Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Pengaruh Ekstrak Etanol Daun Sambiloto Terhadap Jumlah dan Motilitas Spermatozoa Mencit Jantan Susilo Susilo; Budhi Akbar; Ika Pratinaningsih
Jurnal Biodjati Vol 3, No 2 (2018): November
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/biodjati.v3i2.3505

Abstract

Tanaman sambiloto (Andrographis paniculata Ness.) di Indonesia dikenal sebagai salah satu tanaman yang berkhasiat sebagai obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak etanol daun sambiloto terhadap jumlah dan motilitas spermaozoa mencit (Mus musculus L.) jantan galur DDY. Sebanyak 24 ekor mencit jantan dengan berat antara 100-125 g yang dibagi menjadi empat kelompok perlakuan, diberikan ekstrak etanol secara oral selama 15 hari. Kelompok mencit pada perlakuan satu (P1) diberikan ekstrak etanol daun sambiloto 84 mg/kg bb. Kelompok mencit pada perlakuan dua (P2) dan tiga (P3) masing-masing diberikan ekstrak etanol daun sambiloto 140 mg/kg bb dan 196 mg/kg bb. Sedangkan kelompok kontrol (P0) tidak diberi perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kelompok perlakuan P3 (196 mg/kg bb) menunjukkan jumlah spermatozoa terbanyak yaitu 7,33 juta/ml, mengalami penurunan sebesar 78,86% terhadap kontrol.  Kandungan senyawa andrografolid dan flavonoid pada ekstrak sambiloto diduga kuat menjadi penyebab penurunan jumlah dan motilitas spermatozoa mencit. Hasil penelitian ini memberikan informasi bahwa pemberian ekstrak etanol daun sambiloto berpengaruh terhadap jumlah dan motilitas spermatozoa mencit jantan.
Perbedaan Keterampilan Proses Sains Biologi Siswa Sekolah Menengah Atas Berdasarkan Tingkat Akreditas Sekolah Luthpi Safahi; Budhi Akbar; Anah Selvianah; Yuni Astuti; Devi Anugrah
BIOEDUSCIENCE Vol 3 No 2 (2019): BIOEDUSCIENCE
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (241.327 KB) | DOI: 10.29405/j.bes/32106-1113651

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan keterampilan proses sains (KPS) Biologi siswa sekolah menengah atas akreditasi A dengan siswa sekolah menengah atas akreditasi B. Metode yang digunakan adalah deskriptif kausal kompratif. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA Swasta di Jakarta Barat Wilayah 1 Kecamatan Cengkareng tahun ajaran 2015/2016 yang berjumlah ±1.680 siswa. Pengambilan sampel dengan menggunakan teknik Cluster Random Sampling dan terpilih empat sekolah SMA Swasta dua Sekolah Akreditasi A (40 orang) dan dua Sekolah Akreditasi B (40 orang). Penelitian dilakukan pada bulan Januari – Juni 2016. Instrumen penelitian menggunakan tes objektif KPS yang terdiri dari 34 soal. Data penelitian dianalisis menggunakan Uji-t. Hasilnya menunjukkan thit (4,60) > ttabel (0,975) (1,99), Hipotesis ditolak, sehingga ada perbedaan keterampilan proses sains Biologi siswa sekolah menengah atas akreditasi A dengan siswa sekolah menengah atas akreditasi B.
Model Guided Inquiry Learning : Kemampuan Menggunakan Metode Ilmiah Suci Lestari; Budhi Akbar; Luthpi Safahi
BIOCHEPHY: Journal of Science Education Vol. 1 No. 1 (2021)
Publisher : MO.RI Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (129.228 KB) | DOI: 10.52562/biochephy.v1i1.22

