Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

FORMULASI MOUTHWASH MINYAK ATSIRI DAUN KEMANGI (Ocimum sanctum L.) dan KAYU MANIS (Cinnamomum zeylanicum) DENGAN MENGGUNAKAN TWEEN 80 SEBAGAI SURFAKTAN Justicia, Adhisty Kharisma; Ade Ferdinan, Ade; Maya, Mariani
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina (JIIS): Ilmu Farmasi dan Kesehatan Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : Akademi Farmasi ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (8.258 KB)

Abstract

Telah dilakukan penelitian mengenai “Formulasi Mouthwash Minyak Atsiri Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.) Dan Kayu Manis (Cinnamomum zeylanicum) dengan menggunakan Tween 80 sebagai Surfaktan”. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh konsentrasi surfaktan yang baik dalam formulasi mouthwash minyak atsiri daun kemangi dan minyak atsiri kayu manis dan stabil secara fisik. Metode penelitian yang dilakukan meliputi dua tahap yaitu pembuatan sediaan mouthwash dan uji evaluasi sediaan mouthwash. Pada pembuatan mouthwash minyak atsiri daun kemangi (Ocimum sanctum L.) dan kayu manis (Cinnamomum zeylanicum) dengan menggunakan Tween 80 sebagai surfaktan menggunakan variasi konsentrasi Tween 80 yaitu 3,75%, 7,5%, dan 15%. Pada formula mouthwash dilakukan pengujian sebelum dan sesudah kondisi penyimpanan dipercepat. Parameter yang diuji meliputi pengujian organoleptis, penentuan massa jenis, penentuan viskositas dan pengukuran pH. Dari hasil penelitian Formula II menghasilkan formula yang lebih baik dibandingkan dengan formula I dan III.
PENENTUAN KADAR FLAVONOID TOTAL PADA EKSTRAK ETANOL DAUN ANDONG MERAH DAN DAUN ANDONG HIJAU Dian Kartikasari; Adhisty Kharisma Justicia; Paula Endang
Jurnal Insan Farmasi Indonesia Vol 2 No 1 (2019)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Determination of flavonoid content in the ethanol extract of red andong leaves and green andong leaves, which was determined by the colorimetric method using Uv-Vis spectrophotometry, aims to determine the flavonoid levels in the ethanolic extract of red andong leaves and green andong leaves. nm, the total flavonoid content is calculated by linear regression equation y = 0.00757x + 0.0324 with the coefficient of relation r² = 0.997842544. Determination of total flavonoid content was carried out by spectrophotometry based on the ability of flavonoids to form complexes with AlCl3. The flavonoid content obtained from the ethanol extract of red andong leaves is 0.329% and green andong ethanol extract is 0.4354%.
PENGARUH JENIS EMULGATOR TERHADAP KESTABILAN FISIK LOTION REPELAN NYAMUK EKSTRAK ETANOL BUNGA KENANGA (Cananga odorata L) adhisty kharisma justicia; Wilda Wildaniah; Kharisma Ganda
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 3 No 2 (2019)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (638.951 KB) | DOI: 10.37874/ms.v3i2.81

