara; Tyas Saputri; Machmudah Machmudah
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 3 No. 2 (2022): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN)
Publisher : Cv. Utility Project Solution

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (267.117 KB)

Abstract

Selama ini pembelajaran membaca al-Qur’an di TPQ Nurul Huda sudah berjalan baik sesuai dengan petunjuk dan panduan yang terdapat di dalam buku metode qiroati itu sendiri. Namun jika ditinjau dari penerapan empat macam kompetensi guru terutama kompetensi pedagogik guru, maka dapat dikemukakan bahwa pembelajaran al-Qur’an di TPQ tersebut adalah kurang kondusif. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melaksanakan pengabdian masyarakat di TPQ Nurul Huda Dusun Sumber Tumpuk Desa Gunung gangsir Kecamatan Beji Kabupaten Pasuruan. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang peningkatan komptensi pedagogik guru dalam pembelajaran membaca al-Qur’an dengan metode qiroati. Metode yang digunakan adalah mengumpulkan para guru TPQ Nurul Huda, kemudian diberikan penyuluhan tentang peningkatan komptensi pedagogik guru dalam pembelajaran membaca al-Qur’an dengan metode qiroati. Penyuluhan menggunakan metode ceramah, tanya jawab dan evaluasi. Tingkat pengetahuan responden dapat diketahui dengan dilakukan pre test sebelum kegiatan dan post tes sesudah kegiatan. Hasil kegiatan ini adalah adanya peningkatan pengetahuan dan pemahaman tentang peningkatan komptensi pedagogik guru dalam pembelajaran membaca al-Qur’an dengan metode qiroati. Hasil luaran dari kegiatan ini adalah laporan yang akan dipublikasikan di jurnal nasional atau prosiding nasional, hak kekayaan intelektual, video kegiatan (youtube), dan media massa online atau offline, dan peningkatan pengetahuan dan pemahaman responden serta perubahan perilaku
Increasing Children's Intelligence through the STEAM Learning Model in Elementary School Gusmaniarti Gusmaniarti; Berda Asmara; Mochamad Nursalim; Diana Rahmasari
EDUTEC : Journal of Education And Technology Vol 7 No 1 (2023): September 2023
Publisher : STAI Miftahul Ula Nganjuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

STEAM, an acronym for Science, Technology, Engineering, Arts, and Mathematics, represents an instructional approach closely linked to children's cognitive abilities. The combination of science, technology, engineering, mathematics, and arts in the learning process can prepare students with 21st-century skills. The objective of this study is to examine the STEAM learning model in primary education through a literature review, aiming to enhance students' intelligence. This research is qualitative in nature, utilizing a literature review to connect existing research and fill gaps in prior studies. The findings of this study reveal that the STEAM learning model for children can be implemented by creating a safe and enjoyable learning environment. It provides children with opportunities for exploration, discovery, construction, experimentation, prediction, seeking answers to complex questions, and connecting knowledge to real-life situations, thereby stimulating their intelligence.
Kegiatan Montase sebagai alat evaluasi perkembangan motorik halus dan kreativitas anak: Pemberdayaan Guru TK Dharma Bakti Surabaya Berda Asmara; Afib Rulyansah; Novi Rahmania Aquariza; Muhammad Syaikhon; Destita Shari; Luthfiah Nur Fajrina; Halimatus Sakdiyah
Indonesia Berdaya Vol 5, No 3 (2024)
Publisher : UKInstitute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/ib.2024838

