Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PENETAPAN PARAMETER STANDAR SIMPLISIA DAN EKSTRAK ETANOL DAUN KRATOM (Mitragyna speciosa Korth) YANG TUMBUH DI KABUPATEN KAPUAS HULU DAN KABUPATEN MELAWI Rizka febriani lestari; Suhaimi Suhaimi; Wilda Wildaniah
Jurnal Insan Farmasi Indonesia Vol 1 No 1 (2018)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang penetapan parameter standar simplisia dan ekstrak etanol daun kratom (Mitragyna speciosa Korth). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai parameter standar simplisia dan ekstrak etanol daun kratom yang tumbuh di Kabupaten Kapuas Hulu dan Melawi. Hasil penetapan parameter spesifik organoleptis simplisia daun kratom dari Kabupaten Kapuas Hulu dan Kabupaten Melawi masing-masing memiliki bau khas kuat, rasa pahit, berwarna hijau kecokelatan dan hijau kekuningan. Sedangkan ekstrak daun kratom dari Kabupaten Kapuas Hulu berupa ekstrak kentak, tidak berbau, rasa sangat pahit, berwarna hitam kecokelatan dan hitam pekat. Kadar senyawa Larut Air dan larut etanol simplisia daun kratom dari Kapuas Hulu yaitu 0,8205 % dan 1,0956 %, dari Kabupaten Melawi 1,095 % dan 1,7037 %. Kadar senyawa larut air dan larut etanol ekstrak daun kratom dari Kapuas Hulu 1,1033 % dan 2,6769 %, dari Kabupaten Melawi yaitu 1,4095 % dan 2,9199%. Hasil parameter nonspesifik kadar air simplisia dan ekstrak dari Kabupaten Kapuas Hulu 10,4937 % dan 3,6203 %  dari Kabupaten Melawi 10,4734 dan 3,4359 %. Susut pengeringan simplisia dan ekstrak dari Kabupaten Kapuas Hulu sebesar 10,3940 % dan 3,5752 % , dari Kabupaten Melawi sebesar 10,3488% dan 3,4042 % .
Uji Toksisitas Akut Ekstrak Metanol Kulit Buah Jeruk Sambal (Citrus microcarpa Bunge) Terhadap Larva Artemia salina L. Dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) Ratna Widyasari; Dina Yuspitasari; Wilda Wildaniah; Rosi Cahayuni Wahida
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 3 No 1 (2018)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (783.893 KB) | DOI: 10.37874/ms.v3i1.64

Abstract

Tanaman jeruk sambal (Citrus microcarpa Bunge) merupakan salah satu tanaman yang banyak terdapat di Kalimantan Barat. Kulit buah jeruk sambal mempunyai aktivitas antioksidan kuat dan aktivitas antimikroba, hal ini berkaitan erat dengan kandungan senyawa metabolit sekunder yaitu flavonoid, alkaloid dan polifenol, dimana senyawa ini berpotensi sitotoksik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ekstrak metanol kulit jeruk sambal bersifat sitotoksik dengan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) dan mengetahui nilai LC50 yang dihasilkan. Penelitian eksperimental ini menggunakan ekstrak metanol kulit jeruk sambal dengan pembagian konsentrasi 1000 µg/ml, 750 µg/ml, 500 µg/ml, 250 µg/ml, 100 µg/ml, dan 0 µg/ml dimana pada masing-masing konsentrasi diletakkan 10 ekor larva Artemia salina L. Data kematian larva dikumpulkan dan dianalisis dengan metode analisis probit. Berdasarkan hasil dari analisis regresi linier menunjukkan nilai LC50 dari ekstrak metanol kulit jeruk sambal adalah 234,42 µg/ml.. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ekstrak metanol kulit jeruk sambal bersifat sitotoksik yang ditunjukkan dengan harga LC50 < 1000 µg/ml.
PENGARUH JENIS EMULGATOR TERHADAP KESTABILAN FISIK LOTION REPELAN NYAMUK EKSTRAK ETANOL BUNGA KENANGA (Cananga odorata L) adhisty kharisma justicia; Wilda Wildaniah; Kharisma Ganda
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 3 No 2 (2019)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (638.951 KB) | DOI: 10.37874/ms.v3i2.81