Abstract

Kestabilan sediaan lotion dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya adalah penggunaan emulgator. Jenis emulgator yang digunakan yaitu anionik dan nonionik akan mempengaruhi kestabilan fisik sediaan lotion yang dihasilkan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan jenis emulgator yang menghasilkan formula sedian lotion repelan nyamuk ekstrak etanol bunga kenanga yang memiliki kestabilan fisik sediaan yang paling baik. Formula lotion repelan nyamuk ekstrak etanol bunga kenanga dengan menggunakan emulgator anionik dengan konsentrasi asam stearat 8% dan trietanolamin 4%, emulgator nonionik dengan konsentrasi span 60 3% dan tween 80 7%. Pengujian kestabilan fisik lotion dilakukan sebelum dan sesudah kondisi dipercepat yang meliputi organoleptis, homogenitas, pH, viskositas, kemampuan proteksi dan daya sebar. Penyimpanan yang dilakukan pada dua kondisi yang berbeda yaitu pada suhu 4°C dan 40°C selama 24 jam secara bergantian sebanyak 6 siklus. Hasil pengujian kestabilan fisik formulasi lotion repelan nyamuk ekstrak etanol bunga kenanga pada kondisi sebelum dan sesudah dipercepat, secara organoleptis tidak ada perubahan organoleptis, masing-masing formula memiliki homogenitas yang baik dan kemampuan proteksi. Pengujian pH sebelum dan sesudah kondisi dipercepat yang lebih stabil ditunjukkan oleh formula anionik (rata-rata pH sebelum dan setelah kondisi dipercepat 7,6) dibanding formula nonionik (rata-rata pH sebelum dan setelah kondisi dipercepat 5,13 dan 5,16). Kedua formula sesuai dengan nilai pH SNI (4,5-8), tetapi nilai pH formula nonionik lebih baik karena sesuai dengan pH kulit (4,5-6,5). Pengujian viskositas diketahui bahwa formula anionik lebih baik dengan nilai viskositasnya lebih tinggi (4500-4600 cP) dibanding nilai viskositas formula nonionik (2000-2600 cP), namun kedua formula menunjukkan hasil yang sesuai dengan standar viskositas pada lotion. Pengujian daya sebar formula anionik dan nonionik pada kondisi sebelum dan sesudah dipercepat menunjukkan daya sebar formula nonionik lebih luas penyebarannya dibanding formula anionik. Pada penelitian ini, bahwa formula nonionik memiliki hasil uji yang paling baik dengan nilai pH yang sesuai dengan pH kulit (4,5-6,5) sehingga aman untuk digunakan serta memiliki daya sebar yang lebih luas dari pada formula anionik sehingga lebih mudah digunakan dan lebih mudah menyebar pada kulit.
PENURUNAN BILANGAN PEROKSIDA DENGAN KULIT PISANG KEPOK (Musa normalis L) Ade Ferdinan; Hairunisa Hairunisa; Adhisty Kharisma Justicia; Andhika Andhika
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina (JIIS): Ilmu Farmasi dan Kesehatan Vol 2 No 1 (2017): JIIS
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (312.555 KB) | DOI: 10.36387/jiis.v2i1.89

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan dari kulit buah pisang kepok (Musa normalis L.) dalam menurunkan bilangan peroksida. Penentuan bilangan peroksida dilakukan dengan cara iodometri. Hasil didapatkan nilai bilangan peroksida dengan waktu perendaman 1, 2, 3, dan 4 jam berturut-turut adalah 35,16; 30,60; 28,00; 23,11 meq/kg dengan persentase 0,25 % (1 jam), 17,54% (2 jam), 24,54% (3 jam) dan 37,27% (4 jam). kulit buah pisang kepok dapat menurunkan bilangan peroksida.
FORMULASI MOUTHWASH MINYAK ATSIRI DAUN KEMANGI (Ocimum sanctum L.) dan KAYU MANIS (Cinnamomum zeylanicum) DENGAN MENGGUNAKAN TWEEN 80 SEBAGAI SURFAKTAN Adhisty Kharisma Justicia; Ade Ade Ferdinan; Mariani Maya
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina (JIIS): Ilmu Farmasi dan Kesehatan Vol 2 No 1 (2017): JIIS
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (860.731 KB) | DOI: 10.36387/jiis.v2i1.91

Abstract

Telah dilakukan penelitian mengenai “Formulasi Mouthwash Minyak Atsiri Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.) Dan Kayu Manis (Cinnamomum zeylanicum) dengan menggunakan Tween 80 sebagai Surfaktan”. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh konsentrasi surfaktan yang baik dalam formulasi mouthwash minyak atsiri daun kemangi dan minyak atsiri kayu manis dan stabil secara fisik. Metode penelitian yang dilakukan meliputi dua tahap yaitu pembuatan sediaan mouthwash dan uji evaluasi sediaan mouthwash. Pada pembuatan mouthwash minyak atsiri daun kemangi (Ocimum sanctum L.) dan kayu manis (Cinnamomum zeylanicum) dengan menggunakan Tween 80 sebagai surfaktan menggunakan variasi konsentrasi Tween 80 yaitu 3,75%, 7,5%, dan 15%. Pada formula mouthwash dilakukan pengujian sebelum dan sesudah kondisi penyimpanan dipercepat. Parameter yang diuji meliputi pengujian organoleptis, penentuan massa jenis, penentuan viskositas dan pengukuran pH. Dari hasil penelitian Formula II menghasilkan formula yang lebih baik dibandingkan dengan formula I dan III.
STUDI PENGEMBANGAN INSTRUMEN EDUKASI UNTUK MENURUNKAN RISIKO PCOS (Polycystic Ovary Syndrome) PADA WANITA DENGAN OBESITAS Ratna Widyasari; Adhisty Kharisma Justicia; Pinda Hutajulu
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina (JIIS): Ilmu Farmasi dan Kesehatan Vol 5 No 1 (2020): JIIS
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (120.593 KB) | DOI: 10.36387/jiis.v5i1.391