Abstract

Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberdayakan Guru TK Dharma Bakti Surabaya dalam menggunakan kegiatan montase sebagai alat evaluasi perkembangan motorik halus dan kreativitas anak. Metode yang digunakan meliputi pelatihan selama empat minggu yang mencakup pengenalan konsep montase, praktik pembuatan montase, dan evaluasi hasil kegiatan montase. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa terjadi peningkatan signifikan dalam pengetahuan dan keterampilan guru setelah pelatihan, dengan skor rata-rata post-test meningkat dari 60 menjadi 85. Selain itu, kegiatan montase terbukti efektif dalam mengevaluasi perkembangan motorik halus dan kreativitas anak, di mana 70% anak menunjukkan peningkatan dalam kemampuan motorik halus dan 63,33% dalam kreativitas. Guru-guru melaporkan peningkatan motivasi dan antusiasme anak dalam mengikuti kegiatan montase. Kesimpulan dari kegiatan ini adalah bahwa pelatihan dan penerapan montase sebagai alat evaluasi berhasil meningkatkan kualitas pembelajaran dan memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi perkembangan anak usia dini di TK Dharma Bakti Surabaya. Disarankan untuk melanjutkan program pelatihan serupa di sekolah-sekolah lain dan melakukan evaluasi jangka panjang untuk memastikan keberlanjutan dampak positif.Abstract. This community service activity aims to empower the teachers of TK Dharma Bakti Surabaya in using collage activities (montase) as an evaluation tool for fine motor skills and children's creativity development. The method used includes a four-week training program covering the introduction of the collage concept, hands-on collage making, and evaluation of the collage activities' outcomes. The results showed a significant increase in teachers' knowledge and skills after the training, with the average post-test score rising from 60 to 85. Additionally, the collage activities proved effective in assessing the development of fine motor skills and creativity, with 70% of children showing improvement in fine motor skills and 63.33% in creativity. Teachers reported increased motivation and enthusiasm among children in participating in the collage activities. The conclusion of this activity is that the training and implementation of collage as an evaluation tool successfully enhanced the quality of learning and provided sustainable benefits for early childhood development at TK Dharma Bakti Surabaya. It is recommended to continue similar training programs in other schools and conduct long-term evaluations to ensure the sustainability of the positive impacts.  
Pelatihan Kegiatan Montase terhadap Perkembangan Bahasa dan Kreativitas Anak Usia Dini bagi Guru PAUD di TK Dharma Bhakti Surabaya Berda Asmara; Fifi Khoirul Fitriyah; Muhammad Syaikhon; Tiyas Saputri; Nanang Rokhman Saleh
Indonesia Berdaya Vol 5, No 2 (2024)
Publisher : UKInstitute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/ib.2024763

Abstract

Tujuan dari Pengabdian Masyarakat adalah merupakan kewajiban sebagai seorang dosen selain Penelitian dan Pendidikan (pengajaran). Pelaksanaan pembelajaran di Lembaga PAUD sangat diperlukan melalui permainan dan media yang menyenangkan serta sesuai dengan usia anak. Oleh sebab itu kegiatan montase memiliki tujuan untuk meningkatkan kreatifitas dalam berfikir dengan menghasilkan karya yang baik sesuai dengan tingkat pencapaian perkembangannya. Kegiatan ini dimaksudkan untuk memunculkan ide kreatif dan inovatif serta bermaksud untuk mengembangkan kemampuan berbahasa anak, sosial emosional, dan kognitif. Kegiatan montase yang dilakukan merupakan suatu bagian model pembelajaran kreatif yang dilakukan oleh guru guna memberikan stimulus kepada anak. Berdasarkan keadaan di lapangan seperti di atas maka kami mengadakan kegiatan berupa pengabdian masyarakat. Pengabdian Masyarakat yang akan dilakukan adalah pelatihan kegiatan montase pada guru PAUD untuk meningkatkan kreativitas dan perkembangan Bahasa pada anak usia dini. Pelaksanaan akan dilakukan di TK Dharma Bhakti Surabaya dengan alasan FKIP UNUSA pada tahun-tahun sebelumnya telah menjalin kerjasama (MoU) dengan lembaga tersebut melalui Tri Dharma. Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan meningkatkan kreativitas pendidik dan anak usia dini serta menambah semangat dan antuasias pada anak didikAbstract: The purpose of Community Service is a duty as a lecturer in addition to Research and Education (teaching). The implementation of learning in Early Childhood Education Institutions is very necessary through enjoyable games and media that are age-appropriate for children. Therefore, montage activities aim to enhance creativity in thinking by producing quality work in line with their developmental milestones. These activities are designed to foster creative and innovative ideas and intend to develop children's language, social-emotional, and cognitive abilities. The montage activities conducted are part of a creative learning model implemented by teachers to provide stimuli to children. Based on the field conditions as mentioned, we have organized a community service activity. The Community Service to be conducted involves training Early Childhood Education teachers in montage activities to enhance creativity and language development in young children. The implementation will take place at TK Dharma Bhakti Surabaya, chosen because FKIP UNUSA has previously established cooperation (MoU) with this institution through the Tri Dharma. This activity is carried out with the goal of increasing the creativity of educators and young children, as well as boosting the enthusiasm and interest of the students.
Sosialisasi Pendampingan Orang Tua Kreatif dalam Menumbuhkan Karakter Anak Usia Dini melalui Media Bahan Daur Ulang di TK Kreatif Cendekia Surabaya Berda Asmara; Sunanto Sunanto; Afib Rulyansah; Renny Candradewi Puspitarini
Indonesia Berdaya Vol 5, No 2 (2024)
Publisher : UKInstitute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/ib.2024761