Abstract

Proses pembelajaran biologi tidak hanya mendorong penemuan, tetapi juga proses penemuan dengan mampu meningkatkan sikap ilmiah. Selain itu, pemilihan model pembelajaran sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pembelajaran. Pembelajaran inkuiri menekankan pada pemikiran kritis dan analisis untuk menemukan jawaban atas pertanyaan yang bersangkutan. Oleh karena itu, penelitian bertujuan untuk menganalisis pengaruh metode pembelajaran Guide Inquiry terhadap kemampuan menggunakan metode saintifik. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen semu dengan teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Instrumen yang digunakan adalah tes pilihan ganda yang berjumlah 18 soal. Data penelitian dianalisis menggunakan uji statistik non parametrik Mann U-Withney. Hasil pengujian diperoleh bahwa nilai Z hitung sebesar 6,8 lebih besar dari nilai Z tabel (0,05) sebesar 1,96, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan model pembelajaran Guided Inquiry terhadap kemampuan menggunakan metode saintifik siswa kelas X siswa di SMA Negeri 2 Karawang.
HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMBUAT TABEL DENGAN KETERAMPILAN MEMBUAT GRAFIK PADA SISWA SMA Budhi Akbar; Alfi Delvira
JURNAL PENDIDIKAN GLASSER Vol 6, No 2 (2022)
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Luwuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32529/glasser.v6i2.1828

Abstract

Merujuk pada diagram Rezba tampak terdapat keterkaitan antara keterampilan proses sains (KPS) tertentu dengan KPS yang lain. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui tingkat keeratan hubungan keterampilan membuat tabel dengan membuat grafik serta mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhinya. Keterampilan membuat tabel dan membuat grafik, merupakan dua indikator KPS Komunikasi. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasional. Sampel penelitian ini berjumlah 72 siswa yang diperoleh menggunakan teknik cluster random sampling. Instrumen yang digunakan berupa tes KPS berbentuk pilihan ganda sebanyak 30 butir soal, selain itu dilakukan wawancara terhadap guru dan siswa untuk mengetahui sejauh mana pembekalan KPS yang diberikan kepada siswa. Teknik analisis yang digunakan adalah uji regresi korelasi. Data yang diperoleh diolah dengan menggunakan Microsoft Excel. Hasil penelitian menunjukkan hubungan keterampilan membuat tabel dengan membuat grafik memiliki regresi linier (Fhit 1,48 < Ftabel 2,58) dengan persamaan regresi y = 44,93 + 0,31x. Uji hipotesis menunjukkan rhitung = 0,33 > rtabel = 0,227, pada α = 5%. Kontribusi keterampilan membuat tabel terhadap membuat grafik sebesar 11%. Penelitian ini membuktikan bahwa terdapat hubungan keterampilan membuat tabel dengan membuat grafik pada kategori rendah.
Pengembangan Instrumen Penilaian Kinerja pada Muatan IPA Kurikulum 2013 Tingkat Sekolah Dasar Tadhkiroh Tadhkiroh; Budhi Akbar; Tri Isti Hartini
Jurnal Basicedu Vol 7, No 1 (2023): February
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v7i1.4720

Abstract

Penilaian kurikulum 2013 menekankan terhadap penilaian autentik yang mengukur kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan sesuai dengan proses dan hasil. Penilaian kinerja (performance assessment) disertai rubrik penilaian  salah satu alternatif bentuknya, pada dasarnya guru mengalami kesulitan dalam menyusun rubrik. Penelitian ini bertujuan untuk: 1)menganalisis pengembangan instrumen penilaian kinerja siswa; 2)menganalisis karakteristik (validitas) instrumen penilaian kinerja siswa; 3)menghasilkan  produk instrumen penilaian kinerja pada muatan IPA kurikulum 2013 tingkat sekolah dasar. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan  (research and development) dengan model  4-D (Four D Models) yaitu define, design, develop, disseminate. Instrumen yang dipergunakan dalam pengumpulan data penelitian  yaitu validasi instrumen penilaian kinerja, format angket dan wawancara  respon siswa dan guru. Uji coba validitas dilakukan oleh 2 ahli materi dengan hasil “sudah  layak” dengan persentase sebesar 98.79 %. Hasil validasi ahli evaluasi dinyatakan “sudah layak” dan persentase sebesar 95,05 %. Instrumen penilaian kinerja yang dikembangkan telah memenuhi  ketentuan metode penelitian RnD model 4-D.  Produk dalam studi ini berupa instrumen penilaian kinerja siswa muatan IPA kurikulum 2013 mendapatkan kategori sangat layak setelah melalui uji coba instrumen dengan para pakar sehingga   siap digunakan  dan siap  direplikasi untuk materi atau muatan mata pelajaran yang lain. Produk instrumen secara lengkap pada link  https://bit.ly/3Gfy9qU
Pengembangan Instrumen Penilaian Kinerja pada Muatan IPA Kurikulum 2013 Tingkat Sekolah Dasar Tadhkiroh Tadhkiroh; Budhi Akbar; Tri Isti Hartini
Jurnal Basicedu Vol 7, No 1 (2023): February
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v7i1.4720