Abstract

Women with obesity would experience an increase in lipid. These lipids would be accumulated in the visceral part of the body caused anovulation that is part of the menstrual disorder called polycystic ovary syndrome (PCOS). This study aims to know factors that could affect obese women to change their lifestyle and to develop an instrument to educate obese women to decrease the risk of PCOS. This study consisted of three steps. In the first step, the obese woman was evaluated qualitatively using semi-structured interviews to know their education needs. In the second step, the education instrument was developed based on their education need. In the third step, the instrument education that had been developed was evaluated. The result showed that the kind of factors affecting obese women to change lifestyle was patient inside-factors and patient outside-factor (environment). Most of the patients had low knowledge about the disease and the cure causing misperception and uncompliance. Therefore, the education instrument was developed using the booklet. The result of the evaluation instrument showed that the booklet that had been developed could increase patient knowledge o change patient uncompliance behavior.
In Vitro Test of The Mucolytic Activity of The Ethanol Extract of Bajakah (Spatholobus littoralis Hassk.) Root: Uji Aktivitas Mukolitik Ekstrak Etanol Akar Bajakah (Spatholobus littoralis Hassk.) Secara in Vitro Ade Ferdinan; Yusril Izzamaulana; Adhisty Kharisma Justicia
Journal Pharmasci (Journal of Pharmacy and Science) Vol. 8 No. 2 (2023): Journal Pharmasci (Journal of Pharmacy and Science)
Publisher : Akademi Farmasi Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53342/pharmasci.v8i2.368

Abstract

Bajakah root (Spatholobus littoralis Hassk.) is a plant that is often used as traditional medicine. Bajakah root (Spatholobus littoralis Hassk.) contains phenolic compounds, flavonoids, tannins and saponins. This study aims to determine whether the ethanol extract of bajakah root has mucolytic activity or not, so that its usefulness can be clearly and scientifically known. The method used in this study was in vitro using duck egg white as artificial phlegm by comparing the mucolytic activity between ethanol extracts of pirated roots (Spatholobus littoralis Hassk.) with a concentration of formula I 5%, formula II 10%, and formula III 15%. The mucolytic activity was tested using a Brookfield LVT 230 viscometer, then the viscosity was measured and statistical tests were performed with p<0.05. The ethanol extract of pirated roots (Spatholobus littoralis Hassk.) at concentrations of 5%, 10%, and 15% had mucolytic activity in vitro with percentages of 40.78%, 51.35%, and 47.43%, respectively. as a comparison of mucolytic activity of 0.2% acetylcysteine ​​positive control, which was 58.61%. This indicates that the ethanol extract of the root of the bajakah (Spatholobus littoralis Hassk.) has mucolytic activity against duck egg white in vitro.
UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK ETANOL DAUN CENGKEH (Syzygium Aromaticum) TERHADAP LARVA ARTEMIA SALINA L. DENGAN METODE BRINE SHRIMP LETHALITY TEST (BSLT) Adhisty Kharisma Justicia; Riris Sagita Ardianti
Jurnal Komunitas Farmasi Nasional Vol. 1 No. 1 (2021): Jurnal Komunitas Farmasi Nasional
Publisher : Akademi Farmasi Yarsi Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Clove (Syzygium aromaticum) is a spice plant found on Lemukutan Island, Bengkayang, West Kalimantan. Clove leaves (Syzygium aromaticum) belong to the Myrtaceae tribe which contains secondary metabolites, namely flavonoids and saponins, which are potentially toxic. This study aims to determine whether the ethanol extract of clove leaves (Syzygium aromaticum) has toxic properties against Artemia salina Leach larvae and to know its value. Test animals used in this study were Artemia Salina Leach Larvae using BSLT method. Tests were carried out with different concentrations of 1000 μg/mL, 750 μg/mL, 500 μg/mL, 250 μg/mL, 100 μg/mL and 0 μg/mL, each group consisting of 10 larvae tails with replication 5 times and 1x24 hour observation time. The results obtained were then analyzed using the probit method using Ms. Excel. The results showed that clove leaves (Syzygium aromaticum) had toxic effects on Artemia salina Leach larvae and the value obtained was 71.9448 µg/ml.
Extract Sunscreen Activity Test Ethanol leaves of Matoa (Pometia pinnata) in-Vitro Ayu Rismiasih; Adhisty Kharisma Justicia
Jurnal Komunitas Farmasi Nasional Vol. 2 No. 1 (2022): Jurnal Komunitas Farmasi Nasional
Publisher : Akademi Farmasi Yarsi Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Research has been carried out entitled “Extract Sunscreen Activity Test Ethanol leaves of Matoa (Pometia pinnata) in-Vitro”. Matoa leaves contain flavonoid compounds. this study aims to find out whether ethanol extract matoa leaves (pometia pinnata) have sunscreen activity. The sunscreen activity test is done in vitro using the spectrophotometer UV-Vis with Mansur's equation. Ethanol extract matoa leaves were core liquid with a concentration of 1000 ppm, then dilution is done with concentrations of 200 ppm, 400 ppm, 600 ppm, and 800 ppm. Research result shows that ethanol extract matoa leaves have a value of SPF tall one so they can potentially as a sunblock. SPF value obtained at each concentration of 200 ppm, 400 ppm, 600 ppm, and 800 ppm in a row is 8,15; 18,19; 27,97; and 29,27, where ethanol extract matoa leaves at each of 400 ppm, 600 ppm, and 800 ppm have the best SPF value with ultra protection
PENGARUH JENIS EMULGATOR TERHADAP KESTABILAN FISIK LOTION REPELAN NYAMUK EKSTRAK ETANOL BUNGA KENANGA (Cananga odorata L) adhisty kharisma justicia; Wilda Wildaniah; Kharisma Ganda
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 3 No 2 (2019)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37874/ms.v3i2.81