Abstract

Tujuan dari Pengabdian Masyarakat adalah merupakan kewajiban sebagai seorang dosen selain Penelitian dan Pendidikan. Pelaksanaan pembelajaran di Lembaga PAUD sangat diperlukan melalui permainan dan media yang menyenangkan dan yang sesuai dengan usia anak. Oleh sebab itu peraga sangat diperlukan dalam pembelajaran Anak Usia Dini. Media sangat diperlukan agar dapat menarik minat Anak Usia Dini. Pengadaan alat peraga sangat dibutukan, tidak harus beli dalam membuat permainan yang menyenangkan untuk Anak Usia Dini, bahkan bisa memakai dari bahan daur ulang atau bahan bekas yang masih bisa terpakai. Berdasarkan keadaan di lapangan seperti di atas maka kami mengadakan kegiatan berupa pengabdian masyarakat. Pengabdian Masyarakat yang akan dilakukan adalah pendampingan kepada orang tua untuk menumbuhkan karakter Anak Usia Dini melalui kegiatan permainan yang menyenangkan dengan menggunakan media bahan daur ulang atau bahan bekas yang masih bisa terpakai dan yang dikenal oleh anak. Pelaksanaan akan dilakukan di TK Kreatif Cendekia Surabaya dengan alasan FKIP UNUSA pada tahun-tahun sebelumnya telah menjalin kerjasama (MoU) dengan lembaga tersebut melalui Tri Dharma. Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan meningkatkan kreativitas orang tua dan menambah semangat dan antuasias anak usia dini selam SFH (School From Home).Abstact: The objective of Community Service is to fulfill an obligation as a faculty member, in addition to Research and Education. The implementation of learning in Early Childhood Education Institutions is essential through enjoyable games and media that are age-appropriate for the children. Therefore, instructional aids are crucial in the learning process of Early Childhood. Media is necessary to attract the interest of Early Childhood. The provision of teaching aids is imperative, and it is not necessary to purchase new items for creating enjoyable games for Early Childhood. Instead, recycled materials or reusable waste materials can be used. Based on the field conditions as described, we have organized community service activities. The Community Service to be undertaken involves assisting parents in nurturing the character of Early Childhood through enjoyable gaming activities using recycled materials or reusable waste materials familiar to the children. The implementation will take place at TK Kreatif Cendekia Surabaya, chosen because FKIP UNUSA had previously established a partnership (MoU) with this institution through Tri Dharma. This activity aims to enhance the creativity of parents and boost the enthusiasm and eagerness of early childhood children during SFH (School from Home).
PELATIHAN IMPLEMENTASI NILAI MODERASI BERAGAMA PADA AUD MELALUI PAI DI YAYASAN TAAM ADINDA Muhammad Syaikhon; Djuwari Djuwari; Berda Asmara; Fifi Khoirul Fitriyah; Nanang Rokhman Saleh; Andini Hardiningrum
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 5 (2024): Vol. 5 No. 5 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i5.36951

Abstract

Intoleransi merupakan salah satu permasalahan yang terjadi di Indonesia, terutama di Kabupaten Gresik. Lembaga pendidikan bisa menjadi solusi efektif untuk menanamkan nilai-nilai moderasi yang dapat mengurangi sikap intoleransi, terutama jika dimulai sejak pendidikan anak usia dini. Taman Asuh Anak Muslim (TAAM) Adinda, yang berlokasi di Desa Kepatihan, Kecamatan Menganti, Gresik, adalah salah satu lembaga pendidikan anak usia dini yang mencakup KB, RA, TPA, dan TPQ. Namun, tantangan yang dihadapi oleh TAAM Adinda adalah kurangnya pemahaman di kalangan pendidik dan orang tua mengenai implementasi nilai moderasi beragama pada anak usia dini melalui Pendidikan agama islam. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman mengenai implementasi nilai moderasi beragama di kalangan anak usia dini di TAAM Adinda melalui Pendidikan agama islam. Pelaksanaan kegiatan ini berlangsung selama empat bulan. Metode yang digunakan melibatkan pengumpulan pendidik dan orang tua untuk diberikan penyuluhan tentang implementasi nilai moderasi beragama pada anak usia dini melalui Pendidikan agama islam. Penyuluhan dilakukan melalui ceramah dan sesi tanya jawab. Untuk mengukur tingkat pengetahuan responden, dilakukan pre-test berupa kuisioner sebelum penyuluhan, dan post-test setelahnya untuk membandingkan peningkatan pengetahuan. Hasil dari kegiatan ini akan berupa jurnal nasional/prosiding nasional dan laporan mengenai peningkatan pengetahuan, pemahaman, serta kesadaran responden. Kesimpulan dari kegiatan ini menunjukkan bahwa mayoritas pendidik dan orang tua di TAAM Adinda memiliki pengetahuan yang rendah sebelum penyuluhan, namun hampir semua peserta menunjukkan peningkatan pengetahuan setelahnya.