Abstract

Penilaian kurikulum 2013 menekankan terhadap penilaian autentik yang mengukur kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan sesuai dengan proses dan hasil. Penilaian kinerja (performance assessment) disertai rubrik penilaian  salah satu alternatif bentuknya, pada dasarnya guru mengalami kesulitan dalam menyusun rubrik. Penelitian ini bertujuan untuk: 1)menganalisis pengembangan instrumen penilaian kinerja siswa; 2)menganalisis karakteristik (validitas) instrumen penilaian kinerja siswa; 3)menghasilkan  produk instrumen penilaian kinerja pada muatan IPA kurikulum 2013 tingkat sekolah dasar. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan  (research and development) dengan model  4-D (Four D Models) yaitu define, design, develop, disseminate. Instrumen yang dipergunakan dalam pengumpulan data penelitian  yaitu validasi instrumen penilaian kinerja, format angket dan wawancara  respon siswa dan guru. Uji coba validitas dilakukan oleh 2 ahli materi dengan hasil “sudah  layak” dengan persentase sebesar 98.79 %. Hasil validasi ahli evaluasi dinyatakan “sudah layak” dan persentase sebesar 95,05 %. Instrumen penilaian kinerja yang dikembangkan telah memenuhi  ketentuan metode penelitian RnD model 4-D.  Produk dalam studi ini berupa instrumen penilaian kinerja siswa muatan IPA kurikulum 2013 mendapatkan kategori sangat layak setelah melalui uji coba instrumen dengan para pakar sehingga   siap digunakan  dan siap  direplikasi untuk materi atau muatan mata pelajaran yang lain. Produk instrumen secara lengkap pada link  https://bit.ly/3Gfy9qU
Identification of Science Process Skills Making Tables and Graphs for High School Students on Biology Materials Budhi Akbar; Alfi Delvira; Maesaroh Maesaroh
AL-ISHLAH: Jurnal Pendidikan Vol 15, No 3 (2023): AL-ISHLAH: JURNAL PENDIDIKAN
Publisher : STAI Hubbulwathan Duri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35445/alishlah.v15i3.2626

Abstract

Science process skills are a crucial instrument for learners to acquire competence through engaging in various learning activities. One facet of science process skills involves the utilisation of communication abilities, which may be effectively demonstrated through the creation of tables and graphs. Scientific communication encompasses both vocal and written forms of expression. Tables and graphs are commonly employed as effective instruments for delivering scientific knowledge or research findings communicatively. The objective of this study is to assess the proficiency of students in employing science process skills, specifically in the creation of tables and graphs, as well as to examine the potential correlation between these two skills. The employed research methodology is the descriptive correlational approach. Class XI science students from senior high school in Bogor Regency in the 2021/2022 school year were included in this study. There were a total of 240 students across 7 classes. Class XI Science 1 and XI Science 5 were used as samples in this research, with a total of 72 students. Cluster random sampling was used for the study's data collection. The study's findings indicate that students' Science Process Skills, specifically their ability to create tables and graphs, fall within the sufficient group. 2) The correlation between science process abilities and proficiency in creating tables and graphs falls within the poor category. 3) The proportion of the ability to create tables that accounts for the capacity to create graphs is 11%.
ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI SAINS SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS X Rianti Adisti Puspa Dewi; Budhi Akbar; Meitiani Meitiani
Al-Nafis: Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi Vol 2, No 1 (2022): Al-Nafis: Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi
Publisher : IAIN Ternate