Abstract

Kestabilan sediaan lotion dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya adalah penggunaan emulgator. Jenis emulgator yang digunakan yaitu anionik dan nonionik akan mempengaruhi kestabilan fisik sediaan lotion yang dihasilkan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan jenis emulgator yang menghasilkan formula sedian lotion repelan nyamuk ekstrak etanol bunga kenanga yang memiliki kestabilan fisik sediaan yang paling baik. Formula lotion repelan nyamuk ekstrak etanol bunga kenanga dengan menggunakan emulgator anionik dengan konsentrasi asam stearat 8% dan trietanolamin 4%, emulgator nonionik dengan konsentrasi span 60 3% dan tween 80 7%. Pengujian kestabilan fisik lotion dilakukan sebelum dan sesudah kondisi dipercepat yang meliputi organoleptis, homogenitas, pH, viskositas, kemampuan proteksi dan daya sebar. Penyimpanan yang dilakukan pada dua kondisi yang berbeda yaitu pada suhu 4°C dan 40°C selama 24 jam secara bergantian sebanyak 6 siklus. Hasil pengujian kestabilan fisik formulasi lotion repelan nyamuk ekstrak etanol bunga kenanga pada kondisi sebelum dan sesudah dipercepat, secara organoleptis tidak ada perubahan organoleptis, masing-masing formula memiliki homogenitas yang baik dan kemampuan proteksi. Pengujian pH sebelum dan sesudah kondisi dipercepat yang lebih stabil ditunjukkan oleh formula anionik (rata-rata pH sebelum dan setelah kondisi dipercepat 7,6) dibanding formula nonionik (rata-rata pH sebelum dan setelah kondisi dipercepat 5,13 dan 5,16). Kedua formula sesuai dengan nilai pH SNI (4,5-8), tetapi nilai pH formula nonionik lebih baik karena sesuai dengan pH kulit (4,5-6,5). Pengujian viskositas diketahui bahwa formula anionik lebih baik dengan nilai viskositasnya lebih tinggi (4500-4600 cP) dibanding nilai viskositas formula nonionik (2000-2600 cP), namun kedua formula menunjukkan hasil yang sesuai dengan standar viskositas pada lotion. Pengujian daya sebar formula anionik dan nonionik pada kondisi sebelum dan sesudah dipercepat menunjukkan daya sebar formula nonionik lebih luas penyebarannya dibanding formula anionik. Pada penelitian ini, bahwa formula nonionik memiliki hasil uji yang paling baik dengan nilai pH yang sesuai dengan pH kulit (4,5-6,5) sehingga aman untuk digunakan serta memiliki daya sebar yang lebih luas dari pada formula anionik sehingga lebih mudah digunakan dan lebih mudah menyebar pada kulit.
Pelatihan Pembuatan Jamu Instan Berbasis Home Industry Kader Puskesmas Perumnas 2 di Kelurahan Sei Beliung Kota Pontianak Husnani Husnani; Heny Puspa Sari; Wilda Wildaniah
Al-Khidmah Vol 2, No 2 (2019): AL-KHIDMAH (Desember)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (610.817 KB) | DOI: 10.29406/al-khidmah.v2i2.1408

Abstract

Perumnas 2 Community Health Center cadre is one of the women's organizations in Sei Beliung Village of Pontianak City. The educational backgrounds of the PKK mothers are diverse (high school graduates and universities), and most are housewives with family economic conditions that are in the middle to lower economy. Finding work is increasingly difficult for these mothers, while the need for sufficient daily necessities requires increased expenditure. Whenever, there are believe that they have many abilities to improving family welfare. Empowerment of Community Health Center cadre as members of the community and still classified as productive workforce is very important to do, with aiming to foster awareness and independence in business, while expanding employment to increase family income in an effort to achieve a happy and prosperous family. In relation to efforts to foster and develop the potential of families and regions, it can be done through various alternative activities, including training in making Instant Herbs from gingger, ginger and turmeric. This guidance is expected to be able to complement the insights of the knowledge and skills of Community Health Center cadre in various aspects of family life, which can be used to demonstrate their existence, help fulfill their family's needs so that doing it alone saves family finances and can be used as a business increase family income.
Uji Toksisitas Akut Ekstrak Metanol Kulit Buah Jeruk Sambal (Citrus microcarpa Bunge) Terhadap Larva Artemia salina L. Dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) Ratna Widyasari; Dina Yuspitasari; Wilda Wildaniah; Rosi Cahayuni Wahida
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 3 No 1 (2018)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37874/ms.v3i1.64