Abstract

Kestabilan sediaan lotion dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya adalah penggunaan emulgator. Jenis emulgator yang digunakan yaitu anionik dan nonionik akan mempengaruhi kestabilan fisik sediaan lotion yang dihasilkan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan jenis emulgator yang menghasilkan formula sedian lotion repelan nyamuk ekstrak etanol bunga kenanga yang memiliki kestabilan fisik sediaan yang paling baik. Formula lotion repelan nyamuk ekstrak etanol bunga kenanga dengan menggunakan emulgator anionik dengan konsentrasi asam stearat 8% dan trietanolamin 4%, emulgator nonionik dengan konsentrasi span 60 3% dan tween 80 7%. Pengujian kestabilan fisik lotion dilakukan sebelum dan sesudah kondisi dipercepat yang meliputi organoleptis, homogenitas, pH, viskositas, kemampuan proteksi dan daya sebar. Penyimpanan yang dilakukan pada dua kondisi yang berbeda yaitu pada suhu 4°C dan 40°C selama 24 jam secara bergantian sebanyak 6 siklus. Hasil pengujian kestabilan fisik formulasi lotion repelan nyamuk ekstrak etanol bunga kenanga pada kondisi sebelum dan sesudah dipercepat, secara organoleptis tidak ada perubahan organoleptis, masing-masing formula memiliki homogenitas yang baik dan kemampuan proteksi. Pengujian pH sebelum dan sesudah kondisi dipercepat yang lebih stabil ditunjukkan oleh formula anionik (rata-rata pH sebelum dan setelah kondisi dipercepat 7,6) dibanding formula nonionik (rata-rata pH sebelum dan setelah kondisi dipercepat 5,13 dan 5,16). Kedua formula sesuai dengan nilai pH SNI (4,5-8), tetapi nilai pH formula nonionik lebih baik karena sesuai dengan pH kulit (4,5-6,5). Pengujian viskositas diketahui bahwa formula anionik lebih baik dengan nilai viskositasnya lebih tinggi (4500-4600 cP) dibanding nilai viskositas formula nonionik (2000-2600 cP), namun kedua formula menunjukkan hasil yang sesuai dengan standar viskositas pada lotion. Pengujian daya sebar formula anionik dan nonionik pada kondisi sebelum dan sesudah dipercepat menunjukkan daya sebar formula nonionik lebih luas penyebarannya dibanding formula anionik. Pada penelitian ini, bahwa formula nonionik memiliki hasil uji yang paling baik dengan nilai pH yang sesuai dengan pH kulit (4,5-6,5) sehingga aman untuk digunakan serta memiliki daya sebar yang lebih luas dari pada formula anionik sehingga lebih mudah digunakan dan lebih mudah menyebar pada kulit.