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46339/al-nafis.v2i1.763

Abstract

This study aim to determine the ability of this type of communication science process skills of students in learning biology. This study was conducted in 2014-2015 school year from May to August 2015 in SMAN 12 Bekasi. The population in this study were students of class X of SMAN 12 Bekasi 2014-2015 school year, and the sample is graders totaling X.1 40 students taken using simple random sampling technique. The method used is descriptive quantitative. The results showed that the science process skills mastered type of communication skills of students considered good, with a percentage of 66%. Controlled communication skills of students in explaining the results of the experiment the percentage of 75%. Communication skills in creating graphics, and preparation of the report have a percentage of 65% and 64%, while communications capabilities make diagrams have a percentage of 59%. Debriefing history experienced by students is the habit of practicing create charts, graphs and tables, assessment reference in making charts, graphs, and tables, methods and model featuring charts, graphs, and tables, and preparations of report that create charts, graphs, and tables.Keywords: communication skills, learningbiology, high school student
Perbedaan Keterampilan Proses Sains Biologi Siswa Sekolah Menengah Atas Berdasarkan Tingkat Akreditas Sekolah Luthpi Safahi; Budhi Akbar; Anah Selvianah; Yuni Astuti; Devi Anugrah
BIOEDUSCIENCE Vol 3 No 2 (2019): BIOEDUSCIENCE
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29405/j.bes/32106-1113651

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan keterampilan proses sains (KPS) Biologi siswa sekolah menengah atas akreditasi A dengan siswa sekolah menengah atas akreditasi B. Metode yang digunakan adalah deskriptif kausal kompratif. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA Swasta di Jakarta Barat Wilayah 1 Kecamatan Cengkareng tahun ajaran 2015/2016 yang berjumlah ±1.680 siswa. Pengambilan sampel dengan menggunakan teknik Cluster Random Sampling dan terpilih empat sekolah SMA Swasta dua Sekolah Akreditasi A (40 orang) dan dua Sekolah Akreditasi B (40 orang). Penelitian dilakukan pada bulan Januari – Juni 2016. Instrumen penelitian menggunakan tes objektif KPS yang terdiri dari 34 soal. Data penelitian dianalisis menggunakan Uji-t. Hasilnya menunjukkan thit (4,60) > ttabel (0,975) (1,99), Hipotesis ditolak, sehingga ada perbedaan keterampilan proses sains Biologi siswa sekolah menengah atas akreditasi A dengan siswa sekolah menengah atas akreditasi B.
Ricosre Model With Question Formulation Technique (QFT): Enhancing Students' Higher Order Thinking Skills (HOTS) and science literacy Irdalisa Irdalisa; Budhi Akbar; Tuti Marjan Fuadi; Maesaroh Maesaroh; Eka Kartikawati
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol 10 No 3 (2024): March
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v10i3.6764

Abstract

The 21st-century learning has undergone a paradigm shift in education from teacher-centered to student-centered. It recently emphasises students' critical and creative thinking abilities, effective communication, innovation, problem-solving, and collaboration. This study examined the Ricosre model's effectiveness with the Question Formulation Technique (QFT) in enhancing students' higher-order thinking skills (HOTS) and science literacy. It involved 296 fifth-grade students from three selected state elementary schools, chosen through cluster random sampling. Each group consisted of 148 students divided into control and experimental groups. Data were collected through multiple-choice and essay instruments and subsequently analysed using multivariate analysis of variance (MANOVA). The research variables were students' higher-order thinking skills (HOTS) and science literacy. The results indicated that the Ricosre model with QFT effectively improves students' higher-order thinking skills (HOTS) and science literacy, as it encouraged active participation during the learning process, trained students to develop questioning skills, find answers, analyse, share ideas, and draw conclusions. Thus, it can foster curiosity and metacognitive abilities among students.