Abstract

Tanaman jeruk sambal (Citrus microcarpa Bunge) merupakan salah satu tanaman yang banyak terdapat di Kalimantan Barat. Kulit buah jeruk sambal mempunyai aktivitas antioksidan kuat dan aktivitas antimikroba, hal ini berkaitan erat dengan kandungan senyawa metabolit sekunder yaitu flavonoid, alkaloid dan polifenol, dimana senyawa ini berpotensi sitotoksik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ekstrak metanol kulit jeruk sambal bersifat sitotoksik dengan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) dan mengetahui nilai LC50 yang dihasilkan. Penelitian eksperimental ini menggunakan ekstrak metanol kulit jeruk sambal dengan pembagian konsentrasi 1000 µg/ml, 750 µg/ml, 500 µg/ml, 250 µg/ml, 100 µg/ml, dan 0 µg/ml dimana pada masing-masing konsentrasi diletakkan 10 ekor larva Artemia salina L. Data kematian larva dikumpulkan dan dianalisis dengan metode analisis probit. Berdasarkan hasil dari analisis regresi linier menunjukkan nilai LC50 dari ekstrak metanol kulit jeruk sambal adalah 234,42 µg/ml.. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ekstrak metanol kulit jeruk sambal bersifat sitotoksik yang ditunjukkan dengan harga LC50 < 1000 µg/ml.
PENGARUH JENIS EMULGATOR TERHADAP KESTABILAN FISIK LOTION REPELAN NYAMUK EKSTRAK ETANOL BUNGA KENANGA (Cananga odorata L) adhisty kharisma justicia; Wilda Wildaniah; Kharisma Ganda
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 3 No 2 (2019)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37874/ms.v3i2.81

Abstract

Kestabilan sediaan lotion dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya adalah penggunaan emulgator. Jenis emulgator yang digunakan yaitu anionik dan nonionik akan mempengaruhi kestabilan fisik sediaan lotion yang dihasilkan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan jenis emulgator yang menghasilkan formula sedian lotion repelan nyamuk ekstrak etanol bunga kenanga yang memiliki kestabilan fisik sediaan yang paling baik. Formula lotion repelan nyamuk ekstrak etanol bunga kenanga dengan menggunakan emulgator anionik dengan konsentrasi asam stearat 8% dan trietanolamin 4%, emulgator nonionik dengan konsentrasi span 60 3% dan tween 80 7%. Pengujian kestabilan fisik lotion dilakukan sebelum dan sesudah kondisi dipercepat yang meliputi organoleptis, homogenitas, pH, viskositas, kemampuan proteksi dan daya sebar. Penyimpanan yang dilakukan pada dua kondisi yang berbeda yaitu pada suhu 4°C dan 40°C selama 24 jam secara bergantian sebanyak 6 siklus. Hasil pengujian kestabilan fisik formulasi lotion repelan nyamuk ekstrak etanol bunga kenanga pada kondisi sebelum dan sesudah dipercepat, secara organoleptis tidak ada perubahan organoleptis, masing-masing formula memiliki homogenitas yang baik dan kemampuan proteksi. Pengujian pH sebelum dan sesudah kondisi dipercepat yang lebih stabil ditunjukkan oleh formula anionik (rata-rata pH sebelum dan setelah kondisi dipercepat 7,6) dibanding formula nonionik (rata-rata pH sebelum dan setelah kondisi dipercepat 5,13 dan 5,16). Kedua formula sesuai dengan nilai pH SNI (4,5-8), tetapi nilai pH formula nonionik lebih baik karena sesuai dengan pH kulit (4,5-6,5). Pengujian viskositas diketahui bahwa formula anionik lebih baik dengan nilai viskositasnya lebih tinggi (4500-4600 cP) dibanding nilai viskositas formula nonionik (2000-2600 cP), namun kedua formula menunjukkan hasil yang sesuai dengan standar viskositas pada lotion. Pengujian daya sebar formula anionik dan nonionik pada kondisi sebelum dan sesudah dipercepat menunjukkan daya sebar formula nonionik lebih luas penyebarannya dibanding formula anionik. Pada penelitian ini, bahwa formula nonionik memiliki hasil uji yang paling baik dengan nilai pH yang sesuai dengan pH kulit (4,5-6,5) sehingga aman untuk digunakan serta memiliki daya sebar yang lebih luas dari pada formula anionik sehingga lebih mudah digunakan dan lebih mudah menyebar pada kulit.